Di Jawa kami harus menghasut penduduk untuk membantai orang orang Komunis. Di Bali kami harus menahan mereka, untuk memastikan bahwa mereka tidak bertindak terlalu jauh – Sarwo Edhie , Komandan RPKAD.
Ucapan mertua Presiden SBY, itu dalam sebuah konperensi pers awal tahun 1966 antara telah dilaporkan dalam beberapa bentuk. Ini menjelaskan, salah satu sejarah paling kelam dalam bangsa ini, yang tak pernah ditulis dalam buku buku sejarah anak anak kita di sekolah.
Pembantaian mereka yang dianggap komunis paska pemberontakan G 30 S PKI yang gagal.
Kita mestinya sepakat bahwa pengungkapan itu bukan untuk menorah luka lama. Tetapi untuk sebagai bahan pelajaran sehingga tak terulang.
Laporan The Econimist London, berdasarkan informasi ilmuwan ilmuwan Indonesia, mengemukakan bahwa 100.000 orang tewas hanya dalam hitungan bulan Desember 1965 hingg Februari 1966.
Menurut Komisi Pencari Fakta yang dibentuk setelah peristiwa berdarah itu, jumlah korban hanya 78.000 orang. Tapi, Oei Tjoe Tat – menteri negara jaman Bung Karno – yang menjadi ketua tim, justru meragukan penemuan itu. Dalam perjalanannya melakukan penyelidikan ia justru dihambat oleh aparat militer setempat. Ia menyebutkan angka itu terlalu dikecilkan. Dengan menyindir ia menyebut bukan 78.000 tapi 780.000.
Dalam memoarnya, Oei Tjoa Tat menceritakan perjalanannya ke Bali, justru tidak bisa mendapatkan akses kemana mana, karena dikarantina di hotel, akhirnya dia bisa diselundupkan suatu malam, dengan melewati dapur untk bertemu sumber sumber penyelidikan.
Dari situ ia bisa mengetahui pembunuhan yang terjadi terhadap I Gede Puger, Ketua PKI Bali yang bertubuh gemuk. Tubuhnya dipotong potong, sehingga daging lemaknya terburai sebelum akhirnya kepala di tembak. Tidak hanya dia yang dibunuh, juga seluruh anak istrinya.
Bahkan Gubernur Bali, Anak Agung Bagus Suteja yang berafiliasi pada PKI, hilang tanpa bekas.
Suatu saat setelah laporan Komisi Pencari Fakta selesai. Oei Tjoe Tat dipanggil Bung Karno secara sembunyi bunyi.
“ Sst..sini sebentar,. berapa angka yang sesungguhnya..” tanya Bung Karno.
“ Lho khan ada releasenya Pak, sekitar 78.000 “.
“ Sudahlah saya tidak percaya “ sergah Bung Karno
Oei Tjoe Tat lalu melihat sekelilingnya karena takut ada yang mendengar. Lalu ia membisiki Bung Karno,
“ Ya..dikalikan 5 kali lipat saja pak dari angka itu “.
Kelak Oei Tjoe Tat ditahan rezim orde baru karena dianggap sebagai orang Soekarno.
Anehnya Komkaptib, lembaga bentukan Orde baru yang sangat berkuasa dan dapat menentukan hidup matinya seseorang. Dalam laporannya, menyebutkan angka hampir sebesar 1 juta orang, dengan perincian 800,000 korban di Jawa dan 100.000 korban di Bali dan Sumatera.
Besarnya angka itu juga menunjukan adanya praktek genosida ( genocide ) yakni menghilangkan kelompok tertentu.
Jika Pol Pot melakukannya pembantaian untuk menghilangkan kelas borjuis dan intelektual dalam beberapa tahun. Di Indonesia mereka melakukan pembantaian dalam hitungan bulan.
Ada beberapa cara penghitungan selain sumber sumber resmi di atas, seperti menghitung jenasah yang menjadi korban pembantaian – termasuk membongkar kuburan kuburan – walau agak sulit, karena banyak kejadian dengan membuang korban di jurang, hutan, tempat tempat terpencil atau membuat kuburan gelap.
Ada cara lain, meminta kesaksian dari korban yang kebetulan selamat, orang yang menyaksikan atau pelakunya sendiri.
Maskun Iskandar & Jopie Lasut, pernah mempublikasikan “ Laporan dari daerah maut Purwodadi “ dalam Koran ‘ Indonesia Raya tanggal 17 Maret 1969. Mereka menemukan tentara pangkat rendah dan dijuluki James bond agen 007 oleh rekan rekan instansi militernya. Dijuluki demikian karena memiliki lisensi membunuh seperti agen rahasia Inggris itu, dan dalam suatu kendurian warga, ia berkoar koar telah membunuh ratusan orang komunis.
Cara lain adalah dengan teknik demografi, membandingkan jumlah penduduk suatu daerah sebelum dan sesudah kejadian. Walau cara ini kurang efektif.
Ada cara lain yakni dengan metode intuisi, yakni secara moderat tidak terlalu kecil dan tidak dibesar besarkan. Robert Gribb yang menulis ‘ The Indonesian Killings ‘ menyebut 500 ribu sebagai angka yang wajar.
Jumlah tersebut didukung teknik yang dibuat Iwan Gardono, dalam disertasinya ‘ The Destruction of the Indonesian Comunist Party ( a comparative analysis of Esat Java and Bali ) di Harvard University tahun 1992. Ia menjumlahkan semua angka pada 39 artikel / buku yang mengulas pembantaian 1965 / 1966 dan membagi dengan 39 sehingga diperoleh angka rata rata 430.590 orang.
Statistik itu tidak menunjukan perasaan sesungguhnya, tidak menggambarkan ketika orang dibunuh dengan dingin, diperkosa serta kengerian yang luar biasa terjadi. Selain itu sebuah tanda tanya kenapa aparat militer tidak mencegah kejadian itu, justru membiarkan pembantaian itu terjadi.
Ucapan komandan RPKAD diatas menjelaskan bagaimana keterlibatan militer secara tidak langsung dalam pembantaian ini.
Terutama di Jawa, angkatan darat dengan kesatuan RPKAD menyebarkan daftar nama nama anggota PKI yang harus dibunuh, serta melatih organisasi pemuda sipil untuk bisa menguasai teknik dasar pertempuran – baca pembantaian.
Dalam pidatonya di Bogor tgl 18 Desember 1965, di hadapan mahasiswa HMI. Bung Karno meminta agar HMI ‘turba’ – turun ke bawah untuk mencegah pembunuhan massal di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembantaian sangat keji. Orang disembelih, dipotong dan dibunuh begitu saja.
Bahkan orang tidak berani menguburkan jenasah korban.
Lebih jauh Bung Karno menggambarkan , “ Awas kalau berani ngrumat jenasah. Engkau akan dibunuh. Jenasah diklelerkan begitu saja, dibawah pohon, dipinggir sungai. Dilempar bagai bangkai anjing yang sudah mati “.
Bahkan dalam iring iringan mobil Bung Karno di Jawa Timur. Salah satu mobil diberhentikan, dan penumpangnya diberi bungkusan berisi kepala pemuda rakyat.
Pembunuhan orang orang Komunis ini terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Sebagian Sulawesi, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Di Jawa kerusuhan anti komunis menyebar di seluruh penjuru pulau, dengan konsentrasi di pedesaan. Di Surabaya, muslim Madura adalah kelompok terbesar yang melakukan pembantaian, sementara di daerah lain unit unit militer, kelompok warga sipil yang sebagian besar anggotanya adalah para pemuda yang bergabung dengan partai politik antikomunis.
