Rintihan Kunti

Kalau ada yang bertanya icon apa yang paling Indonesia banget ? Salah satu jawabnya Kuntilanak. Sebagian menyebutnya Sundel Bolong. Ini memang bagian dari folkhlore. budaya manusia Indonesia, yang sudah berabad abad mempercayai kehidupan dedemit. Paling mudah melihat budaya sebuah masyarakat adalah melalui film, dimana judul atau tema kuntilanak sudah ada sejak jaman dulu sampai sekarang.
Dari film itu juga kita tahu sifat dan ciri khas setan wanita berambut panjang, muka pucat dan selalu memakai baju panjang putih ini.
Biasanya menjelma dari wanita yang hamil lalu dibunuh. Seperti film ‘ Beranak Dalam Kubur ‘. Film lawas yang bisa membuat saya tak berani pulang sendirian sehabis menonton layar tancap. Ada juga film tentang wanita dari keluarga bahagia, lalu datang perampok yang memperkosa dan membunuh si wanita. Jadilah di sundel bolong untuk membalas dendam. Kadang kala ia datang ke rumahnya dan bermain piano. Si anak dan suaminya hanya tertegun melihatnya. Tidak ada rasa takut. Mungkin karena masih keluarga.

Kuntilanak bisa jahil dan iseng. Selalu korbannya hansip, tukang sate, tukang baso, tukang bakpao atau tukang kerupuk
“ Bang ,..minta satenya duaratus tusuk “…Mak bleep bleep dalam sekejap habis.
Menyisakan si tukang atau hansip lari lintang pukang ketakutan.

Kuntilanak juga tidak pernah membunuh rakyat kecil. Paling hanya mengganggunya. Ia hanya mengejar ngejar orang yang telah membunuhnya. Bisa kekasih atau suaminya yang main gila, perampok, pembunuh dan sebagainya.
Saya pernah melihat seorang Kuntilanak dalam film tahun 80an – entah itu ‘ Malam Satu Suro ‘ atau apa judulnya – berbicara kepada Pak Haji dan kepala desa mengenai Pancasila dan kebaikan. Sebuah happy ending setelah semua penjahat mati di cekik atau kejebur jurang. Selalu ada causa sebab akibat.

Namun terjadi pergeseran peran Kuntilanak dalam film film horror dewasa ini. Ia tidak datang sebagai perwujudan balas dendam. Ia memang sudah ada sejak lama dan tidak pandang bulu dalam membunuh. Siapapun yang sedang sial, bisa saja mati mengenaskan kalau sudah takdirnya. Dalam film jaman sekarangpun Kuntilanak tidak pernah benar benar mati. Tak ada lagi ayat ayat suci yang menjadi senjata pamungkas. Berbeda dengan film jaman dulu, selalu ada Pak Haji yang mengusir setan ini.
Atau dengan dialog dari sang suami
“ Pulanglah Surti..duniamu bukan disini,alam kita berbeda “
“ Baiklah mas, jaga anak kita baik baik “
Padahal saya lebih suka Kuntilanak jaman dulu, seperti Roobin Hood menolong melawan kejahatan. Berharap bisa berdialog dan memintanya membunuh para koruptor.
Tapi ini susah ketika situasi ini benar benar terjadi. Ceritanya begini.

Daerah bumi perkemahan Cibubur, sudah biasa menjadi lokasi syuting bagi pelaku bisnis film. Apa saja, Film iklan, sinetron laga dan film layar lebar. Daerahnya yang berhutan hutan, terpencil dan gelap ternyata ditenggarai banyak demitnya, seperti Kuntilanak.
Konon dulu ada gadis bunuh diri di danau Cibubur yang sampai hari ini terus bergentayangan. Sudah jamak seorang crew kesurupan, penampakan dan hal hal aneh dalam produksi di sana. Saya sendiri tak pernah merasakan. Berkali kali syuting disana.
Sampai suatu hari selesai syuting kami bertiga naik jeep saya melintasi hutan hutan kecil yang gelap menuju gerbang keluar. Waktu menunjukan pukul 02.00 pagi. Kok rasa rasanya udara dingin sekali. Padahal tidak memakai AC dan kami membuka jendela.
Tiba tiba terdengar suara,…Pakkk pakk pakkk. Seperti kepakan ayam terbang.

