Pembantaian yang tidak tercatat

Di Jawa kami harus menghasut penduduk untuk membantai orang orang Komunis. Di Bali kami harus menahan mereka, untuk memastikan bahwa mereka tidak bertindak terlalu jauh – Sarwo Edhie , Komandan RPKAD.

Ucapan mertua Presiden SBY, itu dalam sebuah konperensi pers awal tahun 1966 antara telah dilaporkan dalam beberapa bentuk. Ini menjelaskan, salah satu sejarah paling kelam dalam bangsa ini, yang tak pernah ditulis dalam buku buku sejarah anak anak kita di sekolah.
Pembantaian mereka yang dianggap komunis paska pemberontakan G 30 S PKI yang gagal.
Kita mestinya sepakat bahwa pengungkapan itu bukan untuk menorah luka lama. Tetapi untuk sebagai bahan pelajaran sehingga tak terulang.

Laporan The Econimist London, berdasarkan informasi ilmuwan ilmuwan Indonesia, mengemukakan bahwa 100.000 orang tewas hanya dalam hitungan bulan Desember 1965 hingg Februari 1966.
Menurut Komisi Pencari Fakta yang dibentuk setelah peristiwa berdarah itu, jumlah korban hanya 78.000 orang. Tapi, Oei Tjoe Tat – menteri negara jaman Bung Karno – yang menjadi ketua tim, justru meragukan penemuan itu. Dalam perjalanannya melakukan penyelidikan ia justru dihambat oleh aparat militer setempat. Ia menyebutkan angka itu terlalu dikecilkan. Dengan menyindir ia menyebut bukan 78.000 tapi 780.000.

Dalam memoarnya, Oei Tjoa Tat menceritakan perjalanannya ke Bali, justru tidak bisa mendapatkan akses kemana mana, karena dikarantina di hotel, akhirnya dia bisa diselundupkan suatu malam, dengan melewati dapur untk bertemu sumber sumber penyelidikan.
Dari situ ia bisa mengetahui pembunuhan yang terjadi terhadap I Gede Puger, Ketua PKI Bali yang bertubuh gemuk. Tubuhnya dipotong potong, sehingga daging lemaknya terburai sebelum akhirnya kepala di tembak. Tidak hanya dia yang dibunuh, juga seluruh anak istrinya.
Bahkan Gubernur Bali, Anak Agung Bagus Suteja yang berafiliasi pada PKI, hilang tanpa bekas.

Suatu saat setelah laporan Komisi Pencari Fakta selesai. Oei Tjoe Tat dipanggil Bung Karno secara sembunyi bunyi.
“ Sst..sini sebentar,. berapa angka yang sesungguhnya..” tanya Bung Karno.
“ Lho khan ada releasenya Pak, sekitar 78.000 “.
“ Sudahlah saya tidak percaya “ sergah Bung Karno
Oei Tjoe Tat lalu melihat sekelilingnya karena takut ada yang mendengar. Lalu ia membisiki Bung Karno,
“ Ya..dikalikan 5 kali lipat saja pak dari angka itu “.
Kelak Oei Tjoe Tat ditahan rezim orde baru karena dianggap sebagai orang Soekarno.

Anehnya Komkaptib, lembaga bentukan Orde baru yang sangat berkuasa dan dapat menentukan hidup matinya seseorang. Dalam laporannya, menyebutkan angka hampir sebesar 1 juta orang, dengan perincian 800,000 korban di Jawa dan 100.000 korban di Bali dan Sumatera.
Besarnya angka itu juga menunjukan adanya praktek genosida ( genocide ) yakni menghilangkan kelompok tertentu.
Jika Pol Pot melakukannya pembantaian untuk menghilangkan kelas borjuis dan intelektual dalam beberapa tahun. Di Indonesia mereka melakukan pembantaian dalam hitungan bulan.

Ada beberapa cara penghitungan selain sumber sumber resmi di atas, seperti menghitung jenasah yang menjadi korban pembantaian – termasuk membongkar kuburan kuburan – walau agak sulit, karena banyak kejadian dengan membuang korban di jurang, hutan, tempat tempat terpencil atau membuat kuburan gelap.
Ada cara lain, meminta kesaksian dari korban yang kebetulan selamat, orang yang menyaksikan atau pelakunya sendiri.

Maskun Iskandar & Jopie Lasut, pernah mempublikasikan “ Laporan dari daerah maut Purwodadi “ dalam Koran ‘ Indonesia Raya tanggal 17 Maret 1969. Mereka menemukan tentara pangkat rendah dan dijuluki James bond agen 007 oleh rekan rekan instansi militernya. Dijuluki demikian karena memiliki lisensi membunuh seperti agen rahasia Inggris itu, dan dalam suatu kendurian warga, ia berkoar koar telah membunuh ratusan orang komunis.

Cara lain adalah dengan teknik demografi, membandingkan jumlah penduduk suatu daerah sebelum dan sesudah kejadian. Walau cara ini kurang efektif.
Ada cara lain yakni dengan metode intuisi, yakni secara moderat tidak terlalu kecil dan tidak dibesar besarkan. Robert Gribb yang menulis ‘ The Indonesian Killings ‘ menyebut 500 ribu sebagai angka yang wajar.
Jumlah tersebut didukung teknik yang dibuat Iwan Gardono, dalam disertasinya ‘ The Destruction of the Indonesian Comunist Party ( a comparative analysis of Esat Java and Bali ) di Harvard University tahun 1992. Ia menjumlahkan semua angka pada 39 artikel / buku yang mengulas pembantaian 1965 / 1966 dan membagi dengan 39 sehingga diperoleh angka rata rata 430.590 orang.

Statistik itu tidak menunjukan perasaan sesungguhnya, tidak menggambarkan ketika orang dibunuh dengan dingin, diperkosa serta kengerian yang luar biasa terjadi. Selain itu sebuah tanda tanya kenapa aparat militer tidak mencegah kejadian itu, justru membiarkan pembantaian itu terjadi.
Ucapan komandan RPKAD diatas menjelaskan bagaimana keterlibatan militer secara tidak langsung dalam pembantaian ini.

Terutama di Jawa, angkatan darat dengan kesatuan RPKAD menyebarkan daftar nama nama anggota PKI yang harus dibunuh, serta melatih organisasi pemuda sipil untuk bisa menguasai teknik dasar pertempuran – baca pembantaian.
Dalam pidatonya di Bogor tgl 18 Desember 1965, di hadapan mahasiswa HMI. Bung Karno meminta agar HMI ‘turba’ – turun ke bawah untuk mencegah pembunuhan massal di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembantaian sangat keji. Orang disembelih, dipotong dan dibunuh begitu saja.
Bahkan orang tidak berani menguburkan jenasah korban.

Lebih jauh Bung Karno menggambarkan , “ Awas kalau berani ngrumat jenasah. Engkau akan dibunuh. Jenasah diklelerkan begitu saja, dibawah pohon, dipinggir sungai. Dilempar bagai bangkai anjing yang sudah mati “.

Bahkan dalam iring iringan mobil Bung Karno di Jawa Timur. Salah satu mobil diberhentikan, dan penumpangnya diberi bungkusan berisi kepala pemuda rakyat.

Pembunuhan orang orang Komunis ini terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Sebagian Sulawesi, Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Di Jawa kerusuhan anti komunis menyebar di seluruh penjuru pulau, dengan konsentrasi di pedesaan. Di Surabaya, muslim Madura adalah kelompok terbesar yang melakukan pembantaian, sementara di daerah lain unit unit militer, kelompok warga sipil yang sebagian besar anggotanya adalah para pemuda yang bergabung dengan partai politik antikomunis.

Disini Ansor yang berafiliasi dengan NU memainkan peranan penting dalam pembantaian ini. Gus Dur dalam masa jabatan kepresidennnya pernah menyuarakan rekonsiliasi serta permintaan maaf atas pembunuhan yang dilakukan orang orang Ansor dan banser NU.

Di Jawa tengah dan Jawa Timur sebagai ladang pembantaian utama mulai dari wilayah Banyumas, Solo, Klaten, Boyolali, Purwodadi sampai Pati. Sementara di timur, mulai dari Kediri, Ponorogo dan yang paling parah daerah Probolinggo, Pasuruan, Situbondo sampai Banyuwangi.
Bahkan Ansor sampai harus menyebrangi selat Bali, membantu membantai orang orang komunis di daerah bali barat.

Awalnya memang orang orang Komunis sempat diatas angin, dengan menangkapi tokoh tokoh agama atau tokoh masyarakat yang berafiliasi dengan PNI. Beberapa pertempuran terjadi antara komunis dengan Ansor, kaum nasionalis dan pemuda Kristen.
Namun sejak RPKAD mengirim satu batalyon menuju Jawa Tengah pada tgl 17 Oktober 1965. Keadaaan berubah drastis. Pihak komunis menjadi terdesak, dan dibantai sampai keluarganya atau kerabatnya.
Banyak pembunuhan terjadi karena amuk massa atau fitnah dari orang orang yang tidak suka kepada mereka yang dicurigai simpatisan. Padahal bukan komunis.

Di daerah Klaten, pemuda nasionalis membentuk satuan khusus yang dinamakan ‘ Pasukan Banteng Serba Guna “ bekerja sama dengan pemuda pemuda Islam dan pemuda Kristen yang membentuk “ Barisan Pengawal Yesus “. Mereka mendapat latihan militer dari satuan RPKAD yang berbasis di Kandang Menjangan dan Kartasura.

Beberapa laporan tentang pembunuhan di daerah Jawa Timur :

1. Lawang, Kabupaten Malang. Para anggota dan simpatisan PKI yang akan dibunuh dikat tangannya. Lalu segerombolan pemuda Ansor bersama satu unit tentara Zeni Tempur membawa ke tempat pembantaian. Para korban satu persatu digiring ke lubang. Mereka dipukuli dengan benda keras sampai tewas. Lalu kepala mereka di penggal. Ribuan orang dibunuh dengan cara ini. Lalu pohon pohon pisang ditanam diatas kuburan mereka.

2. Singosari , Malang. Oerip Kalsum, seorang lurah wanita desa Dengkol, Singosari dibunuh dengan cara tubuh dan kemaluannya dibakar, lalu lehernya diikat sampai tewas.

3. Tumpang, Kabupaten Malang. Sekitar ribuan orang dibunuh oleh tentara dari Artileri Medan ( Armed I ) bekerja sama dengan Ansor. Mayat korban dikuburkan didesa Kunci.

4. Kabupaten Jember. Pembantaian dilakukan oleh Armed III. Tempat pembantaian perkebunan karet Wonowiri dan Glantangan serta kebun kelapa Ngalangan. Sementara di Desa Pontang pembantaian dilakukan oleh kepala Desa dan pensiunan tentara.

5. Nglegok. Kabupaten Blitar. Japik seorang tokoh Gerwani cabang setempat dan seorang guru, dibunuh bersama suaminya. Ia diperkosa berkali kali sebelum tubuhnya dibelah mulai dari payudara dan kemaluannya. Nursamsu seorang guru juga dibunuh, dan potongan tubuhnya digantung di rumah kawan kawannya. Sucipto seorang bekas lurah Nglegok dikebiri lalu dibunuh. Semuanya dilakukan oleh pemuda Ansor.