Disini Ansor yang berafiliasi dengan NU memainkan peranan penting dalam pembantaian ini. Gus Dur dalam masa jabatan kepresidennnya pernah menyuarakan rekonsiliasi serta permintaan maaf atas pembunuhan yang dilakukan orang orang Ansor dan banser NU.
Di Jawa tengah dan Jawa Timur sebagai ladang pembantaian utama mulai dari wilayah Banyumas, Solo, Klaten, Boyolali, Purwodadi sampai Pati. Sementara di timur, mulai dari Kediri, Ponorogo dan yang paling parah daerah Probolinggo, Pasuruan, Situbondo sampai Banyuwangi.
Bahkan Ansor sampai harus menyebrangi selat Bali, membantu membantai orang orang komunis di daerah bali barat.
Awalnya memang orang orang Komunis sempat diatas angin, dengan menangkapi tokoh tokoh agama atau tokoh masyarakat yang berafiliasi dengan PNI. Beberapa pertempuran terjadi antara komunis dengan Ansor, kaum nasionalis dan pemuda Kristen.
Namun sejak RPKAD mengirim satu batalyon menuju Jawa Tengah pada tgl 17 Oktober 1965. Keadaaan berubah drastis. Pihak komunis menjadi terdesak, dan dibantai sampai keluarganya atau kerabatnya.
Banyak pembunuhan terjadi karena amuk massa atau fitnah dari orang orang yang tidak suka kepada mereka yang dicurigai simpatisan. Padahal bukan komunis.
Di daerah Klaten, pemuda nasionalis membentuk satuan khusus yang dinamakan ‘ Pasukan Banteng Serba Guna “ bekerja sama dengan pemuda pemuda Islam dan pemuda Kristen yang membentuk “ Barisan Pengawal Yesus “. Mereka mendapat latihan militer dari satuan RPKAD yang berbasis di Kandang Menjangan dan Kartasura.
Beberapa laporan tentang pembunuhan di daerah Jawa Timur :
1. Lawang, Kabupaten Malang. Para anggota dan simpatisan PKI yang akan dibunuh dikat tangannya. Lalu segerombolan pemuda Ansor bersama satu unit tentara Zeni Tempur membawa ke tempat pembantaian. Para korban satu persatu digiring ke lubang. Mereka dipukuli dengan benda keras sampai tewas. Lalu kepala mereka di penggal. Ribuan orang dibunuh dengan cara ini. Lalu pohon pohon pisang ditanam diatas kuburan mereka.
2. Singosari , Malang. Oerip Kalsum, seorang lurah wanita desa Dengkol, Singosari dibunuh dengan cara tubuh dan kemaluannya dibakar, lalu lehernya diikat sampai tewas.
3. Tumpang, Kabupaten Malang. Sekitar ribuan orang dibunuh oleh tentara dari Artileri Medan ( Armed I ) bekerja sama dengan Ansor. Mayat korban dikuburkan didesa Kunci.
4. Kabupaten Jember. Pembantaian dilakukan oleh Armed III. Tempat pembantaian perkebunan karet Wonowiri dan Glantangan serta kebun kelapa Ngalangan. Sementara di Desa Pontang pembantaian dilakukan oleh kepala Desa dan pensiunan tentara.
5. Nglegok. Kabupaten Blitar. Japik seorang tokoh Gerwani cabang setempat dan seorang guru, dibunuh bersama suaminya. Ia diperkosa berkali kali sebelum tubuhnya dibelah mulai dari payudara dan kemaluannya. Nursamsu seorang guru juga dibunuh, dan potongan tubuhnya digantung di rumah kawan kawannya. Sucipto seorang bekas lurah Nglegok dikebiri lalu dibunuh. Semuanya dilakukan oleh pemuda Ansor.
6. Garum, Kabupaten Blitar. Ny Djajus seorang lurah desa Tawangsari dan seorang anggota Gerwani. Hamil pada saat dibunuh. Tubuhnya dibelah sebelum dibunuh.
7. Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Beberapa guru, kepala desa ditangkap oleh pemuda Ansor, lalu disembelih dan mayatnya dibuang ke sungai. Beberapa kepala guru dipenggal dan ditaruh diatas bamboo untuk diarak keliling desa.
8. Kecamatan Pare, Kediri. Suranto, seorang kepala sekolah menengah di Pare. Ia bukan anggota PKI, tetapi anggota Partindo. Ia bersama istrinya yang sedang hamil 9 bulan di tangkap pemuda Ansor. Mereka dibunuh, perut istrinya dibelah dan janinnya dicincang. Selama seminggu setelah kejadian itu, kelima anak anak Suranto yang masih kecil kecil tidak punya siapa siapa yang akan menolong mereka, karena para pemuda Ansor memperingatkan tetangga, bahwa barang siapa menolong anak anak iti tidak dijamin keselamatannya.
9. Kecamatan Keras, Kabuaten Kediri. Tahanan dibawa naik rakit oleh pemuda Ansor, dan disepanjang perjalanan mereka dipukui sampai mati, lalu mayatnya dibuang di bantaran sungai.
10. Kabupaten Banyuwangi. Pembantaian dilakukan mulai tgl 20 November 1965 sampai 25 Desember 1965. Kemudian terjadi lagi 1 Oktober sampai 5 Oktober 1966 serta pembantaian terakhir sejak Mei 1967 sampai Oktober 1968. Pembantaian dilakukan oleh regu regu tembaj dari Kodim 08325, pemuda Ansor dan Pemuda Demokrat. Mayat mayat dikubur dilubang lubang yang sudah disiapkan. Umumnya satu lubang memuat 20 25 orang.
Dengan menggunakan truk pinjaman dari pabrik kertas di Banyuwangi ratusan korban disiram minyak tanah dan dibakar lalu dilempar ke jurang di Curahtangis, antara jalan Banyuwangi dan Situbondo. Dalam banyak kasus, perempuan perrempuan dibunuh dengan cara ditusuk dengan pedang panjang melalui vagina sehingga perut mereka terbelah. Kepala dan payudara mereka dipotong potong lalu dipamerkan di pos pos jaga yang ada di sepanjang perjalanan.
Selain Curahtangis diatas, ada tempat seperti Merawan, Curahjati – sebuah hutan jati, Desa bulusan dan Ketapang di daerah pantai yang menjadi tempat pembantaian massal. Bahkan di daerah Tampuh, sebuah desa perkebunan terpencil, sejumlah anggota PKI ditembak yang dipimpin oleh komandan kodim setempat.
Sulit mengatakan jika militer dan petinggi organisasi massa tidak terlibat, jika contoh kasus pembantaian di Banyuwangi justru dipimpin oleh Kolonel Sumadi (Komandan Korem 083), Letkol Djoko Supaat Slamet (Komandan Kodim 18325) , Dja’far Maruf( Ketua PNI cab. Banyuwangi ) Kiai Haji Abdul Latief ( Ketua NU cab. Banyuwangi )
Ketika Tim pencarifakta yang dipimpin Oei Tjoe Tat turun disini pada tanggal 25 Desember 1965. Jumlah korban sedah mencapai 25.000 orang.
Banyak orang yang tidak tahu apa apa harus ikut membayar nyawanya karena amuk massa. Kerabat, tetangga, bayi bayi yang tak berdosa.
