BEAUTY FOR SALE

BEAUTY FOR SALE
( resensi yang dimuat di majalah periklanan Ad-diction )

“ Apa yang sesungguhnya menjadi pencaharian jiwa bagi manusia manusia modern saat ini ? karier, kekayaan, wajah cantik dan ganteng, gemerlap pergaulan kelas atas atau bisa keliling dunia ?. Jawabannya bukan semua itu, ternyata ada sisi terdalam dari manusia manusia sibuk untuk mencari dan menemukan pasangan jiwanya..”

Sepertinya itu yang coba disampaikan oleh Fradhyt Fahrenheit atau Adit dalam bukunya, “ Beauty for Sale “, Ini cerita tentang lima orang sahabat, sosok sosok yang cantik dan ganteng ini berasal dari keluarga kaya raya , mereka juga sukses dalam karier pekerjaannya. Semuanya memiliki hobby yang sama belanja barang barang branded, jalan jalan keliling dunia, larut dalam sosialisasi kehidupan glamour kelas atas dan yang paling utama semua tokoh memiliki kenangan pengalaman percintaan yang pahit dan kekosongan jiwa, alias jomblo. Debby , yang bekerja sebagai Marketing Director perusahaan beverage. Kiyara, seorang produser film iklan sekaligus menjadi fashion stylist di berbagai majalah Jakarta dan Singapore. Kemudian, Venitta,cenderung lesbian, anak seorang keluarga konglomerat terpandang yang bekerja sebagai Creative group head di sebuah advertising agency. Cantika, berasal dari keluarga Jawa berdarah biru juga seorang creative director di perusahaan advertising milik Jepang. Terakhir Brando, satu satunya pria yang memiliki kelainan orientasi seksual, sebagai gay, bekerja di sebuah bank swasta terbesar di Indonesia.

Dikisahkan mereka semua sepakat untuk tidak bertemu beberapa bulan untuk mencari pasangan jiwa masing masing. Setelah melewati berapa pengalaman hidup, pada hari yang ditentukan mereka bertemu. Namun apa yang terjadi ? ternyata kekasih yang dibawa Kiyara pada pertemuan itu adalah orang yang sama yang juga menjadi kekasih Debby, Venitta, Cantika dan Brando.

Membaca novel ini memang serasa melihat lihat katalog merk merk kelas atas , kamus bahasa Debby Sahertian dan majalah selebritis dunia yang digabung menjadi satu, dengan gaya chic literature yang enak. Kehidupan manusia pemuja fashion dan dunia kosmopolitan ini sebenarnya masih menjadi issue yang menarik dalam novel ini, kalau saja Adit tidak terjebak terus menerus dalam rujukan rujukan merk dan nama nama selebritis dalam mendeskripsikan karakter tokoh. Karena membuat novel ini menjadi sangat ‘ market segmented ‘ dan hanya bisa dimengerti oleh kalangan tertentu. Namun bagaimanapun juga Adit berhasil dalam menuturkan vignyet vignyet kehidupan sambil memberikan mimpi mimpi mengenai kota besar, yang mungkin masih menjadi aspirasi manusia Indonesia.

You Might Also Like

37 Comments

  • ajitekom a.k.a kodokijo
    March 21, 2007 at 6:00 pm

    pertama niy,
    membaca novel kategori cosmo memang menarik. Kita tidak perlu harus merasakan langsung kehidupan yg diceritakan, cukup membaca novel tsb dan…khayalan terbang seakan ikut merasakan gemerlapnya dunia tsb. Tapi yah itu, khayalan doank lho ya, faktanya tetep kere’ (saya) 😀

  • bebek
    March 21, 2007 at 7:23 pm

    wahhh… jaman sekarang kan emang semuanya bisa dijual…. alias everythings is for sale…. sampa2 harga diripun bisa dijual asal harganya cocok… bener nggak pak? :p

  • helgeduelbek
    March 21, 2007 at 9:58 pm

    Berapa harga kejujuran di Indonesia?

