Takut Kawin ?

Carl Weisman, seorang bachelor yang kondang di lingkungannya agaknya lelah dijuluki playboy dan seseorang yang takut komitmen. Ia kemudian membuat sebuah survey sekian ribu lelaki bujangan , dalam sebuah buku yang ditujukan kepada wanita mengapa beberapa lelaki yang sukses dan pintar memilih opsi bujangan. Serta memberi pemahaman pada para lelaki itu mengapa mereka tetap memilih tidak kawin.

Buku itu ” So Why Have You Never Been Married? – Ten Insights into Why He Hasn’t Wed ” menyikapi trend masa kini ketika banyak orang memilih opsi tidak kawin.
Ternyata ia menyimpulkan, lelaki bukan takut dengan perkawinan. Tetapi mereka umumnya takut dengan perkawinan yang gagal.
Lelaki sepuluh kali lebih takut untuk kawin dengan orang yang salah daripada perkawinan itu sendiri.

Walau kondisinya agak berbeda dengan di Indonesia, namun gejala orang menunda perkawinan sebagai sebuah pilihan hidup juga. Banyak teman teman yang masih menikmati kehidupan membujang walau secara umur dan keuangan semestinya ia mampu untuk menikah. Generasi sekarang yang melihat trend trend perceraian dari infotainment maupun kenyataan hidup lainnya, bisa menyimpulkan bahwa perkawinan bisa berarti sebagai permainan judi. Bisa kalah dan bisa menang.
Pada akhirnya mereka akan berkata,” Saya belum siap “.

Walau pernyataan ‘ siap ‘ itu relative. Siap yang bagaimana. Memiliki rumah ? siap memiliki tabungan ? Siap mengambil keputusan ?
Apakah harus disikapi seperti ini ?
Bisa juga. Kita memang tak pernah tahu angka apa yang akan keluar dari buah dadu yang kita lemparkan.

Sebagian teman melihat perkawinan sebagai lembaga pemasungan kebebasan. Padahal bisa saja kita melihat dari sisi sebaliknya. Perkawinan sebagai pengatur kehidupan kita yang morat marit. Apalagi kalau ‘ susunya ‘ cocok.
Bagi saya perkawinan itu amanah. Harus dijalani dengan konsekuensi apapun. Jika kita gagal dalam perjalanan itu bukan berarti kita telah gagal dalam hidup. Masih banyak hal hal yang disyukuri, misalnya anak. Terus terang, menjalani masa tua tanpa anak dan keluarga bisa merupakan bencana. Sepi dan sendiri.
Jadi anda masih takut kawin ?

You Might Also Like

19 Comments

  • kw
    August 3, 2014 at 10:45 am

    bkn hanya takut mas tapi juga tidak nyamann 🙂

  • Kimi
    August 3, 2014 at 10:58 am

    Sebenarnya saya juga agak2 takut dengan pernikahan, tapi memikirkan masa tua hidup sendirian juga saya tidak mau. 😀

  • AMYunus
    August 3, 2014 at 11:28 am

    Bukan takut mas. Belum waktunya saja, saya sudah berencana menikah saat umur sekian. Jadi kalau ditanya kapan kawin/nikah, saya sudah punya jawaban.

  • MaNongAn
    August 3, 2014 at 12:29 pm

    Hhhmmm anuw… Karena saia berkembang biak dgn cara membelah diri…
    -he509x-

  • antyo
    August 3, 2014 at 1:01 pm

    Kadang bukan perkawinannya yang ditakutuli tapi hilangnya kebebasan, dari sisi waktu untuk diri sendiri sampai keuangan.

    Maka saya secara bergurau sering menasihati temen2 kaum adam: berpacaranlah dengan yang sebaya, atau lebih tua, dan menikahlah dgn yg lbh muda.

    Teman2 yg ingin menikmati masa lajang (bkn antiperkawinan) sebaiknya begitu. Bayangin pacaran.lama lalu.pengin.pny anak ketika sdh pensiun, dan ajak pacar.nikah spy hamil, pst jadi cekcok. Bisa1 si wanita tanya, “Kenapa gak ajak.nikah aku ketika usia 25!”