6. Garum, Kabupaten Blitar. Ny Djajus seorang lurah desa Tawangsari dan seorang anggota Gerwani. Hamil pada saat dibunuh. Tubuhnya dibelah sebelum dibunuh.

7. Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Beberapa guru, kepala desa ditangkap oleh pemuda Ansor, lalu disembelih dan mayatnya dibuang ke sungai. Beberapa kepala guru dipenggal dan ditaruh diatas bamboo untuk diarak keliling desa.

8. Kecamatan Pare, Kediri. Suranto, seorang kepala sekolah menengah di Pare. Ia bukan anggota PKI, tetapi anggota Partindo. Ia bersama istrinya yang sedang hamil 9 bulan di tangkap pemuda Ansor. Mereka dibunuh, perut istrinya dibelah dan janinnya dicincang. Selama seminggu setelah kejadian itu, kelima anak anak Suranto yang masih kecil kecil tidak punya siapa siapa yang akan menolong mereka, karena para pemuda Ansor memperingatkan tetangga, bahwa barang siapa menolong anak anak iti tidak dijamin keselamatannya.

9. Kecamatan Keras, Kabuaten Kediri. Tahanan dibawa naik rakit oleh pemuda Ansor, dan disepanjang perjalanan mereka dipukui sampai mati, lalu mayatnya dibuang di bantaran sungai.

10. Kabupaten Banyuwangi. Pembantaian dilakukan mulai tgl 20 November 1965 sampai 25 Desember 1965. Kemudian terjadi lagi 1 Oktober sampai 5 Oktober 1966 serta pembantaian terakhir sejak Mei 1967 sampai Oktober 1968. Pembantaian dilakukan oleh regu regu tembaj dari Kodim 08325, pemuda Ansor dan Pemuda Demokrat. Mayat mayat dikubur dilubang lubang yang sudah disiapkan. Umumnya satu lubang memuat 20 25 orang.
Dengan menggunakan truk pinjaman dari pabrik kertas di Banyuwangi ratusan korban disiram minyak tanah dan dibakar lalu dilempar ke jurang di Curahtangis, antara jalan Banyuwangi dan Situbondo. Dalam banyak kasus, perempuan perrempuan dibunuh dengan cara ditusuk dengan pedang panjang melalui vagina sehingga perut mereka terbelah. Kepala dan payudara mereka dipotong potong lalu dipamerkan di pos pos jaga yang ada di sepanjang perjalanan.

Selain Curahtangis diatas, ada tempat seperti Merawan, Curahjati – sebuah hutan jati, Desa bulusan dan Ketapang di daerah pantai yang menjadi tempat pembantaian massal. Bahkan di daerah Tampuh, sebuah desa perkebunan terpencil, sejumlah anggota PKI ditembak yang dipimpin oleh komandan kodim setempat.

Sulit mengatakan jika militer dan petinggi organisasi massa tidak terlibat, jika contoh kasus pembantaian di Banyuwangi justru dipimpin oleh Kolonel Sumadi (Komandan Korem 083), Letkol Djoko Supaat Slamet (Komandan Kodim 18325) , Dja’far Maruf( Ketua PNI cab. Banyuwangi ) Kiai Haji Abdul Latief ( Ketua NU cab. Banyuwangi )
Ketika Tim pencarifakta yang dipimpin Oei Tjoe Tat turun disini pada tanggal 25 Desember 1965. Jumlah korban sedah mencapai 25.000 orang.

Banyak orang yang tidak tahu apa apa harus ikut membayar nyawanya karena amuk massa. Kerabat, tetangga, bayi bayi yang tak berdosa.
Bagaimana kita menjelaskan fenomena ribuan orang orang Bali yang pasrah, lalu berpakaian putih putih berjalan menuju tempat penjagalan, serta berdiam diri menunggu datangnya algojo.

Bagaimana kita menjelaskan puluhan ribu guru yang hilang dari sekolah sekolah dalam periode tersebut. Mereka tak tahu apa apa tentang politik, sehingga bergabung dengan gerakan sempalan PGRI non vaksentral, yang memberi semboyan jika Guru lapar mereka tak bisa mengajar. Sejumlah data menyebut angka 30.000 rib sampai 92,000 ribu guru dibunuh.
Dari 120 orang yang dibunuh di Desa Margosari Klaten, terdapat sejumlah 80 orang guru sekolah.
Juga para seniman yang memiliki minat khusus terhadao wayang, atau reog sehingga diasosiasikan terhadap Lekra.

Dengan belajar memahami sejarah, kita mengenal bangsa sendiri. Sejarah adalah cermin. Sehingga kita bisa bercermin tentang siapa diri kita sebenarnya. Tentu saja berharap kita bukan bangsa pendendam.

Sumber :
*Robert Cribb, The Indonesian Killings
*Memoar Oei Tjoa Tat
*Hermawan Sulistyo, Forgotten Years, Indonesia’s missing history of mass slaughter ( Jombang – Kediri 1965 -1966 )

You Might Also Like

423 Comments

  • bukan anak pki
    October 4, 2013 at 9:09 pm

    pki memang sepatutnya disembeleh biar tidak berkembang biak di indonesia dan mengantarnya lebih cepat ke alam kubur dan neraka agar mendapat siksa yang lebih brutal, kejam, mengerikan selamanya

  • Manusia Biasa
    October 5, 2013 at 9:16 pm

    Sudah lama sekali saya tidak mampir ke blog ini. Sudah banyak komentar baru tapi sayangnya nuansa kebencian dan saling memaki masih terasa. Mobilisasi kebohongan masih berlanjut. Kita masih belum lepas dari politik adu domba.

    Bagi yang jadi korban kekejaman Orde Baru, yang masih mendendam, berhentilah mendendam. Sejarah memang harus diluruskan tapi dendam tak akan meluruskan sejarah.

    Bagi yang ngotot membela Orde Baru, sadarlah bahwa Anda dibohongi. Anda telah menjadi target kebohongan yang dimobilisasi secara masal dan sistimatis. Saya bisa memaklumi kalau Anda bisa dibohongi karena kebohongan itu datang melewati saluran yang layak dipercaya. Sebagian besar bangsa ini memang telah dibohongi dan ikut termakan adu domba. Jangan langsung percaya pada saya, jangan percaya siapapun, tapi amati, analisa dan telaah sendiri dan yang paling penting: gunakan akal sehatmu.

    Amati sekitarmu. Kau akan lihat bahwa sebejat-bejatnya manusia tidak ada yang anti Tuhan. Kalau toh ada, pasti sangat langka. Kebanyakan Yang ada hanyalah orang yang “sedang mengabaikan Tuhan” dan itu tidak permanen dan tidak akan ajak-ajak orang lain. Maka mungkinkah ada suatu organisasi beranggotakan jutaan manusia yang semuanya anti Tuhan? Kalau PKI dicap anti Tuhan, itu hanya kebohongan untuk mengadu domba. dan masih banyak kebohongan yang lain.

    Sadarkah kau bahwa sejak 1 Oktober 1965 bangsa kita dirampok habis-habisan oleh bangsa asing melalui bangsa kita sendiri. Dari tambang emas di papua saja ada ribuan trilyun yang dirampok. Belum lagi tambang dan sumber alam lain. Sadarkah kau bahwa sistem pendidikan kita dirusak? Pembangunan transportasi disabot? Masih banyak lagi yang terus berlanjut selama kita masih bisa diadu domba.

    Sadarlah bahwa peristiwa G30S adalah konspirasi ala Ken Arok tapi dengan pola yang jauh lebih canggih dan akibat yang jauh lebih mengerikan. Kerusakan yang paling parah adalah rusaknya sendi-sendi pendidikan.

    Lihatlah sekelilingmu: yang berlabel Islam belum tentu islami; yang islami juga tidak teriak-teriak dia islam. Lihatlah beda label dan hakekat.

    Semoga kita semua diberi pencerahan. Semoga kita segera memcapai kemerdekaan kita lagi. Saat ini kita masih terjajah oleh kebodohan dan adu domba.

  • orbaSHIT
    October 8, 2013 at 5:49 pm

    @bukan anak PKI tp ANAK TERRORIS satu kata utk lu….. TOLOL! 😛 lagi2x lu posting komen enggk mutu dan khas banget omongan orang psikopat…saran gw lu buru2x daftar ke RSJ deh

  • VIVI
    October 9, 2013 at 8:56 pm

    gak nyangka seKEJAM itu bangsa indonesia saat itu.. manusia seakan tdk ada artinya, lbh rendah dari kotoran mungkin, teganya dibunuh seperti itu 🙁 knp slalu perempuan diperlakukan seperti itu??!! tdk peduli KOMUNIS ato BUKAN KOMUNIS, TDK ADA MANUSIA YG PANTAS DIPERLAKUKAN SEPERTI ITU!!

    semoga arwah mereka smua tenang dsana.. betul2 tdk dpt berkata2 setelah membaca artikel ini, SUNGGUH SANGAT SANGAT SANGAT TDK BERPERIKEMANUSIAAN….!!!

  • Opan
    October 11, 2013 at 10:55 am

    masya Allah, sebegitu teganya pemuda ansor membiarkan anak2 kecil mencari makan tanpa papa mamanya? walaupun mereka komunis? dan mereka belum tentu komunis?…ya Allah, ada ya manusia beragama ternyata lebih kejam dari binatang karnivora sekalipun….

  • Manusia Biasa
    October 19, 2013 at 9:44 am

    Ayo kita sama-sama mencari dan menggali kebenaran tanpa bertengkar dan saling memaki.
    Kita memang diadu domba secara terencana dan sistematis oleh kekuatan asing dengan mempergunakan Soeharto dan antek-anteknya.

    Soeharto dan antek2nya mengerahkan generator-generator fitnah dan kebohongan dengan sangat rapi dan terorganisir. Bahkan generator2 itu masih aktif bekerja sampai sekarang. Dengan menggunakan akal sehat, kita akan dengan mudah melihat kebohongan itu.

    Soeharto mencap semua musuhnya sebagai kafir, tapi yang dicap kafir sebagian besar justru lebih religius dan humanis daripada para pembantai yang dicap kafir. Dia mengaku menyelamatkan Pancasila tapi menggiring bangsa kita makin jauh dari Pancasila.

    Hal paling gamblang: kalau komunis memang anti Tuhan: kenapa di Kuba banyak gereja, di Cina dan Rusia ada masjid megah dan besar. Itulah bakti gamblang bagi mereka yang hatinya belum tertutup dari kebenaran. (Arti kafir sesungguhnya adalah ‘tertutup’. Maksudnya tertutup dari kebenaran.) So, siapa yang lebih layak disebut “kafir”? Yang masih menggunakan akal sehat bisa menjawab.

    Saya benar-benar tidak percaya adalah organisasi yang anti Tuhan. Yang banyak ada hanyalah orang-orang melalaikan Tuhannya, tapi bukan anti Tuhan. Secara built-in, sejak lahir manusia sudah memiliki energi ketauhidan dalam dirinya. Kalau toh ada manusia yang anti Tuhan, itu hanya satu dari ribuan. Tidak mungkin membentuk organisasi. Kalau toh ada, tidak akan bisa merebut simpati rakyat.

    Gunakan akal sehatmu. ADA MOBILISASI KEBOHONGAN DAN ADU DOMBA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELEMAHKAN INDONESIA. Inilah yang dilakukan negara-negara barat setelah gagal melemahkan Indonesia melalui Pemberontakan Permesta, dll. Inilah sumber dari berbagai carut-marut yang sekarang kita hadapi.

