Browsing Tag

BLOGGERS

Belajar ilmu ikhlas

Saya pernah diundang sebuah seminar tentang HAM oleh sebuah LSM dan saya sebagai wakil blogger – diminta untuk bicara tentang peran blog dalam kaitannya dengan advokasi , penegakan hukum dan sebagainya. Setelah selesai, panitia menyodorkan amplop berisi honor dan setelah saya tanda tangani, saya diminta menyumbang ‘ setengah ‘ dari honor tadi untuk dana LSM tersebut. Jadilah saya kembali menandatangani form sumbangan.
“ Iklhas khan pak “ Tanya mbak mbak panitia tadi sambil tersenyum.
Tentu saja saya ikhlas. Karena berbicara tentang blog kepada orang orang yang belum mengerti blogging, saya anggap sebagai kerja amanah. Apalagi di bayar.
Cuma bagaimana dengan para peserta pembicara lainnya ? apakah mereka ikhlas tiba tiba ditodong untuk merelakan honornya dipotong ?

Problemnya adalah apakah ikhlas ini sejalan dengan ekpektasi kita ? ini yang membuat akhirnya kita justru tidak ikhlas, ketika kita merasa terjebak dalam situasi yang tidak enak.
Ada cerita lain. Karena saya suka menyelam di daerah Flores, maka saya merasa akrab dengan masyarakatnya dan daerah ini adalah salah satu daerah termiskin di Indonesia. Jadi ketika saya membaca sebuah postingan di milis group tentang program beasiswa anak anak SMA di Maumere. Saya serta merta mendaftar dan membuat komitmen untuk membiayai pendidikan 5 orang anak. Jadilah saya bapak angkat mereka selama setahun, untuk uang sekolah, seragam dan buku buku. Jika cocok, akan diperpanjang lagi.

Yang membuat saya tertarik, karena sejak awal saya dijanjikan bahwa saya akan mendapat laporan rapor, sampai korespondensi dari anak anak itu. Tentu saja saya ingin tahu bagaimana progress pendidikan mereka. Saya juga ingin tahu buku buku lain yang mereka inginkan.

Continue Reading

Tak ada yang salah dengan Pesta


Sebenarnya saya malas untuk bicara Pesta Blogger. Ini memang remah remah, tapi tetap saja jadi polemik, ketika masih ada orang orang menganggap Pesta Blogger sebagai pesta yang ditunggangi sponsor atau asing, mungkin sama kastanya dengan mereka yang dituding sebagai agen nekolim sampai neolib. Ah masa sih. Saya sih simpel simpel saja. Dulu saya pernah mengkritik penyelenggaraan Pesta Blogger pertama 2007. Totot menyebut saya sebagai pengkritik paling keras. Tapi tidak melulu membabi buta bahkan saya tetap hadir, bahkan kelak terlibat di dalamnya. Esensinya adalah saya menikmati perhelatan ini.

Dugaan saya tidak salah. Ini memang hajatan kopdar raksasa skala nasional. Jadi memang benar pesta dalam tanda kutip. Pestanya blogger blogger nasional – tentu saja yang mau datang. Bukankah rukun Blogger yang paling utama adalah Kopi darat. Kumpul kumpul serta ha ha hi hi, photo photo dan makan makan. Lihat saja kopdar blogger di seluruh penjuru negeri. Saling berkenalan, bertukar sapa dan yang paling penting bertukar url.

Its only blog. Nobody dies. Ya tidak usah serius serius amat tentang aspirasi yang didapat dari Pesta Blogger. Mau yang menyelenggarakan misalnya perusahaan MLM, yang mensponsori agen zionis, logonya diklaim sepihak. Santai saja. Kata Bang Rhoma, T-a-k-m-a-s-a-l-a-h.
Toh Pesta Blogger tidak akan membuat hidup mati kita. Apalagi sampai membuat dikotomi blogger nasional, blogger daerah, blogger Jakarta, blogger sosialis, blogger kapitalis, blogger sensitive, blogger minder.. Eh.
Ada teman yang mungkin sedemikian antinya, sehingga mentautkan widget komunitasnya saja bisa membuatnya meradang. Sedemikian sakralnya blog dan widget. Padahal mungkin dia lupa, bahwa pertemanan lintas blogger sedikit banyak membantu memperkenalkan, mensuarakan komunitasnya yang baru lahir waktu itu. Teman temannya mau datang ke kotanya, memenuhi undangannya dan sekaligus menulis postingan tentang komunitasnya. Kotanya. Semua sukarela.

Continue Reading

Rumah Baru

rumah-baru.jpg

Akhirnya saya menempati rumah baru setelah sekian lama tumbuh dan besar di rumah lama. Tentu saja, saya harus merawat sebaik baiknya rumah ini. Membuat betah bagi mereka yang mengunjungi, serta menawarkan air gagasan dari oase kehidupan ini . Walau hanya seteguk saja.

Selamat datang di rumah baru saya. Mari !