Bagaimana kita menjelaskan fenomena ribuan orang orang Bali yang pasrah, lalu berpakaian putih putih berjalan menuju tempat penjagalan, serta berdiam diri menunggu datangnya algojo.
Bagaimana kita menjelaskan puluhan ribu guru yang hilang dari sekolah sekolah dalam periode tersebut. Mereka tak tahu apa apa tentang politik, sehingga bergabung dengan gerakan sempalan PGRI non vaksentral, yang memberi semboyan jika Guru lapar mereka tak bisa mengajar. Sejumlah data menyebut angka 30.000 rib sampai 92,000 ribu guru dibunuh.
Dari 120 orang yang dibunuh di Desa Margosari Klaten, terdapat sejumlah 80 orang guru sekolah.
Juga para seniman yang memiliki minat khusus terhadao wayang, atau reog sehingga diasosiasikan terhadap Lekra.
Dengan belajar memahami sejarah, kita mengenal bangsa sendiri. Sejarah adalah cermin. Sehingga kita bisa bercermin tentang siapa diri kita sebenarnya. Tentu saja berharap kita bukan bangsa pendendam.
Sumber :
*Robert Cribb, The Indonesian Killings
*Memoar Oei Tjoa Tat
*Hermawan Sulistyo, Forgotten Years, Indonesia’s missing history of mass slaughter ( Jombang – Kediri 1965 -1966 )
423 Comments
Black Sunday
July 12, 2013 at 8:57 am@sabikis anda seperti pecinta teori konspirasi dan ajaran New Age Movement
Pertapa Genit
July 12, 2013 at 11:09 amSemuanya masuk dalam konspirasi besar, politik adu domba, tapi sayangnya mash ada orang pribumi yg bisa sekeji ini, dimulai dari kebodohan masal, karena dulu tidak ada media internet, dan sekarang ada, saya kira dan berharap kejadian itu tidak terung lagi, yg jahat akan terungkap dan yg baik akan terlihat baik, janganlah kita hanya melihat dari pakaian atau tampilan luar tp lihatlah dari kata2 dan perbuatan yg dilakukannya, kita akan tahu siapa yg sebenarnya mengendalikan kerusuhan dan pembantaian itu, orang2 pribumi diadu domba dg menjadikan mereka zombi yg memakan saudaranya sendiri, waspadalah..!!, tingkatkan spritual dan ilmu pengetahuan kita agar tidak mudah diadu domba, didalam sabdaNya “bahwa tiap diri bertanggung jawab atas apa yg dilakukannya, jgn memukul kalau tidak mau dipukul, perjuangan adalah memberantas yg bathil, dan perjuangan itu tidak mengenal anda dari komunitas, agama, suku, dan ras mana, maka jika anda mau bersatu niscaya negri nusantara ini akan damai dan sejahtera.
http://mengenalsecretsocieties.blogspot.com/2013/03/tokoh-dibalik-g30s-kejatuhan-soekarno.html#.
siluman
July 12, 2013 at 11:29 ammenurut pak iman, apakah masi ada generasi pk! jaman ssekarang ini? kira2 dmn?
septic tank biotech
July 12, 2013 at 2:58 pmwah.,.. wah baru tahu,,,, masa masa kelam,,, menyeramkan
Gandos
July 12, 2013 at 8:04 pmWah diskusinya seru juga…tambah seru…sy cuma mau ikut nimbrung tanya ..sebenarnya ideologi Komunis itu seperti apa sih ? koq sampai sangat di benci , apakah hanya komunis itu yg katanya tidak mempercayai Tuhan ??? lah kalau yg tidak mempercayai Tuhan itu kan Atheis ,koq malah Atheis gak di sebut sebut ? dan kalau kita bangsa Indonesia yg jg gak suka sama Komunis ,,kenapa ya ..negara kita berhubungan dengan Rusia dan China yg jelas jelas Komunis..dan malahan kita saat ini pakai barang barang hampir semua buatan China… mohon pencerahannya…
Sing
July 12, 2013 at 10:41 pmWaduhh ngapain juga ribut, G30SPKI propaganda AS lewat CIA untuk melemahkan Komunis diatas kan sudah ada link dokumentasi intelegensi CIA yang sudah dibuka untuk umum.
Sejarah kelam tidak usah di obok-obok lagi dan panas panas, cukup mejadi sejarah.
Sing
July 12, 2013 at 11:03 pm@Gandos: Komunis jaman orla menjadi idaman karena salah satu ideologinya adalah ekonomi kesejahteraan atau sama rata. Kalau sekarang itu diadopsi oleh serikat buruh, serupa tapi tak sama. Saat itu AS ideologinya kapitalisme dan libralisme, sehingga bertentangan.
Kalau cina masih komunisnya tapi sudah dimoderenisasi/terbuka dengan dunia luar.
Kalau korea utara komunisnya masih kental/tertutup terutama AS.
Pertapa Genit
July 13, 2013 at 10:05 amMau dia atheis, theis/agamis, tiap jiwa masing2 sudh mempunyai tanggung jwbnya, yg membedakan adalah ketakwaan atau kebaikan yg dilakukan, ketakwaan/kebaikan bisa dilakukan tanpa dia harus agamis bagi mereka yg sdh mengerti ilmunya, dan agamis jg diperlukan dan bermanfaat utk melihat mereka yg taat, dalam dunia persilatan komunis sangat dibenci ideologi kapitalis, maka harus ditumbangkan, saat itu ditanah ini terdiri dari Nasionalis, Komunis dan Islam, namun di pecah belah dan diadu domba agar tidak kuat, termasuk diantaranya dg menyebut komunis atheis padahal dlm kenyataanya banyak dri mereka theis, agama/kepercayaan menjadi senjata yg paling ampuh untuk mengadu domba, maka terjadilah kehancuran perang antar yg satu dg yg lainnya perang antar saudara tidak bisa dicegah, semua orang seperti kerasukan setan dan menjadi zombi memakan darah saudaranya sendiri.
Jas merah (jangan sekali2 melupakan sejarah),….bukan untuk membuka luka dendam tapi maju bersama untuk perubahan.
WE’RE NOT AFRAID!!, WE’RE INDONESIAN!!
orbaSHIT
July 13, 2013 at 9:43 pm@siluman emang kl masih ada keluarga PKI yg masih survive lu mo apa???
wong jowo
July 15, 2013 at 12:49 amkok gk ad ya?,.ada yg tau gk di Al-qur’an atau hadits yg nyebutin klo pki ato komunis itu haram najis and kafir,.soalnya aku sedang berusaha meyakinkan diri kalo pki ato komunis itu haram najis and kafir.
ne ada cerita dari desaku tepatnya grantang tanjungrejo nguter sukoharjo jateng,pas jaman harto berkuasa orang2 pki di ciduk dan di bantai,tapi ada tetanggaku yang asli partisan pki mlah kader pki diselamatkan alm.pak uwek bahkan orangnya masih hidup ampe sekarang,,dulu waktu alm.pak uwek masih hidup aku tanya,kok di selametke to wek?,jwb uwek”mesakne le,ningetke wong ra salah opo podho pating krampul mati neng kali”
dari situ aku ngerti apa maksud pak uwek.
