Monthly Archives:

October 2008

Jika Ketua Pansus ternyata rasis

Kita tak bisa habis berpikir bagaimana seorang ketua Pansus RUU DPR – Balkan Kaplale – bisa bersikap apriori dan rasis terhadap kemajemukan bangsanya sendiri. Dalam acara `Dengar Pendapat dalam Rangka  ‘ Uji Publik RUU Pornografi ‘, yang dilakukan oleh Pansus RUU Pornografi di Gedung Pracimosono, Kompleks Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Forum Yogjakarta untuk keberagaman, dan Koalisi Perempuan Yogjakarta.
Selain dihadiri oleh mereka yang pro dan kontra, juga diadakan sesi dengar pendapat. Salah satu adalah peserta, bernama Albert dari papua yang mewakili sekitar 3000 mahasiswa papua di Jogjakarta.

Dalam forum ini Albert meminta agar RUU Pornografi tidak disahkan, karena tidak memberi ruang bagi kaum minoritas, dan membuat Negara Indonesia seolah-olah hanya milik sekelompok orang. Jika harus disahkan, lebih baik Papua melepaskan diri saja karena tidak diperlakukan adil.

Continue Reading

Sumpah Pemuda

Orang Indonesia memang terlanjur suka bersumpah. Dari sumpah pemuda, sumpah cinta, sumpah jabatan, sumpah dibaiat, sumpah perkawinan sampai sumpah pocong.  Ketika saya mengatakan sebuah fakta sebuah kejadian. Lawan bicara saya tidak merasa perlu untuk menyelidiki lebih dalam, kecuali memastikan. “ Sumpeeh Loe “.
Semuanya hanya sampah di mulut yang kadang kadang bisa dilanggar, dan sekaligus perlu.

Beberapa tahun silam, dalam sebuah perayaan peringatan hari Sumpah Pemuda di Gedung Joang, hadir Johana Tumbuan salah satu saksi hidup Sumpah Pemuda 1928 yang masih tersisa. Ia diundang untuk membacakan ikrar itu.  Keharuan menyeruak seluruh hadirin ketika dengan terbata bata ia membaca salinan yang sudah disiapkan panitia penyelenggara.  Sumpah Pemuda.
Kami bangsa Indonesia mengaku. Bertanah air satu. Negara kesatuan Indonesia.
Kami bangsa Indonesia mengaku. Berbangsa satu bangsa Indonesia
Kami bangsa Indonesia mengaku. Berbahasa satu, bahasa Indonesia.

Continue Reading

Hanny

Kalau ada yang bertanya siapakah yang sesungguhnya mendapat kredit dari penyelenggaraan Pesta Blogger. Hanny adalah orangnya. Pekerja keras  dan tak  pernah bosan mencari gedung, sponsor dan menyiapkan segala hal dari administrasi dan tetek bengek menelpon nara sumber .  Gadis manis berkulit pualam ini memang secerdas Oey Yong, pendekar wanita  – puteri ‘ Si sesat dari Timur ‘ Oey Yok Su – dalam legenda Tiongkok kuno, Pendekar Pemanah Rajawali.

“ dia sudah overloaded, tapi tak pernah mengeluh “ demikian penuturan Suhu Ong ,  pemilik padepokan Maverick di bilangan selatan Jakarta.
Hanny mungkin melihat dari sisi lain amanah yang diembannya. Menjadi seorang dirigen ala Cesc Fabregas di klub Arsenal yang memberi bola bola matang kepada Theo Wallcot atau Adebayor. Ia mengolah semua data dan bahan untuk diceploskan oleh Ong, Wicaksono dan member comitee lainnya.

