Dulu ada teman saya yang kecanduan narkoba sampai sedemikian parahnya sehingga kita menyebutnya ‘ Parnoan ‘. Ya, dari kata paranoid. Betapa tidak, saking takutnya dengan cahaya atau siang maka seluruh tembok rumahnya dicat warna hitam. Dan ia mengurung diri disana sampai malam tiba untuk kemudian baru berani keluar.
Akhirnya ia kehilangan semua teman temannya termasuk istri dan anaknya. What a waste life. Siapa suruh ngedrugs ?
Istilah ‘parno ‘ sangat lazim di komunitas ajeb ajeb bin dugem. Halunisasi yang berlebihan menstimulasi kelenjar waras di otak mereka untuk selalu ketakutan dengan hal hal yang diyakini bakal mengancam mereka. Langsung atau tidak langsung.
Rupa rupanya stempel Agama bisa membuat sebagian orang tiba tiba menjadi paranoid dan kehilangan akal sehat.
Dulu pernah ada acara telenovela – produk Venezuela – di SCTV yang salah satu karakter wanita jahatnya bernama Fatimah. Langsung saja para pemuka agama, petinggi dan organisai masyarakat meminta stasiun televisi untuk menurunkan tayangan itu. Alasannya nama Fatimah adalah nama yang dihormati dalam agama Islam. Padahal saya yakin ini hanya kebetulan. Seperti James, John, Paul, Peter, Mathew yang santo santo dalam agama mereka tapi juga bisa menjadi nama pengarang buku, negarawan atau pemerkosa.
Jadi kalau Pemerintah merasa paranoid dengan meminta menutup seluruh akses Youtube karena ulah warga negara Belanda yang mengupload filmnya disana. Apakah kita harus serta merta mengorbankan ilmu pengetahuan dan akal sehat demi sebuah ketakutan ? Kenapa tidak sekalian semuanya ditutup ? Apakah ini menjamin steril seratus persen ?
Terus terang reaksi kebabalasan ini membuat saya muak dengan semua ini. Saya memiliki account You Tube yang berisi film film pariwisata Indonesia yang dapat menjadi sebuah gagasan tentang sebuah negeri indah yang patut dikunjungi. Juga tempat dimana saya bisa membimbing anak saya mencari film film ilmu pengetahuan buat pelajarannya.
Ternyata budaya Parno juga menyengat petinggi petinggi museum di Jakarta. Dalam kunjungan ke Museum Nasional, tertera tulisan ‘ No Photography ‘. Semua kamera harus dititipkan. Demikian pula para turis turis yang mengeluh tidak bisa memperlihatkan posenya di depan arca Adhityawarman untuk teman dan keluarganya di negeri asal. Si petugas memberi alasan untuk mencegah timbulnya pemalsuan arca arca seperti yang pernah menimpa Museum Radya Pustaka di Solo. Baiklah, sebuah kampanye Visit Indonesia Year 2008 yang menggelikan .
Kita semestinya bisa lebih bijak menangani kasus ini. Jika ada seorang kartunis asal Denmark menggambar Nabi junjungan kita, apakah kita harus memutuskan hubungan diplomatik dengan negara skandinavia itu ?
Sampai sejauh mana kita bisa bersabar dan mengerti bahwa Islam tidak akan kecil karena kasus kasus seperti ini. Jangankan seorang gila yang bernama Geert Wilders, Jika seluruh manusia berpaling dan tidak menyembah Allah, demikian bunyi sebuah ayat, Sang Khalik tidak kemudian akan kehilangan muka.
Sewaktu Pesta Blogger tahun lalu, bersama Pakde Totot saya sudah ngrasani Menteri Muhamnad Nuh, dengan ide briliannya meminta blogger menciptakan lagu kebangsaan. Sekarang ternyata Pak Menteri tidak bisa menjelaskan kepada Presiden yang mengganggap internet itu sebagai ancaman moral bangsa.
