Chairman Pesta Blogger 2009

Suatu sore di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah beberapa tahun lalu. Sambil memandang teluk Tomini yang teduh, seorang teman bercerita tentang sebuah dunia yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Blogging. Walau saya cukup mengetahui dan kadang membaca tulisan tulisan yang bertebaran di dunia maya ini, Hanya saja saya belum berpikir untuk memiliki sebuah blog personal, sampai rekan ini membukakan mata untuk memulai.
Menulis adalah kegiatan yang tak asing bagi saya. Saya menulis beberapa artikel perjalanan, menyelam atau seputar dunia photography dan film bagi majalah majalah. Jadi Why not ? Jadilah saya memiliki blog.

Ada kegembiraan yang meluap luap karena memang saya juga menyukai sejarah, seni, politik, humanisme, cerita cerita pojokan negeri ini, dan berbagai topik topik yang menarik, Ini yang tak diduga duga bahwa tulisan tanpa pretensi itu bisa menimbulkan sebuah diskusi, komentar dan yang lebih menyenangkan berkenalan dengan teman teman baru.

Sampai dalam Pesta Blogger 1, tiba tiba blog saya nyelonong masuk bersaing dalam lima besar blog untuk topik current issues. Diantara blog blog kondang dan lebih dahulu established seperti ndorokakung, enda nasution, totot dan wimar .
Ini sebuah apresiasi yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Padahal saya adalah salah satu pengkritik pesta blogger 1 yang paling keras. Mulai dari tempat venue yang saya anggap terlalu elitis sampai penamaan istilah Pesta Blogger. Waktu itu saya sempat mengusulkan sebuah nama. Jamboree Blogger.
Walau akhirnya tidak begitu penting. Apa artinya sebuah nama. Bahkan saya mengakui Pesta Blogger telah menjadi sebuah brand.

Historie le repetie, dan saya mulai terlibat dalam kegiatan Pesta Blogger 2. Disini saya memahami bahwa memang tidak sesimpel itu menyelenggarakan sebuah perhelatan nasional. Disatu pihak karena ini sudah dianggap agenda nasional oleh Pemerintah, maka ada hal hal protokoler dan terkesan birokrat, sementara di pihak lain ada yang menginginkan lebih cair dan isi konten acara ini sendiri.
Belum lagi masalah pendanaan – yang paling penting – dan memobilisasi para blogger Indonesia untuk berpartisipasi.

Kini saya mendapat kepercayaan menjadi Chairman Pesta Blogger 2009. Sahabat saya, Wicaksono sudah menulis postingan ini . Sebuah tradisi yang akan dipertahankan bahwa manusia kursi Pesta Blogger sebelumnya akan mengumumkan kandidat untuk Pesta Blogger selanjutnya.

Demokrasi memang tak selalu bulat. Mungkin ada saja yang menolak penunjukan saya. Ada juga yang menganggap saya sebagai pemimpin pecundang atau tidak layak.
Namun saya bersyukur bahwa jauh lebih banyak yang mendukung dan berjanji membantu Pesta Blogger 2009, karena memang saya tidak bisa sendirian memanggul beban itu.

Sebelumnya memang sudah terdengar suara suara ini, ada saja angket ‘ tidak resmi ‘ di plurk , twitter, atau milis kopdar Jakarta misalnya. Jika banyak teman teman yang mempercayakan amanah ini, tentu saya tidak bisa menolaknya. Sebuah jawaban klise sepertinya. Tapi ada sebuah jawaban jujur dari saya, bahwa perhelatan blogger ini seharusnya lebih baik dari penyelenggaraan Pesta Blogger sebelumnya. Dan saya akan bekerja keras untuk mewujudkan itu.

Perjalanan dunia blogsphere Indonesia terakhir memang mengagumkan dan membuat kita sadar banyak sekali yang bisa kita gali disini. Pertukaran informasi, media ekspresi sampai curhat remah remah.
Ada yang membuat kita sadar bahwa blog tidak sekedar apa yang saya sebut diatas. Blog selain tidak terasing menjadi menara gading bagi masyarakatnya. Ia juga mengajarkan sesuatu kepada komunitasnya. Apapun itu.
Tahun ini kita akan mengalami pesta demokrasi untuk memilih anggota legislatif dan pemimpin nasional. Blog juga bisa menjadi momen solidaritas untuk rekonsiliasi setelah sepanjang tahun dipenuhi dengan hiruk pikuk perpecahan sekaligus mengajarkan keikhlasan dalam demokrasi.

Selanjutnya ever onward never retreat. Saya sudah menerima tanggung jawab ini. Saya akan menuliskan tanggapan serta rencana kedepan bagi penyelenggaraan pesta blogger. Segala masukan , pemikiran, usulan bisa disampaikan untuk melengkapi perwujudan Pesta Blogger 2009. Tentu saja dengan dukungan teman teman blogger, karena mereka sesungguhnya stake holder dari dunia blogsphere Indonesia.