    Jadi kalau sekarang ada tulisan: Piye kabare le, enak jamanku to? Itu adalah bagian dari kebodohan. Karena segala carut-marut saat ini bersumber dari rezim yang melakukan kudeta 1965 dan berlagak sebagai penyelamat.

  • arif
    October 19, 2013 at 11:42 pm

    Assmualaikum….secara pribadi sya senang pki hancur…kenapa??hukum karma bagi pki dan simpatisannya…kakek buyut sya mengalami kekejaman yg dilakukan oleh pki,kedua saudari dri nenek sya diperkosa oleh marwan dan usman parinduri(pimpinan pki di langkat), abg ipar dri nenek sya dipenggal di kwala begumit,padahal beliau seorang wakil RI di langkat,,masi bnyk korban kekejaman PKI dan antek anteknya yg terjadi pada saat revolusi sosial yg terjadi 3 maret 1946(berkisar ribuan orang)…ironisnya itu tejadi hanya dalam waktu tidak lebih sebulan, sekian tahun korban dri revolusi sosial merasakan kepedihan dan kemiskinan,,pemerintah sukarno tidak dapat merehabilitasi korban korban revolusi sosial di sumatera timur krn dihalangi oleh pki dan unsur unsur komunis…jadi wajar aja klo korban pembantaian di tahun 1965\1966 lebih bnyk org pki dan simpatisannya..

  • orbaSHIT
    October 20, 2013 at 9:17 pm

    ^^ wajar? hanya atas pertimbangan balas dendam? hmmm patern postingan yg sama dengan beberapa ORBA kacrut di atas tp enggk aneh seeh mangkanya turunan mereka banyak menjadi kader teroris kek skarang ini…secara pribadi pun saya senang para teroris ini ditembak ditempat setelah ratusan mungkin ribuan nyawa (dari ambon,poso,bom bali I/II,bom mariott dll) melayang akibat ulah mereka membunuhi rakyat sipil 😛 mungkin in yg disebut KARMA juga kali yeee 😉

  • penjagal PKI
    October 21, 2013 at 10:16 am

    maaf saya harus ketawa…sebelum komen. itu ORBA shit emosinya minta ampuun…ngelihat mata uang cuma dari satu sisi…y bgini hasilnya…kalo ada yg sampe pingin mbunuh orbashit, pantas…bunuh saja dia. gaya emosinya dan tulisannya sangat KIRI…bahay bagi bangsa indonesia orang macam dia…’
    ( sbentar lagi dia akan komen emosi bgt…hehehe…) orbashit emang anjing kurap. mengotori blognya mas imam! buat mas imam, komen macam ginian harusnya dibuang saja…menuh menuhin

  • fatur
    October 21, 2013 at 12:29 pm

    saya sampai saat in i mencari paman dan kakek saya, yang hilang waktu dikumpulkan dilapangan, mereka di cap PKI, sampai2 bapak saya batal jadi PNS gara2 anak PKI.

  • orbaSHIT
    October 21, 2013 at 2:26 pm

    @penjegal…..SAPI pretttt….lu mo bunuh gw? BE MY GUEST bitch!….but not UNTIL I KILL U FIRST 😎 gw emosi akh lu ajah kalee yg lebay gw seeh biasa ajah tuh…mnurut gw dr postingan lu tuh yg emosi wkkkkwkwkwk….KIRI bahaya? yeah right untuk ORBA pekok kek lu seeh iya… lu tau enggk ideologi KIRI apa? jangan2x kek kebanyakan perek ORBA sang penyembah HARTO yg slalu menganggap KIRI adalah KOMUNIS..pinterrrr *nunggu dipojokan sambil ngupi mantau counter balik dari grombolan IDIOT ORBA

  • arif
    October 22, 2013 at 5:23 am

    @orbashit…ente anggap saya teroris…ente sendiri sadar??komen ente berbau hasutan, dendam, dan hanya stabilitas keamanan indonesia…saya anggap ente merupakan org yg suka berbuat onar dan menghasut..

  • arif
    October 22, 2013 at 5:31 am

    Wajar sya anggap pki di bantai di tahun 65…di sumut..gara” ulah…sampe sekarang masalah tanah di sumut ga’ kelar…malah setelah revolusi sosial…ada beberapa tokoh PKI sumatera timur yg secara terang terangan memakai dan menjarah harta..xarim ms(memakai kendaraan pribadi sultan langkat”), saleh umar saat ditangkap memiliki rampasan harta berkisar 3juta dollar, dsb

  • orbaSHIT
    October 22, 2013 at 9:00 am

    @my dear arif, 1)ane menghasut? WTF? ane cuman cari korelasi persepsi ente ttg kekerasan vs kekerasan….ente crita bahwa krabat ente dibunuh “oknum” PKI lalu ente menggeneralisir bahwa PKI lah yg bertanggung jawab terhadap kematian mereka….ane juga bisa dunks karena ada sepupu ane dari new zealand yg tewas pada pristiwa bali bombing I…ente bisa marah knape ane kagak? tp ane hanya mengilustrasikan bagaimana hal ini adalah kebencian tanpa akhir (dan anggapan sebagian besar keluarga ane di new zealand dan australia ttg “muslim” adalah teroris ttp ada) so we’re even then right? 😉 2)mengenai masalah tanah ente enggak tau ada UUPA (undang2x pokok agraria) tahun 1960 dimana diatur ttg land reform? itu sudah disetujui oleh semua anggota DPR saat itu termasuk perwakilan gol. islam (NU dan PSII) loh…namun dari taun 1960 sampai 1963 implementasi di lapangannya sangat berbeda….kaum tani sudah mengajukan hal ini kepada para “land owner” di desa mereka melalui BTI…awalnya mereka juga omong baik2x kok tp para “land owner” (borjuis kampung) ini tetap ngotot tidak mau melepas tanah2x luas milik mereka kepada kaum tani penggarap…UUPA adalah produk hukum yg legal pada saat itu bukan seperti banyak TAP MPRS hasil buatan ORBA….karena kedua belah pihak saling bersikeras maka terjadilah penyerobotan2x tanah dan bentrokan yg sebetulnya tidak perlu 🙁 3)revolusi sosial 1946~1947 bukan hanya terjadi di sumatera timur sajah tp terjadi di berbagai daerah indonesia dimana rakyat yg marah menghancurkan para feodalis2x likal (surakarta,aceh,sumatera barat,sulawesi selatan dll) aktornya tidak melulu kaum komunis…contoh di aceh tengku daud beureuh adalah salah satu pimpinan penghancuran feodalis aceh dimana mereka dianggap sebagai antek2x belanda 😎 4)klaim ente ttg penjarahan sangat bias karena siapa penjarah yg dijarah juga belum jelas karena banyak juga orang2x yg tidak tahu menahu maslah GESTOK 1965 difitnah sebagai PKI (kesaksian ANWAR CONGO algojo pembantai PKI dalam film dokumenter ACT OF KILLINGS)

  • arif
    October 22, 2013 at 5:58 pm

    My dear orbashit,,1)di point sya setuju dgn pendapat anda,,2)mengenai masalah tanah di sumatra timur, berbeda dgn daerah lain di indonesia…BPN juga mengakui hal tsb…saat ada kerajaan di sumatra timur,,byk kok para pendatang yg diberi lahan cuma” oleh penguasa lokal…tp sejak tidak terbendung lgi laju populasi penduduk…penduduk asli sendiri kian tersudut,dan UUPA tdk diimplementasikan di daerah sumatra timur..,3)revolusi memang terjdi di bnyk daerah lain di indonesia,,,akan ttp yg paling bnyk memakan korban di sumatra timur,,4)penjarahan memng dilakukan oleh antek pki/golongan kiri,,,,dan itu sudah direncanakan oleh pimpinan pki sumatra timur yunus nasution, luat siregar dan xarim ms,,,bahkan xarim ms sampai diolok olok oleh tokoh perjuangan lainnya karena memakai mobilmaybach milik sultan langkat,,,wakil kni langkat bahkan dibunuh oleh pki lokal…algojonya eyang wijaya,, btw sya salut ats usaha anda menghidupkan blog ini

  • orbaSHIT
    October 22, 2013 at 9:56 pm

    @arif thanx for the posting there u go we can discuss this matter like a civilized man right 😉 1)sebagaimana yg telah ane posting sebelumnya UUPA adalah produk hukum tertinggi dr republik saat itu jd maaf argumentasi ente invalid 2)perkebunan2x milik belanda/asing di sumatera telah diNASIONALISASI sejak tahun 1957 jd perkebunan2x tsb milik pemerintah RI bukan milik sgilintir bangsawan lokal lagi andaikan adapun telah diatur dalam UUPA berapa persen yg harus dilepaskan kepada para petani penggarap 3)ente memposisikan bahwa kejadian di sumatera timur adalah “lebih gawat” dari lain2x daerah pada masa revolusi sosial padahal hal tsb merupakan gerakan sporadis rakyat jelata yg sudah muak thd para komprador kolonial,contoh kasus pristiwa 3 daerah di jateng (tegal dll) dimana aparatur pemerintahan antek blanda digulingkan oleh rakyat secara spontan dan diganti oleh perwakilan dari golongan komunis,agama dan nasionalis 4) ente mengasumsikan “oknum2x” PKI tsb bergerak atas dasar perintah partai bukan atas inisiatif perorangan, skedar untuk pembanding tahun 1950 KH isa anshari dari masyumi jabar mengeluarkan fatwa bahwa PKI adalah atheis sejak itu pembantaian dan penggarongan thd orang2x kiri di daerah garut,tasikmalaya dll smakin intensif dilakukan oleh DI/TII dan ini dilakukan pada rentang waktu yg lama….intinya pada saat kekacauan jaman itu korban bukan hanya dari satu pihak sajah

  • manusia biasa
    October 26, 2013 at 8:46 am

    WAHAI ORANG2 YANG MERASA DIRINYA SUCI
    PARA PEMBENCI ORANG2 YANG DICAP KAFIR

    Pernahkah Anda merenung: apakah yang di cap kafir benar2 kafir?
    Benarkah kalau Komunis pasti kafir dan kalau anti PKI pasti orang beriman?

    Tidak sadarkah kalian bahwa kafir atau tidak kafir adalah urusan manusia dengan Tuhan; sementara komunis, nasionalis atau demokrat tidak lebih dari pilihan partai politik.

    JADI:
    kalau ada komunis yang kafir atau tidak kafir, itu tidak ada kaitannya dengan pilihan partainya.
    kalau ada nasionalis yang kafir atau tidak kafir, itu tidak ada kaitannya dengan pilhan partainya.
    kalau ada demokrat yang kafir atau tidak kafir, itu tidak ada kaitannya dengan pilhan partainya.
    Tapi kalian telah dengan sangat intensif dicekoki kebohongan bahwa komunis pasti kafir dan anti Tuhan.
    Tanyakan pada mereka yang pernah ke Cina, Rusia atau Kuba apakah disana ada tempat ibadah? Jika disana ada gereja, masjid atau kuil, bagi mereka yang PUNYA OTAK itu bukti yang sangat nyata bahwa Soeharto dan rezim Orde Baru berbohong.
    Tahukah kau bahwa tokoh-tokoh tertinggi PKI dari keluarga yang sangat kaya tapi peduli dengan orang kelas bawah? Tahukah kau bahwa DN Aidit dan Nyoto dari kalangan yang sangat taat beragama dan tidak seperti yang digambarkan oleh rezim Soeharto?

