Masih relevankah arti Taman Makam Pahlawan. Dahulu memang ada pejuang, tentara, tokoh negarawan yang berhak dikuburkan disana. Lalu ketika perubahan jaman, sudah tak ada lagi pejuang tersisa. Siapakah yang berhak dikubur disana ? Sekarang asal memiliki bintang mahaputera, atau bintang bintang jasa dari pemerintah. Keluarga bisa meminta agar jenasah dikuburkan di Taman Makam Pahlawan.
Tak harus pahlawan dalam arti tokoh heroik yang membela hidup dan mati dalam pertempuran membela negara.
Pahlawan juga bisa menurut selera jaman. Koruptor Pertamina jaman, Taher sampai sekarang masih di TMP Kalibata. Karena waktu ia meninggal, belum divonis bersalah. Juga tokoh komunis Nyono, juga masih dikuburkan disana semasa Pemerintahan Soekarno.
Setelah sekian lama namanya dicatat dalam buku buku pelajaran sekolah, sebagai tokoh orator – penggerak revolusi -kemerdekaan di Surabaya. Bung Tomo baru secara resmi dianugrahkan sebagai pahlawan oleh presiden SBY.
Mungkin generasi sekarang juga tak peduli. Pagi ini sambil menunggu klien di Senayan City, saya melihat lalu lalang remaja generasi MTV yang mungkin tak peduli dengan siapa siapa pahlawan itu. Bung Tomo ?
Bahwa dengan mempelajari sejarah kita mengetahui siapa sebenarnya diri kita sendiri. Walau masih banyak kontroversial sisi kepahlawanan yang kita kenal. Sultan Agung menyerang VOC di Batavia bukan untuk semangat kebangsaan, tetapi dianggap sebagai bagian kebijakan imperialisnya menguasai pulau jawa. Atau Kartini yang dianggap tak cocok dengan predikat pahlawan. Hanya dari balik kamar, tidak melakukan sesuatu kecuali menulis surat curhat. Ia sendiri menyerah dipaksa kawin. Imam Bonjol yang β konon β dianggap melakukan pembantaian terhadap suku batak.
Tidak penting juga. Sejarah telah digoreskan sebagai intepretasi semangat kemerdekaaan bangsa ini.
Mungkin Menteri Sri Mulyani lebih bisa dianggap pahlawan. Mati matian, dengan resiko kehilangan jabatan dalam menjaga agar rupiah tidak terpuruk. Menolak intimidasi sebagian yang dekat dengan kekuasaan untuk menyelamatkan asset pribadi kelompok usaha tertentu.
Kita memang tak perlu predikat itu. Komunitas blogger yang peduli dengan masyarakatnya , baik dalam gagasan dan aksi, adalah pahlawan sesungguhnya.
Pahlawan sesungguhnya akhirnya hanya hadir dalam pikiran kita sendiri. Dia adalah hati nurani. Sendiri dan terasing.
63 Comments
Hedi
November 11, 2008 at 1:28 pmbu ani memang top markotop, andai cita2nya adalah bukan hanya menteri, tapi presiden
Dony Alfan
November 11, 2008 at 1:40 pmBerbuat suatu kebaikan, tanpa berharap dianggap sebagai Pahlawan.
Selamat Hari Pahlawan!
Anang
November 11, 2008 at 1:44 pmsemua pribadi pahlawan untuk dirinya sendiri
aprikot
November 11, 2008 at 1:50 pmbwt abel, mas iman itu pahlawannya lho π
edo
November 11, 2008 at 1:51 pmPahlawan sesungguhnya akhirnya hanya hadir dalam pikiran kita sendiri. Dia adalah hati nurani. Sendiri dan terasing.
singkat saja : sepakat!
Epat
November 11, 2008 at 1:57 pmsaya masih ingat buku pelajaran sejarah dan pspb di jaman sd dan smp. bung karno di jaman sebelum 1965 selalu disanjung-sanjung, tapi pasca 1965 perspektifnya dirubah 180 derajat.
aditya sani
November 11, 2008 at 2:09 pmbetul mas. setuju saya.
