Dulu sewaktu kecil kita sering mendengar da’i di musholla bercerita tentang pembalasan api neraka kelak. Saat kita diuji dengan berjalan melalui jembatan shiraathal mustaqimm yang konon tipisnya bagai sehelai rambut di belah tujuh. Jadi anda anda yang keberatan dosa bisa dijamin mak gedabruk nyemplung ke api neraka. Nyoss, Menggelinjang, hangus dan terbakar. Bayangan jembatan ke surga itu tiba tiba saja mrucut terlintas ketika minggu kemarin mendaki menuju air terjun Cibeureum, lereng Gunung Pangrango – Jawa Barat. Dengan rombongan yang lumayan besar, dalam arti jumlah armada ojeg yang terlibat. Director of photography alias kameramen, tukang rias, penata kostum atau wardrobe stylish, produser, pemain, crew, sampai klien naik ojeg dulu melintasi kebun teh Pondok Halimun, Sukabumi – kami paksa naik gunung sampai perhentian terakhir. Itupun masih harus berjalan satu jam menembus hutan basah yang becek karena habis hujan semalam.
Betapa tidak, manusia manusia modern, trendy, metrosexual, banci, maupun yang gagah perkasa silih berganti berjatuhan kepleset di jalan tanah atau batu yang licin.
“ ehh kont….l” Tiba tiba mak glossor, si penata rias terjerembab.
Suara gaduh memenuhi hutan pagi hari itu.
“ kamprett ..” Gantian asisten saya yang terpleset menginjak batu yang penuh lumut. Beginilah kira kira gambaran manusia saat diuji menuju pintu gerbang keabadian di surga kelak. Siapa yang tahu mana yang akan jatuh ?
Tentu saja, dengan sisa sisa pengalaman mahasiswa pencinta alam jaman dulu, saya cukup lincah melompat, sana sini sampai akhirnya kami tiba di air terjun yang begitu indah dan menyejukan jiwa. Benar benar sebuah surga. Sumringah saya tersenyum, karena akhirnya berhasil melalui jalan licin berliku.
Belum ada sedetik. Gedebyurrr ! gantian saya yang terpeleset dan masuk ke air yang dingin. Basah kuyup dan menggigil gemeretuk.
Ternyata jangan mengganggap remeh sebuah ujian. Selalu ada kejutan disetiap tikungan jalan.
“ Sakit mas ? “ pemain saya yang kemayu dengan wajah pemuh perhatian hendak mengusap tangan saya yang sedikit memar terantuk batu kali.
Sekali lagi bayangan setan bertanduk melintas sambil meringis mesam mesem sambil menggosok gosok telapak tangannya. Inilah percikan awal TTS – tatapan tatapan sayang – yang pada akhirnya bisa menjadi cinta lokasi.
Setia. Setia. TTM. TTM ( maksud saya teman tapi muhrim ) Komat kamit dalam hati. Sekarang bukan jaman jaman jahiliyah dulu yang dengan mudah menangkap peluang ini. Bahkan dalam kasus diatas, kalau perlu kita berguling guling menahan sakit meminta belas kasihan dan tentu saja, belaian manja. Manusia memang selalu tak berdaya jika dihadapkan pada pilihan pilihan duniawi.
Akhirnya menjelang sore kami kembali ke penginapan. Hotel ” Sarah ‘ yang permai dan misterius. Hujan bertambah deras dan saya meminta petugas di receptionis memanggilkan tukang pijit yang bisa memulihkan pegal pegal dan memar di badan.
“ yang bisa mijit beneran pak ?..atau seperti itu “
Ia menunjuk pada serombongan pria pria berkebangsaan Arab yang baru saja check in, sambil masing masing membawa gadis gadis muda sukabumi of love. Mereka bercelana panjang semata kaki, berjanggut dan yang menakjubkan ketika melintasi kami menuju tangga tingkat dua, mereka menggugamkan zikir !