    Tahukah kau bahwa kita dengan sangat terencana diadu-domba? Sebelum maupun sesudah G30S, banyak kyai dan santri yang dibantai lalu disebarkan berita bahwa pembantaian itu dilakukan oleh PKI. Banyak pula PKI yang dibantai lalu disebarkan berita bahwa itu dilakukan oleh para santri. Operasi adu domba itu dilakukan dengan sangat serius dan intensif.

    SADARLAH BAHWA KITA DIADU DOMBA
    BUKTIKAN BAHWA KAU BUKAN DOMBA YANG BISA DIADU.
    SO, SADARLAH. CARI DAN GALI KEBENARAN

    SAYA adalah KORBAN KEGOBLOKAN DAN KETOLOLAN PARA DOMBA
    NEGERI INI TELAH MENJADI KORBAN KEGOBLOKAN DAN KETOLOLAN PARA DOMBA
    ITULAH SUMBER SEMUA CARUT MARUT SAAT INI

  • manusia biasa
    October 26, 2013 at 8:56 am

    Dari tulisan Mas Imam serta berbagai sumber lain: banyak orang yang berstaus SUCI dan BERIMAN melakukan perkosaan terhadap keluarga simpatisan PKI maupun yang sekedar dituduh simpatisan PKI.

    Yang menjadi pertanyaan: Apakah orang-orang yang ‘berstatus’ taat dan beriman itu berdoa dulu sebelum memperkosa? Atau biar lebih afduwool: kawin siri dulu? Biar perkosaan yang dilakukan bisa mawadah dan barokah?

    Negeri ini telah menjadi korban penghianatan Soeharto dan kegoblokan mereka yang sok suci.
    HENTIKAN KEGOBLOKAN.

  • karmalia
    October 31, 2013 at 11:20 pm

    pembantaian / genocide yg lebih kejam dari kejadian pemberontakan g30s pki.
    semoga Indonesia tdk adalagi pembantaian macam ini utk kepentingan politik kekuasaan

  • Generasi muda yang anti Orde Baru serta sisa-sisanya.
    November 2, 2013 at 1:11 am

    Please remember! Tidak pernah ada dalam sejarah bangsa Indonesia kejadian yang begitu merusak persatuan bangsa, yang begitu menyayat-nyayat hati rakyat banyak, yang begitu mengotori fikiran banyak orang, seperti yang dilakukan oleh Orde Baru (dengan para pendukungnya terutama pimpinan Angkatan Darat dan Golkar waktu itu ) sebagai kelanjutan G30S. Lalu perlu bukti apa lagi untuk dapat meyakinkan anda-anda sekalian yang masih keras kepala akan hal ini. Perkembangan situasi selanjutnya di kemudian hari akan membuktikannya lebih jelas lagi !!!

  • PEACEMAN
    November 21, 2013 at 3:12 pm

    intinya biarlah kita sebagai manusia yang hidup sekarang ini,bisa tetap menjaga kasih,cinta ,perdamaian dan taat beribadah sehingga rencana tuhan dan mujizatNYA nyata atas indonesia TERCINTA ini

  • PEACEMAN
    November 21, 2013 at 3:15 pm

    Matius 24:3-14
    Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. 24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. m Akan ada kelaparan n dan gempa bumi di berbagai tempat. 24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. 24:9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, o dan kamu akan dibunuh p dan akan dibenci 5 semua bangsa oleh karena nama-Ku, q 24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. 24:11 Banyak nabi palsu r akan muncul 6 dan menyesatkan banyak orang. s 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan 7 , maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. t 24:14 Dan Injil Kerajaan ini u akan diberitakan di seluruh dunia v menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya 8 9 .”

  • JackSilent
    November 29, 2013 at 3:30 pm

    Jutaan Rakyat Indonesia Yg tak Bersalah Di Bantai Kayak Ngebantai Hewan…..Hanya Karena Korban Politik Kekuasaan…….Musuh Yg Paling Nyata Adlh Provokator & Yg Paling Bodoh Adalah Yg Paling Mudah Terprovokasi……..Politik kie nyet pancen Gathel Tai Asu

  • Felix LEONARDO
    December 13, 2013 at 4:59 am

    Mau bantai membantai adalah urusan nafsu, siapa yg duluan dia yg semestinya siap menuai balas., kalau mau damai jangan membantai.,. PKI bikin ulah? harus siap menerima reaksi yg sama.,. Ayooo.,.diulang saja. BANTAI KOMUNIS INDONESIA!!!!!!! GUA bersumpah Andai ada komunis yg bikin reseh,.,didepan gua,,., Pasti Gua BANTAI,.TITIK!!!!!! LO mau bilang apa kek,.,Gua kagak ambil pusing.,.,bagi gua anjing lebih berharga dari Komunis.,.TITIK.,.

  • orbaSHIT
    December 13, 2013 at 12:04 pm

    @^^ hmmm kl gw bantai keluarga lo di depan mata lo gimana hayoooo???? trus gw perkosa adik perempuan lo atau anak perempuan dan istri lo gimana hayooooo?? TITIT oooops sorry TITIK denks wkwkwkkwkw

  • Generasi Muda yang anti Orde Baru serta sisa-sisanya
    December 13, 2013 at 1:54 pm

    Andai kata ada orang bangsat! seperti Felix LEONARDO bikin rusuh di depan gua, Pastilah Gua Injek batang lehernya.

  • Non Partisan
    December 23, 2013 at 8:06 am

    Mas Iman,, terima kasih tulisannya.

    “Saya waktu itu diangkat sebagai ketua Banser NU kec. D. Hampir 3 bulan saya diminta menginap di markas Kodim. Disana saya diberi daftar nama orang2 yang harus diciduk dari wilayah kecamatan saya. Pada hari2 tertentu, saya ikut mengawal tentara dengan menggunakan truk menuju wilayah kecamatan D dan U untuk melaksanakan operasi pembersihan. Jika yang diciduk menolak, maka saya akan tebas lehernya dan saya jilat darah mereka yang menempel di golok. Darah mereka seperti candu yng membuat saya seperti orang kesetanan ingin membunuh dan terus membunuh. Saya ingat betul, ada 5 truk berisi orang2 PKI yg diangkut ke areal hutan jati kurang lebih 1,5 km dari Pasar D. Di areal itu saya ikut melakukan eksekusi dengan membabat leher dan tubuh mereka, sebagian ada yg ditembaki oleh anggota Kodim.”

    “Waktu itu saya masih muda dan terbawa gejolak ingin menjadi “hero”. 2 tahun setelah operasi pembersihan itu, saya seperti orang gila. Saya menjadi orang yg lepas kendali, mudah marah dan ringan tangan kepada siapapun yg menentang ucapan saya. Saya benar-benar seperti mesin pembunuh yang tidak mau berhenti. Sampai akhirnya keluarga saya memutuskan untuk menitipkan saya ke Pondok Pesantren L untuk mengobati gangguan mental saya. 7 tahun lebih saya baru bisa kembali hidup normal dan lepas dari bayang2 dosa masa lalu saya. Di setiap doa2 saya, saya selalu mohon ampun atas dosa2 saya di masa lalu dan tak lupa mengirimkan doa kepada mereka2 yg dulunya saya bunuh, krn beberapa diantaranya saya mengenal mereka. Sekarang penyesalan itu muncul di saat usia saya semakin tua.”

    Seperti di ceritakan oleh bapak H. AM dengan mata berkaca-kaca (mantan Banser NU eksekutor anggota PKI, mantan anggota DPRD kab. M dan saat ini menjadi takmir masjid agung desa S, kec. D). Wawancara tgl 15 September 2013.

  • orbabest
    December 29, 2013 at 8:30 pm

    Pembantaian terjadi karena salah PKI dan ormas-ormasnya yang membunuhi rakyat Indonesia ketika mereka berkuasa…bila PKI tidak brutal membunuh petani, kiai dan tuan tanah demi memaksakan land reform. Jadi ketika giliran mereka dibantai tentu tidak perlu heran.

    Lagipula bila PKI berkuasa maka dapat dipastikan Indonesia akan menjadi ladang perang vietnam berikutnya dan puluhan juta rakyat kita akan mati sia-sia, termasuk pembunuhan besar2an oleh PKI seperti yang dilakukan comitern di seluruh dunia yang pembunuhan oleh komunis mencapai 300juta orang. 500ribu – 1juta PKI untuk 200juta penduduk Indonesia? Harga yang pantas..lagipula salah mereka sendiri jadi PKI, organisasi pembunuh massal paling kejam di dunia melebih NAZI dan Fasisme.

  • generasimudapecintaorba
    December 29, 2013 at 10:12 pm

    Pembantaian PKI itu tanggung jawab Soekarno sebagai pangti angkatan bersenjata dan orang yang menolak membubarkan PKI dengan alasan pembunuhan anak kecil itu biasa dalam revolusi, gendeng kan?

  • Iloveorba
    December 29, 2013 at 10:23 pm

    PKI kafir anti agama? Sudah pasti, apa belum pernah dengar lakon yang dibuat Lekra berjudul “Gusti Allah sudah mati?”. Gerombolan PKI yang menyerang ribuan mesjid sudah sering memukuli kiai dan santri, kemudian menginjak-injak Alquran..sudah ada yang tahu bunyi sumpah Sudisman waktu di pengadilan belom? Bukan atas nama Tuhan atau Allah atau siapapun lho..coba cari deh Hehehehe..

    Karl Marx sendiri dalam buku suci kaum komunis, Communist Manifesto mengajarkan agama dan pemeluknya adalah bagian dari kelas borjuis yang harus dihancurkan, dan dia sendiri ateis. Jadi yang dilakukan PKI itu memang bagian dari “pertarungan antar kelas” yang diajarkan komunis.

    PKI dan komunis ateis kafir? Sudah pasti..

  • Orbaisthebest
    December 29, 2013 at 10:30 pm

    UUPA dan land reform itu produk zaman komunis berkuasa di Indonesia dan salah satu asas UUPA adalah sosialisme Indonesia, jadi sudah saatnya UUPA dengan sistem pemisahan horizontal bodoh itu dicabut. Lagipula land reform di UUPA sama sekali tidak memberikan hak kepada siapapun untuk merebut paksa tanah yang menjadi hak orang lain, bukan begitu? Hehehe

    Anwar Congo? Film dari Joshua Oppenheimer sutradara amatir tidak terkenal yang dibiayai Carmel Budiardjo, pelacur Inggris dan komunis yang selingkuh dengan Njoto kok dipercaya, aya aya wae..hehehehe…

  • piyekabare? isipenakzamanorbato?
    December 29, 2013 at 10:46 pm

    Para anti kemapanan yang masih keracunan komunisme itu lucu yah…masih anggap land reform itu bagus? Di RRC aja minimal 100juta mati di zaman Mao Tzedong karena “land reform”…bahkan Ceko sekarang berada di garis terdepan supaya Uni Eropa membuat deklarasi mengutuk komunisme dan pemerintahan Partai Komunis Ceko sekarang dianggap ilegal dan lambang komunis dilarang.