di daerahku ada hutan yang namanya ALAS KETHU..disitulah situs pembantaian massal,yang kemudian hari di pagar berduri lalu ditanami pohon cendana,hutan ini lumayan angker lho pemirsa:O
mas orlashit sampean ini haus darah sama penghianat bangsa,tapi penghianat bangsa sekarang ini bukan pki atau turunan pki melainkan koruptor2 yang ngaku loyal pada bangsa dan negara..kenapa gak sampean bantai mereka aja mas?
genosid pki dan antek2nya tak lebih disebabkan kesalahan beberapa orang yg akhirnya….kita tau sendiri gimana critanya.
aku cinta bangsa ini tapi jujur aku benci politik tai kucing..dari jaman romawi kuno ampe sekarang yang namanya politik tetap kekuasaan yang dicari.,ada gk penguasa yang jujur adil,atau yang rela digaji setengah dari gaji pokok demi rakyat…gak ada kan?
orbaSHIT
July 15, 2013 at 9:02 am@wong jowo trima kasih atas komen yg berbobot kamerad…..susah untuk adu argumen dengan para zombie ORBA, saking nempelnye tuh propaganda ‘HARTO di kepala mereka diajak diskusi bae2x ajah masih ngeles atau malah pake ngancem sgala 😛 tp seperti anekdot jawa “sing waras ngalah wae” LoL ….. mmg cape juga adu urat ama kumpulan manusia AUTIS kek mereka tp enggk ada pilihan laen demi memunculkan sepercik cahaya kebenaran pristiwa GENOSIDA terbesar ke 2 di ASTENG setelah pembantaian rakyat khmer oleh khmer merah……
wong jowo
July 16, 2013 at 12:59 amSaya sekarang tinggal dikalimantan,pernah dulu kerja di perkebunan kelapa sawit,perkebunan itu membuka lahan ampe adoh banget ke pedalaman,nah jauh dilahan sawit ini ada perkampungan,saya bertemu sama pak warsito yang usianya udah 75 tahun katanya,beliau berasal dari madiun
Lumayan lama saya berkenalan dan cukup akrab sama pak warsito yang sudah bercucu 8 beranak 3
akhirnya pak warsito menceritakan bagaimana bisa sampai di kalimantan berpuluh puluh tahun yang lalu tanpa kembali 1x pun ke tanah kelahirannya.
Beliau anak ke 4 dari 6 bersaudara,waktu pecah pemberontakan pki tahun 48 bapaknya di culik pki lantaran bapaknya adalah seorang guru ngaji,lalu sang kakak tertua mencoba menyelamatkan sang bapak tapi keduanya gak enek sing slamet.
Tahun 65 waktu pembantaian massal orang orang pki sluruh keluarganya termasuk beliau juga masuk daftar hitam tentara,yang mana itu karena fitnah lantaran kakak perempuannya menerima lamaran seorang guru sekolah dan menolak lamaran anak ustad setempat.
Beliau di paksa menyaksikan ibunya di gantung di pohon mangga depan rumah,sementara kedua kakak perempuannya di perkosa ramai ramai secara bergantian oleh ormas di bawah bendera agama(agama macam apa yg mampu melakukan hal se indah ini?)
Kedua adiknya yang berusaha menurunkan ibu dari gantungan di coblos pake bambu runcing sama orang yang mengatas namakan agama lalu masuk ke rumah dengan santai dan memperkosa kakaknya.
Pak warsito selamat berkat kedua kakak perempuannya,orang yang menjaga beliau udah gak sabar mau merkosa kakaknya,saat aplusan jaga di situ kesempatan lari sebab yg mau jagain sambil ngalungin clurit lagi sibuk benerin clana shabis merkosa kakaknya..
Beliau nyemplung ke kali yg kebeneran lagi banjir mayat orang2 yang gak salah apa2&gak tau apa2.
Beliau hanyut ampe akhirnya situasi dianggap aman,beliau sembunyi di tempat saudara dari pihak nenek yang kebetulan tentara,lalu beliau di larikan ke kalimantan untuk menghilangkan jejak ampe sekarang.
Bayangkan atau renungkan betapa lucunya crita remaja pak warsito,masih kecil ditinggal mati bapak&kakak karena di bunuh pki,udah gede keluarganya dituduh pki..keadilan macam apa ini,kenapa orang2 yg beragama malah kekejamannya melebihi malaikat mungkar nangkir di dalam kubur
Saya sendiri sewaktu mendengar penuturan beliau,badan ini gemeteran gak tau kenapa,sementara beliau sudah kehabisan airmata hanya tinggal suara pilu dan rindu keluarganya..
Bagaimana pendapat anda anda atau anda para pembaca seandainya mengalami nasib seperti pak warsito?
Jujur saya gak sanggup.
orbaSHIT
July 16, 2013 at 8:27 am@wong jowo sayapun langsung “mbrebes milih” dengan crita anda kamerad….contoh terbaru adalah kasus SYRIA dimana teroris wahabi/salafi yg tergabung dalam FSA/al qaeda melakukan pemotongan kepala,pembunuhan dan perkosaan terhadap warga sipil (banyak video yg bersliweran di youtube) sambil triak2x ALLAHU SNACKBARR!!! mereka seperti dalam keadaan trans/fly dalam melakukan kekejian itu semua…apakah ini masuk akal??? ukuran moralitas apa yg mereka2x pakai ini?? malahan ULAMA mereka menganjurkan hal GILA seperti ini (ada ulama wahabi/salafi yg ngasih fatwa diperbolehkan memerkosa perempuan suriah dari yg paling muda sampai yg paling tua, atau menganjurkan sex jihad) jd hal2x ini pernah bangsa ini rasakan pada waktu pembantaian 1965~1967 terjadi
Sirodin
July 22, 2013 at 3:45 pmItu namanya Keruntuhan Moral Bangsa, atau prestasi kebiadaban bangsa. Dalam agama apapun tidak ada ajaran membunuh, memperkosa, mencincang manusia yang sudah menyerah. Kecuali ajaran sekte sesat, dengan kepercayaan sebagai tumbal para dewa. Ingat juga peristiwa di sampit kalimantan Th.2000 yang korbannya adalah etnis madura, dan videonya telah tersebar ke seluruh dunia malah yang menshoting orang bule lagi, disitu potret kekanibalan bangsa indonesia diabadikan. Sementara malaysia melecehkan kita berulang kali kita tidak berani apa-apa.
sultanjaya
July 22, 2013 at 4:21 pmHarusnya mulai sekarang segera menerapkan perasaan pancasila pada hati bangsa dan rakyat indonesia. Panca Sila sampai saat ini memang baru sebatas konsep, pada jaman orde baru cuma sebagai alat kekuasaan individu. Seharusnya dengan pancasila manusia indonesia adalah sebuah bangsa yang paling beradab di muka bumi ini.
Ridwan.aja
July 22, 2013 at 4:44 pmKubaca semua…..ceritanya kok mirip NAZI yang lagi bantai yahudi yang diprakarsai oleh Jenderal Adolf Hitller di Jerman, hanya saja masih MAHA KEJAM cerita yang ini di negeri kita sendiri. Sebaiknya cerita-cerita ini dibukukan saja mas Imam tapi dengan bahasa bagus untuk menghilangkan kesan seramnya, sangat berguna untuk sejarah kekelaman bangsa yang tidak manusiawi untuk diulang generasi muda kita agar tidak mencontoh pendahulu kita yang sadis dan beringas.