Ketika saat ini ratusan ribu manusia Indonesia berdatangan menuju kiblat tanah suci menunaikan ibadah haji. Ada rombongan lain dari negeri padang pasir sana yang justru menemukan kiblat lain di pojok pojok cisarua, puncak dan sukabumi.
Esok pagi, matahari belum sepenuhnya menampakan diri. Call time jam 4.30. Kami sudah bangun untuk bersiap melanjutkan syuting sunrise di perkebunan teh. Sambil mengencangkan jaket karena udara dingin, secara iseng iseng saya melakukan sidak – inspeksi mendadak -, mencari informasi siapa saja crew saya yang melakukan pijit plus tadi malam. Ternyata tidak ada ! semua bersih, masuk kamar dan tidur nyenyak. Sambil manthuk manthuk saya terkagum kagum.
Ah, titian rambut dibelah tujuhpun tidak akan menghalangi mereka.
Tiba tiba saya kok merasa melihat seberkas bintang jatuh di ufuk timur, bercahaya memancarkan pesona kebesaran sang Khalik. Saya tersenyum dan teringat orang orang yang kita cintai di sana. Percaya dan menunggu.
Sayup sayup terdengar suara di kejauhan dan semakin kecil terdengar.
…” ihdinash shiraathal mustaqimm
Shiraathal ladziina an’amta’alaihim ghairil maghdhuubi’alaihim wa ladh dhaalliin “
62 Comments
pinkina
December 11, 2007 at 10:25 amingat ama yang di rumah yho mas 🙂
yang pas adegan ini “pemain saya yang kemayu dengan wajah pemuh perhatian hendak mengusap tangan saya yang sedikit memar terantuk batu kali”, sampeyan tolak kan ?????????
Totoks
December 11, 2007 at 10:30 amsaya tahu siapa yg dimaksud dengan pria metrosexual itu 😀
Biho
December 11, 2007 at 10:47 amBetul mas, hadapi ujian dengan senyum 🙂
BTW, selamat ya menempati rumah baru nih.
mrbambang
December 11, 2007 at 10:53 amBeratnya godaan menjadi sutradalang..
Praditya
December 11, 2007 at 10:54 amKeren-keren…
Saya suka analogi (eh, tepatnya apa ya?) dalam cerita ini… 😀
alle
December 11, 2007 at 11:00 amPas shubuh doanya begini yah pak:
Ya Alloh tunjukkanlah jalan yang lurus bukan jalan orang2 yg kemayu yg lagi godain saya,..
hehehe,..
annots
December 11, 2007 at 11:58 am“yang bisa mijit beneran pak ?..atau seperti itu“
Emang ada yang mijit boongan ya pak? *SET lugu mode On*
siska
December 11, 2007 at 11:59 amhmmm poto-potonya selalu bagusss…. 🙂
postingnya jugaaaa, hehehe…..
funkshit
December 11, 2007 at 12:51 pmdari kemarin buka blog ini ngga pernah bisa, akhirnya skrg bisa
yes .. . .
funkshit
December 11, 2007 at 12:53 pmitu pas habis jatuh, kejadian nya kayak sinetron abege deh :D:D
itu hotel sarah.. maksudnya hotel miliknya sarah ??
sarah yang itu ????
funkshit
December 11, 2007 at 12:55 pmeh iya, lupa
maaf kemarin koment di t4 saya ngga masuk 😀
*sekalian hatrik
Tia
December 11, 2007 at 3:38 pmalhamdulillah, saya senang bacanya mas….suami sholeh yang susah di dapat di zaman sekarang ini…:)
rey
December 11, 2007 at 4:08 pmlha, si ahmad sukenti tak ikut “pijit plus plus” tah?? alhamdulillah… sudah insap dia 😀
iman brotoseno
December 11, 2007 at 5:09 pmRey : Sukenti sudah keluar dari team saya..he he
Goop
December 11, 2007 at 5:27 pmWuah, piknik ya paman??