Kalau sudah begini – melihat hiruk pikuk dari masalah si pakar sampai pemblokiran – rasa rasanya dunia blogsphere seperti panggung dagelan. Jadi saya lebih suka Kadir Srimulat yang nanti membuka hajatan Pesta Blogger 2008. Dengan kostum safarinya, ia bisa tampil sebagai pejabat dan tentu saja sambutannya bisa membuat kita tertawa tawa. Konon seluruh anggota Srimulat sudah akrab dengan narkoba. Jadi mestinya sudah biasa Parno.
72 Comments
Wazeen
April 8, 2008 at 4:52 pmini mungkin buktinya ketidak berdayaan pemerintah kita menghadapi korporasi besar semacam youtube, dan akhirnya mengambil jalan pintas dengan pemblokiran, padahal kasus yang mirip pernah terjadi dengan siaran bola liga inggris pihak EPL bisa menang atas youtube dan tidak perlu memblokir segala. daripada berdialog nampaknya pemerintah lebih memilih jalan pintas itu dan menutup jalan diskusi dengan surat sakti
Nazieb
April 8, 2008 at 4:52 pmKalo kata Bapak saya.. itu namanya mau membunuh tikus, jadinya astu lumbung dibakar semua..
Nazieb
April 8, 2008 at 4:54 pm*typo!!
Ralat : Kalo kata Bapak saya.. itu namanya mau membunuh tikus, jadinya satu lumbung dibakar semua..
annots
April 8, 2008 at 4:54 pmBerarti blog bisa di bredel juga ya? sangat disayangkan sekali.
kadir srimulat semoga mengajak rekannya “DOYOK” dan juga sultan “Ndoyok” van Jogja
koreksi mas, museum solo adalah radya pustaka.
Epat
April 8, 2008 at 4:56 pmkoneksi sepidie akhirnya hari ini ikutan ngeblocking youtube juga. huh!
Hedi
April 8, 2008 at 5:10 pmsatu, karena memang kurang lengkapnya wawasan mereka, kedua, karena bisa ngemplang anggaran
yus
April 8, 2008 at 5:12 pmsingkat saja mas: itulah Indonesia. 😀
Ray
April 8, 2008 at 5:15 pmMenurut saya ada baiknya pemerintah malah menayangkan Film ini dan ditonton secara bersama sama oleh berbagai golongan dan agama di Indonesia, dan setelah itu mari kita perbincangkan dan diskusikan, kita berikan masukan bahwa apa yang ada di dalam filem tersebut adalah Fitnah. Tokoh masyarakat dan Pemerintah wajib memperjelas apa yang terkandung dalam filem tersebut, jangan di tutup tutupi seolah olah kejadian itu benar adanya. kalo kita tonton bersama sama, kita kaji bersama dan diberi masukan dan pengertian yg mendalam oleh ahlinya (pemuka agama) tentu pengertian kita akan benar. Jadi mau pilih mana? Blokir mereka (youtube, google dll) atau kita ajarkan kepada masyarakat tentang segala sesuatu yang baik dan tunjukkan bahwa hal itu buruk tanpa perlu kita tutup tutupi?
*from my blog post*
Kalo gini ini jadi kelihatan siapa yg picik dan kerdil dalam berfikir, juga PARNO nya pemerintah menghadapi hal yg sepele.
leksa
April 8, 2008 at 5:18 pmhahahaha…
paragraph terakhirnya itu lhoo..keren mas 😀
btw,..
Islam tidak akan pernah kecil sampai akhir zaman sekalipun walau semua muslim cuma menjadi buih..
Anang
April 8, 2008 at 5:44 pmsaat sesuatu yg sakral dan merupakan kehormatan terusik kadang reaksi spontan yg pertama kali itulah yg menunjukkan jati diri sesungguhnya… jd ya seperti inilah indonesia… bagai disulut api seketika itulah meledak….
moerz
April 8, 2008 at 5:49 pmsudah kehendak “mereka” …
heheh…
doakan saya om mau UN…
venus
April 8, 2008 at 6:16 pmselamat datang jaman kegelapan? haha!