Ridwan.aja
July 22, 2013 at 5:04 pmInformasi buat mas Imam, ada sebuah referensi buku dg judul”Palu Arit di Ladang Tebu” karya Prof.Dr. Hermawan Sulistiyo, disitu ada data-data dan tabel jumlah korban ex PKI dan korban orang yang di PKI kan, kalau membaca jumlahnya cukup bergidik ada 3 juta orang. Lumayan untuk referensi buku yang akan anda terbitkan.
orbaSHIT
July 22, 2013 at 9:47 pm@Ridwan.aja bung koreksi dikit yaaa adolf hitler bukan jendral loh tp cuman mantan KOPRAL di pasukan jerman PD I he3x 🙂 mmg pilu, malu dan mual kl membaca dan mendengar para saksi hidup korban bercerita lirih pada saat hal jahanam itu terjadi dan lebih muak lagi bila ada SEGELINTIR MANUSIA yg membela,menutup-nutupi dan MENJUSTIFIKASI hal biadab yg terjadi tahun 1965….andaipun BILA PEMBANTAIAN ITU TERJADI kapada umat MUSLIM,KATOLIK,KRISTEN,BUDHA,HINDU,ATEIS,KOMUNIS,SOSIALIS,MARHAENIS,NU,MUHAMMADIYAH ataupun kong hucu, GENOSIDA tetaplah GENOSIDA!…
guntur
July 24, 2013 at 3:34 pmSEJARAH : Bangsa kita dijajah belanda selama 350 tahun kita tak berdaya mengusirnya, alhamdulillah jepang datang, 24 jam kemudian belanda lari terbirit-birit alias minggat. Eeee…. ternyata jepang giliran menjajah 3 1/2 tahun kita dihajar habis tak berdaya apa-apa apalagi mengusir. Alhamdulillah bom atom made in rusia dijatuhkan amerika di hirosima & nagasaki, maka minggatlah jepang. Ironis memang bangsa yg sangat terampil menjagal bangsanya sendiri tapi menghadapi bangsa yg menjajah tak berdaya apa-apa, contohnya malaysia yg getol menzalimi bangsa kita tapi sekali lagi kita tak bisa berkutik alias pasrah. Oh bangsaku.
guntur
July 29, 2013 at 10:14 amTanggapan positip dan negatip yang begitu besar membuktikan tulisan mas browtoseno imam, sangat sukses dalam menjala opini publik, heibat. Welehh..weleeehhh…..padahal semua manusia adalah bersaudara keturunan nabi pewaris surga, yakni NABI ADAM, hanya karena ideologi ciptaan manusia sendiri membuat saling jagal dan saling jegal. Padahal Rasulullah sendiri dalam mengajarkan agama dengan merangkul bukan memukul, mengajak bukan mengejek, menyayangi bukan membenci. Memang merunut penyaksian masa lalu siapa saja bisa memiliki seragam ansor tukang becak, kuli, pengangguran dll non identitas ansor, nah ansor-ansor palsu dan liar inilah yang sebenarnya melakukan penjagalan dan pembantaian PKI.
Bukan PKI saja tapi juga penumpasan anjing, di Nganjuk berbareng dengan tragedi itu ada gerakan namanya GPMA (gerakan pemuda membunuh anjing), tidak jelas apa maksudnya.
Yang perlu kita ingat Agama itu baik manusianya yang buruk dan untuk agama islam menurut Rasulullah ada 73 aliran dan hanya satu yang benar yaitu yang mengikuti al qur’an dan sunahnya.
Kebenaran itu bisa kita lihat dari perilakunya, kalau perilakunya sadis dan buas berarti aliran sesat. Semoga bangsa kita semakin cerdas dan tidak mudah di adu domba. AMIN.
wong jawa timur
July 29, 2013 at 12:37 pmApa jadinya kalo pendukung PKI dan pendukung Agamis (macam NU dll) sampai saat ini masih sama2 eksis…dijamin…sejak tahun 60-an sampai sekarang kita masih perang saudara kayak afganistan, myanmar, srilanka, pilipin dan negara2 gagal afrika lainnya…mungkin sekrng kita gak tau internet dan bikin komen di tulisan pk iman brotoseno ini…hehehehe…ambil hikmah baiknye ajeee…sejarah biar tertidur..demi stabilitas nasional ndak usah pakai PKI-PKI an lagi…biar kata pendukung PKI yg sudah absoluite yakinnye…demi kedamaian dan stabilitas…mending mengalah aja….energinya kita pakai buat berkarya…akuurrrr?
orbaSHIT
July 29, 2013 at 8:45 pm@wong JATIM sayah setuju dengan opini bung ini, namun please jangan menutupi”bau busuk di dalam ruman sendiri” hendaknya bau itu dicari ada dimana bukan malah menguruknya dengan tanah lagi, karena bau tetaplah akan tercium….HISTORY REPEATS IT SELF! dalam sejarah modern indonesia kejadian tahun ’65 adalah yg terkelam dan penuh kontroversi,kekejaman tiada tara dan penuh darah juga airmata….kok saya melihat hal tsb sama seperti kekejaman bala tentara jepang pada pristiwa “RAPE OF NANJING” tahun 1937 dimana pemerintah jepang berusaha menutupi kelakuan BIADAB imperialisme jepang sedemikian rupa hingga memalsukan buku2x sejarah untuk sekolah di jepang sana
pepy283
August 2, 2013 at 2:01 pmteryata pembantaian pki dan antek2nya lebih sadis daripada apa yg dilakukan pki
Lintung
August 2, 2013 at 11:04 pmMatur nuwun untuk Mas Orba, Mas Manusia Biasa, Wong Jowo, pakde dedy/orla shit.
Ternyata banyak sejarah yg tidak saya ketahui di negeri yang sudah saya tempati sejak 36 tahun ini.
Sejarah adalah cermin. Baik dan buruk sejarah menjadikan tauladan bagi kita. Kebenaran tetaplah kebenaran dan tidak akan bisa tertutupi dengan segala kebohongan dan modus.
Terima kasih juga buat mas imam untuk pelajaran PSPBnya.
kalkiwatara
August 3, 2013 at 11:00 pmmembunuh?
itu salah apapun alasannya sebab semua makluk berhak untuk hidup.terlebih sangat salah sekali sesama manusia membunuh manusia yang lainya apapun alasanya.sejatinya pembunuhan adalah salah satu proyeksi atas lemahnya kesadaran akan sifat welas asih di dalam pikiran & hati nurani.
manusia membunuh sesama manusia betapa bodohnya perbuatan itu apapun alasannya dan itu tak ubahnya dengan sekumpulan daging membunuh daging. sekali lagi betapa bodohnya perbuatan semacam ini ,lalu apa untungnya?
toh kehidupan ini hanya sementara kenapa harus disia2kan untuk hal tak berguna semacam ini.sungguh dan sangat2 bodoh sekali semua ini hanya menambah penderitaan dan kepedihan dalam kehidupan kita dan orang lain saja,tak ada manfaat nya.
pikiran yang keruh dan belum terjernikan akan lebih dekat pada kejahatan,kebodohan,kebanggaan diri,pamer,gila hormat,gila pujian ,gila kekuasaan.
sesungguhnya kehidupan manusia ini singkat demikian juga jodoh ini,sangat singkat sesingkat jodoh diperjumpaan saat orang berlalu-lalang dijalanan.
jodoh kita semua dalam kehidupan ini sangat singkat sodaraku mengapa kalian bermusuhan dan saling membenci .ayo sayangilah semuanya mumpung jodoh dalam kehidupan ini masih ada.