    Hari gini masih mimpi komunisme, memang generasi muda Indonesia gampang dibodohi…Rusia, Cekoslovakia dan berbagai ex negara komunis saja sudah menyatakan komunis dan partai komunis sebagai partai dan ideologi terlarang, ini malah ada orang Indo ngarep Indo jadi komunis…ente mau dibunuh komunis atau dipindah paksa ala gulag atau kerja paksa ala “lompatan jauh kedepan” seperti yang dilakukan Lenin, Stalin, Mao Tzedong, Che Guevarra, Fidel Castro? Ente aja dengan keluarga ente menderita sendiri, jangan ngajak-ngajak tiga ratus penduduk Indonesia yang masih mau hidup dan merdeka..

  • BENTO
    December 30, 2013 at 1:35 am

    komentar 5 orang diatas saya ini yang diluluskan pada waktu sekolahnya ketika Fasis Soeharto dan Liberal Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberikan solusi apapun selain ketololan.

    Nah ini !!!
    Mengerikan kalau [kelima komentar yang diatas saya ini sampai menjadi pemimpin]
    Pendidikan politik nya sudah pasti tidak jauh dengan Soeharto yang gemar sekali
    *Memonopoli
    *Mengkorupsi
    *Ngapusi
    *Memperkaya diri
    *Menculik
    *tidak segan-segan membunuh
    *Bahkan lebih dari itu, ya karena kualitasnya cuma politisi

    gimana OrbaSHIT, setuju?

  • orbaloveufull
    December 30, 2013 at 4:10 am

    Hihihihi, tipikal jawaban kurang cerdas dari orang yang gampang terpengaruh propaganda komunis…gak bisa bantah komunisme adalah ajaran iblis malah ngoceh enggak jelas..makan tuh komunisme, titip salam buat Marx dan Engels kalau kalian ketemu di neraka jahanam yah, bilangin Rothschild titip salam hehehehe…(Pasti enggak tahu yang membiayai penerbitan Communist Manifesto adalah keluarga Rothschild, siapa itu Rothschild? Kalo tidak tahu, cari tahu sendiri biar gak gampang dibegoin filosofi iblis hehehe).

    Buat nunjukin perbedaan kelas kemampuan otak antara yang bisa berpikir dan yang tidak berpikir gw bantah semua karakteristik Pak Harto yang ente tulis:

    – Pak Harto memonopoli? Itu namanya monopoli negara dengan menggunakan BUMN untuk menguasai bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak supaya digunakan sebesar-besarnya atas kepentingan rakyat, contoh sederhana buat otak situ yang cuma bisa berpikir sederhana, tidak akan ada penyadapan oleh Australia kalau telekomunikasi dikuasai dan dimonopoli negara. Memangnya era reformasi dan era pemerintahan Megatron, eh, Megawashit, eh, Megawati, BUMN dijual murah dan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing dibuka semua…makan tuh “anak putra sang fajar” buehehe..

    – Korupsi? Coba, apa bukti Pak Harto korupsi? Kalau tidak bisa beri bukti terus nuduh orang korupsi, itu namanya fitnah lho, pernah denger bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan dan hobi komunis kan? Orang yang gampang dikibulin komunis seperti ente juga pasti gampang dikibulin majalah Time dan artikel yang bersumber dari klipingan koran mereka deh. Jangan bawa-bawa laporan STaR PBB yee, itu sih laporan kurang cerdas yang bersumber dari Time yang sumbernya klipingan koran. Ane tunggu bukti korupsi Pak Harto, kalau situ bisa buktikan Pak Harto korupsi maka situ lebih hebat dari aparatur negara yang tidak pernah bisa membuktikan Pak Harto korupsi hehehe

    – Ngapusi? Iya lah, kalau Soedarsono enggak diapusi, Soekarno bisa ditembak mati oleh dia dan Tan Malaka si komunis pecundang dan pengecut itu akan naik jadi presiden. Hebat kan ilmu nglurug tanpa balanya Pak Harto, menggagalkan pemberontakan perwira komunis tanpa menembakan satu peluru satupun. Sun Tzu juga kalah pinter dari Pak Harto mah..

    – Memperkaya diri sendiri? Kalaupun benar itu hak asasi my man..selama tidak korupsi enggak ada yang larang, tapi tidak ada bukti Pak Harto korupsi kan? Hehehe..Namun demikian, prinsip hidup Pak Harto adalah sugih ora nyimpen alias kaya tanpa menyimpan harta, artinya pada dasarnya dia tidak suka harta benda, terbukti sejak zaman jadi Panglima Diponegoro dia terkenal hidup sederhana di rumah yang sangat sederhana. Buat perbandingan supaya situ enggak dikibulin komunis lagi, bandingkan gaya hidup Ahmad Yani dan Pak Harto ketika mereka masing-masing jadi orang nomor satu dan dua di lingkungan angkatan darat. Karena Pak Harto hidup sederhana dan sesuai gaji sebagai jenderal waktu itu, maka dia tidak termasuk sasaran penculikan Untung yang hanya mengincar jenderal-jenderal yang kemaruk harta.

    – Menculik? Buehehehe, kalau bromocorah sih wajar diculik dan dikasih “treatment”, tapi kalau yang situ maksud penculikan aktivis, itu sih inisiatif kopassus karena ada bukti PRD mau ngebom buat bikin kekacauan. Belum pernah dengar sejak ribut dengan Benny Moerdani dan fraksi ABRI memaksakan pencalonan Try Sutrisno maka Pak Harto sudah meninggalkan angkatan darat untuk kubu Islam yang ditandai dengan pendirian ICMI dan Bank Muamalat? Jadi perbuatan kopassus itu bukan perintah Pak Harto hehehe

    – Membunuh? Iya lah, Jenderal Besar, Bunga Pertempuran, ex Panglima Mandala, ex Pangkostrad Pertama, ex Panglima ABRI, ex Panglima Diponegoro, ex Pangkopkamtib, ex komandan Weirkheis III, ex komandan Ibukota Jogjakarta, ex Wakil Panglima Kolaga, Pengemban Supersemar, dan lain-lain. Bingung? Hehehe, singkatnya Pak Harto itu militer dan pejuang angkatan’45, situ kalau melawan penjajah dan komunis pakai diklitikin? Hehehe kalau Pak Harto dan kawan-kawan tidak membunuh penjajah dan penjahat seperti komunisme, Indonesia sekarang namanya Hindia Belanda karena Soekarno ternyata menyerah kepada Belanda dan kita juga mungkin jadi komunis..situ mau tinggal di negara komunis? Situ aja dengan keluarga situ gih, sini mah ogah..

    – Kualitas sebagai politisi? Pak Harto bukan politisi, dia itu negarawan, belajar bedain yah hehehe..btw, situ pernah mampir ke Malioboro akhir-akhir ini? Jangan lupa beli baju isih penah zaman orba ye, lagi ngetrend karena zaman reformasi ternyata para politisinya cuma bisa ngemeng, no action talk only..hehehe

    Cieee, nyari persetujuan nih yeee, uda kayak anak TK situ, enggak bisa berpikir sendiri..hehehehe

  • Longliveorba
    December 30, 2013 at 4:40 am

    Sambil nunggu kawan di atas mencari bukti korupsinya Pak Harto, main tebak-tebakan yuks..kalau PKI menang tahun 1965, kira-kira berapa puluh juta rakyat Indonesia akan kehilangan nyawanya secara langsung di tangan komunis atau akibat kebijakan komunis? Kalkulasi bisa bersumber dari kisah sukses komunisme di seluruh dunia:

    1. 165juta rakyat RRC kehilangan nyawa karena program Mao Tzedong seperti lompatan jauh ke depan sampai revolusi budaya sampai perang Korea. Korban digilas tank di Tiananmen belum dihitung hehehe

    2. 100juta jiwa hilang sia-sia di Uni Soviet pada masa Lenin dan Stalin berkuasa. Keluarga Romanov dan anak-anak perempuan mereka yang “disiram” peluru prajurit merah di basement rumah pengasingan mereka dan Anastasia Romanov (masih ABG) yang dibayonet kepalanya ketika melarikan diri belum dihitung hehehehe..

    3. 15juta korban jiwa di Korea Utara, belum terhitung korban-korban terakhir dari Kim Jong Un kalau lagi ngambek huehehehe..

    4. 3juta nyawa hilang di Kamboja karena “land reform”nya Polpot..makan tuh “land reform”.

    5. 4juta nyawa di Vietnam.

    6. 1juta di Kuba.

    7. 1juta di Indonesia sejak peristiwa Madiun sampai PKI dibubarkan tanggal 12 Maret 1966, dan puluhan ribu prajurit Indonesia melawan Fretilin komunis di Timor Timur…huehehehe..

  • komuniskafirhiduporba
    December 30, 2013 at 7:02 am

    Sekedar menambah perspektif dan bahan pemikiran…dari dulu sampai sekarang jutaan rakyat dari negara-negara komunis tulen selalu berlomba-lomba kabur dari negara mereka ke negara non-komunis, utamanya kapitalis, tapi tidak ada rakyat negara non-komunis mau pindah permanen dan menetap di negara komunis, kenapa ya? Hehehehe..

    Gak percaya? Para pecinta komunisme di sini coba pindah ke korea utara sebagai satu-satunya negara Asia yang masih menjalankan komunisme secara murni (RRC dan Vietnam secara politik masih pakai sistem komunisme tapi perekonomian sudah kapitalis), mau gak? Kalau enggak mau tidak perlu belagu dan sok anti kemapanan ngomongin “land reform” segala hehehe…

  • BENTO
    December 30, 2013 at 10:43 am

    Keblinger adalah sok pinter, tetapi sebetulnya goblok bahkan tolol. Dan kalaupun mereka akademisi ya sudah pasti lihai untuk bohongi + ngapusi, ngakal-ngakali.
    *Salah satu Ilmu dari pendidikan Orde Soeharto [Orde Baru] adalah menggelapkan sejarah yang jauh dari kebenaran.

    Jika 3 orang diatas berkomentar menyimpulkan itu keblinger, saya berkesimpulan sebagai berikut:

    *Monopoli
    Orde baru mampu berjaya selama 32 tahun hanya dengan satu policy yang
    sangat ampuh daya “cengkeramnya” yaitu sistem MONOPOLI.
    Soeharto adalah manusia yang paling pakar dan paling menguasai sistem
    ini,dan terbukti sangat sukses dalam “memimpin” Indonesia.
    Setelah 32 tahun bermonopoli, barulah rakyat uring-uringan, itupun karena
    Soeharto “kecolongan”,seandainya dia tidak menuruti rengekan anak-anaknya
    belum tentu rakyat mampu uring-uringan seperti saat ini, baru ngambek sedikit
    saja pasti sudah digebug.
    Memang kelemahan sistem monopoli ini bila satu keluarga rebutan obyek.

    Padahal sebelum keluarga Soeharto rayahan emas Busang dan proyek
    Mobnas, semua obyek bisa dibagi rata diantara mereka,seperti yang bontot
    monopoli Cengkeh, abangnya monopoli jeruk,yang perempuan monopoli jalan
    tol, ponakannya monopoli obat-obatan cina dan seterusnya dan seterusnya.
    Sedangkan Soeharto “cukup” monopoli kekuasaan, monopoli hukum, monopoli
    keadilan, monopoli jasa, monopoli kebenaran, monopoli ngomong, monopoli
    informasi, monopoli uang setoran/komisi lewat “yayasan” dan seterusnya dan seterusnya.
    Apesnya setelah hak asing disatroni, seperti busang dan Mobnas, heboh dah
    seluruh jagad, rakyat baru ngeh kalau semua banda negara sudah diserakahi
    wangsa Soeharto, yang sisa tinggal hutang dolar yang seabrek-abrek.

