Browsing Tag

tahun baru

2010

Sorak sorai puluhan ribu penonton di Stadion Utama Senayan, perlahan memudar bersamaan dengan peluit panjang wasit mengakhiri pertandingan malam ini. Indonesia bertekuk lutut dengan tamunya, Oman. Negara yang mungkin baru belajar menendang bola ketika PSSI malang melintang di belahan Asia beberapa dasawarsa lalu. Sepersekian detik suasana hening sebelum tepuk tangan membahana memberikan applause kepada kesebelasan nasionalnya. Tak ada anarkis, caci maki berlebihan.
Sambil berbaur meninggalkan tribun barat, saya berpikir. Bangsa ini luar biasa. Kesebelasan nasionalnya selalu kalah, memble, tapi stadion selalu penuh kalau ada perhelatan. Tak pernah sedikitpun mereka ragu untuk mendukung, sekaligus meniupkan harapan yang tak pernah pudar. Sampai kapanpun.

Hiruk pikuk pedagang makanan sampai kaos yang bercampur baur tiba tiba membuat saya semakin merasa dalam letupan trance nasionalis yang meledak ledak. Jika mereka tak pernah sekalipun pesimis terhadap masa depan kesebelasannya kenapa saya harus pesimis dengan negeri ini. Selalu ada harapan dan hari yang lebih baik.
Awal tahun memang membuat semua orang membuat resolusi harapan yang mungkin sudah diucapkan berulang ulang tahun tahun sebelumnya. Tapi kenapa harus menjadi masalah, jika ini bisa memicu semangat menjalani hidup. Apapun konsekuesinya.

Continue Reading

Tahun yang baru

Mama Lauren belum belum sudah membuat prediksi di tahun 2009. Ada seorang politikus tenar yang mati terbunuh karena urusan pemilu kelak. Entah dari Partai apa. Namun sudah cukup membuat bertanya tanya, apa yang sesungguhnya terjadi pada tahun 2009.
Pergantian tahun selalu diliputi prediksi. Bisa optimisme, kegalauan atau untuk sebuah pencapaian yang belum berhasil . Padahal apa bedanya pergantian bulan, minggu atau hari. Bahkan Jam. Sang waktu yang terus berjalan. Nasib bisa berubah dalam hitungan detik.
Tapi manusia memang butuh simbol. Harapan masa depan dan kenangan yang telah berlalu. Manusia membuatnya sebagai turning point. Pergerakan angka angka numeric sebagai titik awal. The clock is ticking. Time is changing.

Saya akhirnya kebingungan ketika ditanya seorang teman, dimana akan menghabiskan pergantian tahun. Lebih dari 20 tahun – usia dewasa – saya mengalami semua pergantian tahun. Di gunung, di laut, diskotik, hutan, barbeque bersama keluarga, trowulan, pantai, jombang, monas, anyer, Bangkok, London, bioskop, Ancol dan berbagai macam tempat. Lalu mendem, bermesraan, merenung, kerja, berdoa dan banyak kegiatan lainnya.
Been done, been there.

Continue Reading