Astagafirullah. Suara berdegum. Seorang wanita berambut panjang dan tidak kelihatan mukanya karena tertutup rambut yang awut awutan, tiba tiba ndeprok nunut dibelakang kaca belakang mobil saya.
Teman saya yang duduk di kursi belakang keburu pingsan. Sementara yang duduk di sebelah saya sibuk komat komit membaca ayat suci. Lha kok wanita itu tetap cekikikan. Bagaimana dengan saya ? Boro boro dialog seperti Pak Haji, “ pergilah,..alam kita berbeda “. Mulut terkunci. Mak klakep .
Rasa rasanya mobil terasa berat seperti menarik gajah. Pedal gas sudah ditekan dalam dalam tapi jalannya mobil lambat sekali. Seketika mobil seperti melesat, berbarengan dengan sosok itu tiba tiba meloncat ke pohon pohon.

Sejak itu sebisa mungkin saya menolak kalau harus syuting malam malam di Cibubur. Sudah cukup pengalaman saya. Padahal setelah beberapa tahun, sekarang Cibubur lebih ramai. Siapa tahu Kuntilanak jadi terganggu dan mengungsi ketempat lain. Atau hanya duduk duduk diatas pohon, sambil memandang kemacetan di kejauhan, dan Cibubur Junction – tempat favorit Jeng Venus kopdaran – sambil bersenandung.

Kusendiri, duduk sepi diatas pohon
Kubiarkan rambutku terurai, tanpa kaki
Kelelawar, anjing dan bulan purnama

Menanti kekasihku yang belum mati.
Kapan mati kekasihku
Kumenanti kau disini
Ayo mati bunuh diri
Biar kita jumpa lagi seperti dulu.

( …..Panas Dalam Band )

Lagu bisa didengar di sini .

You Might Also Like

81 Comments

  • Ferdy
    April 28, 2008 at 4:24 pm

    ..wah, ini kesaksian langsung ya? biasanya kesaksian penampakan kuntilanak ini hanya bisa didapat dari temennya temen, atau temennya temen-temen… kalo dengar suara cekikikan aja (tanpa penampakan) saya mah sering waktu camping jaman sma dulu…

  • venus
    April 28, 2008 at 4:39 pm

    wooohhh…pernah ketemu juga? itu, kata orang2 sini sih, namanya Mimin, suka pake kerudung merah. ‘rumah’nya di sekitar telaga situ, mas. persis di belakang McD/ pizza hut, tau kan?

    hiiyyy…..

  • Ina
    April 28, 2008 at 4:51 pm

    serem amat…! Mudah2 aku nga pernah ketemu ama yg kyk gituan. 🙁
    *merinding*

  • aprikot manis sekali
    April 28, 2008 at 4:56 pm

    mas, klo takut boleh minta peluk nda??

    *gubrak*

  • fahmi!
    April 28, 2008 at 4:58 pm

    hoax ah hoax… hahahaaa 😀
    lain kali kalo ketemu kuntilanak jangan lupa dipotret, mas iman. karena dengan demikian kami bisa percaya mas iman pernah ketemu kuntilanak betulan. lain dari itu, posting gini dianggap fiktif dan cuman cari sensasi aja :p

  • venus
    April 28, 2008 at 4:59 pm

    saya juga mau dipeluk, mas. dipeluk mas iman, bukan kunti. kalo si aprikot biar sama si kerudung merah aja. hakhakhak…

  • nuuii
    April 28, 2008 at 4:59 pm

    Wah serem juga ceritanya mas 😀
    tapi alhamdulillah sering lewatin cibubur malam-malam nga pernah ketemu perempuan berambut panjang yang sejenis kunti yang iseng, kalo yang berambut panjang yang aneh-aneh dan iseng banyak tapi tempatnya bukan yang deket telaga tapi yang deket jalan tol 😀

  • aprikot manis sekali
    April 28, 2008 at 5:01 pm

    @venus: lho jelas2 kalimat saya itu jelas, coba yah simbok baca lagi. lagian ngalah dikit sama junior knapa sich? ini malah mau ikut2an minta dipeluk mas iman. ingat umur mboook 😛

  • edy
    April 28, 2008 at 5:01 pm

    kenapa sundel bolong kalo makan sate bisa cepat habis?
    karena punggungnya bolong :mrgreen:

  • venus
    April 28, 2008 at 5:03 pm

    @aprikot: AFTER ME, GITA! AFTER ME. NOW BACK OFF!!!