    Mulailah babak baru di negara Indonesia, rame-rame hujan informasi dari manca
    negara tentang kebejatan wangsa Soeharto ini.
    Disamping itu serangan ke wangsa Soeharto mulai dilakukan oleh orang-orang sono
    dengan senjata yang mampu membuat Soeharto tulung-tulung kebingungan.
    Hanya dengan di goyangnya nilai tukar rupiah yang berakibat krisis
    moneter di Indonesia, langsung membuat Soeharto melepaskan satu
    “komonditi” yang sangat disayanginya yaitu kekuasaan, Soeharto begitu
    nurutnya ketika disodori MOU oleh IMF, tanpa ba,bi,bu Soeharto langsung
    neken saja,padahal dia tidak ngerti isinya,maklum pakai bahasa sono [lha
    bahasa Indonesia saja Soeharto hanya menguasai ejaan lama].

    Belakangan Soeharto banyak mengingkari MOU tersebut karena ternyata sangat
    merugiken usaha anak-anak dan cucu-cucunya, kerabat dekat, kerabat tiri, konco-konco dan
    begundal-begundalnya.
    Dari sini jelas bahwa Motivasi Soeharto berkuasa selama ini tak lain dan
    tak bukan hanyalah cari hepeng [doku] , jadi demi uang dia ngotot
    memonopoli kursi presiden.
    Setelah mengetahui kemaniakan Soeharto pada duit, sebenarnya untuk membuat dia
    tekuk lutut sekali lagi, tidak perlu pakai power people dan unjuk rasa
    segala.
    Cukup kita goyangkan saja keamanan duit-duit wangsa Soeharto, baik yang didalam
    maupun diluar negeri.
    Yang diluar negeri kita tuntut bank yang menyimpan duit Soeharto agar
    memulangkan pada rakyat Indonesia karena itu hasil Korupsi [nyontek kasus
    H.Taher alm].
    Yang didalam negeri karena hukum masih dimonopolinya,kita boikot saja
    semua usaha yang ada kaitannya dengan wangsa Soe.
    Misalnya untuk toll bayarannya kita setorkan pada kas negara,semua
    pegawai yang ada diliburkan dahulu diganti mahasiswa atau rakyat yang
    perduli [ambil alih managementnya].
    Semua hasil penjualan semen terigu indomie dan sebagainya diperlakukan sama, begitu
    pula semua usaha anak-anak cucu Soeharto, semua hasilnya kita setorkan pada kas
    negara, jelasnya rakyatisasi [diambil alih rakyat] usaha-usaha hasil korupsi
    tersebut.
    Bila gerakan ini bisa dijalankan dengan bersamaan, paling lama 3[tiga]
    hari Soeharto sudah mengangkat bendera putih, disuruh neken pelengserannya
    juga manut, asal ada duit imbalannya.

  • orbaSHIT
    December 30, 2013 at 12:01 pm

    hi3x bung @bento bisa azza like this so much brooo…. tuh 5 orang di atas ente kek lagi monolog di dalam teater kosong 😛 UUPA produk komunis??? baca komen gw lagi deh yg udah2x (CHAVEZ tuh katolik yg taat tp rakyat miskin dibagiin tanah gretongan tuh, apa dia seorang KOMUNIS???); pindah ke KORUT? ngapain??? mendingan ke KUBA deh skolah dan fasilitas kesehatan FREE untuk semua rakyat :)….nah tuh orang ARAB yg kabur dari negaranya ke aussie apa komunis yak??? analogi lu picisan bangetsss geetoo loh…..waduhhh loe pake contoh2x yg menyataKENNN bahwa komunis itu yg paling ganas tp betulkah hal tsb??? gimana kl gw kasih contoh laen hmmm gimana dengan RIBUAN orang PERSIA yg dibantai oleh pasukan ARAB yg dipimpin oleh khalid ibn walid waktu “battle of qadisya”? penjarahan dan perkosaan terjadi di jalan2x ibu kota persia waktu itu ctesiphon, atau ketika pasukan FATAHILLAH menghancurkan pelabuhan sunda kelapa dan melakukan genosida thd “bangsa betawi” tahun 1527 atau jutaan manusia yg dibantai habis oleh raja2x kristen eropa di abad pertengahan ???

  • BENTO
    December 30, 2013 at 12:24 pm

    Jika 3 orang diatas [@komuniskafirhiduporba. @Longliveorba. @orbaloveufull] yang sejatinya adalah satu orang yang sampai kapanpun tetap pecundang berkomentar menyimpulkan keblinger, saya berkesimpulan sebagai berikut:

    *Korupsi

    Presiden Terkorup Di Dunia adalah Harto, Soeharto, Haji Mohammad Soeharto [Penipu Republik Indonesia]. Korupsi besar-besaran yang dilakukan Soeharto (dan keluarganya) sebagai pemangku kekuasaan tertinggi selama 32 tahun, merupakan pengkhianatan terhadap kepentingan rakyat di bidang politik, sosial, ekonomi, dan HAM. Harta haram yang begitu besar itu telah di tumpuknya di atas mayat ribuan manusia yang dibunuh tahun 65-66, di atas lautan air mata dan darah puluhan juta keluarga korban peristiwa 65. Sebagaimana sudah dijelaskan secara gamblang oleh orbaSHIT pada sebelumnya.

    Sudah rahasia umum jika sejak lama Soeharto dikenal sebagai presiden yang terkorup di dunia, diktator yang melakukan berbagai kekejaman serupa fasis Hitler. Buktinya, kalau kita buka Google (bahasa Inggris) di Internet dan kita ketik kata kunci “Soeharto corruption” maka akan tersedia 317 000 halaman yang berkaitan dengan korupsi Soeharto. Luar biasa familiarnya sosok ‘mantan pemimpin’ yang satu ini yang tidak lain adalah Haji Mohammad Soeharto.

    Menurut laporan organisasi independent internasional yang mengadakan penelitian terhadap masalah korupsi berbagai tokoh di dunia, yaitu Transparency International ( 24 Maret 2004), Soeharto menduduki tempat paling atas di antara 10 kepala negara terkorup di dunia. Menurut laporan itu, korupsi Soeharto meliputi jumlah antara:

    US$ 15 sampai US$ 35 miliar (atau, antara US $ 15.000.000.000 dan US $ 35.000.000.000) .

    Kalau dihitung dalam Rupiah maka US$ 15 miliar itu adalah 15.000.000.000 dikalikan Rp 10.000 (dibulatkan, sekitar kurs dewasa ini), menjadi :

    Rp 150.000.000. 000.000, atau Rp 150 triliun. Itu paling sedikitnya.

    Sebab, ditaksir harta haram hasil korupsi Soeharto (dan keluarganya) adalah antara US$ 15 miliar dan US$ 35 miliar. Jumlah yang diumumkan oleh Transparency International hampir sama dengan laporan majalah TIME itu. Angka yang sangat, sangat, dan sangat besar sekali!

    Nah, sekarang coba kita pikir dalam-dalam. Apakah harta sebesar itu, betul-betul hasil jerih payah atau usaha yang “bersih” dari Soeharto beserta anak-anaknya, dan bukannya dari berbagai praktek-praktek yang tercela? Dengan kalimat lain, apakah harta sebanyak itu betul-betul murni hasil usaha yang sah dan adil dari Soeharto, Tutut, Sigit, Bambang, Tommy, Mamiek dan Titiek? Atau, dengan pertanyaan lagi; apakah harta sebanyak itu mereka peroleh dengan cara-cara yang biasa dan jujur? Sepertinya, tidak mungkin, alias mustahil !!!

    Dan tentunya akan lebih mustahil lagi bila tulisan ini dipahami oleh 3 orang yang bertuhan dengan uang atau lebih tepatnya 3 anonim yang sebenarnya seorang pecundang berkomentar diatas pada sebelumnya.

    Jika penuntasan kasus korupsi Soeharto oleh Jaksa Agung (JA) Hendarman Supanji diinisiasi Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative, dinilai akan membuka borok Bank Dunia.
    “Sebab JA akan dipersulit untuk mendapatkan sejumlah bukti hukum, atau tidak akan diberi akses, karena takut borok Bank Dunia itu akan terbongkar.

    Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Bank Dunia melaporkan mantan Presiden Soeharto adalah pemimpin terkorup di dunia. Soeharto, presiden RI selama 32 tahun, ditempatkan pada urutan pertama dalam daftar pemimpin dunia yang diduga merampas kekayaan negara dalam jumlah diperkirakan 15 miliar-35 miliar dolar AS.

    Daftar tersebut tercantum dalam buku panduan dikeluarkan oleh PBB dan Bank Dunia bersamaan dengan peluncuran Prakarsa Penemuan Kembali Kekayaan Yang Dicuri atau Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.

    Walaupun ada inisiasi StAR Initiative untuk membantu mengumpulkan bukti-bukti, itu tentu tidak semuanya bisa diperoleh dengan mudah untuk akan dijadikan fakta hukum.
    “Tetapi jika StAR Initiative serius membantu, ada kemungkinan sekaligus bisa membongkar borok Bank Dunia,” saya meyakini, bahwa kalkulasi pinjaman Bank Dunia senilai 35 miliar dolar AS tersebut tidak penuh diterima pemerintah Indonesia.

    Sebagian lainnya, diindikasi masuk ke kantong panitia Bank Dunia –satu usaha — untuk melancarkan keluarnya bantuan,” .

    Yang penting, untuk memperoleh bukti kuat, JA perlu menghitung bantuan Bank Dunia itu seteliti mungkin, berapa investasi yang telah diberikan sekian lama — ke pemerintahan Indonesia masa Soeharto — dilengkapi neraca yang jelas dan terinci.

    “Kalkulasinya diyakini nanti pasti tidak akan berjumlah 35 miliar, namun diperkirakan menyusut,” Mengapa? Karena dengan menambahkan pengungkapan PBB bahwa korupsi Soeharto sebesar 35 miliar dolar AS itu hanya satu kalkulasi secara ekonomi `kasat mata`, bukan bukti sebenarnya yang dibutuhkan hukum.

    Jaksa Agung perlu bekerja keras untuk menjadikan uang dikorupsi tersebut sebagai bukti hukum, dan itu memang bukan pekerjaan mudah, terutama dalam merangkum bukti-bukti menjadi fakta hukum.

    “Tiap negosiasi dilakukan dengan pihak asing guna meraih bantuan, pasti ada konspirasi politik antara keduanya, sehingga diyakini JA akan dipersulit untuk mendapatkan sejumlah bukti hukum.

    Sebaiknya JA memverifikasi bukti-bukti yang sudah ada dan tarik kembali kasus Soeharto ke PN di Indonesia. Jika kasus korupsi ini berhasil dibuka oleh siapa saja. Maka orang itu sebagai orang tersukses dalam sejarah hukum di Indonesia karena mampu menuntaskan kasus korupsi. Namun demikian, keberhasilan itu bisa dicapai jika jajaran JA mendukung kebijakannya secara penuh, jujur dan terbuka.

