7 August 2010
Tak ada yang salah dengan Pesta
Posted by iman under: BLOGGERS .
Sebenarnya saya malas untuk bicara Pesta Blogger. Ini memang remah remah, tapi tetap saja jadi polemik, ketika masih ada orang orang menganggap Pesta Blogger sebagai pesta yang ditunggangi sponsor atau asing, mungkin sama kastanya dengan mereka yang dituding sebagai agen nekolim sampai neolib. Ah masa sih. Saya sih simpel simpel saja. Dulu saya pernah mengkritik penyelenggaraan Pesta Blogger pertama 2007. Totot menyebut saya sebagai pengkritik paling keras. Tapi tidak melulu membabi buta bahkan saya tetap hadir, bahkan kelak terlibat di dalamnya. Esensinya adalah saya menikmati perhelatan ini.
Dugaan saya tidak salah. Ini memang hajatan kopdar raksasa skala nasional. Jadi memang benar pesta dalam tanda kutip. Pestanya blogger blogger nasional – tentu saja yang mau datang. Bukankah rukun Blogger yang paling utama adalah Kopi darat. Kumpul kumpul serta ha ha hi hi, photo photo dan makan makan. Lihat saja kopdar blogger di seluruh penjuru negeri. Saling berkenalan, bertukar sapa dan yang paling penting bertukar url.
Its only blog. Nobody dies. Ya tidak usah serius serius amat tentang aspirasi yang didapat dari Pesta Blogger. Mau yang menyelenggarakan misalnya perusahaan MLM, yang mensponsori agen zionis, logonya diklaim sepihak. Santai saja. Kata Bang Rhoma, T-a-k-m-a-s-a-l-a-h.
Toh Pesta Blogger tidak akan membuat hidup mati kita. Apalagi sampai membuat dikotomi blogger nasional, blogger daerah, blogger Jakarta, blogger sosialis, blogger kapitalis, blogger sensitive, blogger minder.. Eh.
Ada teman yang mungkin sedemikian antinya, sehingga mentautkan widget komunitasnya saja bisa membuatnya meradang. Sedemikian sakralnya blog dan widget. Padahal mungkin dia lupa, bahwa pertemanan lintas blogger sedikit banyak membantu memperkenalkan, mensuarakan komunitasnya yang baru lahir waktu itu. Teman temannya mau datang ke kotanya, memenuhi undangannya dan sekaligus menulis postingan tentang komunitasnya. Kotanya. Semua sukarela.
Tidak usah terlalu serius memandang Pesta Blogger. Mau datang monggo, tidak ya tidak apa. Sebagai peserta, kalau saya misalnya ada pekerjaan syuting yang harus saya besut berbarengan dengan jadwal Pesta Blogger kelak, tentu saya memilih pekerjaan saya. Wong, itu mata pencaharian saya kok.
Pun Jika ada teman teman yang mau membuat Munas Blogger atau Jamboree Bloggerpun, saya pasti akan hadir. Disuruh bantupun saya akan tolong. Wong semuanya teman semua. Apa yang lebih menyenangkan daripada bertemu teman teman blogger. Lagi lagi saya bisa ha ha hi hi hi dan makan makan.
Pesan moralnya, meributkan legitimate atau tidaknya Pesta Blogger hanya menghabiskan enerji saja. Apalagi mengutak utik, sebagai tunggangan sponsor. Dimana mana, kegiatan blogger yang skala massive pasti ujung ujungnya ada sponsor. Memangnya blogger punya duit sendiri ?
Jadi buat apa ribut ribut tentang sebuah Pesta. Menghabiskan enerji.
Pesta Blogger memang tidak harus memenuhi harapan semua orang. Wajar saja karena dalam kehidupan demokrasi selalu ada suara pro dan kontra. Should be proud living in democracy. Tidak ada paksaan bahwa konsep ini akan memuaskan setiap orang juga. Saya mungkin terkesan membela, karena kebetulan saya memangku Chairman Pesta Blogger 2009. Tapi sebenarnya saya cukup realistis melihat setiap tahun ada peningkatan jumlah peserta yang hadir. Jika tahun 2007 hanya 500 orang, tahun 2008 sekitar 1000 orang, dan tahun lalu meningkat menjadi hampir 1500 orang.
Artinya, bahwa kopdar raksasa ini memang diminati, apapun itu suara suara penentangnya. Setidaknya dengan program program yang ada. Pesta Blogger bisa memberikan kontribusi pada blogger sendiri dan masyarakat.
Masak sih tidak ada sisi baiknya dari hajatan ini.
Tapi Tapi etapi. Pesta Blogger tidak ramah. Panitia dan itu seleb blog tidak menyapa para blogger blogger yang datang jauh jauh ke Jakarta. Ada juga yang bilang begitu.
Jadi begini. Jumlah member of comitee yang cuma dibawah sepuluh orang memang mana mungkin mengurusi segala macam tetek bengek peserta yang sampai ribuan. Mereka sudah disesaki dengan urusan perhelatan, venue, logistik dan lain lain. Saran saya, lupakan panitia. Tidak penting bisa salaman dengan ndorokakung atau Enda Nasution. Bukankah banyak teman teman baru. Seleb blog lain atau keriangan dan manfaat lain yang bisa diperoleh dari kopdar ini.
Bagi saya jauh lebih penting, bagaimana kita – juga saya – bisa tetap konsisten memelihara semangat ngeblog, di tengah serbuan fitur fitur sosial media lainnya. Buat apa ngoceh Pesta Blogger segala, kalau blognya tidak pernah di update. Buat apa mempermasalahkan suara blogger kalau hanya lebih sering berkutat melakukan konten blog pesanan.
Jadi kalau kemarin saya diminta sebuah perusahaan provider bersama Presdirnya dan Enda, Ndoro serta Rara untuk melepas rombongan blogger peserta XLnetrally menuju Semarang. Jangan buru buru menuduh saya dibayar. Yang dibayar Pesta Bloggernya sehingga memiliki dana untuk membiayai hajatannya kelak. Saya sih senang senang saja bisa melakukan kerja sosial ini. Analogi yang sama, sebagaimana teman teman komunitas Loenpia juga dengan sukarela membantu acara di Semarang dengan tangan terbuka. Bukankah ini diatas segala galanya. Solidaritas blogger tanpa harus melihat afiiasinya. Tulus membantu, walau mungkin saja ada pertentangan dan ketidakcocokan ide. Nothing Personal.
Mudah mudahan juga saya tidak dimarahi, karena mengambil tautan link Loenpia ke dalam postingan saya. Toh, cuma postingan Pesta Blogger. Cuma Kopdar raksasa. No big deal.
Jadi sekali lagi. Apa Masalahnya ?