mengapa kehidupan ini kalian sia-siakan hanya untuk debat kusir tentang suatu ideology yang pada akhirnya akan berlanjut pada tindak kekerasan dan kejahatan.sadarlah kehidupan ini bagaikan mimpi tadi malam.berbuatalah kebajikan terhadap semuanya, sayangilah semuanya.
sejatinya kekuatan kebajikan (kasih sayang) itu tiada tara.berbeda jauh dengan kehidupan ini yang hanya sementara bahkan ada yang hanya sekejap mata.kekuatan kebencian hanya akan menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan.sedangkan kekuatan kebajikan dan kasih sayang akan membuahkan kebahagiaan.
menyimpan kebencian dalam diri bagaikan menyimpan bom atom didalam diri yang setiap saat bisa meledak.tentunya menyimpan kebencian itu sangat menyakitan bukan ?
lantas apabila demikian kenapa tidak belajar melepasnya.hanya dengan melepaslah hati ini akan menjadi semakin lega,tenang damai dan bahagia serta bebas dari segala macam ketakutan serta derita.
ketahuilah kebencian dan permusuhan hanya akan berakibat pada penderitaan oleh karena itu janganlah kalian keras kepala .
ayo sodaraku lepaslah.lepaslah ayo lepaslah jangan ragu.
sebab kebahagiaan sedang menanti didepanmu.
ayo sodaraku lepaslah segala embel-embel yg ada dalam dirimu supaya kita lebih bebas lebih ringan lebih tenang ayo sodaraku terimalah kebahagiaan itu.semua kebahagiaan ini adalah milikmu .ayo ini milikmu,ini hakmu kamu pantas menerimanya.
tetapi anehnya kenapa tak ada yang mau meraih apalagi menerimanya.
semakin kalian berdebat kusir maka akan semakin bertampah pula konsep2 pemikiran baru dalam pikiran kalian yang pada akhirnya akan membuat kalian bingung sendiri.tidak usah mempertanyakan ideology siapa yang paling benar dan siapa yang salah.
ketahuilah yang salah adalah pikiran kalian sendiri, yang terlalu bernafsu terhadap ideology kalian masing2. dan masing2 pihak merasa menjadi pihak yang paling benar,memang begitulah ego dan nafsu itu sehingga mengakibatkan semua permusuhan ini terjadi.
sodaraku sejatinya pikiran itu tidak lah abadi oleh karena itu pikiran itu menjadi pasang surut,muncul dan tenggelam,berombang ambing dan terus berobang ambing.
ketika kita melekatinya maka pikiran akan pula semakin mengobang ambingkan kita kedalam situasi yang lebih buruk serta tak pernah pasti.oleh karenanya janganlah kalian lekati pikiran kalian sebab pikiran itu adalah ilusi dan sifatnya semu dan tidak kekal.
lepaslah semua egomu kemudian lepaskanlah dirimu dari segala konsepsi2 pikiran yang membingunkan itu.kebenaran yang muncul dari segala macam bentuk konsepsi2 pikiran itu sejatinya tidaklah kekal demikian juga kebenaran yang bersumber dari padanya karena ia bersifat semu.
sesungguhnya kebenaran sejati adalah kebajikan dan kasih. berbuat kebajikan terhadap semuanya berarti telah menjalankan kebenaran.
maka jadikanlah kebajikan itu sebagai kebenaran dari segala kebenaran dan juga kebenaran yang berada diatas kebenaran paling tinggi.
dengan demikian maka kebahagiaan akan selalu berada didalam genggaman.
janganlah berbuat kejahatan dan kekerasan serta kebencian sebab itu sama halnya dengan menimbun racun dalam dirimu sendiri,sebab jika racun itu suah berada diambang batasnya pada akhirnya ia akan mengerogoti dan menyingsa dirimu sendiri.
oleh karenanya buanglah semua racun itu.
racun kebencian hanya akan menjauh kanmu dari cahaya kebenaran membenci orang lain berarti sama dengan menguci cahaya kebenaran yang ada dalam dirimu.karena sejatinya dalam diri setian orang terdapat cahaya kebenaran.mengunci cahanya kebenaran sama halnya mengunci dirimu dari pencerahan itu sendiri.
dan itu beararti menjauhkan dirimu daripada kebenaran sejati.dengan kata lain sama saja engkau terah menolak kebenaran itu sendiri. dengan begitu kamu telah menoalak kebahagiaan itu pun juga.
percayalah tidak ada satu kebahagiaan pun yang dapat diraih dengan jalan kekerasan.kekerasan hanya akan menguncimu dari segala macam kebahagiaan.
kekerasan tidak akan memerikan harapan akan kebahagian tetapi justru sebaliknya dia akan menyeretmu kedalam lembah penderitaan yang lebih dalam.
sesuai apa kata orang tua jaman dulu siapa yang menanam apel maka apelah yang akan dipanennya
siapa yang menanam kebajikan maka dialah yang akan meraih kebahaiaan dan siapa yang menanam kebencian maka ia akan memanen buah penderitaan.
ingatlah sodaraku berlakunya hukum alam dalam kehidupan ini tak seperti berlakunya hukum manusia yang masih bisa disogok.
hukum alam selalu berjalan sejalan dengan hukum sebab akibat selalu adil tak bisa diganggu gugat,tak bisa diotak atik tak bisa disogok. semua hukum alam ini berlaku pula terhadap semua perbuatan kita ini.
sejatinya hanya kekuatan kebajikan dan kasih sayang yang mampu memberi harapan akan kebahagiaan sejati yakinlahkan semua itu.
jika engkau tak yakin tak apa .karena tak ada yang memaksamu.tetapi cepat atau lambat kalian akan percaya dengan semua ini seiring dengan berjalanya waktu serta pengalaman kalian kelak diwaktu yang akan datang.
dan kalian pun tak akan dapat menolaknya sebab jika kalian menolaknya kelak pengalaman kalianlah yang akan memaksamu untuk mempercayainya.oleh karenanya tak ada gunanya seorang manusia memaksakanya,karena semua itu pada akhirnya akan berjalan dengan sendirinya.begitulah hukum alam.
kalkiwatara
August 3, 2013 at 11:46 pmbuat sodara2 yang mersa dirugikan ataupun dianiaya saya mohon supaya lebih sabar.saya tahu anda adalah orang2 yang memiliki pencapaian batin yang luarbiasa karena anda telah mampu bertahan dari penderitaan2 sebagaimana apa yang telah ada alami.tetapi akan lebih bijaksana dan sangat luar biasa jika anda mampu melepas semua kebencian dan dendam itu.percayalah hitam tetaplah hitam dan putih tetaplah putih ,orang mau membolak-baliknya kayak apapun juga tetap hasilnya adalah sama.orang boleh bilang hitam itu adalah putih sedangkan putih tetaplah hitam tetapi ingatlah kenyataan tetaplah kenyaaan .sehingga dengan demikian kenyataan tak dapat dibohongi.jika ada orang yang membolak balikan fakta ataupun bahkan mengkabing hitamkan anda sesungguhnya dia telah membodohhi dirinya dan batinya sendiri dari kenyataan yang ada.sedangkan kebenaran tetapalah kebenaran oleh karena itu kebenaran sejati tak dapat dibohongi,sebab yang dibohonginya seperti yang saya jelaskan tadi yang dibohongi adalah dirinya sendiri.ingat itu sodara2.janganlah kalian menjadi ragu akan kebenaran akan kenyataan sejati itu.hukum alam itu selalu ada dan juga selalu berjalan berdasarkan asa hukum sebab akibat.yang
yang salah tetaplah salah percayalah mungkin para pendusta itu sekarangmampu membohongi publik.tetapi waktu lah kelak yang akan menunjukan kebenarasan sesungguhnya dan akan membongkar semua aib dan kebusukan para pendusta itu.