Mbilung
April 8, 2008 at 6:58 pmsapa ya yang nanti akhirnya ngomong seperti alm.gepeng? “untung ada sayaaaaa”
oon
April 8, 2008 at 6:59 pmhiks…yutub dan sejenisnya dah diblok dialamku by default..jadi gak berasa 🙁
tentang mayoritas; emang kadang karena banyak kawan bikin kita bisa kurang cepat berkembang dan dewasa…
yuki tobing
April 8, 2008 at 7:42 pmsedari dulu juga beredar content2 yang menghina agama lain di website gak ada tuh ceritanya akses ke website2 tersebut ditutup, haha, yeah right, majority rules. 😀
menutup sebuah website hanya karena pertimbangan semacam itu benar2 bodoh, orang bego juga ngerti kayaknya tuh film bukan dibuat dengan tingkat kecerdasan yang tinggi dan gak bisa dipercaya isinya.
parno.
hhm, sebuah penggambaran yang sangat tepat mas Iman, saya setuju sekali. dengan menutup website2 yang sebenernya sarat dengan informasi seperti itu hanya menghalang2i usaha pencerdasan bangsa.
triadi
April 8, 2008 at 7:46 pmdi perang ini…indonesia dah melucuti senjatanya sendiri, bahkan tentara-tentara handalnya banyak yang dijatuhkan moralnya dengan stigma2 negatif.
padahal baru mau mulai belajar baris, baru mau mulai belajar perang…
Hoek Soegirang
April 8, 2008 at 7:51 pmyayayaya….
wajar mas, ciri khas bangsa endonesa
generalisir, dan suka bikin heboh……
Blog Kenthir
April 8, 2008 at 8:05 pmYo wislah…arep ngomong opo neh…jenenge wae ENDONESAH…
cK
April 8, 2008 at 8:27 pmiya nih mas, kinerja kantor jadi ikut terganggu karena disini ikut memanfaatkan fasilitas youtube. sedangkan sekarang ditutup. benar-benar mematikan bisnis.. 😐
احمد شهيدة
April 8, 2008 at 9:00 pmDi koran negeri tetangga saya menulis artikel berkaitan dengan Geert Wilders dengan kalimat penutup?
Kalau jiran Anda mempunyai anjing yang senantiasa menyalak dan menggangu tidur Anda, apakah sebagai tetangga yang baik Anda akan menerima permakluman si pemilik agar tidur kita jangan terganggu sementara anjingnya terus menggonggong?
1. Minta sang pemilik untuk mendiamkan anjingnya
2. Atau kita menghukum anjingnya dengan cara tertentu
3. Biarkan anjing itu terus menggonggong hingga kecapean?
Lalu, apakah hubungannya dengan Youtube yang ditutup oleh pemerintah? Anda juga perlu menjawabnya.
wieda
April 8, 2008 at 9:16 pmlaah bukannya film yg meledak “da vinci code” itu juga melukai hati orang2 Katholik??
tapi mereka ngga heboh boh kaya film fitna ini (hehehe aku seh ndak perduli)
pokoknya dimulai dari diri kita sendiri mari kita berbuat baik dan selanjutnya orang lain yg menilai……ndak perlu heboh2 ngurusin hal2 gitu.
Klo pemerintah menutup You Tube..buatku aneh…nanti film2 setensilan bakalan tambah marak..isinya para pejabat lagi parno2 an
iman Brotoseno
April 8, 2008 at 11:53 pmahmad sahidah,
Ah jangan terlalu paranoid juga. Tentu saja analogi anda terlalu maksa, karena Pemerintah Belanda tidak memiliki kuasa atas hak majikan tergadap meneer Wilders. Bukan hubungan majikan dan anjing. Perdana Menteri Belanda menyesalkan film itu tapi mereka tak bisa melarang atau menghukum Geert Wilder atas alasan konstitusi kebebasan berekspresi.
