Menyelam di Yonaguni, Jepang

Menyelam di Jepang pada musim dingin ? Apa yang dilihat ? Pertanyaan ini muncul yang disusul pertanyaan lain. Bukankah Indonesia adalah salah satu destinasi menyelam terbaik di dunia.
Pertanyaan itu tidak salah, namun saya mungkin memiliki jawaban tersendiri. Saya bukan mencari terumbu karang atau jenis ikan tertentu. Saya ingin melihat fenomena bangunan mirip piramid yang berada dalam laut disana.
Jepang memiliki pesona alamnya tersendiri seperti bunga sakura dan Gunung Fuji menjadi simbol negara itu. Namun Jepang tidak hanya memiliki keindahan darat. Ternyata dunia bawah airnya pun memiliki pesona tersendiri, salah satunya adalah piramid bawah laut di Yonaguni.

Yonaguni Jima yang terletak di Pulau Yaeyama yang berada di kawasan laut dengan arus yang kuat. Visibiliti disana mencapai 30 meter – 40 meter sehingg oerairan di sekitar Yonaguni Jima sangat jernih. Karakteristik alam bawah laut di Yonaguni hanya batu batuan padat. Tidak ada terumbu karang, soft coral atau hard coral. Namun, batuan padat inilah yang menjadi pesona lautan Yonaguni Jima. Batuan-batuan padat ini membentuk suatu kota purba bawah air yang dipercaya merupakan kota yang tenggelam karena gempa bumi ribuan tahun lalu.

Puncak piramid ini di kedalaman sekitar 5 meter dengan dasar terdalam bangunan pada kedalaman 36 meter di bawah permukaan laut. Monumen misterius bawah air ini ditemukan oleh Kihachiro Aratake, seorang instruktur selam, pada tahun 1986.

Beberapa spekulasi muncul tentang siapa yang membangun piramida ini. Sampai ada pemikiran, jangan jangan ada campur tangan alien dalam membagun konstruksi piramida ini dalam laut. Walau teori bergesernya sedimen karena gempa bumi lebih masuk akal, sehingga bangunan tenggelam dalam laut. Suhu air laut pada bulan Februari berkisar 15 – 18 derajat Celcius. Beruntung saya membawa wetsuit 5 mm, agar tak terlalu menggigil. Hampir tidak ada ikan di sini, namun kadang kala kita bisa melihat hiu hiu martil yang melewati kawasan ini. Waktu terbaik untuk berkunjung ke sini adalah bulan November hingga bulan Mei.

Penerbangan menuju Yonaguni harus ditempuh kurang lebih 2 jam dengan pesawat sejenis ATR dari Okinawa, sebuah kota yang menjadi pangkalan base Amerika Serikat di Jepang. Yonaguni terletak di ujung selatan Jepang dan berbatasan dengan Taiwan, sehingga jika kita melakukan check in location melalui kanal social media, akan lebih banyak terdeteksi lokasi di Pulau Taiwan.

Jumlah penduduk di pulau ini sekitar 1600 orang dan sebagian besar bekerja sebagai nelayan, pulau ini sungguh terasa sepi. Penduduk disini sudah terbiasa dengan kondisi alam yang buruk, seperti terisolasi selama 3 bulan ketika musim ombak dan badai. Entah kenapa, jarang sekali saya melihat orang muda di pulau ini. Menurut pemilik Hotel tempat kami menginap, banyak orang muda yang memilih bekerja di luar pulau. Hanya ada beberapa toko kelontong melayani kebutuhan penduduk. Dengan setengah jam berkendaraan mobil, kita bisa mengelilingi pulau terpencil ini. Tampak kuda kuda poni liar di beberapa pojokan pulau. Kuda kuda ini menjadi semacam hewan kebanggaan pulau Yonaguni.

Hanya ada satu dua hotel sekelas hotel melati yang melayani turis turis. Keterbatasan sarana yang membuat Yonaguni tidak bisa menerima jumlah wisatawan dalam jumlah besar. Beberapa dive center juga membatasi jumlah penyelam yang datang. Menyelam di Yonaguni memang menawarkan pengalaman yang berbeda. Suasana mistis sangat terasa ketika kita menyusuri struktur bangunan tersebut. Walaupun saya seorang instruktur selam, tapi pemahaman lokasi dive spot harus tetap mengikuti prosedur yang diberikan oleh guide lokal disana. Hal hal yang harus diperhatikan terutama berkaitan dengan arus keras, seperti entry point setelah turun dari kapal dan mengatur jarak agar tidak terlalu dekat dengan dinding tebing, karena hempasan arus ombak bisa menyeret kita menghantam batu batuan di tebing.

Menyelam di Yonaguni selain memberikan pengalaman yang berbeda, juga memberi kesempatan bertemu penyelam penyelam dari belahan dunia lain. Apalagi yang dibicarakan penyelam penyelam jika bertemu usai penyelaman, kalau bukan berkisah dan pamer foto foto pengalaman menyelam di tempat lain. Tentu saja foto foto dive spot di Indonesia membuat mereka terperanjat. Ke Indonesia ! Mereka begitu antusias. Kali ini saya cukup berhasil sebagai duta wisata. Mengapa tidak ?

Kali ini memang Jepang memang menawarkan liburan yang menarik. Setelah puas menyelam, maka bermain ski di resort Karuizawa yang ditempuh kurang lebih satu jam dengan kereta shinkansen dari Tokyo, menjadi pelengkap perjalanan kali ini.
href=”http://blog.imanbrotoseno.com/wp-content/uploads/2017/05/ski.jpg”>

You Might Also Like

3 Comments

  • Media Pacu
    June 18, 2017 at 2:21 am

    Dilihat dari sudut ekonomi, Jepang merupakan salah satu negara yang paling maju di dunia. barang dan jasa yang dihasilkan di Jepang seperti Toyota, Sony, Fujifilm, dan Panasonic terkenal di seluruh dunia. Baca juga review daftar harga velg motor axio racing ya.

  • Friska Valentine
    June 26, 2018 at 6:19 pm

    Terima kasih informasinya…. sangat bermanfaat, jika berkenan bisa di share kah estimasi budget diving di daerah ini coach πŸ˜€

  • ibas
    October 10, 2023 at 8:25 am

    good article, thank you

Leave a Reply

*