Hoegeng

Suatu hari di bulan September 1971, setelah Hoegeng Iman Santoso dicopot sebagai Kapolri oleh Presiden Soeharto. Ia mengembalikan semua barang barang inventaris milik dinas termasuk peralatan radio dan mobil.
Jend Pol. M Hassan yang menggantikannya menemuinya.
“ Kamu kok gila gilan, semua barang kamu kembalikan ? “.
“ Habis khan bukan punya saya “ Jawabnya.
Hoegeng juga mengatakan kalau ia naik bis kota saja untuk kemana mana. Sang Kapolri pengganti tak sampai hati, sehingga memaksa untuk meminjamkan mobil kepadanya.

Ini memang bukan cerita khayal tentang integritas seorang pejabat publik di Indonesia, bahwa di negeri ini pernah ada orang mengangkat kejujuran di atas segala galanya.
Jauh sebelumnya, ketika masih menjabat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi – sekarang Dirjen – Hoegeng pernah mengusir seorang pengusaha asal Aceh kesayangan Bung Karno. Waktu itu pengusaha besar itu meminta paspor diplomatik, dengan iming iming akan memberi uang jatah bulanan kepada Hoegeng.
Kelak, dalam sebuah pertemuan di Istana, si pengusaha itu berusaha memberi impresi kepada Hoegeng bahwa ia dekat dengan Bung Karno. Tapi Hoegeng tak perduli, ia langsung mengatakan di depan presiden bahwa, orang itu hendak menyogoknya. Serta merta, Bung Karno memarahi habis habisan di depan Hoegeng.

Jabatan Kapolri yang disandangnya memang membuatnya menjadi penegak hukum kebijakannya yang tegas dan tanpa pandang bulu. Bandar judi disikat sampai Roby Tjahyadi tokoh penyelundup mobil kelas kakap yang ditangkapi.
Konon bisik bisik, jabatan Kapolri dicopot karena pertautan Robby Tjahyadi dengan peranan para petinggi di republik.

Hoegeng memang selalu dianggap controversial. Siapa yang tahu, justru tahun 1971, ia sudah mengeluarkan peraturan bahwa pengemudi motor wajib memakai helm dan penumpang sepeda moto di belakang harus mengangkang, tidak boleh menyamping duduknya. Waktu itu kebijakannya justru dipermasalahkan oleh sebagian orang karena jaman itu memakai helm belum lazim.
Sebagian praktisi hukum dan orang menyerangnya, karena mengganggap peraturan itu harus keluar dari badan legislative DPR, bukan dari Kepolisian. Walau kebijakan ini di dukung Gubernur Ali Sadikin, namun lagi lagi petinggi militer di Departemen Hankam, menganggap Hoegeng mencari popularitas. Sesuatu yang mempercepat kejatuhannya.
Kelak lebih dari 25 tahun kemudian, kebijakan memakai helm baru di Undang Undangkan menjadi peraturan hukum.

Menarik. Apa yang dilakukan Kapolri saat itu bisa jadi seperti tamparan ketika hampir empat puluh tahun kedepan – saat ini – Polisi masih berkutat dengan masalah citra buruk, seperti korupsi dan ketertutupan lembaga Polisi.
Coba lihat langkah pokok Hoegeng. Menegakkan kembali citra polisi di tengah masyarakat sehingga mendapat simpati. Salah satunya dengan cara melakukan keterbukaan, termasuk dengan pers Indonesia.
Pemberitaan pers Indonesia tentang polisi, bahkan gagasan tentang kepolisian sebenarnya merupakan buku harian terbuka Polri. Tak ada yang disembunyikan untuk masyarakat Indonesia dan Pers. Sehingga dari sana akan mendapat potret diri yang jujur. Sungguh pemikiran yang terlalu advance untuk jamannya.

Dalam perjalanannya, Hoegeng justru menyadari bahwa yang paling berat dalam penegakan hukum ini adalah tekanan dan ‘ dikeroyok ‘ oleh teman temannya sendiri. Para pejabat Kejaksaan, Tentara dan anggota Kepolisian juga. Banyak kasus dimana ia justru berhadapan dengan teman temannya sendiri yang meminta agar kasus itu tidak diperkarakan.