Mudah mudahan tak ada orang gila lain yang memasang di google video. Sehingga Pemerintah terpaksa menutup akses gogle, gmail dan blogspot. Dan saya tidak bisa lagi mendapat pencerahan dari blog blogspot anda kelak.
Tapi itu hak anda untuk berbeda pendapat. Should be proud living in democracy.
mitra w
April 9, 2008 at 1:12 amentahlah sih, saya pribadi belum menonton film itu. Tp dari pada emosi yang ga ada gunanya, lebih baik mempelajari agama lebih banyak saja lah…
Setuju banget sama mas iman, Islam atau agama lainnya juga tak akan kehilangan kebesarannya hanya karna remah-remah yang seperti ini.
Sbg orang Islam pun harusnya tau itu…
Parno !! bener banget mas…
leksa
April 9, 2008 at 4:09 am@ حمد شهيدة
anjing selalu bisa dilatih,.. itu kalau anda peduli untuk bersabar mengenal, bermain, bersahabat melatihnya..
@mas iman : Sepertinya Liverpool masih terlalu hebat buat Arsenal … hihihi…
cu next year :p
Thomas Arie Setiawan
April 9, 2008 at 4:15 amApa kabar Visit Indonesia Year 2008?…
Tulisan Mas Iman Brotoseno yang membahas tentang sebuah kondisi paranoid justru mengingatkan saya kepada satu hal yang sekarang ini gaungnya entah kenapa menjadi surut. Atau, saya sendiri yang kurang informasi ya? Betul, dalam entrinya, salah satunya …
elmogran
April 9, 2008 at 5:03 amDi Mesir, semua alat fotografi harus dititipkan sebelum memasuki Egyptian Museum. Isi museum terlarang untuk diambil gambarnya, akan tetapi mengambil gambar museum atau benda-benda bersejarah di halaman museum diperbolehkan. Sama halnya dengan Piramid, pengunjung boleh jungkir balik sambil foto-foto depan Piramid dan Sphinx tetapi dilarang untuk mengambil gambar isi Piramid sekalipun didalam Piramid cuma ada batu makam yang kosong.
Di Indonesia, jangankan depan museum, mengambil gambar depan mall (BIP, Plangi dsb) dilarang. Satpam langsung parno kalo liat ada yg jalan nenteng kamera depan mal :))
Fadli Reza
April 9, 2008 at 6:38 amyah.. karena satu film aja, ISP telkom memblok situs² berikut :
* Youtube
* MySpace
* Metacafe
* Rapidshare
* Multiply
* Liveleak
ingin membunuh tikus, lumbung dibakar 🙁
untung materi penelitian saya udah di-save dari youtube.. fuihh
lama², internet diblok semua, yang ada intranet kaya korut …
ndoro kakung
April 9, 2008 at 7:19 amide menampilkan Kadir untuk membuka hajatan Pesta Blogger 2008 itu ide yang cerdas. sebuah satire khas iman yang brotoseno. hihihi … geli sendiri membayangkan Kadir 😀
tukangkopi
April 9, 2008 at 7:54 ameh, tapi semalam saya masih bisa mbukak youtube loh.
cari bokep.. 🙄Jendral Bayut
April 9, 2008 at 8:35 amterkadang saya heran gimana ya cara mikir pejabat2 dan pemerintah kita
sampe ga tidur2 pun saya masih ga bisa mengikuti gaya berpikir mereka
apakah saya yg terlalu aneh ataukah memang mereka yg abnormal??
cuma gara2 film itu aja koq kita kebakaran jenggot
kenapa ga bikin film tandingan aja yg menjelaskan secara lebih detail dan sebenar2nya tentang Islam, kemudian upload juga di youtobe dll biar nanti masyarakat yg menilai
Toh sebetulnya masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas untuk menilai.