ikut mbok’an…
Hehehe
sama artis pula 😀
berharap terpeleset sedikit terus ada yang mengusap
fitri mohan
December 11, 2007 at 5:49 pmhahahahahaha, aku gemes sama sidakmu itu lho mas. aku bayangin dirimu manthuk-manthuk sambil ngelus-ngelus janggut. dasar! 😀
liemz
December 11, 2007 at 7:23 pmalangkah indahnya jika semua orang itu setia pada pasangannya ya….
pergi jauh sekalipun, ndak perlu cemas pasangannya akan selingkuh…
syiddat
December 11, 2007 at 7:43 pmSutradara bisa menerapkan Ghaddul Bashar ga ya? Hehe…:)
berat godaannya euy! moga tetep “lurus” ya mas Iman…!
mitra w
December 11, 2007 at 8:01 pmdulu waktu kecil pas denger si kyai berkhotbah ttg titian rambut dibelah tujuh, saya langsung berlatih jalan diatas kayu tipis, 😛
btw, ending nya bener2 menggetarkan hati ^_^
Kurt
December 11, 2007 at 9:31 pmIni beneran mas? *mesem-mesem sendiri mas… maksudnya inftighfarnya dalam hati.
trian
December 11, 2007 at 10:53 pmgodaan, ga pernah berhenti mas.. 🙂
morishige
December 12, 2007 at 12:38 amtulisan ini bikin saya introspeksi diri lagi, mas..
🙂
Aris
December 12, 2007 at 1:05 amah godaan dan ujian selalu datang setiap saat … semoga kita selalu kuat menghadapinya.
Btw besok minggu dukung Arsenal atau Chelsea mas? Tebakan saya sich Arsenal bakal kesandung utk kedua kalinya, kali ini oleh Chelsea yg sedang bagus2nya meski tanpa Drogba yg baru selesai operasi.
leksa
December 12, 2007 at 4:48 amKenapa Hotelnya harus SARAH ??
lirik2 Anto…
Seru juga yak menjadi Aktifis Pilem 😀
Banyak hikmah,..
bagi yang tidak buta mata hati nya..
Ani
December 12, 2007 at 5:40 amMas sendiri bagaimana, tahan dengan TTS dan TTM itu kan ? Semoga ya !
Postingan mas Iman selalu enak di baca, dibalik serius ada guyon dan sebaliknya, penuh makna.
Sukses selalu !
tata
December 12, 2007 at 7:21 amOrang2 arab musim haji pada ke sukabumi mas….. ajimumpung tiket pesawat murah ke indonesia …
peyek
December 12, 2007 at 11:31 amhehehe… dzikirnya gimana tuh mas?
sayang nggak terekam,
*Dua baris yang terakhir, *
yang teriak amien paling kuenceng, pasti Arab yang tadi malam itu mas!
triadi
December 12, 2007 at 1:42 pmmrinding mas baca kalimat terakhir itu…
edratna
December 12, 2007 at 3:18 pmKalau ke hotel Sarah mesti leewat titian bergoyang tsb?
Kayaknya indah ya kalau dipake outbound
kenny
December 12, 2007 at 9:30 pmpasti pernah jg dong cintah lokasiiiii, pernah nggak????? dikitttt aja mosok gak tergoda sih(ngeyel binti penasaran je) 😀
yudhi
December 12, 2007 at 9:55 pmsemakin diatas itu anginnya semakin kenceng mas.sampeyan kudu siap2 bawa jaket,kalau nda mantel biar ga masuk angin.hehehe.
cK
December 12, 2007 at 11:03 pmwah, postingan ini mantap sekali! ada pesan moral dan cerita lucunya.
btw hotel sarah, hotel punya sarah? 😆 😆
ndoro kakung
December 13, 2007 at 12:43 am# cK: iya aku kok juga lebih tertarik foto papan nama hotel itu ya? mengingatkanku pada antodiam … 😀
extremusmilitis
December 13, 2007 at 1:48 ambukan-kah kembali ke kita untuk bisa meredam luapan-luapan yang di-timbulkan oleh lingkungan sekitar kita Mas? 😉
Terima kasih untuk meng-ingat-kan kita di-sini…
nico
December 13, 2007 at 1:50 amterkadang saya mikir mas, kalo saya dihadapkan pada situasi yang seperti ini, apakah saya bisa tetap bertahan tak terbujuk godaan? hemm… semoga saja.