Aris Heru Utomo
November 11, 2008 at 2:24 pmJadi ingat film accidental heri yang dibintangi Dustin Hofman dan Andi Garcia. Bagaimana seseorang pencopet dan penipu, dari zero tiba-tiba menjadi hero, karena suatu peristiwa yang kebetulan.
kw
November 11, 2008 at 2:25 pmberani sendiri dan terasing…. salut sama para pahlawan.
dondanang
November 11, 2008 at 2:43 pmkasian sri mulyani. Dasar bakrie *ooppss*
Nayantaka
November 11, 2008 at 2:52 pmJadi inget petikan lagu ini:
And then a hero comes along With the strength to carry on And you cast your fears aside And you know you can survive So when you feel like hope is gone Look inside you and be strong And you’ll finally see the truth That a hero lies in you
devide et impera
November 11, 2008 at 3:26 pm[…] Messi atau Christian Ronaldo mencetak gol daripada mendukung tim merah putih berlaga. Seperti ilustrasi Mas Iman tentang Bung Tomo yang tidak lagi diingat dan […]
roi
November 11, 2008 at 3:31 pmsaya ingat kata seorang guru saya dulu: Sejarah itu ditulis menurut versi ‘pemenang’….
makanya bisa jadi ada beberapa versi sejarah
Jimmy
November 11, 2008 at 3:49 pmbenar2 mas iman.. jimmy setujuh — setujuh sekali
Yoyo
November 11, 2008 at 7:07 pmsejarah di manapun adalah sama, yang membedakan hanya ruang dan waktu……selalu menampilkan pejuang, pecundang, pengkhianat, pahlawan……. π
sarah
November 11, 2008 at 7:29 pmpahlawan sesungguhnya tidak berharap apa apa koq
jaka
November 11, 2008 at 7:58 pmMereduksi tentang TMP: itulah mengapa TMP hanya terbatas ukurannya. Diharapkan kelak menjadi pahlawan tak perlu dianggap hak. Karena, pada akhirnya, semua dari kita adalah pahlawan. Pesan saya, generasi pemerintah berikut tidak perlu lagi repot2 beli tanah buat TMP baru. Kalau ada perang saja buat taman pemakaman khusus untuk para korbannya.
mitra w
November 11, 2008 at 8:21 pm“I’am a man, who will fight for ur honour. I’ll be the hero of you’re dreamin of”
(peter cetera) π
hanny
November 11, 2008 at 9:11 pmah, saya tahu, ada juga beberapa orang yang menganggap mas iman sebagai pahlawannya hueheheheheh *wink wink* (siul-siul)
Nazieb
November 11, 2008 at 9:55 pmPahlawan itu ya Amrozi, Imam Samudra dan Ali Imron yang mati membela agama itu lho, Mas..
*ngikik*
peyek
November 11, 2008 at 10:07 pmbingung mas!
bukannya pahlawan menurut selera penguasa?
Nofie Iman
November 11, 2008 at 11:56 pmMemang miris melihat anak jaman sekarang yang lebih kenal Ronald McDonald daripada pahlawannya sendiri. Orang hapal Jalan Sudirman atau Gatot Soebroto tapi tak pernah ingat apa jasa mereka buat ibu pertiwi. Faktanya memang kita lebih terinspirasi oleh Superman, Spiderman, Madonna, Kobe Bryant, Cristiano Ronaldo — daripada terinspirasi dari pahlawan negeri ini.
Koen
November 12, 2008 at 12:14 amSendiri dan terasing. Tulisan semacam ini, dan lainnnya, membuatku sekali lagi berpikir bahwa blog ini pantas dinominasikan jadi blog personal terbaik.
kyai slamet
November 12, 2008 at 12:50 ammakanya entar pas berangkat PB wajib naik angkutan umum yang merakyat biar tahu pahlawan-pahlawan masa kini.
Catshade
November 12, 2008 at 1:04 amLucunya, superhero Amerika sendiri (contoh khasnya adalah Captain America) diciptakan dalam zaman siaga perang (sekitar akhir 1930-an, PD II sudah mulai, tapi AS masih mengamati) untuk membangkitkan semangat heroisme dan nasionalisme rakyat yang masih memulihkan diri dari depresi ekonomi.
Mungkin rakyat Indonesia juga butuh sosok pahlawan imajiner yang lebih hip, modern, dan trendi? π
meong
November 12, 2008 at 1:06 amah, masak anak2 muda skrg udah ga kenal sama pangeran diponegoro, sultan agung, bung tomo, dll ?? masak sih ??? *ga percaya*
trus mrk belajar apa di sekolah ??
bikin 3gp ??
biyan
November 12, 2008 at 1:28 amPahlawan sekarang emang gak perlu tindakan heroik mas, tapi tindakan nyata.
Donny Verdian
November 12, 2008 at 4:02 amPahlawan bagi saya adalah orang yang berani menebus kita dengan perbuatan dan even kehidupannya.
Soekarno adalah pahlawan karena ia brani menebus kemerdekaan dengan semangat, sikap, perbuatan dan hampir seluruh hidupnya yang dikerahkan untuk hal tersebut.
mantan kyai
November 12, 2008 at 5:23 amkalao ada pahalawan berarti ada dosawan. nah, tinggal kita masuk yg mana π
mukelu
November 12, 2008 at 7:59 ampahlawan …..
menurut saya ga ada pahlawan untuk smua orang, jadi tipa pribadi berhak punya pahlawan nya masing2
*jadi inget headline tempo selasa kmaren*
leksa
November 12, 2008 at 8:40 am“sendiri terasing” jadi inget Gie ..
escoret
November 12, 2008 at 8:45 amlom lama ini aku denger pidato bung tomo via mp3…
suaranya bener2 mengebu2..dan ndak takut mati….
beda ama jaman sekarang…..