Donny Verdian
April 9, 2008 at 9:35 amHmmm.. saya sudah mulai lelah melihat kondisi-kondisi seperti itu, Bung!
Tunggu sajalah, kita kalah di tata aturan, kita mainkan di sisi praktek, seperti biasa yang kita mainkan! Hahahaha!
Viva Bung Iman yang tulisannya selalu pragmatis tapi sangat tajam!
jonijontor
April 9, 2008 at 10:00 amsaya jadi curiga, reasi kita (indonesia) yang sebagian islam,terlalu mudah ditebak, jangan-jangan ini sengaja dilakukan karena tahu dengan bodohnya kita akan membakar lumbung padi demi seekor tikus. jadi kita sendiri yang memangkas source ilmu yang kita punya…
Goenawan Lee
April 9, 2008 at 10:15 amStop hasty and ridiculous generalization!
pitik
April 9, 2008 at 10:16 amjangan kadir mas, mending tessy saja..hwahahaha
Moh Arif Widarto
April 9, 2008 at 11:54 amApa iya, Mas, pemerintah minta youtube ditutup? Kalau menurut Pak Menteri (seperti dimuat dalam hasil diskusi blogger dan Pak Nuh di blognya Romi), Presiden hanya memerintahkan agar film Fitna dilarang. Kalau ternyata ISP-ISP memblokir youtube karena nggak bisa memblokir hanya film Fitna, ya jangan salahkan pemerintah.
Saya yakin ada proses belajar di sini. Ada learning curve yang harus dilalui. Saat ini ISP-ISP baru bisa memblokir jalan rayan. Siapa tahu minggu depan ISP-ISP sudah bisa memblokir hanya mobil tersangka.
Daripada susah, kenapa Sang Pakar Telematika tidak kita minta untuk membereskan pemblokiran mobil itu?
Donny Reza
April 9, 2008 at 12:03 pmSaya mendukung langkah pemerintah, hanya saja memang caranya yang salah dan saya pun nggak setuju. Untungnya Menkominfo sempat bertemu dengan para blogger hari senin kemarin. Sepertinya mereka juga terbuka dengan berbagai masukan dari blogger -kalau saya lihat di review mereka yang hadir- bahkan meminta ‘bantuan’ untuk melakukannya dengan benar. Jadi, saya kira ‘kita’ mungkin perlu belajar sabar sedikit…pemerintah kita kan sedang belajar. Dialog seperti itu kan penting juga, ini saya kira salah satu side-effect dari diberlakukannya UU-ITE.
aprikot
April 9, 2008 at 1:30 pmsemua bersumber dari yang namanya pemikiran opo pikiran to iki?
jd sebab krena film fitna youtube jd diblokir bgitu?
dah dr dulu youtube ga bwoleh dibuka dri pabriku mas, habis2in benwith soale 😀
mbuh ah
edratna
April 9, 2008 at 1:39 pmKemarin Multiply tak bisa dibuka, tapi hari ini bisa dibuka.
Siapa tahu nanti Youtube akan dibuka lagi….mungkin sekarang sedang dipikirkan caranya agar yang diblokir hanya tertentu aja.
Diharapkan teman-teman IT bisa memberikan solusinya, agar bagaimana kekawatiran pemerintah dapat dipahami, tetapi juga tidak merugikan semuanya dengan menutup seuruh situs.