  • yuki tobing
    April 28, 2008 at 5:04 pm

    Hahaha, mas Iman ngikut2 ngomong pergilah, alam kita berbeda. 😆 Ada-ada aja, kok saya kalau ke Cibubur gak pernah ngeliat yah? Saya tahu itu lagunya, adik saya sih yang suka.

  • Epat
    April 28, 2008 at 5:05 pm

    maksudnya kuntilanak disana berubah ujud menjadi jeng venus?
    hahahaha piss…mbok 😀

    btw, jaman sekarang masih ada gak sieh pertunjukan layar tancap di desa2?

  • Anang
    April 28, 2008 at 5:25 pm

    Aduh siapa yg ga kaget bin takut liat yg begituan.. Huwaa.. Ngeri mas Iman..

  • Totok Sugianto
    April 28, 2008 at 5:36 pm

    kalo aku mungkin udah pipis dicelana kali mas :))

  • bintang
    April 28, 2008 at 5:50 pm

    sumpah deh mas..aku ngakak di bagian cerita yang ini..”Teman saya yang duduk di kursi belakang keburu pingsan. Sementara yang duduk di sebelah saya sibuk komat komit membaca ayat suci. Lha kok wanita itu tetap cekikikan”…

  • Rita NusaIndah
    April 28, 2008 at 6:36 pm

    ha20x utk ini : > Teman saya yang duduk di kursi belakang keburu pingsan. Sementara yang duduk di sebelah saya sibuk komat komit membaca ayat suci. Lha kok wanita itu tetap cekikikan. Bagaimana dengan saya ? Boro boro dialog seperti Pak Haji, “ pergilah,..alam kita berbeda “. Mulut terkunci. Mak klakep .
    Rasa rasanya mobil terasa berat seperti menarik gajah. Pedal gas sudah ditekan dalam dalam tapi jalannya mobil lambat sekali………

    …denger lagu pas di bag. ketawanya, ihhhhhh serem jg he2x… Mas, ini cerita beneran?? atau hanya kerena terinspirasi dari lagunya Pidi Baiq sih??

  • mitra w
    April 28, 2008 at 7:05 pm

    Astagfirullah…

  • elly.s
    April 28, 2008 at 7:28 pm

    aq nggak percaya ma gituan….

  • gambarpacul
    April 28, 2008 at 9:11 pm

    mocone karo mrinding mas…!….hiiiiii..

  • leksa
    April 28, 2008 at 10:33 pm

    temen mas iman bawa sesuatu di mobil tuh… 😀

    *mbok venus & Gita : PERGILAH,.. alam kita berbeda…. hakhakhakhak 😀

  • Nayantaka
    April 28, 2008 at 10:37 pm

    Lha kok malah ada dua kuntilanak yang rebutan dipeluk mas Iman???
    Lungo Sala opo Prambanan,
    milih sing tuwo opo sing prawan ….

  • kunti
    April 28, 2008 at 11:14 pm

    hihihihi…
    ternyata masih ingat saya..
    ati2 mas..
    eling lan waspada..
    ojo lali pancasila..
    bacalah 41 kali tiap pagi dan sore hari..

  • yuswae
    April 28, 2008 at 11:29 pm

    mestine langsung sampean tawari dadi bintang iklan mas..

  • BARRY
    April 28, 2008 at 11:30 pm

    Sejak merantau yang paling saya takuti nonton adalah film horornya indonesia. Tidak tahu kenapa, film horor Amerika tidak bisa dibawa tidur alias tidak begitu seram (mungkin sedikit menjijikan dengan banyaknya saos tomat yang dipakai untuk darah). Namun yang namanya nonton film kuntilanak, busyet bisa membuat saya ketakutan sampai seminggu.

    Salah satu pengalaman saya dengan dunia “lain” adalah saat camping di Kaliurang bersama teman-teman SMA. Saat pagi buta tempat dimana kita menginap terdengar suara orang banyak berteriak dari bawah bukit. Pada saat yang bersamaan dahan-dahan pohon bergerak dengan kencangnya. Beberapa dari teman saya mengira ada group lain yang sedang mengadakan acara seperti api unggun. Saat matahari terbit saya pergi ke bawah hanya mendapatkan jurang dan batu-batu karang tajam disana. Lho, lalu kemarin siapa yang berteriak??

