Secara tradisi bangsa kita sangat menyukai kata bersambut yang tergambar dalam budaya pantun. Saling bersambut pantun menjadi keindahan cara bertutur. Namun bagaimana kita membayangkan saling bersambut untuk membentuk sebuah tulisan cerita pendek.
Inilah ide brilian dari Momon menggabungkan beberapa kontributor penulis dalam sebuah tulisan cerita pendek dalam kolom CERPENISTA . Sekaligus sulit, karena pertama bagaimana mungkin begitu banyak penulis dengan kemampuan menulis yang berbeda beda harus berusaha mengikuti alur paragraph sebelumnya.
Paragraf ? Setiap penulis harus menulis beberapa kalimat dalam sebuah paragraph sebelum diteruskan oleh penulis lain. Tentu saja idealnya kalimat kalimat itu harus berkaitan.
Blogger
Iqbal & Mutia
Posted on July 8, 2008Selalu tak ada kata bosan jika bicara tentang cinta. Siapa bisa menduga bahwa seorang balibul – pemilik rumah Colonel Seven – yang biasa paling keras suaranya, tiba tiba Mak cep diam seribu bahasa. Juga jaim.Klakep klakep klakep. Tentu saja cinta yang membuatnya malam itu menjadi tuna rungu sesaat. Mendadak tuli dan bicara tanpa suara. Hanya mulut lirih berucap, Sangat sulit untuk didengar.
Memang pada hari ulang tahunnya yang ke 29, ia memutuskan untuk bersiap siap mengakhiri keanggotaannya di klub Perjaka Senja . Dengarkanlah testimony pengakuannya di depan saya, Zam, Sarah, Gage, Hanny, Chika, Bambang, Suprie, Hedi, Ipul, Mitha.
dari Zam ke Pesta Buku
Posted on June 30, 2008Ketika bomber Real Madrid, Raul tidak terpilih dalam skuad Sang pelatih Aragones, ia dengan besar hati menerimanya. Bahkan menggelar konperensi pers yang tetap mendukung pelatih gaek Spanyol itu.
“ Tentu ada sebuah rencana besar yang saya sendiri tidak mengetahuinya “. Demikian ia mengatakan masgul. Ternyata semalam di final perhelatan Euro 2008, Aragones membuktikan rencana besarnya. Spanyol memang membutuhkan itu. Semangat persatuan bangsanya, tidak sekadar separatisme Basque atau ras Catalan – diwakili hegemoni Barcelona – yang enggan menjadi bagian dari united Spain.
Cesc Fabregas berteriak. “ Saatnya spanyol bersatu “. Sepakbola telah menjadi perekat bangsanya.
Senin subuh itu
Posted on June 25, 2008Senin dini hari. Pertandingan Spanyol dan Italia baru saja mulai. Saya sudah mengerang kesakitan, karena nyeri luar biasa di bagian perut. Rasanya mual sekaligus perih. Tak tahan terus muntah muntah, sendirian naik taxi menuju Rumah Sakit MMC.
Dokter mengambil langkah menyuntik sejumlah obat obatan yang dimasukan lubang infus lewat pembuluh vena di tangan. Setelah itu membiarkan saya sejam tiduran di ruang UGD yang dingin sambil menunggu reaksi obat bekerja.
Ya, penyakit maag yang akut ini sudah tidak dapat berkompromi dengan tubuh yang semakin tua ini.
Sambil berbaring, sayup sayup saya mendengar suara seorang perawat di balik korden berbicara kepada dokternya atau temannya.
“ Ini Iman Brotoseno, sepertinya namanya pernah dengar..”
Ternyata ia seorang pembaca blog saya. Ia mengenali tulisan saya, mungkin untuk menemai malam malam panjangnya di ruangan UGD yang sepi ini. Menyenangkan karena selalu ada kejutan. Siapa yang bisa menyangka bahwa ide dunia tanpa batas itu benar benar terjadi di sebuah ruang UGD rumah sakit.
Sang perawat masih terus menemani saya menunggu obat di depan apotik setelah dokter memperbolehkan pulang.