Hanny yang selalu tersenyum memang tak pernah mengeluh. Matanya bulat mengejab mencari pelangi kehidupan yang selalu dicarinya. Saya pernah memberi komen di salah satu postingannya setahun yang lalu dan ia memasangnya sebagai quote di headernya. Padahal itu saya pungut dari film “ Love Affair “ . Cuplikan percakapan Annete Beaning dan Katherine Hepburn.
“ Are you happy ? “
“ Yes, I guess Im happy, I have everything what I’ve wanted “
“ The thing is my dear.  Not what are you having now, but what you gonna have after you’ve got it “

Continue Reading

Penandatanganan sponsor Pesta Blogger

Pesta Blogger 2008 secara resmi melakukan press release, bersamaan dengan penandatanganan perjanjian sponsor dengan Kedutaan besar Amerika, sebagai salah satu sponsor utama penyelenggaraan Pesta Blogger 2008. Dengan disaksikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh – juga seluruh member committee – saya, Ong , Hanny , Shinta , Chika , dan Enda – penandatangan ini dilakukan antara Wicaksono , selaku chairman Pesta Blogger 2008 dan Cameron R Hume, duta besar Amerika di Indonesia.
Tentu saja saya bisa membayangkan pertanyaan dan kesan yang timbul. Mengapa Amerika Serikat ? Bukankah Amerika dipersepsikan antek zionis, kapitalis, imperialis, polisi dunia sering digayang di dunia blog. Termasuk dalam blog saya sendiri.

Bagi saya mungkin pragmatis saja. Its business deal. Pesta Blogger membutuhkan dana yang tak sedikit untuk bisa mewujudkan ajang kegiatan blogger Indonesia. Dengan kata lain kopdar skala besar. Kita harus angkat topi dengan Maverick dan Bubu yang mau bersusah payah melakukan pekerjaan pro bono ini. Sama sekali tidak ada permintaan harus begini, harus begitu apalagi menyuarakan suara pro Amerika. Siapapun bisa menjadi sponsor termasuk Kedutaan Usbekhistan, itupun kalau mereka mau.

Continue Reading

Sultan Hamengku Buwono IX

Suatu hari terjadi hiruk pikuk kehebohan di depan pasar Kranggan tahun tahun selelah Indonesia merdeka. Saat itu ada seorang wanita pedagang beras yang jatuh pingsan. Usut punya usut, wanita tua itu baru mengalami kejadian yang hanya terjadi seumur hidupnya. Sebelumnya wanita ini sedang menunggu kendaraan di tepi jalan, tiba tiba muncul kendaraan jeep dari arah utara menuju selatan. Wanita ini memang biasa nunut nunut kendaraan yang lewat, dan membayar satu rupiah untuk sekali jalan.
Jeep Willys itu berhenti dan wanita itu menyuruh si ‘ supir ‘ untuk membantu mengangkat karung berasnya. Entah berapa karung, dan supir itu menurutinya.

Setibanya di pasar Kranggan, supir itu juga menurunkan beras berasnya dan menolak ketika dibayar oleh si wanita itu. Tentu saja wanita tua itu marah marah karena mengira si supir meminta uang lebih. Di tengah kemarahannya, si supir lalu pergi begitu saja.
Belum selesai marah marah, seorang polisi menghampiri dan memberitahu siapa sosok supir yang menolak uang tadi.
Tak heran kemudian ia jatuh pingsan. Supir itu adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sang Raja Jogja.

Continue Reading

Operasi Alpha

Awal tahun 1980an. Sebuah keramaian baru saja selesai di sebuah rumah kecil perwira di Kompleks Angkatan Udara. Penerbang itu bersama istrinya baru saja membersihkan sisa sisa makanan dan piring piring kotor. Para tamu, tetangga dan keluarga lainnya baru saja pulang setelah menghadiri acara syukuran sekaligus perpisahan karena ia akan ditugasi negara belajar ke Amerika. Sungguh gembira, karena ia menjadi salah satu dari 10 penerbang pilihan yang akan berangkat ke Arizona, Amerika untuk belajar mengawaki pesawat tempur A – 4 Skyhawk . Demikian penuturan seorang mantan penerbang yang pernah menjadi komandan pangkalan Madiun.

“ Jangan lupa kirim postcardnya Mas “ pinta istrinya di airport Halim Perdanakusumah sambil merajuk karena akan ditinggal pergi sang suami selama hampir 6 bulan.

