Cerpenista

Secara tradisi bangsa kita sangat menyukai kata bersambut yang tergambar dalam budaya pantun. Saling bersambut pantun menjadi keindahan cara bertutur. Namun bagaimana kita membayangkan saling bersambut untuk membentuk sebuah tulisan cerita pendek.
Inilah ide brilian dari Momon menggabungkan beberapa kontributor penulis dalam sebuah tulisan cerita pendek dalam kolom CERPENISTA . Sekaligus sulit, karena pertama bagaimana mungkin begitu banyak penulis dengan kemampuan menulis yang berbeda beda harus berusaha mengikuti alur paragraph sebelumnya.
Paragraf ? Setiap penulis harus menulis beberapa kalimat dalam sebuah paragraph sebelum diteruskan oleh penulis lain. Tentu saja idealnya kalimat kalimat itu harus berkaitan.

Gaya penulisan ini bisa seperti acara televisi ‘ Akhirnya datang juga ‘ di Transs TV, kita tak bisa menebak apa yang akan terjadi dalam paragraph selanjutnya. Dibutuhkan tingkat improvisasi yang luar biasa untuk bisa masuk dalam alur cerita. Jika tidak cerita jadi mentah dan hambar.

Ada beberapa group cerpen didalamnya, seperti :
CahAndong , cerita tentang merupakan sekumpulan bloger yang berdomisili, pernah tinggal, memiliki hubungan dan kenangan tersendiri dengan Yogyakarta

Hororika,untuk penggemar cerita cerita horror dan penampakan.

Jayustisia, untuk cerpen-cerpen yang sejak awal diniati garing, jayus, dan criuk.

Loviano, komunitas cerpenis cerita asmara yang indah dan romantis.

Orgasmia, untuk diatas 20 tahun keatas dan dikategorikan dewasa. Khusus untuk kategori ini hanya bisa dibaca oleh anggota group sendiri – tidak sembarangan bisa menjadi anggota – mengingat efek yang mungkin timbul jika terbaca oleh mereka yang tidak kompeten

Penyair Tuwir, komunitas penyair usia matang tetapi berjiwa kekanak kanakan.

Satu hal yang lebih penting. Bukan kualitas cerita yang ada,walau siapa tahu dari sini bisa melahirkan sebuah cerita cerita yang tak kalah dengan cerpen pilihan harian Kompas. Yang pasti bukan orgasmia. Kolom cerpenista bisa sebuah bentuk pelepasan idc ide cerita yang mungkin tak bisa ditulis di blog masing masing. Ada semangat gotong royong sekaligus dagelan ketoprak.
Bahkan ini bisa memabukan, pernah seharian saya ikut arus dalam penulisan cerita cerita ini. Selain itu ternyata banyak juga bloger yang pandai menulis ala Valentino dan Enny Arrow. Oh Mas Joko, Asti, Firman dan Tante Vita.