Ngomong-ngomong ternyata ada kategori blogger positif dan negatif ya……
iman Brotoseno
April 9, 2008 at 1:54 pmArif dan Donny Reza,
Ada perspektif lain dari Boy Avianto dalam postingannya sebagai salah satu blogger yang hadir di diskusi dengan Menteri. Mudah mudahan bisa menjawab bahwa ide utama dari Pemerintah adalah BLOCKING dulu, masalah nanti ada cara lain ( atau meminta blogger membantu ) itu belakangan. Saya rasa ini bukan yang dinamakan dialog. Jadi saya rasa memang Pemerintah panik, kebakaran jenggot dan hantam kromo. Menurut Boy, Pemerintah memang secara resmi meminta ke Youtube untuk menutup content itu, dan tidak mendapat tanggapan dari pihak Youtube. Sehingga cara Blocking yang dipakai.
Elmogran,
Problemnya adalah konsistensi. Sepanjang sejarahnya tidak pernah ada pelarangan seperti ini. Karena saya bolak balik kesana selama ini. Kalau mereka konsisten, semestinya dari dulu sudah dilarang memotret dalam musium. Satu hal. There’s nothing to worry. Dan akhirnya banyak orang masih bisa memotret dengan kamera pocket atau handphone. Para Petugas tak peduli dan hanya duduk duduk di pintu depan, Sialnya kamera saya DSLR yang besar besar.
andrias ekoyuono
April 9, 2008 at 2:14 pmWaktu itu, suratnya menkominfo adalah menutup akses terhadap film fitna, nah ISP-ISP tentu gak mau ambil resiko, maka ditutuplah semua akses kebanyak tempat, hehehe. Anyway, pemerintah nampaknya memang perlu memperkuat lobi ke korporasi besar dunia, biar suaranya bisa didengar.
lady
April 9, 2008 at 2:52 pmpak menteri bermuka banyak
kenny
April 9, 2008 at 3:03 pmsini aman2 aja, tapi gak tertarik buka fitna jg tuh
moga2 cepet dibuka lagi yaaa
kyai ganteng
April 9, 2008 at 3:13 pmgunjingan yang sama bisa diliat di tempat saya … bangsa ini semakin mengenaskan …
bedh
April 9, 2008 at 3:15 pmperaturan dibuat untuk melindungi, tapi kadang-kadang bikin geli.
mungkin pemerintah kita mikir kalau kuku kotor potong aja tangannya
huhuhuhu
iphan
April 9, 2008 at 3:51 pmhmm.. tapi kok ya, saya mikirnya ini bukan parno. saya lebih mikir, ini dilakukan biar mereka keliatan punya kerjaan yang berarti.
biar aksi mereka di dukung karena terlihat telah menegakkan kebenaran..
Fitra
April 9, 2008 at 3:59 pmHahaha…ini indonesiaa maaan…dimana lagi kalo bukan disini adanya UU yang lucu2…untunglah parno hanya mendadak datang kalo tengah bulan….akhir bulan udah sembuh lagi…. 😀
yudhiapr
April 9, 2008 at 4:12 pmserasa hidup di jaman orde baru deh.
kalo dulu pers yg dibredel, sekarang website / situs yg di blokir.
gak jauh api dari panggang.
Indahjuli
April 9, 2008 at 4:35 pmsempet dengar di BBC atau di VOA yah, waktu sih Geert Wilders diwawancara dia bilang heboh yang terjadi di umat muslim, adalah masalah umat muslim sendiri, dan harus mencari tahu kenapa ada film seperti itu…halah
Btw, bukannya kalau Youtube dan lainnya ditutup, malah ngajarin orang untuk mencari jalan lain yang lebih tidak sah. Buktinya ada tuh, yang berhasil membuka MP dengan cara lain 😀
Koko
April 9, 2008 at 4:48 pmJadi bisakah geert wilders disalahkan karena menyebabkan pemblokiran dari website2 tersebut?
Saya ingin menyalahkan pemerintah tapi sudah banyak yang menyalahkan = D
siska
April 9, 2008 at 6:43 pmiya tuh ketakutan yang berlebihan = parno, hihihihi
*membayangkan Kadir membuka acara, lengkap dengan logatnya itu*
gyahahahahahaha!!!!