Continue Reading

Republik Saudagar

Lelaki itu bernama Totok Suryawan Soekarnoputra. Dia mungkin tak meminta dilahirkan sebagai anak Presiden pertama Republik ini, Soekarno. Tetapi nasib yang mempertemukan ibunya, Kartini Manoppo menjadi istri kesekian dari Bung Karno. Sialnya, negara tidak mengakui status perkawinan orang tua mereka.
Negara hanya mengakui hak hak dan tunjangan untuk 5 istri sang Presiden.  Setelah turunnya Bung Karno, mereka diusir dan rumah megahnya di bilangan Cawang di sita negara.  Sejarah sekali memihak kepada pemenangnya.  The Winner takes it all.

Siapakah yang berhak menentukan apa yang mesti negara berikan untuk rakyatnya. Tentu tidak senaive JFK dengan semboyannya ‘ Jangan minta apa yang negara bisa berikan, tapi tanyakan apa yang bisa kau berikan untuk negaramu “.
Ketika krisis keuangan yang merontokan bursa saham. Membuat banyak orang orang kaya yang kehilangan segalanya. Sebuah sistem pasar yang hanya dinikmati segelintir – mereka pemilik modal besar – dan sedikit sekali pengaruhnya pada perkonomian nasional, dibanding kontribusi perbankan dan sektor riil.

Continue Reading

Ada apa dengan Krisis?

krisis-bursa.jpgSubuh pukul 2.30 Sabtu dini hari.  Hujan lebat baru saja berhenti membuat udara semakin dingin dan bau jalanan basah menyengat harum. Sendirian saya berjalan dari kantor Paman Tyo di kawasan mayestik, mencari taxi – yang tak ada – sampai di depan RS Pertamina.  Jalanan kosong, sepi dan daun daun luruh membuat saya mempercepat langkah. Diam diam saya menyesali keputusan saya nekad menembus malam jahanam ini.  Ada power book Macs, Nikon D 2 X dan Camera Mini DV di dalam tas saya. Membuat pikiran buruk berkelebat. Dibegal atau dirampok orang.
Namun berbekal ilmu kudu mestinya saya tak perlu kuatir. Kudu lari atau kudu teriak.

Ini bukan omong kosong. Saya mengalami masa masa menyeramkan, orang orang beringas akibat imbas krisis ekonomi dan huru hara 1998.  Jalanan sepi dan mencekam waktu itu, saya bersama jurnalis jurnalis luar dalam dan luar negeri harus dikawal tentara menembus jalanan Jakarta yang begitu saya kenal.  Ada rasa tak percaya bahwa masalah ekonomi dan urusan perut bisa meruntuhkan sebuah sistem.

Continue Reading

Dunia Laut

dunia-laut.jpgKemarin malam, sesuai meeting Pesta Blogger di kantor Maverick.  Saya, Enda dan Ndoro Wicak masih terlibat pembicaraan di teras.  Padahal tuan rumah dan pemilik kantor sudah tidak ada lagi. Menarik, pernyataan Enda yang mengatakan bahwa Blogger blogger luar negeri cenderung serius. Hampir seperti jurnalisme mainstream. Maksudnya dibanding blogger Indonesia yang kadang tidak serius, nyeleneh, dan bergunjing. Padahal mungkin disini masalah budaya, suka guyon tapi menyentil.

Ini bukan kebetulan. Bahwa saya menerbitkan blog baru yang agak serius – bisa disebut web – atau lebih tepat disebut Blog Magazine bernama DUNIALAUT .

Sebuah blog tentang dunia bahari, lingkungan hidup dan dunia penyelaman. Sebagaimana negeri ini menyebut dirinya bangsa bahari, dengan garis pantai terpanjang didunia.
Ini memang berangkat dari keasyikan saya menyelam di pelosok Indonesia. Surga bagi penyelam seluruh dunia.
Saya ingin mewartakan keindahan alam bawah laut Indonesia.  Mudah mudahan blog ini bisa berguna, walau saya berharap ini bukan blog yang terlalu serius.
Ini memang hanya sedikit kepedulian saya kepada lingkungan laut, dan bagaimana menyebarkan gagasan tentang laut dan bahari yang harus kita jaga. Karena justru disini permasalahannya. Banyak orang tidak menghargai lautan, atau tidak mengetahui betapa kaya lautan kita sendiri.
Tidak salah kalau ada yang bilang, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menguasai laut. Selamat datang di DUNIA LAUT . One Earth One Ocean.

