Malam jahanam. Asap rokok bertambah pekat dan rintik hujan masih saja dicurahkan dari langit. Gelak tawa bercampur degup suara musik bergelinjang. Lelaki itu menampik pelan tawaran minum lagi dari waitres memakai mini-skirt berwarna merah. Sudah cukup lelah malam ini. Dan dia gadis bercahaya bulan tak jua hendak pergi. Malam tak berujung dan dia masih saja mencoba meraih sisa impian.
Matanya masih jernih menatap lelaki itu lekat lekat. Mari bisikan cinta di telingaku, pintanya manja. Terus memagut birahi.
Lelaki itu membuah jauh pikiran dan hasrat di kepalanya. Aku harus pergi, gumamnya. Hujan tiba tiba berhenti dan menghembuskan angin dingin. Menyeruak di penghujung pagi. Bukan ini caranya wahai dewiku, jawabnya lirih. Beranjak sambil menghabiskan sisa gelasnya.
Gadis itu bergegas pergi sambil tetap membawa segelas Southern Comfort.
Nafasnya lega, menghirup udara pagi yang tak sepenat udara di dalam ruangan. Suasana di luar sangat lenggang, hanya sayup terdengar deru kemacetan mobil mobil di jalan seberang sana. Sambil menghembuskan asap rokoknya ia melihat ke langit, pada bintang yang mulai memudar di langit yang semakin gelap. Air matanya jatuh mengalir di pipinya yang halus, kemudian menetes ke dalam gelas minuman yang dipegangnya. Takala mendengar adzan subuh di kejauhan pojok kota tersebut. Jiwanya dipenuhi dengan kegembiraan dan keharuan seketika.
Dia menoleh berharap lelaki ada disitu, dan membisikan,
β Bukankah Nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba yang kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka β
Namun lelaki itu tak menghampirinya, karena ia pergi membawa resahnya.
Suara lelaki itu tak pernah datang. Hanya suara lirih Jim Morisson, bergaung terus menyesakan hati.
This is the end, beautiful friend
This is the end, my only friend, the end
It hurts to set you free
But you’ll never follow me
The end of laughter and soft lies
The end of nights we tried to die
This is the end
58 Comments
kw
March 17, 2008 at 8:31 pmberpisah itu selalu mengharukan ya
Mira
March 18, 2008 at 7:13 amEh iya, foto barunya keren
jeng endang
March 18, 2008 at 11:26 amakhir yang melegakan………jika tak kembali tersandung…..gitu bukan mas? *bukaaaan….kata mas Iman*
Ocha
March 18, 2008 at 1:21 pmahh The End bagi saya hanya ketika Cesc n Adebayor menghancurkan mimpi indah saya di Sansiro. *lost focus* -penggemar red black-
Duhh g tahan baca lirik lagunya itu. ada awal pasti ada akhir bukan??
GuM
March 19, 2008 at 4:22 pmthe end of something is the beginning of something new
*benerin kacamata*
fathy
March 20, 2008 at 11:09 pmcantik ceritanya, mas.. π
kisah nyata ya? *nuduh* ^_^v
aAng
March 23, 2008 at 11:17 ammas, saya malah sama sekali gak ngerti ceritanya
puitis amat
ada yg versi denotasi gak?
sari musdar
May 21, 2013 at 12:30 pmpas banget ditutup dgn lagu the door, the end
kebayang kalo jadi film dgn sayup2 soundtracknya lagu ini