sebab sejak dulu waktu adalah hakim yang selalu adil.kelak waktu akan menunjukan kebenaran yang ada dan memperlihatkan semua kebusukan dari para pendusta itu.jadi tidak usah pusing-pusing memikirkan keadilan,sebab apapun yang terjadi keadilan akan tetap berlaku tapi ya itu semuanya butuh proses dan waktu panjang.
sodara-sodara sekalian mereaka para pendusta sejarah mungking sekarang sedang hidup bersuka ria dan menari-nari diatas penderitaan anda semua.percayalah jika saat ini mereka masih bisa menari dan melenggang-lenggang kelah mereka akan menuai buah atas perbuatannya yang telah mereka perbuat sebelumnya.
buktinya kebanyakan para jagal/algojo/eksekutur yang telah mengeksekusi orang yang tak bersalah rata-rata mati dengan cara yang buruk dan mengenaskan bahkan ada juga yang mati ditempat dimana dulu mereka mengeksekusi korban2nya.entah dicekik hantu2 penasaran dari nyawa2 orang yang mereka eksekusi atau apa saya tidak tahu,yang pasti hukum alam selalu adil.
perlu diketahui bahwa penderitaan yang kelak akan diterima para eksekutor bukan hanya sampai diwaktu saat ini juga tetapi itu akan berlanjut diwaktu yang selanjutnya juga.sungguh betapa mengerikannya akibat dari sebuah perbuatan jahat itu.
oleh karena itu lepaskanlah pedangmu
dan jadilah seorah makhluk yang memiliki welas asih tinggi terhadap segenap mahkluh hidup tanpa pandang bulu.
maka dengan demikian segala macam penderitaan dan kesialan kelak diwaktu yang akan datang akan menjauhimu bagaikan serangga menjauhi insectisida dan kebahagiaan serta keberuntungan akan mendatangimu laksana semut mendatangi gula.betapa luar biasanya kekuatan kebajikan itu.
maka dari itu mari kita kobarkan semangat untuk mengasihi serta berbuat kebajikan sebanyak mungkin agar tabungan kebajikan kita tiada tara.
kafir sejati
August 9, 2013 at 5:17 pm@deddy/ORLA SHIT
NYATA anda sudah kesurupan jin padang pasir
@orbashit
very goooood maju terussss
Fendy
August 11, 2013 at 4:58 amAsallam mu’allaikum… Maaf sebelumnya, dari awal saya terkesan dengan mas Imam yang sudah menambah pengetahuan sejarah yang sebelumnya tidak pernah saya ketahui, akan tetapi apapun Fakta cerita tentang Pembantaian ini… Alangkah Baiknya kita ambil hikmahnya saja, ambil kebaikan dan tinggalkan keburukan..tidak perlu saling menyalahkan lagi. Cuma yang saya sesalkan kenapa masih ada manusia yang kurang beradab disini, @orbashit.. beda pendapat itu hal biasa, tapi jangan juga bawa2 agama.. @orbashit tinggal diBireun kan, saya juga diAceh, dan Masyarakat Aceh sangat Anti bila Agama Islam dilecehkan, Terimakasih..
orbaSHIT
August 12, 2013 at 11:01 am@fendy terima kasih bung menanggapi komen saya dengan santun, opini pribadi sayah “AGAMA” hanya jadi suplemen dari kebiadan manusia itu sendiri, kontradiktif dari apa yg “AGAMA” itu kotbahkan….maaf saya skeptis dengan “AGAMA”, karena dalam sejarah manusia agama selalu dijadikan alasan dan pembenaran untuk PEMBANTAIAN,PENGHANCURAN dan PERKOSAAN MASAL seperti tahun 1965, so apa bedanya mereka2x ini yg mengaku dirinya “beragama” namun biadab dalam bertingkah laku? it’s so barbaric …..saya tinggal di bireun hanya untuk urusan kerja sajah, btw mengapa bung merasa tidak merasa dilecehkan bila ada kemiskinan,kelaparan,ketidakadilan,perkosaan,korupsi disekitar bung?? lakukan sesuatu demi kemanusiaan walupun sekecil apapun itu lebih konstruktif dan mulia daripada merasa tersinggung dan merasa diserang dengan hal2x trivial macam “AGAMA” salam…..
MR.SOEHARTO
August 13, 2013 at 2:11 amPiye kabare le???
Iseh enak jamanku to??
merahkuning
August 29, 2013 at 9:21 pmSaya keturunan PKI. Kakek dari bapak saya PKI. Nenek dari ibu saya Gerwani. Saya berjanji suatu saat nanti kami akan kembali, menuntut balas atas Bangsa ini
Jangan kira ideologi kami mati
Kami hanya tertidur. Menunggu panggilan sang merapi, tuk bangkit menagih Janji.
orbaSHIT
August 30, 2013 at 5:40 pm@harto jaman sampeyan jamane jaman edan cuk! ora sing mbacot ae tak gaplok cakemmu cuk! 🙂 @merahkuning serius loe?
Supardi
September 4, 2013 at 9:06 pmItulah kekelaman yang (sudah) harus dialami bangsa kita, tidak bisa lagi kita mundurkan. TERPAKSA kita cuma bisa mengambil hikmahnya dengan kritis membaca sejarah. Inti semua peristiwa itu adalah motif ekonomi. Bangsa lain ingin menguasai kekayaan alam yang ada di tanah air Indonesia, orang-orang kita diperalat dengan peran cuma sebagai MAKELAR yang hanya dapat bagian sedikit. Kerugiannya jelas, semua rakyat Indonesia dimiskinkan, harus (mau) mati di lumbung padi atau terusir sebagai TKI/TKW. Salah satu cara kritis membaca sejarah (ini cuma contoh) peristiwa 65 sebagai studi kasus. Semua pasti sepakat bahwa peristiwa 65 adalah berkait dengan komunisme. Kita pun sepakat komunisme itu punya jaringan internasinal yang kuat. Maka yang perlu kita pikir-pikir, betapa hebatnya Pak Harto, mampu mengalahkan jaringan internasional hanya dalam satu malam. Sementara perang Timor Timur (dulu) yang wilayahnya kecil, puluhan tahun gak kelar-kelar. Inti niat kritis kita, jangansampai kekayaan alam kita dinikmati untuk foya-foya oleh bangsa asing dan para makelarnya yang tidak lain saudara kita sendiri. Trimakasih
Wal Suparmo
September 8, 2013 at 9:54 amJanghan lupa jasa besar umat Islam dalam memberantas PKI.
orbaSHIT
September 13, 2013 at 4:02 pm^^ umat islam yg mana yah? 😛
Budi Prasetyo
September 17, 2013 at 10:22 pmKomunis muncul di NKRI, sunni, syiah dan wahabi bersatu lawan komunis. Ketika komunis hancur, mereka bertiga berantem. Nah pertanyaan nya, Jikalau hancurnya muslim bukanlah di kepung dari semua penjuru, lantas apa yang menyebabkan hancurnya itu? Apakah karena sesama kita saling berebut dunia? Ataukah sumpahan orang-orang PKI yang dahulu dibantai sebanyak itu tanpa adanya proses peradilan?