  • iman brotoseno
    April 29, 2008 at 12:27 am

    Venus & Gita,
    Wadoohhhhhhhhhhhhhh
    Tancep Kayon,
    Ha ha..sing endi sing prawan ???
    Elly,
    Saya juga nggak percaya kok jeng, cuma berharap cuma crew iseng yang jail pakai baju kostum film aja..i wish

  • satria
    April 29, 2008 at 12:29 am

    Saya sering kelur masuk gunung n hutan, Allhamdulliha belum pernah liat penampakan untuh seperti mas, tapi kalo lait sekelebat bayangan yang aneh atau suara2 aneh sich pernah….

  • geblek
    April 29, 2008 at 1:10 am

    hahahaha pasti kuntilanak tadi korban sampean dulu
    hayu ngaku =))

  • chiw
    April 29, 2008 at 2:07 am

    😯

    itu bukan salah satu artis pendukung kan mas?

    *mendadak males pulang*

  • danalingga
    April 29, 2008 at 6:26 am

    Keknya kunti nya dah kegusur tuh mas. Manusia juga yang berkuasa.

  • didi
    April 29, 2008 at 7:43 am

    min, ayo min siap2 itu mas sutradara ngomongin kamu diblognya. siapa tau lagi buka casting iklan sabun pemutih.

  • iway
    April 29, 2008 at 8:15 am

    folklore kali ya
    film horor terserem menurut saya masih “The Eye” yang versi korea, film itu bikin saya jadi parno dan banyak nengak-nengok ga jelas 😀

  • pinkina
    April 29, 2008 at 8:21 am

    di kostku dulu yang di malang banyak mas, tapi Alhamdulillah gak pernah ada penampakan, cuman suara2 aneh aja.

    /*to mbok venus and aprikot : piye toh cintaku dibuat rebutan, gak eling aku po ????

  • pinkina
    April 29, 2008 at 8:21 am

    mugo2 bojoku ra moco blog’e mas iman, amin
    /*berdoa

  • reedler
    April 29, 2008 at 8:51 am

    Dan semuanya
    ga akan pernah sama…. 😀

    Hmm aku sih ga pernah liat full-contact…
    feel sih iya cukup akurat :D…
    kalo ga dikasi tau temen ku yang “exorcist”

    “tuh tadi ketemu di kamar lw… ”

    😀

  • cempluk
    April 29, 2008 at 8:58 am

    mas iman takyut gak sama nih kuntilanak pas megang kendali jeep nya ?? jgn2 malah pipis di celana..heheheeh…*kabur ah daripada ditimpuk alat syuting* 😀 😀 😀 😀

    pengalaman mas iman belum cempluk alami secara real sih..mudah2an gak pernah lihat penampakan..bisa2 lari tunggang langgang deh…

    memang, dunia lain selain manusia telah dijelaskan dalam Al Quran…jadi senantiasa ingat kepada yang DIATAS agar menjadi manusia yang dicintaiNya…

  • Setiaji
    April 29, 2008 at 9:04 am

    ah masak sih ? saya terus terang belum percaya ada penampakan yang terang-terangan seperti itu, kalo cuma dengar suaranya atau wewangian sih pernah, btw itu kuntilanak pede banget nempok di belakang jeep, apa gak takut jatuh ? hehehe

  • jeng endang
    April 29, 2008 at 9:05 am

    mudah2an kalo lagi makan di TELAGA, dia gak muncul minta ikut makan ya…

  • suprie
    April 29, 2008 at 9:40 am

    untung saya baca nya pagi pagi jadi gak ngaruh…

    bener deh, klo film horror Indonesia emang bikin gak bisa tidur, mending saya di suruh nonton
    ju-on deh daripada kuntilanak atau pocong :))

  • ghatel
    April 29, 2008 at 10:02 am

    blm pernah ketemu secara asli, paling pernah lihat bntuknya di film2….

    ooosssraammm…

  • Silly
    April 29, 2008 at 10:06 am

    Mas… kebanyakan bergaul sama anak2 REXINEMA kaliiii…. mereka2 ini khan musuh bebuyutan kuntilanak beneran… secara… PH yg digawangin ama RIZAL MANTOFANI ini gemar banget bikin KUNTILANAK TANDINGAN… malah kadang lebih serem dari aslinya, hahahahaha…

    Ahh, saya pengen sekali2 ditawari peran jadi kuntilanak… Lumayan bisa terbang2 dari pohon ke pohon… ditarik pake string gitu… KERENNN… Sayang wajah saya terlalu imut dan manis sich, HAHAHAHAHAHAHAHAHA…