Malam PKI

Malam lebaran. Malam PKI. Demikian bunyi sms dari seorang teman pada malam takbiran kemarin. Ini memang mengingatkan kembali tanggal dimana hampir selama 32 tahun begitu diperingati sebagai kedigdayaan bangsa ini menumpas komunis.
Ketika mengawali kuliah di Univ Indonesia, selama sebulan kami mengikuti bentuk kursus Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Panca Sila. Lebih tepatnya ‘ brainwash ‘, dalam bentuk diskusi, ceramah dan simulasi.
Pada hari terakhir kami dibawa ke Balai Sidang Senayan – sekarang Jakarta Convention Centre – untuk menonton film ‘ Pengkhianatan G 30 S PKI ‘ yang baru gres keluar dari proses edit. Waktu itu filmnya belum beredar di bioskop, hanya dipakai kebutuhan indoktrinasi rezim orde baru saja.

Setelah selesai, program ini bisa dikonversikan menjadi nilai SKS, disamping mendapat sertifikat yang ditandatangani Prof. Dr Nugroho Notosutanto ( sekaligus jenderal AD ) sebagai Menteri Pendidikan waktu itu.
Penataran ini rasa rasanya tak ada manfaatnya waktu itu. Kecuali dapat pacar anak sastra, karena terus bersama sama dari pagi sampai malam. Bahkan dalam pemutaran film itu, kadang kala kami bergumam ‘’wuuuuuuu” saat May.Jend Soeharto dengan gayanya yang wagu muncul menjadi juru selamat.
Sambil menonton,kadang saya mencuri kesempatan memegang tangan si gadis sastra itu. Hangat dan Mesra.

Continue Reading

Selamat Ulang Tahun Cahandong

Hari ini Cahandong , sebuah komunitas blogger dari Jogjakarta berulang tahun ke 2. Selamat ulang tahun dan semoga terus tumbuh menjadi perpanjangan tangan ide ide besar untuk masyarakatnya. Kalau sudah begini, timbul pertanyaan seberapa penting komunitas blog itu ?. Jawaban yang sama ketika kita ditanya seberapa penting blog itu sendiri.
Bisa sekedar sampah curhat, opini, pewartaan gagasan, provokator atau sekadar lucu lucuan, seperti penuturan Ari Prasetyo sebagai eksponen Cahandong.
Ini memang sangat personal. Coba simak video testimoninya tentang blog dan Pesta Blogger. Lalu bagaimana dengan anda sendiri ?

Ke Jakarta !

Bung Karno dulu pernah mempunyai ide menarik, memindahkan ibu kota negara ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Baginya Jakarta hanya untuk kota perdagangan. Sementara kota Pemerintahan di pindah ke tengah tengah hutan Kalimantan. Sayang ide ini tidak pernah terwujud. Mungkin beliau sudah kerepotan dengan ide ide besarnya yang lain.
Tapi dengan fenomena arus balik saat ini, memang sudah selayaknya Jakarta menjadi lelah dan kelebihan beban. Selalu yang datang lebih banyak dari yang pergi.
Angka pertumbuhan sekitar 200,000 – 250,000 penduduk baru setiap tahun membuat hidup tambah sesak.

Gubernur Fauzi Bowo sudah jauh jauh hari akan menggelar operasi Justisi. Siapa yang tidak memiliki KTP Jakarta, hanya luntang lantung harus kembali ke daerahnya. Tramtib berwajah garang akan menyambut pemudik di terminal bus, stasiun kereta dan merazia pemukiman pemukiman. Ia juga memerintahkan setiap kelurahan, tidak gampang mengeluarkan KTP Jakarta. Harus ada bukti bekerja dan jaminan hidup di Jakarta.

Continue Reading