Kita tak bisa habis berpikir bagaimana seorang ketua Pansus RUU DPR – Balkan Kaplale – bisa bersikap apriori dan rasis terhadap kemajemukan bangsanya sendiri. Dalam acara `Dengar Pendapat dalam Rangka ‘ Uji Publik RUU Pornografi ‘, yang dilakukan oleh Pansus RUU Pornografi di Gedung Pracimosono, Kompleks Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Forum Yogjakarta untuk keberagaman, dan Koalisi Perempuan Yogjakarta.
Selain dihadiri oleh mereka yang pro dan kontra, juga diadakan sesi dengar pendapat. Salah satu adalah peserta, bernama Albert dari papua yang mewakili sekitar 3000 mahasiswa papua di Jogjakarta.
Dalam forum ini Albert meminta agar RUU Pornografi tidak disahkan, karena tidak memberi ruang bagi kaum minoritas, dan membuat Negara Indonesia seolah-olah hanya milik sekelompok orang. Jika harus disahkan, lebih baik Papua melepaskan diri saja karena tidak diperlakukan adil.