Alkisah, seorang wanita keturunan Tionghoa asal Makasar suatu saat menemuinya. Memohon agar kasus penggelapannya bisa di deponir. Tak mempan dengan menawari Hoegeng sebuah Mercedes. Ia mengirimi berbagai barang mewah – waktu itu – seperti mesin cuci, peralatan elektronik, pakaian mahal ke rumah.
Hoegeng dan istrinya, Merry, menutup peti peti itu kembali dan mengirimnya kembali ke alamat pengirim.
Terakhir sang wanita menggunakan relasinya, yang para penegak hukum pejabat publik sendiri yang mendatangi Kapolri. Mereka meminta Hoegeng tidak memproses si wanita, dengan alasan si wanita sudah banyak membantu para penegak hukum termasuk dari kepolisian sendiri.
Suatu kenyataan yang menyedihkan.

Saya tidak tahu apakah potret para pendahulu Kapolri tegak dipasang di gedung Kepolisian. Khususnya potret Jend. Hoegeng Iman Santoso. Setidaknya bisa memberikan nyala inspirasi kepada polisi generasi penerus, dalam menjadi penjaga tiang kebenaran dan kejujuran penegakan hukum.
Hoegeng memang tak pernah menikmati apa yang disebut sebagai hak hak pejabat negara . Walau dengan statusnya sebagai Jenderal Polisi. Ia menolak untuk ditempatkan Presiden Soeharto menjadi duta besar di Belgia,dan memilih pensiun dini dalam usia 50 tahun.
Sisa waktunya dihabisi bermain musik dan bernyanyi ‘ Hawaian Seniors ‘ di TVRI, sampai suatu saat di tahun 1980 ia mendapat telpon bahwa acaranya di Televisi juga harus dihentikan.
Alasan karena ia mendatangani Petisi 50 bersama para penentang politik Soeharto waktu itu. Untuk lebih selama sepuluh tahun, hak hak warga negara dan konstitusionalnya di cekal. Lengkap sudah keterasingannya.
Memang susah menjadi orang yang jujur dan tegas dalam prinsip. Ia akan terbuang secara sia sia dengan sistem di negeri ini.

disadur dari Hoegeng, Polisi : Idaman & Kenyataan

You Might Also Like

43 Comments

  • ardi g0d3r
    November 26, 2009 at 3:50 pm

    semakin lama kualitas semakin menurun…meski amsih masih terdapat sejumlah kecil dari mereka

  • sesy
    November 26, 2009 at 4:14 pm

    kl masih mau jujur, jangan jadi polisi.

  • mizan
    November 26, 2009 at 4:24 pm

    Kalau kata Gus Dur, selain pak Hoegeng hanya ada dua polisi yang jujur, Patung Polisi dan Polisi Tidur.

  • Chic
    November 26, 2009 at 4:44 pm

    sayangnya sosok Hoegeng ini hanya ada satu diantara seratus ribu… dan ya itu, seperti yang Mas Iman tulis di akhir cerita, orang-orang kayak Pak Hoegeng ini terbuang secara sia sia dengan sistem di negeri ini. Ironi.

  • Sarah
    November 26, 2009 at 5:06 pm

    Aku nggak tahu dia lho, sampai baca ini. Benar benar orang yg langka

  • manusiasuper
    November 26, 2009 at 6:26 pm

    entahlah… seperti juga para calon guru, calon anggota dewan, calon birokrat, pada awalnya mungkin memiliki integritas dan idealisme macam Pak Soegeng ini.. lalu sistem yang merubah mereka, merubah kita, merubah saya, menjadi terpaksa mengikuti arus atau tenggelam…

  • isnuansa
    November 26, 2009 at 8:41 pm

    Saya pernah dengar lelucon: Hanya ada tiga polisi yang jujur di Indonesia:
    1. Polisi Tidur.
    2. patung Polisi.
    3. Hoegeng.

  • hedi
    November 26, 2009 at 10:01 pm

    dengan kebobrokan yang sudah massal dan sistematik, kita butuh lebih dari 100 hoegeng sekarang ini, mas

  • chandra
    November 27, 2009 at 12:09 am

    Manusia langka ……………..

  • DV
    November 27, 2009 at 5:34 am

    Tulisan yang menarik seperti biasa..
    Bbrp waktu lalu saya dengar ada anekdot menarik, polisi yang jujur di negeri ini hanya ada tiga, polisi tidur, patung polisi dan Pak Hoegeng..:)

    BHD masih jauh 🙂

  • edratna
    November 27, 2009 at 9:12 am

    Masih banyakkah polisi yang jujur seperti Hoegeng?
    Saya dulu suka melihat acara Hawaian di TVRI…..sayang tak dapat berlanjut karena perbedaan pandangan politik pemimpin saat itu.