arun
September 26, 2013 at 7:36 amApa yg bangsa rasakan skarang ini adalah dosa-dosanya di masa lalu yg tlah banyak di lakuka oleh ORBA da masa kekuasaannya,
size x
September 30, 2013 at 7:45 pmbaru baca ni artikel dr org yg nge share vlog ini di facebook.bagus. nih.. rmh saya deket dg pat pembataian pki di garum blitar.dan nenek saya jg prnah brcerita ttg pembantaian gerwani yg dianggap pki dg cara sprti yg dcrtakan diatas. tp dr artikel ini paling seru baca penjelasannya orbashit. sangat berdasar karena argumennya ddpt dr bnyk referensi. saya blm baca bnyak buku tapi logika saya kalai pki dl adl partai yg bisa memenangkan.hati rakyat otomotis lawannya pasti menyerang lewat isu2 negatif ttg pki ke rakyat. itu sudah pasti. semacam fitnah lah. dan kenapa kalaupun pki adalah komunis itu sah2 saja karena dalam pandangan komunis, agama adalah tabu bkn karena mereka atheis tapi karena agama bisa jadi alat politik yang justru akan menjerumuskan rakyat itu sendiri. sekarng ada FPI tuh, organisasi bentukan pemerintah atas nama.agama yg bertujuan membelokkan pandangan mata rakyat dari kebobroka pemerintah yg sebenarnya.FPI menciptkan kerusuhan untuk membuat isu.agar rakyat lupa bahwa mereka sedang dibikin menderita oleh pemerontah.
mas orbashit top bgt lah… jgn ditanggapi yg pendapatnya gag berdasar atau malah berdasar dari cerita nenek moyang. pdhal org jaman dulu banyak dibodohi dg isu2 yg dikeluarakan .pemerontah orba,dan kalau org skrg jg msh ikut prcya itu artinya mreka org bodoh!
intinya semua ini.adalah intrik politik jaman orba!
James Matheus
September 30, 2013 at 10:30 pmMembukakan mata sekali dengan G30SPKI dan proses penuntasannya..semuanya terasa benar2 terjadi ketika membaca artikel ini. Jumlah korban yang fantastis dan pola pembantaian yg sangat urban dan provokatif menjadi satu2nya cara yg terungkap..Ini memang terjadi dan pilu sekali kalo melihat kejadian tersebut.kiranya jiwa-jiwa korban peristiwa ini diampuni dan diterima di sisi yg layak Sang Khalik..
Maria
September 30, 2013 at 10:32 pmTerima kasih untuk memulai kerja, pendokumentasikan apa yang terjadi , dimana dan siapa -siapa saja. Saya minta ijin membaginya di FB psot saya, bagian dari mengingat 30 Sept 48 tahun yang lampau.
Adadapun soal berbagai tanggapan yg ada, ini bagian dari tugas sejarah bersama-sama mengurai keribetan sejarah Indonesia, sejarah kita.
SAUT SITUMORANG
October 1, 2013 at 4:22 amulasan diatas udah bagus. giliran komennya malah banyak diisi lolongan anjing kurap. termasuk saya.
Past_Learner
October 2, 2013 at 1:20 amOrang – orang yang berkomentar disini hebat hebat dari yg pro sampai dengan yg kontra tapi sayang …..
SEMUA HANYA BILANG BERDASARKAN BUKU INI DAN ITU, BACA ARTIKEL INI DAN ITU, CERITA SI INI DAN ITU, CUIH , SAMPAH SEMUA!!!
JGN BELAGA TAU SEMUANYA, HAL SEBENARNYA KALO HANYA DARI BACAAN !! NGGA NYARI DAN GALI SENDIRI BUKTI BUKTINYA MELALUI UJI LANGSUNG KE LAPANGAN !!!
BACA MAH GAMPANG TINGGAL DI INGAT DAN DI SESUAIKAN DENGAN AKAL SEHAT MASING2 PEMBACA! TAPI ITU TIDAK AKAN MERUBAH APA APA!!!
So stop talking, stop reading, stop being smart dick ass, just do and act, collect the evidence from the field and make your own theory!!!
historyenthusiat
October 2, 2013 at 8:27 amijin share ya mas, saya baru tahu cerita soal ini, begitu kejamnya masa-masa kelam tahun 1960an.
orbaSHIT
October 2, 2013 at 10:25 am@past learner sorry i don’t wanna be a dick in here bro…sudah banyak film independen dokumenter ttg pembantaian orang2x PKI tuh,lu search ajah di utube atau mbah google jd enggk semua posting itu seperti omongan si NAZARUDIN “…katanya..katanya…” 😛 gw br dapet berita hari ini ada kerabat keluarga gw yg nyalonin jd direktur politeknik sebuah PT terkemuka di SBY namun tersebar isu kl ada diantara keluarganya adalah bekas anggota PKI, dan ini dilakukan oleh lawan2x politiknya AMPUN DEH EPIC FAIL bangettss
koplak
October 2, 2013 at 11:48 amKenapa ada pembantaian,,cerita dong sebelum G 30 S PKI tahun 1965 dgn adanya agtitasi dari PKI dan Underbouwnya dgn cara membunuh juga di desa2,,menculik, menngubur hidup2 lawan politiknya serta perampasan tanah,,Jadi biar berimbang..Dah itu saja
Dwi
October 2, 2013 at 12:40 pmSalam Kenal…
Suatu Negara akan lebih maju jika menghargai sejarahnya…. (koreksi saya kalau salah)
Apakah hanya terjadi di Indonesia saja, pembodohan sejarah (masa kelam) itu?
Jika ada apakah negara itu bisa dibilang lebih maju dibandingkan dengan Indonesia?
mohon pencerahan…
😀
Bimakuru
October 2, 2013 at 2:18 pmklo tentang film The Act of Killing, menurut pendapat mas Iman gmn?
orbaSHIT
October 3, 2013 at 9:25 am@koplak lu emang koplak bin pekok deh 🙂 baca dong posting2x sebelumnya….kl jaman itu bunuh2xan bukan hanya didominasi ormas PKI ajah…NU,masyumi,tentara,PNI dll juga sama, kl logika lu kek gitu gimana dengan pembunuhan masal yg dilakukan DI/TII di priangan timur terhadap orang2x BTI dalam kurun waktu 1950~1962? yg mati tuh ribuan boss…so please don’t be a jack ass 🙁
SAUT SITUMORANG
October 3, 2013 at 6:33 pmbiarin pki muncul lagi. aku pingin ada perang lagi di indonesia ini. biar ada hal seru.
orbaSHIT
October 3, 2013 at 7:15 pm@SAUT jawabannya NGIMPIIIIIIIII 😛 komunisme dah mampusss layyyy…..secara empirik gagal dimana-mana, bahkan RRC saja hanya simbolis ttp memegang ideologi ini karena berkenaan dengan sejarah lahirnya PRC tahun 1949…ekonomi mereka KAPITALIS BANGET tp gaya RRC, life style juga udah banyak kek di milan,paris,roma atau new york….lu mao perang? knapa kgk jd sukarelawan AL QAEDA ajah layyy pasti langsung jadi “grunt” di suriah lu gw jamin sangat seru dech wkwkwkwkwkkw….