andrias ekoyuono
December 13, 2007 at 11:14 amGodaan yang cantik atau godaan yang menakutkan nih, kalau cantik maka bolehlah pikir2 dulu, hihihi… *kidding*
landy
December 13, 2007 at 12:10 pmMereka bercelana panjang semata kaki, berjanggut dan yang menakjubkan ketika melintasi kami menuju tangga tingkat dua, mereka menggugamkan zikir !
Iya mereka seperti itu, mereka yang suka nikah/Kawin kontrak jam-jaman, dan bagi mereka itu halal. Dan bagi saya terdapat perbedaan yang sangat jauh. Dan hanya orang yang tidak kenal lebih dekat dengan Islam yang menganggap mereka itu masih dalam Agama dan menganggap mereka seolah-olah mencerminkan tentang Islam.
Dan rasanya saya tidak harus menyebut ulama dan petinggi negeri ini yang berkiblat kesana ( Iran dan Irak ).
adipati kademangan
December 13, 2007 at 4:20 pmealah … tak pikir arep suting neng kadipatenku. tibake ….
Ternyata jalan – jalannya mas iman diselingi dzikir juga yach, “aku melu tim e oleh po ora mas ?”
Nico
December 13, 2007 at 5:07 pm@landy: saya menangkap komenmu bang :D. Mau dibuat postinganya ga dblogmu? Ditunggu…
la mendol
December 13, 2007 at 5:30 pmAduh bencong di mana-mana kalau misuh-misuh kok selalu menyebut “organ” tunggal itu ya?
*Hihihi…, lucu Mas !!
RMY
December 13, 2007 at 7:20 pm(-.-) hmmmm
ternyata dengan “di beri kepercayaan” bisa jadi penguat hati juga ya Mas.. Walaupun TTS & TTM selalu di sekitar mu..
Nahhh ini dia tips buat semua wanita..
Beri kepercayaan
Dimas
December 13, 2007 at 7:38 pmtulisan mas iman bagus, huhu…. *diem-diem ngesave ke flask disc*
dimasu
December 13, 2007 at 11:03 pmwah. postingannya berkelas. *lagi lagi lagi*
*ikutan ngopy ke harddisk*
Ntar kalo ditemukan buku berisi tulisan di blog ini, tersangka plagiatornya cuma 2.. kalo ga dimas, ya dimasu .. hehe..
andi bagus
December 13, 2007 at 11:10 pmasik sekale kegiatannya mas..
iman
December 14, 2007 at 10:15 amdimas & dimasu..monggo..
gandhi
December 14, 2007 at 11:09 am“Ia menunjuk pada serombongan pria pria berkebangsaan Arab yang baru saja check in, sambil masing masing membawa gadis gadis muda sukabumi of love”
wah ada film baru yah “sukabumi of love”? hihihihihii
budhi ms
December 14, 2007 at 4:40 pmAmiin…
mPitz
December 14, 2007 at 4:45 pmyg jenggotan menggandeng cewek sukabumi di tangan kiri dan tasbih di tangan kanan itu udah punya kapling di surga maz. jadi dia bebas2 aja musim haji asik2an di endonesa. mungkin dia pikir tuhannya arab.
venus
December 14, 2007 at 7:10 pmyang paling keren dan ‘paling metrosexual’ pasti mas iman. hhhhhh….masih dendam sama si tika nih, ahahaha….
eh, itu lucu yg mau berbuat dosa tapi sambil zikir, hihihi…
sandal
December 15, 2007 at 2:10 amApa ini maksudnya kalo mo ketemu sarah harus pake lewat titian rambut belah tujuh dulu? 😀