  • titin
    November 27, 2009 at 9:18 am

    saya hanya menantikan polisi ketika lampu merah mati atau lagi hujan gede ..
    supaya gak ada macet di simpang2 yang rame …

    kesian juga liat pak polisi pake overcoat dan tongkat lampunya ..ditengah hujan ..

  • Catra
    November 27, 2009 at 12:10 pm

    sayangnya hoegeng muda tak muncul lagi di kepolisian

  • Dilla
    November 27, 2009 at 10:30 pm

    Susah jadi orang bener di antara seribu orang gak bener..

  • Helene
    November 27, 2009 at 11:59 pm

    Keinget banget, di th 70-an di mana pak Hoegeng pernah menjadi musuh Soeharto, dng melarang setiap acara yg dibuat oleh pak Hoegeng, salah satunya acara di TVRI yg namanya kalo nggak salah “Hawaian”. Mudah-mudahan ada orang-orang yg seberani pak Hoegeng.

  • didut
    November 28, 2009 at 5:35 pm

    dan semoga polisi juga blogwalking sampai sini :))

  • Remembered with fondness and respect: Hoegeng « Unspun
    November 28, 2009 at 6:09 pm

    […] Iman Brotoseno » Hoegeng. Categories: Indonesia, corruption Tags: hoegeng, police Comments (0) Trackbacks (0) […]

  • areef
    November 28, 2009 at 9:59 pm

    Merindukan Hoegeng2 baru..msh ada kh?

  • iman brotoseno
    November 28, 2009 at 10:27 pm

    didut,
    semoga saya juga ndak diciduk polisi

  • Sandy
    November 29, 2009 at 12:05 am

    jadi inged sm alm. bokap..disaat rekan2 seangkatannya dah pd jendral..doi msh aja kombes sampe pensiun..
    pernah jg saat msh aktif en kita anak2nya msh pd abg..ada tukang pizza delivery yg lewat abis dr rmh tetangga..kita semua kompak minta di belikan jg..tp beliau diem aja..selidik punya selidik..ternyata beliau gak pnya uang.. 😉

  • iscab
    November 29, 2009 at 4:44 am

    Cara menjadi orang jujur selalu dimulai dari diri sendiri

  • zam
    November 29, 2009 at 11:13 am

    siap-siap nonton mas Iman disterum biji, ah..

    *telpun 112*

  • arham blogpreneur
    November 29, 2009 at 9:49 pm

    baru tau rupanya jejak rekam budaya nego ber nego sudah ada sejak bung karno yah…

  • klepon
    November 30, 2009 at 7:07 am

    tapi percayalah..masih ada kok-meski cuman segelintir orang-polisi yang mendekati (saja) watak hoegeng..punya dikit integritas, dikit jujur…. hehe.

  • clingakclinguk
    December 1, 2009 at 1:48 pm

    semoga kisah tentang Hoegeng ini menginspirasi para polisi, dan tentunya kita semua, karena tak cukup hanya seorang Hoegeng, negeri kita butuh Hoegeng-Hoegeng lebih banyak lagi, sehingga tidak mudah terasing dan tergusur lagi.

  • yuniar
    December 2, 2009 at 10:06 am

    Semoga pejabat2 kepolisian yang sekarang bisa meniru hoegeng ini.

  • vicong
    December 2, 2009 at 2:00 pm

    Yg sedikit “mencoreng” Hoegeng kalau saya tidak salah adalah kasus Rene Conraad, Hoegeng sempat memberikan pernyataan membela para pelaku dari taruna akpol mungkin semangat korps yah atau belum dapat informasi kejadian di lapangan seperti apa, yg dikorbankan dan divonis akhirnya prajurit rendahan dari Brimob ironisnya ybs ada di TKP untuk menolong korban bukan turut menganiaya seperti para taruna akpol *kelak beberapa menjadi petinggi POLRI*

  • lady
    December 2, 2009 at 8:51 pm

    aparat dan petinggi jaman sekarang malah bisa bobok dengan tenang dg ketidakjujurannya 🙁

  • mush
    December 5, 2009 at 1:12 pm

    saya prnah baca buku ttg pk hoegeng
    saya baca samapi berulang kali
    saya benar-benar kagum membaca cerita keseharian beliau yang sederhana

    mungkin sulit kalau saya berharap polri sekarang akan lebih baik
    saya rasa kalau saya ingin merubahya, saya harus mulai dari diri saya sendiri
    jujur terhadap diri saya

  • Frans
    December 5, 2009 at 1:49 pm

    semoga Kalpolri instropeksi dengan kisah ini

  • Denmas
    December 8, 2009 at 6:02 pm

    mas Iman… aku share di notes FB.. ya…
    (kalau ndak berkenan, just tell me)

  • meong
    December 16, 2009 at 1:54 am

    fearless man.
    nothin to loose.
    free man. he really is a free man.