    **segera pasang tampang paling serem didunia**

  • ria
    April 29, 2008 at 11:32 am

    Hiyyyy… sampe dah setua ini, aku lha msh ndak berani nonton pilem horor indonesia ituh.. apalagi yg maen susana… hiyyyyy…………

  • sluman slumun slamet
    April 29, 2008 at 12:20 pm

    jeng kuntinya imut mana sama jeng miyabi
    :d

  • Nayantaka
    April 29, 2008 at 12:30 pm

    @iman…
    durung tau ngicipi 😀

  • irrrr
    April 29, 2008 at 1:01 pm

    ooh,, ternyata film beranak dalam kubur tuh film lama yah??
    blom laama ini ka ada di bioskop tuh….

    *jangna lupa, masih ada POCONG yang khas banget indo nya 😀

  • Donny Verdian
    April 29, 2008 at 1:39 pm

    Btw lagunya Panas Dalam itu kalau didengar-dengarin mirip lagunya “Melepas Bayang Kasih” nya Rita Effendy, tapi enak.

    Btw bener tuh, POCONG lebih seremmm.. hiiii!!!

  • mayssari
    April 29, 2008 at 2:35 pm

    Hm…….. buat saya, itu juga menunjukkan bahwa memang ada kehidupan di luar kita. saya anggap itu bagian dari kebesaran Tuhan. saya pernah ketemu dari jenis yang hijau besar dan rambutnya panjang menjuntai sampai ke tanah, tingginya ada sampai 3 meter.. ia menghuni rumah lama tempat eyang saya almarhum.. Tapi sekarang rumah itu dah dijual…

  • edratna
    April 29, 2008 at 3:22 pm

    Wahh sayang udah keburu takut…cantik nggak mas Iman?

    Saya dulunya penakut, tak berani tidur sendiri, namun ada satu kejadian yang membuat saya lebih berani. Suatu ketika saya dan staf turne ke Pontianak, dan malamnya tidur di hotel yang persis di pinggir sungai Kapuas. Pas malam masuk kamar, kok rasanya udah nggak enak, tapi saya terus sholat Isa….tak lama tempat tidurku terasa berat, seperti ada orang lain yang ikut menumpang. Wahh keringat dingin mulai keluar, saya mulai membaca segala macam, juga ayat Kursi….dalam hati, saya kan tak mungkin tidur bareng staf saya cowok, dan kalau mau nginep di rumah Pimpinan Cabang lebih gawat, karena rumah dinas kan model kuno, sejak zaman Belanda dulu. Entah kenapa, setelah membaca ayat Kursi kira-kira setengah jam, seperti ada angin yang keluar lewat jendela, dan perasaan menjadi hangat. Sejak itu, saya selalu membaca ayat Kursi setiap awal masuk kamar hotel, jika perasaan nggak nyaman, danjika masih ada kamar kosong lain, mendingan minta pindah. Syukurlah sejak itu nggak ada apa-apa, termasuk saat harus tidur di Sultan Hotel, satu2nya hotel yang tak hancur kena tsunami di Banda Aceh.

  • EsTehTawar™
    April 29, 2008 at 5:47 pm

    Waduh, saya cuma bisa ngakak campur ngeri2. :mrgreen:

    Baru tau kalau kuntilanak seberat gajah. 🙂

  • Parta
    April 29, 2008 at 6:24 pm

    wuuuidiiiih….!!! amit-amit deh jangan sampe saya ketemu sama yang begituan..!!!
    saya sering banget pulang tengah malem mas.., pernah saya pulang jam 2 an kebetulan pas malem jumat lagi, memang saya selalu membawa kunci gembok duplikat karena saya sering pulang sampai larut malam, terus saya buka pintu pagar rumah karena orang rumah semua sudah pada tidur konyolnya lagi tuh gembok agak macet nih.. saking iseng banget keluar deh omongan spontan “aduuuuh.. keburu dicolek deh.. cepeeet dong…?!? sempruuul…!!!” sambil tengak tengok dah kaya maling mau masuk rumah orang 🙂

  • icHaaWe
    April 29, 2008 at 9:08 pm

    serius tuh mas??? ampun serem amat…saya mah pasti bakal lgsg pipis celana ngeliatnya 🙂

1 2

Leave a Reply

*