  • Nico Wijaya
    March 21, 2007 at 10:14 pm

    “vignyet vignyet” ? apanya tempe penyet kang? 🙂

  • queen's fan
    March 22, 2007 at 4:17 am

    i’d been there….(bedanya gak cantik at all lol) tapi memang ada yg kosong saat jomblo. saat belom berkeluarga. tapi setelah berkeluarga….mumet juga yak ! hahahaha

  • endangwithnadina
    March 22, 2007 at 10:27 am

    sawang sinawang lagi….

  • oca
    March 22, 2007 at 10:28 am

    aku dah baca buku nya Mas..

    menurutku manusia manusia itu bukan sibuk untuk mencari dan menemukan pasangan jiwanya tapi justru bingung untuk mengenal ‘dirinya’ sendiri..

    anyway, cerminan lah yaa buat yang mbaca.. ambil positipnya ajah – if any.. :p

  • ibunyaima
    March 22, 2007 at 3:16 pm

    Belum baca bukunyaaa.. 😉
    Tapi komentar saya mirip2 sama Oca di atas: apa iya sisi terdalam dari manusia manusia sibuk untuk mencari dan menemukan pasangan jiwanya?

    Cuma.. kalau dikaitkan dgn buku yang kayak katalog ini, mungkin memang benar bahwa step selanjutnya dalam jiwa manusia, setelah selama ini keslimur dengan kepopuleran/kesuksesan/kekayaan, adalah mencari pasangan jiwanya. Belum sisi terdalam, tapi sudah one step higher daripada sekedar mengejar “nikmat duniawi” kali, ya? HAHAHAHA…

  • ndahdien
    March 22, 2007 at 3:32 pm

    duhh males baca novel model ka’ gini palagi untuk dikoleksi, makasih!! Mgk krn itu bkn kehidupn gw dan bkn kehidupan yg pengen gw tau. Mbaca resensi ini… Argh!!! makin kesel aja ma novel indo:(

  • NiLA Obsidian
    March 23, 2007 at 12:56 am

    blom baca euy…..
    di pelem in aja om iman…
    *segmented bgt yak?*
    hehe

  • Pinkina
    March 23, 2007 at 12:11 pm

    belom baca novelnya. tp kok jalan ceritanya mirip film “belahan jiwa/soulmate” yak ????

  • maya
    March 23, 2007 at 1:26 pm

    buat saya memiliki seseorang untuk berbagi alias pasangan jiwa memang membuat hidup menjadi lebih hidup, tetapi tidak semua orang seperti saya bukan ? 🙂

  • kw
    March 23, 2007 at 1:46 pm

    menarik juga. coba entar aku cari di gramed. 🙂

  • pepeng
    March 23, 2007 at 2:07 pm

    inget,hukum jual beli….
    ada penjual..pasti ada pembeli..!!!
    itu dah mutlak….
    tapi,keren buat renungan..hehhehe

  • mei
    March 23, 2007 at 3:11 pm

    ngekut omongannya endang, sawang sinawang…

  • triadi
    March 23, 2007 at 5:58 pm

    rich young, glamour succes, stylish, modern, work hard, party hard, hahaha hihihi..

    dunia saya kok lain ya…ga kebayang 😀

  • Ida Syafyan
    March 24, 2007 at 11:57 pm

    kebetulan adek saya rajin beli novel… coba ntar saya lihat di kamarnya, udah punya belom dia, kalau udah saya mau pinjem hehehe

  • Suhud
    March 25, 2007 at 5:09 pm

    sempet liat tumpukan novelnya di gramedia. belum terpikir buat baca apalagi beli. ngepop banget, ya?