    Lah piye to, usia 25 bagi si cowok terlu muda jadi suami apalagi.bapak. kapam dong usia yg tepat? Ketika dia pengin. bisa usia 26 bisa 62 😀

  • nonadita
    August 3, 2014 at 1:31 pm

    Duuuhh harus banget po? 😥

  • Tutorial Wordpress Pemula
    August 3, 2014 at 4:35 pm

    Kalo udah kawin, pasti apa2 musti dibatasin .. tapi yg namanya jodo pasti ada, cuma belum ketemu aja..

  • wedwedwed
    August 4, 2014 at 12:21 am

    kawin dulu mas baru nikah. *eh*

  • bangsari
    August 6, 2014 at 8:52 am

    selamat menebak-nebak untuk yang belum pernah merasakah. hahahaha.

  • Ceritaeka
    August 6, 2014 at 4:28 pm

    Menunda perkawinan itu fenomena yang makin menjamur sih sekarang, Mas. AKu setuju banget, kalo gagal berumah tangga bukan berarti gagal dalam hidup.
    Btw aku nggak takut kawin dan puas dengan keputusan married di usia di atas 25 tahun waktu itu ^_^

  • mitra w
    August 7, 2014 at 9:58 am

    Iya, takut gagal dan takut sendiri itu dilematis…

  • Alris
    August 16, 2014 at 4:24 pm

    Orang yang takut nikah memang tidak punya keberanian mengambil tanggungjawab.

  • ipaytukik
    August 20, 2014 at 9:30 am

    seperti apa yah yang “cocok” itu?

  • aprikot
    August 20, 2014 at 10:16 am

    bukan takut mas, kadang2 ada faktor diluar itu yg kmudian menjadikan belum menikah sampai saat ini. *seriuscurhat*

  • titiw
    October 27, 2014 at 10:44 am

    Hamdallah udah nikah meski di usia yang tidak muda lagi. Menurutku orang2 yang tidak mau menikah itu terkadang denial. Karena betul apa yang dikatakan mas iman. Saat tua dan sendiri, tidak ada orang yang menjadi saksi mata dalam kehidupan kita yang kita gadang2 sangat keren dan seru. 🙂

  • Utoyo Sugiarto
    October 29, 2014 at 6:36 am

    saya menikah usia 21 pada tahun 1975 sekarang anak saya semua ada 7 lima perempuan dan dua laki2 semuanya sudah selesai kuliah dan berumah tangga, tinggal si bungsu yang masih lajang dan usianya sekarang sudah 22 tahun, saat menikah saya masih pengangguran. Jadi saya yakin behwa rejeki itu memang sudah ada jatahnya masing2 tinggal bgmn cara kita mencarinya. Jadi tidak aa alasan yang tepat utk takut menikah meskipun dalam usia muda daripada terjerumus dalam dosa krn tdk dpt mengendalikan syahwat kelamin.

  • poker online
    June 25, 2018 at 6:09 pm

    JOKIPOKER
    JOKI POKER ADALAH AGEN POKER ONLINE TERBESAR & TERPERCAYA DENGAN LAYANAN ONLINE 24JAM/NONSTOP. PROSES DEPOSIT WITHDRAW MUDAH DAN CEPAT (WD TIDAK ADA BATAS) SEGERA DAFTARKAN DIRI DAN AJAK KERABAT BERMAIN BERSAMA KAMI, ADA BONUS REFERAL
    MELAKUKAN TRANSAKSI CEPAT, MUDAH, AMAN DAN TERPERCAYA
    AGEN JUDI JOKI POKER BERMAIN 100% FAIRPLAY DAN TIDAK ADA BOT

  • Tech Tips XYZ
    September 30, 2018 at 4:45 pm

    Amazing, Thanks For Sharing!

  • ibas
    October 10, 2023 at 8:43 am

    good article, thank you

Leave a Reply

*