*wah,ikud2 serius aku*
Filsuf Kesasar
November 12, 2008 at 9:06 amVillains are needed for someone to become a hero …
Iman
November 12, 2008 at 9:25 amhanny,
jangan bermakna dehhh…
gita,
iya bener.kok jadi sendu ya..hiks
catshade,
betul, kira kira dalam bentuk apa dan siapa ??
oon
November 12, 2008 at 9:38 amtapi kalau ngliat kasus bT, di indon mati dulu baru bisa disebut pahlawan(nasional)…itupun tergantung perjuangan orang2 tertentu kah?
easy
November 12, 2008 at 10:07 amorangtuaku adalah pahlawan sejatiku…
Nyante Aza Lae
November 12, 2008 at 10:23 amPahlawan???…berjuang untuk kemaslahatan kehidupan……
evi
November 12, 2008 at 11:12 amsiapa ya pahlawanku…?
*loh kok malah nanya* π
pinkina
November 12, 2008 at 12:13 pmsorry mas, yg nonton itu bener2 dadakan. kl misal direncanakan, yho mending nonton bareng sampeyan huehuehuehue…..
/*gak nyambung ama postingan
omoshiroi_
November 12, 2008 at 12:45 pmtapi pahlawan juga harus mengucapkan terima kasih kepada yang telah ia perangi/lawan..karena merekalah yang membuat ‘pahlawan’ menjadi seorang pahlawan..
^jadi bingung sendiri^
Rystiono
November 12, 2008 at 12:56 pmPahlawan adalah seorang yang tidak ingin dipanggil sebagai pahlawan…
*halah*
Indah Sitepu
November 12, 2008 at 3:35 pmpahlawan itu beda2 untuk tiap orang.
Mungkin kita memberi sebungkus nasi untuk orang yang kelaparan sudah menjadikan kita pahlawan untuk orng tersebut.
asal tidak menjadi pahlawan kesiangan ajahhh π
omith
November 12, 2008 at 4:16 pmaku dah nemuin pahlawan hatiku..*halah*
tx alot ya mas iman… *wing sungkem*
dilla
November 12, 2008 at 4:32 pmkita selalu bisa menjadi pahlawan bagi diri sendiri maupun orang lain bukan? π
boyin
November 12, 2008 at 8:00 pmyang biasa yang minoritas juga gak papa buat saya.
aryf
November 12, 2008 at 8:29 pmpahlawan itu adalah PAH LAWAN (pas lawannya).
Kalau menang, akan dicatat dlm sejarah sbg pahlawan.
Kalau kalah, akan dibungkam/diculik/dibunuh/ditelantarkan sbg anonim (OTK).
jika mereka cukup `beruntung`, maka akan `diingat` sbg pembangkang.
jika mereka `layak jual`, maka akan `ditulis` oleh para pemenang, sbg pecundang.
tanpa OTK, pembangkang dan pecundang, takkan ada pemenang yg layak dsb pahlawan.
Jika kedua sisi tersebut ditiadakan, maka sejarah dan peradaban menjadi SEPI lalu TENGGELAM.
antown
November 12, 2008 at 8:58 pm“Dia adalah hati nurani”. Betul saya sepakat mas. Hati nurani itu paling jujur soalnya.
marshmallow
November 12, 2008 at 9:10 pmafter all, seorang pahlawan sejati tak pernah meminta untuk disebut sebagai pahlawan.
mereka tak perlu sebutan, tapi berbuat, dan oranglah yang menilai kelayakannya.
tanda jasa toh bukan segala-galanya.
Wongbagoes
November 12, 2008 at 9:22 pmPahlawan adalah mereka yang berusaha memberikan manfaat bagi orang lain….
aRuL
November 12, 2008 at 10:05 pmakhirnya tulisan kita hampir sama mas iman di akhir tulisan saya juga di pahlawan dan blogger π
btw terkait dengan TMP nih mas, saya jadi bertanya2
bukannya kalo di makamkan di TMP itu, nisannya kan sama semua, jadi semua pahlawan itu statusnya sama..
trus kalo Bung Tomo memilih dikuburkan di pemakaman umum biasa, eh malah bisa jadi ntar kuburannya lebih bagus dibanding kuburan2 lainnya, malah menimbulkan efek eksklusif. sekarang aja di makam bung Tomo udah diperluas, besar dewe dibanding makam yang laen lho..
just opini sesat π