Ada berita menarik, ketika Andy Xie, Kepala Ekonomi Morgan Stanley Asia dipaksa lengser dari jabatannya, ketika ia menulis kritikan dalam emailnya sehubungan dengan sidang tahunan IMF dan Bank Dunia yang diselenggarakan di Singapore baru baru ini. Ia mempertanyakan sikap para delegasi yang memuji muji Singapura sebagai contoh sukses globalisasi. Padahal kata Andy, “ keberhasilan Singapura sebagian besar karena menjadi tempat pencucian uang oleh pengusaha dan pejabat Indonesia yang korup…” Ini menguak tabir bahwa terdapat 55 ribu orang kaya di Singapura, yang ternyata sepertiganya adalah orang Indonesia !. Total kekayaan WNI disana sekitar 800 trilyun yang lebih besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) yang cuma 650 trilyun. Berita lain, mengenai proses pengadilan di Amerika, yang telah sampai di Mahkamah Agung, bahwa Indonesia tetap harus membayar US $ 261 juta terhadap Karaha Bodas, dengan mengabaikan bukti bukti bahwa proses pembangunan tenaga listrik di Karaha Bodas yang sarat dengan KKN dan ketidakadilan. Untuk itu mereka telah menyandera dengan memblokir dana hasil penjualan minyak Indonesia yang ada di Bank bank Amerika. Terakhir berita, Presiden Eva Morales dari Bolivia berhasil menasionalisasi perusahaan perusahaan minyak asing di negaranya, tanpa adanya guncangan guncangan, sehingga bisa menambah pendapatan negaranya dari hasil minyak sebanyak 85 persen.
Dari berita pertama, jelas kenapa sampai hari ini Singapura tidak mau menandatangani perjanjian eksttradisi dengan Indonesia, karena bakalan kehilangan potensi capital yang luuar biasa besarnya. Sementara para warganya melakukan demo dengan membawa spanduk di depan KBRI, bertulisan “ SIGN NOW !!. Paksaan agar Indonesia menandatangani traktat perjanjian mengenai kebakaran hutan dan kabut asap, yang setiap tahun mengganggu kualitas hidup mereka. Kemudian dari berita kedua, tampak Indonesia tak mempunyai pilihan lain, kecuali tunduk pada tekanan Amerika. Padahal dimana mana asas hukum yang berlaku adalah di tempat dimana perkara itu terjadi, dan jelas pengadilan Indonesia telah memenangkan gugatan Pemerintah Indonesia. Tapi semua itu tak berarti ,toh mereka telah menyandera uang rakyat Indonesia yang disimpan di Bank Bank Amerika.
Dari Bolivia, presiden yang asli suku Indian itu terbukti bisa melakukan sesuatu yang berkepentingan dengan pilihan perut rakyatnya tanpa harus takut pada tekanan asing. Ia bersama Hugo Chaves dari Venezuela, Ahmadijenad dari Iran dan Mahathir ( pada masanya ) dari Malaysia menjadi icon icon perjuangan negara negara yang menolak dominasi barat atas hajat hidup bangsanya. Mungkinkah Indonesia mengatakan TIDAK , mungkinkah Indonesia menyandera atau menahan perusahaan Singapore yang ada di sini ( banyak yang menguasai bidang telekomunikasi atau perbankan ), atau menasionalisasi Freeport atau Exxon ?. Pemikiran pemikiran liar ini terus berputar putar di benak saya, membayangkan sebuah Indonesia dengan huruf I besar, bukan huruf I kecil yang menjadi bangsa paria. Dan bangsa ini pernah tercatat mempunyai nama besar terutama dikalangan apa yang disebut Bung Karno, The New Emerging Forces, bangsa bangsa Asia, Afrika dan Amerika Latin. Setidaknya, tahun 1990 di London, dengan uangnya pas pasan buat jatah belajar, saya sangat berterima kasih karena mendapat discount 50 % ketika membeli jaket kulit di sebuah toko kecil di sudut kota. Seorang penjualnya, lelaki tua dari Pakistan, dengan bangganya menepuk nepuk pundak saya,..” ahhh, from Indonesia,..brother Soekarno ! “
4 Comments
dian mercury
October 31, 2006 at 3:05 amwaktu S500 pertama keluar di singapore, yg pertama beli adalah orang indonesia…kebetulan salesnya temanku.
condo2x keren juga orang indo yg beli
Ikman
October 31, 2006 at 11:35 amSaya setuju sekali dengan pendapat Mas Iman, memang kita sudah merdeka lebih dari 50 tahun tapi nasibnya masih tidak beda dengan 400 tahun yang lalu dimana Bangsa Indonesia dihina dina oleh Mijnheer en Mevrouw. Kenapa Bangsa yang besar dengan penduduk yang sedemikian besar bisa didekte oleh A Tiny Island Singapore yang luasnya tidak lebih dari Jakarta Raya.
Saya coba berbagi tulisan yang senada :
http://bruyant76.blogs.friendster.com/whats_up_today/2006/07/nasib_bangsa_te.html
Chai Yo
Anonymous
December 3, 2006 at 4:11 pmmampir…
hanya bisa
*sigh*
abis bingung….
*garuk-garuk kepala*
singapore tour
December 8, 2007 at 9:58 ami am looking for information on singapore , i heard that they planning singapore to be the monte carlo of the east – anyway i wish you all the best on your post