  • mas stein
    December 31, 2009 at 11:46 am

    inspiratif, saya ndak nyangka pernah ada kapolri seperti itu.

    jujur saja saya agak pesimis ada jenderal bersih di negeri ini, karena denger cerita-cerita miring kalo untuk naik dari kolonel ke bintang satu butuh prestasi luwar biyasa atau kroni dan dana yang bisa diandalkan. tapi semoga cerita itu hanya rumor belaka.

  • Bailey
    April 3, 2010 at 10:17 pm

    This is my first time i go post. I collected so many interesting things in your site especially its discussion. From the tons of comments on your articles, I guess I am not the only one having all the enjoyment here! keep up the good work.Regards

  • Jordyn
    April 5, 2010 at 6:16 pm

    This is my first time i go post. I collected so many interesting things in your site especially its discussion. From the tons of comments on your posts, I guess I am not the only one having all the enjoyment here! keep up the good work.Regards

  • Nina
    April 15, 2010 at 10:06 pm

    Moga masih ada dan akan bertambah polisi2 macam Pak Hoegeng… tapi kapan ya? Jangankan pakaian mahal, barang2 mewah… duit 20rbong aja ada yang mau…
    Mengutip kata2 WNA yang stay di Yogya ” Mau jadi apa negara ini?”
    Positive thinking aja lah…

  • -Adri Rumbou-
    April 27, 2010 at 8:15 am

    Mudah-2an masih ada harapan kita untuk melahirkan Hugeng-hugeng baru di negeri ini…

  • orbaSHIT
    June 8, 2010 at 2:50 pm

    SATU KATA —–> PESIMIIIISSSS …….KHUSUSNYE KORPS “BAJU COKLAT” UDAH TERKENAL KEKORUPANNYE…DARI BINTARA,TAMTAMA AMPE PERWIRA ISI KEPALANYE SAMA…..DUIITTT !

  • Niki
    January 27, 2011 at 11:48 am

    Polisi seperti Pak Hoegeng layak dijadikan pahlawan. Betapa langkanya orang seperti Pak Hoegeng di Republik ini, apalagi di kalangan para keparat…eh aparat penegak hukum.

  • ngritikacara
    May 20, 2012 at 6:42 pm

    kejujuran pak Hoegeng akan dikenang…
    saya yakin itu….

  • pijorkoling
    October 7, 2012 at 12:49 pm

    Hoegeng kurus kering kayak kurang makan..luar biasa.

    Beda banget apa kapolri s.d sersan polisi skrng yg buncit2 krn makan uang haram.

  • sarimusdar
    October 7, 2012 at 1:36 pm

    (alm) bapak saya pernah menjadi ajudan Pak Hoegeng saat beliau menjabat sebagai KAPOLRI. Saya bisa tahu betapa bangganya bapak saya, karena saat bpk menceramahi kami ttg kejujuran, disiplin dan profesionalisme, bapak akan bernostalgia dengan semangad 45 bercerita tentang Pak Hoegeng, padahal sudah sering diceritakan hingga saya bosan, saat itu saya kurang mengerti arti betapa hebatnya polisi jujur, mungkin kalau anak jaman sekarang akan bilang “terus gue mesti bilang WOW” gitu?” hehehe apalagi saat menjadi ajudan KAPOLRI Hoegeng, saya belum lahir. Tapi menyimak drama KPK versus polisi kemarin, sekarang saya bisa mengerti betapa bangganya bapak saya pernah menjadi ajudan beliau, saat itu bapak saya bangga sebagai bagian kesatuan POLRI, kalau sekarang mungkin malu jadi anggota POLRI karena sudah terlanjur dicap Korup.

  • bertha
    January 15, 2015 at 4:39 pm

    Permisi dishare mas..thx

Leave a Reply

*