Akhirnya menang juga
Posted on April 6, 2008Akhirnya kebenaran akan terlihat. Apapun jalan dan caranya itu. Surat Somasi kantor pengacara saya akhirnya mendapat jawaban dari Wang Xai Jun alias NB Susilo.
………………………………………
“ meskipun secara hukum belum ada peraturan dan Undang Undang yang mengatur kasus blogger, tetapi secara moral dan itikad baik saya mempunyai kewajiban dan tanggung jawab ilmiah untuk menjawab hak dari sdr.Iman Brotoseno. Untuk itu saya secara pribadi memohon maaf kepada sdr. Iman Brotoseno atas kejadian ini.
Tindakan maksimal yang bisa saya berikan adalah memberikan catatan kaki pada tulisan sdr.Iman Brotoseno dan/ atau menghilangkan tulisan sdr. Iman Brotoseno dari buku saya selanjutnya, dengan mengganti dari sudut pandang lain mengenai Soekarno. Untuk selanjutnya saya berjanji akan lebih berhati hati dalam mencuplik data.
Dan apabila permohonan maaf saya belum memberikan kepuasaan dsari sdr Iman Brotoseno maupun pihak Pamungkas & Partner sebagai penggugat – atas jawaban saya – maka dengan ini saya menyatakan siap untuk menghadapi segala resiko hukum yang ditimbulkan akibat tindakan saya “
Hormat saya
NB Susilo ST, MT, MH
Ya, sudah, Sekarang saya pikir pikir dan berkonsultasi dengan Pamungkas & Partner membahas langkah selanjutnya. Jauh lebih penting bahwa akhirnya ia mengakui tulisan saya , dan menyadari kesalahannya mencomot tulisan saya tanpa ijin.
Mengutip sebuah iklan, ……….” Blogger dilawan ! “
Dialog itu
Posted on April 4, 2008Ternyata tak ada yang lebih indah dari sebuah rekonsiliasi. Konon demikian, kalau saya anggap pertemuan dialog antara Roy Suryo dengan the happy selected few blogger, daripada memakai istilah blogger negative atau positive.
Jangan keburu girang dahulu. Ada yang berkomentar kok judul dialognya aneh. Jangan jangan jebakan Betmen. Sekali lagi Roy Suryo pancen trengginas, berani mengambil inisiatif menyembut tantangan dengan bermain politik luar.
Mestinya moment ini ditangkap para ‘ delegasi ‘blogger dengan pemikiran yang sistimatis dan tidak membabi buta datang tanpa konsep. Kalau tidak, dialog ini hanya membuat rating Roy Suryo tambah naik. Persepsi masyarakat semakin mengkerucut, bahwa blogger itu menolak sensor, menolak pornografi, dan menganut paham liberal. Bahkan persepsi pasal lendir ini semakin dominan di luar sana. Padahal UU ITE tidak melulu mengurusi masalah ini, masih banyak hal hal yang berpretensi menjadi kontroversi dan perlu mendapat penjelasan.
Roy Suryo orang kuat ?
Posted on April 2, 2008 Seorang pakar periklanan pernah mengatakan kepada saya mengenai sebuah definisi dalam strategi kampanye pemasaran. Yakni Politik Ruang dan Politik Luar.
Kenangan percakapan ini muncul begitu saja, melihat kesengkarutan – mengutip istilah Mas Wicak – dalam dunia internet akhir akhir ini. Apalagi kalau bukan pertikaian dan saling serang. Apakah ini penting ? Tergantung kita melihatnya, dan saya tidak membahas siapa yang benar. Saya hanya mengaitkan dengan positioning ‘ politik ‘ masing masing pihak. Blogger dan Roy Suryo.
Kita blogger hanya bermain dalam ruang blogsphere saja, maka dinamakan bermain politik ruang. Sementara Roy Suryo berani mengambil inisiatif bermain di luar wilayahnya, yang disebut bermain politik luar. Butuh keberanian dan strategi.
Kenapa demikian ?