    Laporan Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bahwa Soeharto masuk daftar pencuri aset negara terbesar di dunia, bisa dijadikan bukti baru dugaan pidana korupsi mantan penguasa Orde Baru itu. Namun, sebelumnya Kejaksaan Agung harus membuka dulu surat perintah penghentian penyidikan (SP3).

    “Informasi ini bisa dijadikan bahan untuk menyelidiki kembali kasus Soeharto. Ini perlu ditindaklanjuti melalui proses domestik, cabut dulu SP3 itu. Laporan ini bisa dijadikan momentum pencabutan SP3 bisa dilakukan pada saat ini. Alasan yang bisa digunakan, karena ada indikasi kalau waktu itu kesehatan Soeharto sudah pulih. “Buktinya dia bisa memberikan kuasa kepada pengacaranya untuk melakukan tuntutan kepada majalah TIME. Itu artinya dia sehat.

    Seperti diketahui, Bank Dunia dan PBB menyatakan, prakarsa Stolen Asset Recovery Initiative (StAR) tersebut dibuat untuk membantu negara berkembang mendapatkan kembali asetnya yang telah dicuri dan disembunyikan di luar negeri oleh para penguasa korup, termasuk Soeharto yang nilainya mencapai US$ 15 miliar-35 miliar.

    Bisa saja laporan ini ditindaklanjuti oleh mekanisme pengadilan internasional, yaitu International Court of Justice di Den Haag, Belanda. Namun, persoalaannya harus kembali pada pembuktian pidana dulu di dalam negeri. Bila memang peradilan di dalam negeri dirasakan tidak fair, maka pemerintah RI bisa mengajukan ke mekanisme Internasional itu. “Persoalannya pemerintaahan SBY mau apa tidak, karena ICJ itu harus diajukan pemerintah dan harus ada pembuktian pidana di dalam negeri dulu,” dan itu Mustahil mengingat SBY-pun merupakan produk TNI-AD yang sudah dirusak oleh Soeharto bersama Orde Baru, sudah dapat dipastikan SBY sendiri menerapkan ilmu pendidikan Orde baru sampai sekarang.

    Kasus penyelesaian dugaan korupsi mantan Presiden Soeharto cukup rumit dan berbelit-belit. Kasus tersebut malahan masuk wilayah politik. ”Atau sekadar manuver-manuver sesaat dari aparat penegak hukum kita, yang seolah-olah akan menangani kasus tersebut sehingga mereka mendapatkan simpati massa.

    Padahal kasus itu kalau dipotret dari kacamata hukum, persoalannya tidak serumit sekarang. Dugaan korupsi yang dilakukan Soeharto harus dapat dibuktikan dalam sidang peradilan ”Bukti-bukti yang mengarah bahwa perbuatan itu termasuk korupsi, saya kira di kejaksaan bukti-buktinya sudah cukup kuat.

    Lalu persoalan menjadi timbul setelah kasus dilimpahkan di pengadilan dan persidangan akan dimulai, di situ Soeharto menjadi sakit dengan diperkuat surat keterangan dokter bahwa Soeharto sakit permanen. Jadi karena sakitnya tersebut, Soeharto tidak bisa mengingat kasus-kasus yang di dakwakan itu.

    Padahal dalam perkara pidana pembuktian yang diperlukan adalah bukti materiil yaitu pembuktian yang tidak hanya diperoleh dari keterangan terdakwa saja, akan tetapi juga didasarkan pada bukti-bukti lainnya seperti yang telah tercantum dalam Pasal 284 KUHP.
    Di situlah, awal persoalan penanganan kasus Soeharto menjadi terhambat, sudah lima belas tahun reformasi begulir, dengan agenda pokok mengadili pejabat-pejabat yang terlibat korupsi.

    Meskipun kalau dilihat sejak zaman reformasi berjalan telah terdapat kemajuan-kemajuan dalam hal menangani kasus korupsi, namun hasil penangannya cenderung tidak bisa memuaskan semua pihak. Tujuan akhir dalam perkara pidana adalah kepastian hukum, dan kepastian hukum itulah yang perlu dicari. Bahkan dalam penanganan kasus korupsi, pemerintah telah mengeluarkan berbagai produk peraturan perundang-undangan termasuk percepatan penanganan korupsi, dan korupsi sendiri termasuk kejahatan yang luar biasa dan sudah bersifat transnasional.

    Sehingga dalam penanganan korupsi kalau terdakwanya tidak hadir dapat dilakukan persidangan secara in absentia, ketidakhadiran terdakwa di sidang pengadilan bisa karena yang bersangkutan telah meninggal dunia, buron bahkan juga sakit sehingga tidak dapat dihadirkan dalam persidangan.

  • orbacool
    December 30, 2013 at 12:33 pm

    Hehehe, seperti membaca kaset rusak, pusing bacanya, meloncat-loncat, gak runtut, level orang yang mudah ditipu komunisme memang kurang lebih cuma segini ye?

    Soal monopoli, baca Pasal 33 UUD’45 dong, UUD asli bukan hasil perubahan ye…jangan pakai mindset liberal dan kapitalis, dasar antek Yahudi wakakaka, bercanda..

    Widih, duit Soeharto banyak dong kalau gitu? Terus mana duitnya? Diumpetin di luar negeri? Mana buktinya? Kan sudah dikasih surat kuasa kalau duit dia ketemu boleh diambil buat negara..ente sebut kasus Tahir, tapi duit korupsi pertaminanya kan ketemu dan dibawa balik ke Indonesia…kalau uang uda masuk perbankan internasional seharusnya gampang ngelacak, uang Marcos saja ketemu, terus mana dong bayangan satu sen saja duit Pak Harto di luar negeri? Ayo dijawab jangan ngeles kayak bajaj..

    Terus yang di dalam negeri bagaimana? Bank Indonesia kan gampang ngelacak, faktanya duit tabungan Pak Harto selama bekerja seumur hidup cuma 3milyar rupiah, sedangkan barang-barang berharga pemberian negara-negara sahabat yang sangat mahal itu diwakafkan buat negara dan rakyat Indonesia, gak percaya? Datang saja ke Museum Purnabhakti Pertiwi, TMII. TMII saja juga milik negara huehehehe…ayo, dijawab juga mana duit korupsi Pak Harto di dalam negeri.

    Kalau tidak bisa jawab pertanyaan di atas, maka mengatakan Pak Harto korupsi itu jatuhnya fitnah, dan buat orang beragama fitnah sih dosa, gak tau deh buat ateis kafir dan komunis hihihi..

    Pak Harto tdk pernah ikut campur dalam menjalankan bisnis anak-anak atau saudara-saudaranya tuh…tahun 80an ada perusahaan adik Ibu Tien di bogor yang mau bangkrut, tapi dibiarkan dan gak ditolong, bahkan mereka gak peduli…prinsip Pak Harto kalau perusahaaan anak-anaknya ikut aturan yang berlaku seperti orang lain kenapa mereka tidak boleh mengerjakan proyek pemerintah? Faktanya lagi Pak Harto selalu mengingatkan bawahannya, dan banyak yang memberi kesaksian akan hal ini termasuk orang-orang yang menentang Pak Harto, bahwa kalau memang anak-anaknya kalah tender jangan dikalahkan tapi kalau memang yang terbaik dari peserta yang ada, jangan dikalahkan…coba buktikan kesaksian orang bahwa Pak Harto mengendalikan tender-tender pemerintah supaya jatuh ke tangan pemerintah…sini sih bisa buktikan banyak tender dan proposal bisnis anak-anak Pak Harto yang dikalahkan dan ditolak tapi Pak Harto biasa saja, situ tau sendiri gimana dia kalau marah sama orang…hehehe..

    Setor duit ke yayasan? Itu namanya corporate social responsibility, hebat yah Pak Harto bisa memikirkan dan mengkonsepkan CSR jauh sebelum pemikir barat memikirkannya..dan duit yayasan semua dipakai untuk kepentingan sosial lho dan penggunaannya akuntabel dan diperiksa akuntan publik..contoh penerima beasiswa yayasan supersemar adalah Mahfud MD dan Johanes Surya..tau mereka siapa kan? Ntar taunya Mahfud Marx dan Johanes Engels lagi huahahaha…

    Sebentar, ente dukung IMF? mobnas hak asing? Haha, rupanya ente tipe penjual negara, kalo sini sih anti sama IMF, hasil IMF itu hampir semua bank di Indonesia punya perusahaan asing, telekomunikasi punya asing (apa heran kita gampang disadap?), perusahaan air minum punya asing, rumah sakit punya asing, sembako juga punya asing karena impor, mobil-mobil juga punya asing sementara malaysia sudah lama punya proton..huehehe, kalo situ mau jadi antek asing monggo brur, sini sih nasionalis sejati…Pak Harto itu pengusung berdikari sejati, kalau Indonesia jaman Soekarno kan masih ngempeng ke RRC dan Rusia.

    Nah, untung situ ngomong terigu, biar ane jelasin kebenaran strategi Pak Harto. Situ setuju terigu itu penting untuk makanan sehari-hari terutama sebagai pengganti roti kan? Nah, tahun 1970an sebelum bogasari berdiri, terigu itu barang aneh di Indonesia, cuma bahan yang dipakai orang barat, cina atau orang gedongan, jadi mendirikan industri terigu adalah keputusan bisnis yang merugikan untuk jangka panjang dan tidak ada kepastian apa orang Indonesia akan mau mengkonsumsi makanan berbahan terigu? Kalau begitu siapa yang akan bangun pabrik terigu dan impor gandum sbg bahan terigu? Maka Pak Harto suruh Lim Sioe Liong bangun pabrik terigu pakai duit Lim Sioe Liong sendiri hasil tataniaga cengkeh yang gak seberapa itu.

    Begitu juga waktu Lim Sioe Liong bangun pabrik baja krakatau steel, untung buat pabrik baja sangat tipis tapi karena baja diproduksi di indonesia, maka pemerintah yang giat bangun waktu itu bisa hemat banyak ketimbang impor baja..

    Dua di atas cuma contoh kecil gimana kreatifnya Pak Harto menghadapi kerusakan ekonomi Indonesia dan memperbaikinya dengan cepat dengan memanfaatkan resource yang ada waktu itu…pemerintahan reformasi sih kalah jauh soal kreativitas membangun Indonesia.

    Nah, duit-duit yang terkumpul pada konglomerat itu sendiri hanya dititipkan sementara, karena ketika infrastuktur sudah siap, Pak Harto mendirikan bursa efek, dan para konglomerat diwajibkan divestifikasi alias menjual sahamnya sebesar 25% supaya bisa dibeli masyarakat dan koperasi supaya keuntungan mereka dibagi rata kepada rakyat Indonesia lain..kalau situ enggak gampang ditipu komunis pasti enggak akan menuduh Pak Harto korupsi tanpa bukti hehehe…

  • orbathegreat
    December 30, 2013 at 12:36 pm

    Hihihihi, malah copy paste, trus duitnya mana? Majalah Time mah uda ketahuan ngibul, waktu digugat Pak Harto sepanjang persidangan dari PN, PT, Kasasi, PK mereka gak bisa buktikan keberadaan uang di luar negeri itu, dan STaR cuma copypaste artikel Time..penggemar komunis memang bodoh ya? Hehehe, maaf jgn tersinggung, itu fakta..