  • Dewie
    March 25, 2007 at 11:37 pm

    Belum baca, tapi pengen juga.
    Kan dalam setiap kisah pasti ada hikmah. 🙂

  • cyntha
    March 26, 2007 at 9:14 pm

    jadi kepengen baca 🙂

    semoga aja arti cantik ga semakin tersegmentasi 😉

  • max
    March 26, 2007 at 10:44 pm

    kayaknya kudu beli nih… Itung2 nambah koleksi

  • pyuriko
    March 27, 2007 at 8:34 am

    novelnya bagus jg sprtnya…

  • kenny
    March 27, 2007 at 10:24 am

    weks…nggragas banget tuh co, udah dpt 4 ce…satu co diembat jg.

    udah cukup cerita dari si mas…gak perlu beli(gak sempat baca 😀 )

  • elly.s
    March 27, 2007 at 1:34 pm

    kesian deh gw selalu ketinggalan yg baru2 n anget2 (pisgor kalee) kayak novel ini. Pinjem napa mas novelnya?

  • Abihaha
    March 27, 2007 at 3:46 pm

    Entah bagus atau tidak, buku ini pasti punya tokoh yang bisa kita bayangkan jadi ‘saya’ kalau membacanya.
    Punya 4 cewe… hmmm… ide menarik melepas penat cari duit 😛

  • Abihaha
    March 27, 2007 at 3:48 pm

    eh… tapi kok mengingatkan ‘5sehat4sempurna’ busuk itu ya endingnya? konspirasi?

  • Kana Haya
    March 28, 2007 at 3:47 pm

    berkali2 ke toko buku, ambil buku ini cuma buat dipegang doang, trus dibalikin lagi ke tempatnya semula, beli buku yang lain 😀

    blom baca bukunya, jadi ga tau pengalaman apa yang bisa diambil dari cerita itu. tapi kalo diliat dari sinopsisnya mas iman, cerita intinya mirip2 cerita film Soulmate, ya?

  • Kampret Nyasar
    March 28, 2007 at 3:58 pm

    Nggak usah novel yang segmeted seperti itu, wong pas cuti kemaren sesekali ikut nyimak sajian infotainment pagi – selalu banyak tanya: ” itu siapa sih? artis baru?..” dan pertanyaan seabrek lainya yang menandakan bahwa si kampret ini emang blom update dengan bursa update pergaulan metropolistik indonesia.. 🙂

    Pas cuti berikutnya nanti dicari si novel ini deh.. resensinya menarik juga 🙂

  • wkurniawan
    March 28, 2007 at 6:32 pm

    apakah kalangan seperti diriku bisa mengikuti novel ini? nah, sepertinya butuh pencarian juga…

  • Bintang
    March 28, 2007 at 8:04 pm

    mau beli ah nanti kalo balik indo..btw, kok kayak film “belahan jiwa” yah????

  • ilmaffectional
    March 29, 2007 at 3:36 pm

    baca reviewnya mas iman, dari ceritanya kok agak2 mirip ky cerita film Soulmate yg dibintangin dian sastro dll ya? Btw film itu sayang bgt yah, padahal bintangnya keren2… ceritanya jg bagus sih sebenernya, cuman visualisasi di film nya bikin susah dimengerti dan ngebosenin..

    Cerita dari buku ini difilm-in aja maass.. tar saya ya yg jadi bintangnya, hehe.. XP

  • TaTa
    March 29, 2007 at 7:43 pm

    bukankah kecantikan emang menjual mas Iman??

  • za
    April 18, 2007 at 12:18 pm

    hmmm…emang sekarang keqnya lagi ngetrend buat novel yang mengangkat masalah kehidupan glamour, khususnya di jakarta…. keq novel cewek matre dan konco2nya….

  • adhini
    January 1, 2008 at 11:31 am

    hmm..penasaran jd pengen baca!!

  • Faith
    April 2, 2008 at 5:01 am

    productive labour of that particular country, the surplus part of it fall season xanga layouts he can transact a much greater quantity of business. As the one

  • Dorothy
    April 2, 2008 at 7:48 am

    them only in order to show of how much less consequence, in the anime butterfly fairy myspace layouts country, as the ultimate resources which enabled us to carry on

  • tim
    October 20, 2010 at 1:09 pm

    pimp

Leave a Reply

*