  • Orbagood
    December 30, 2013 at 12:39 pm

    *ralat:

    Bahwa kalau memang anak-anaknya kalah tender jangan dimenangkan tapi kalau memang yang terbaik dari peserta yang ada, jangan dikalahkan

  • Orbathegreatest
    December 30, 2013 at 1:12 pm

    Hihihi, bawa-bawa arab dan fatahillah, jaka sembung bawa golok, gak nyambung goblok wahahaha…sini sih EGP soal arab, tapi emang benar, negara komunis itu sejajar dengan afganistan, dan irak, situ mau Indonesia jadi afganistan atau irak? Gih, situ aja sendiri sama keluarga situ pindah ke arab tempat asal pengungsi wakakakaka…

    Chavez katolik? Siapa yang nanya? Pertanyaan sini mudah kok, Marx dan Engels sebagai nabi komunis itu ateis bukan? Apa yang mereka katakan mengenai agama? Benar tidak mereka mengatakan agama itu tidak sejalan dengan komunisme dan kesadaran bersama? Terus bener gak PKI melalui Lekra bikin lakon drama “Gusti Allah mati?” Benar-benar relijius PKI dan komunis itu Hehehe..

    Ooo, gak mau pindah ke korut? Cuma ngemeng dong soal “land reform”? Hehehe..sekolah free? Kesehatan free? Biasa aja, Orde Baru melakukannya dengan lebih baik dan karena luas Indonesia ribuan kali lipat daripada Kuba, maka prestasi Orde Baru ribuan kali bernilai daripada Kuba..hebat kan? Ya uda, pindah ke Kuba gih…asal gak masalah dengan kediktatoran partai dan Dinasti Castro yang korup ya? Dari Fidel ke Raul, demokratis abis wakakaka…

    Lho, situ gak tau UUPA buatan komunis makanya masuk land reform segala dan asas komunis/marxisme/leninisme masuk sebagai salah satu asas UUPA? Buta sejarah dong? Sini ajarin kalau situ enggak tau, UUPA disahkan tahun berapa? 1960 kan? Tahun 1960 partai apa yang berkuasa di semua bidang kehidupan Indonesia sampai bisa membubarkan Masjumi, Manifes Kebudayaan? PKI, PKI itu partai apa? Komunis, yang paling getol land reform siapa? Komunis, anggota masyarakat yang membantai kiai, pemilik tanah, petani, penjaga tanah atas nama land reform siapa? Massa komunis hehehe

  • Legendaryorba
    December 30, 2013 at 3:37 pm

    Mana nih komunis dan pemfitnah Pak Harto? Lagi cari wangsit? Masa segini saja sudah skak mat? Gak seru kalau kalian ternyata beneran sebodoh ini..hihihihi..

    Oh iya, siapa setuju Salihara mengadakan ulang pertujukan dari Lekra yang legendaris “Matine Gusti Allah” dan “Gusti Allah Ngunduh Mantu”? Terus terakhirnya diadakan pengulangan adegan kiai dan santri lagi sholat dipukuli dan Alquran dimasukin ke karung terus diinjak-injak.. Sekedar membuktikan ke publik Indonesia bahwa PKI dan komunis itu beragama, haji merah githu loch hehehehe..

  • orbaSHIT
    December 30, 2013 at 4:27 pm

    ^^ gw hadir neeh 😉 skak mat? biasa aja lageee “matine gusti allah” ===>GOD IS DEAD itu kata feurbach loh…..ORBA skolah free??? DENGKULMU! 😛 noh contoh yayasan SUPERSEMAR sebagai pengglontor beasiswa FREE justru jadi ajang pencucian uang dan KORUPSI HARTO tukang jagal yg slalu tersenyum bukankah sama ama POL POT? doi juga suka senyum loh….jadi MASALAH BUAT LOE?

  • Orbathelegendcontinues
    December 30, 2013 at 5:18 pm

    iya, lakon “Matine Gusti Allah” emang biasa saja di kalangan kafir ateis komunis…furbach? Siapa yang nanya? drtd ente jaka sembung nih? Baru segini sudah stress hihihihi..

    Siapa bilang sekolah di Orba free? Gw cuma bilang orba melakukannya dengan lebih baik..mata komunis siwer ya? Pantesan gak bisa bedain AH Nasution dengan Piere Tendean wakakakaka, komunis guoblok..

    Yayasan Supersemar mencuci uang? Buktikan dong, dengan data dan fakta yang akurat yah..kalo tdk bisa membuktikan terus masih menuduh itu namanya fitness, eh, fitnah…andalan komunis memang cuma fitnah, geng kafir ateis tukang fitnah dan pembunuh seperti komunis memang pantas dimusnahkan di muka bumi…sayang Pak Harto masih baik dan mengampuni kalian sehingga komunisme masih bisa bangkit, mustinya semua PKI gak usah dikirim ke Buru tapi dikirim ke penjagalan babi hehehehe..

    Karena situ gak bisa bantah soal “land reform”, UUPA, dan berbagai kejahatan komunisme terhadap kemanusiaan dan agama, berarti situ akui gak paham sejarah komunis kan? Skak mat dong hehehe..gampang amat bantai komunis dalam perdebatan, pantesan Lekra dan PKI selalu nuntut alias mewek ke Soekarno untuk bubarin lembaga anti komunis dan takut berdebat secara intelektual seperti Masjumi, BPS, Manikebu dan lain-lain hehehehe…

  • Orbapancenoye
    December 30, 2013 at 5:24 pm

    Karena sudah skak mat sebenarnya ane males ke sini lagi karena terbukti komunis itu bego-bego, tapi di atas ada beberapa tantangan ane yang belum bisa dijawab para komunis. Oleh karena itu ane kasih kesempatan riset sampai besok pagi jam 6, baik kan? Hehehehe…

    Ayo semangat para komunis bikin menggelar ulang komunis Indonesia menghajar santri lagi sholat dan injak Alquran. Terus filmkan lakon Lekra yang terkenal “Gusti Allah Ngunduh Mantu” dan “Matine Gusti Allah” demi menghapus fitnahan orba bahwa komunis itu tidak identik dengan anti Tuhan hehehehe…semangat!

  • Beautifulorba
    December 30, 2013 at 5:57 pm

    Kita akan mempelajari prestasi PKI sambil menunggu para komunis membersihkan namanya dari fitnahan orba bahwa komunisme anti Tuhan dengan membuat reka ulang adegan pemukulan terhadap santri yang sholat dan menginjak Alquran serta memfilmkan lakon “Matine Gusti Allah” dan “Gusti Allah Ngunduh Mantu” dari Lekra yang difitnah orde baru sebagai onderbouw PKI terlepas dari fakta Lekra didirikan DN Aidit, Njoto dan pimpinan PKI lain, lalu ketua Lekra adalah Njoto, ketua divisi Propaganda PKI, petinggi PKI lain seperti Anwar Sanusi adalah anggota Lekra, kemudian sastrawan Lekra sering menulis propaganda anti non-komunis di Harian Rakyat, koran PKI, dan PKI dapat memecat seniman Lekra secara langsung. Kasihan Lekra difitnah sebagai bawahan PKI oleh orba wakakakaka…

    Beberapa prestasi PKI di Madiun tahun 1948: seorang jurnalis Sin Po ketika mengunjungi Madiun menemukan kekejaman-kekejaman PKI. Tokoh-tokoh Masjumi dan PNI ditangkap atau dibunuh tanpa diperiksa dengan diklewang dan kepalanya dipenggal. Penjara Ngawi dibakar padahal di dalam ada tiga ratus orang tahanan.

    Penelitian Robert Jay, antropolog Amerika tahun 1953 menemukan beberapa prestasi PKI di Madiun:

    “Mereka [PKI] menggunakan kekuatan mereka untuk melenyapkan bukan saja para pejabat pemerintah pusat, tapi juga penduduk biasa yang merasa dendam. Mereka itu ulama-ulama Islam ortodoks, santri dan lain-lain yang dikenal karena kesalihan mereka kepada Islam; mereka ini ditembak, dibakar sampai mati atau dicincang-cincang, kadang-kadang ketiganya sekaligus. Mesjid dan madrasah dibakar, rumah-rumah pemeluknya dirampok dan dirusak”.

    Masih banyak prestasi komunis di Madiun, nanti disambung lagi…bagaimana, di atas bisa jadi bahan sekuel the Act of Killing gak? Hihihihihi…

  • Orbashine
    December 30, 2013 at 6:41 pm

    Setelah belajar sedikit tentang prestasi PKI di Madiun, sekarang kita akan belajar sedikit tentang prestasi hebat malaikat komunisme, Mbah Lenin.

    Tanggal 3 September 1918 memerintahkan Sovnarkom membentuk komisi melalui surat tertulis yang berisi kata-kata “Kita perlu secara diam-diam dan segera mempersiapkan teror”. Surat ini awal dari peristiwa yang dikenal sebagai “teror merah”.

    Hasil dari memo Lenin itu adalah Cheka menghukum mati lebih dari 2.500 sandera sipil di Petrograd. Kemudian 25 mantan menteri dan ribuan pegawai sipil Tzar Romanov ditembak di Moskwa. 765 Tentara Putih dibunuh. Lenin secara pribadi menandatangani daftar orang yang dihukum mati. Tradisi ini diteruskan oleh pemerintahan Stalin. Gelo pisan komunis, segerombolan sakratul maut nih..

    Tapi ini bukan awal teror merah, awal teror merah adalah pada tanggal 5 September 1918, saat Petrousky dan Kursky menandatangani dekret Sovnarkom yang menyatakan semua orang yang terlibat kontrarevolusi harus ditembak dan Republik Soviet harus dipisahkan dari musuh-musuh kelas dengan mengisolasi mereka di kamp konsentrasi. Serem euy..

    Kamp konsentrasi pertama didirikan di bekas biara wanita di Nizhni Novgorod. Total ada 300ribu orang yang ditahan di berbagai kamp konsentrasi dengan ribuan di antara tawanan tersebut ditenggelamkan di Sungai Dvina oleh Cheka dengan cara kaki dan tangan mereka diikat dengan pemberat batu di leher sebelum dilempar ke sungai dari atas perahu. Hehehehe..

    Teror merah baru prestasi awal pemerintahan Lenin, masih banyak teror lain. Selain itu, Lenin juga bermaksud menghapus agama (kok mirip ajaran Marx, Engels dan PKI? Hehehe)

  • Orbarule
    December 30, 2013 at 6:50 pm

    Sekilas mengenai dewa komunis, Lenin. Lenin dan Stalin senang mengutip kata-kata Karl Marx bahwa “perang saudara dan konflik internasional selama 15 atau 20 tahun untuk memperoleh serta menerapkan kekuasaan komunisme adalah tanda kelompok revolusioner sudah tepat dan tahap penting dalam revolusi”.

    Karena nabi Karl Marx sudah bersabda bahwa perang adalah bagian dari revolusi, maka Lenin sangat terganggu ketika Bolshevik lain tidak sependapat bahwa komunisme hanya bisa diwujudkan dengan membayar harga mahal berupa nyawa manusia.”

    Hihihihi, bayangin kalau PKI menang, maka mereka mengharapkan Indonesia akan terlibat 15 sampai 20 tahun masa peperangan supaya komunisme semakin menancap di sini..gilaaa…hihihi…

1 4 5 6 7 8 9

Leave a Reply

*