Titian Muhibah JawaTimuran

Kapasitas otak kita memang tak mungkin digenjot untuk melahirkan ide ide kreatif terus menerus. Kalau membaca bukunya Arief Budiman , “ Jualan Ide Segar “, jelas ia menemukan proses proses kreatif melalui ruang hening pengalaman prbadi yang tak disangka sangka, seperti di angkringan Tugu, Kaliurang, di dalam WC dan sebagainya. Problemnya, setelah bulan bulan lalu otak saya diperas habis habisan untuk beberapa pekerjaan film iklan. Atmosphere ide di sekeliling saya mendadak buram. Gersang dan monoton. Saya tak melihat ruang hening itu.
Saatnya mencharge baterei di kepala dengan memutuskan bepergian dalam liburan hari Kemerdekaan. Ini memang sudah dipikirkan jauh jauh hari sebelumnya.

Menuju Bromo. Bisa jadi biasa biasa saja karena saya sudah beberapa kali ke sana. Namun menikmati matahari terbit selalu mempesona. Tak pernah bosan bosan memotret disana . Sampai kapanpun. Perjalanan menuju Malang dengan Kereta Api juga menawarkan ide ide baru. Karena sudah lama sekali saya tidak menggunakan jasa transportasi ini.
Ritme suara roda yang konstant dan bergerak mengalir dari belakang ke depan, perlahan membelai imajinasi kita.

Dari Kediri menuju Malang – karena banyak penumpang sudah turun – saya menikmati suasana pagi dengan merekam pergerakan manusia kereta dengan kamera video. Berjalan dari gerbong satu ke gerbong lain. Penjaja makanan, petugas restorasi yang membereskan piring piring serta manusia manusia di stasiun yang kita lewati.

Menyenangkan bertemu teman teman baru – walau lama mengenal dalam blog – Slamet , Gum , Nazieb dan Alix Wijaya alias Alle yang bersusah payah mau mengejar kami di kota Malang, sekaligus memaksa Zam dan Nico – juga saya pada akhirnya – masing masing berphoto seassion berdua Alle. Karena alasan pribadi saya tak bisa menampilkan photo photo tersebut. Sekali lagi terima kasih kepada Bloger Ngalam atas sambutannya.

Ternyata ada yang jauh lebih penting dari perjalanan ini. Dengan siapa kita bepergian. Kalau jaman orde baru dulu Artis Safari membawa artis artis topnya melakukan titian muhibah ke tanah Malaysia. Maka titian muhibah ke tlatah Jawa timuran, saya memiliki dagelan ketoprak Mataram serta Srimulatan dari Surabaya yang menyusul ke Malang.
Ada Zam – sekondan setia – yang menemani dari Jakarta. Nico dari Jogja. Dari Surabaya ada Raden Mas Angkibukaningrat serta Siwi yang perkasa, kerena tak pernah capai berjalan dan mendaki menuju ke kawah putih.
Kehadiran mereka membuat Bromo tidak sedingin yang kita kira. Terlalu panas malah.

Menikmati matahari terbit dari penanjakan saya bisa membayangkan betapa romantismenya kisah cinta legenda Roro Anteng dan Joko Seger, dalam hikayat asal muasal suku Tengger di sana. Siapa tahu prewangan mereka duduk diatas melihat hiruk pikuk manusia manusia kota.
Tentu saja bayangan merayakan hari Kemeredekaan yang hening di sini mendadak buyar dengan begitu ramainya manusia berdesak desakan.

Saya mencoba menstimulasi pikiran, menghirup udara dalam dalam sekaligus mencari titik pemotretan yang tak terganggu. Hanya satu cara, keluar dari pagar pembatas, berjalan turun ke tepi jurang dan berpegangan pada sebatang pohon yang mati. Bisa jadi ini berbahaya, tapi justru saya mendapatkan angle yang tak didapat orang lain.
Mungkin orang orang berpikir saya gila atau beruntung mendapat spot bagus. Bisa jadi dua duanya.

Udara dingin Bromo seketika berganti dengan udara panas kota Surabaya begitu kita menginjakan kaki di kota Pahlawan. Sepanjang perjalanan the dynamical duo – Angki Siwi – sudah sibuk mengatur pertemuan kopdar dengan komunitas TPC .
Mereka yang akhirnya menemani menghabiskan malam malam panjang di Surabaya. Cempluk , Kucluk , Arul dan siapa lagi kalau bukan legenda sang Nabi . Anangku .
Sebuah jabat erat darinya ketika kami berpisah di Angkringan Jembatan MRR. Saya merasakan persahabatan tulus dari semua teman teman baru di Surabaya.
Sekilas saya melihat ke arah Zam. Entah apa yang dipikirkan.
Saat itu saya teringat ketika sebuah sms dari nomor tak dikenal masuk, menjelang tidur semalam di Bromo Cottages.
“ Mas kapan sampai Surabaya “
Ketika saya bertanya siapa gerangan, ia membalas.
“ Anangmu Mas “

Jadi Zam,Nico. Kapan kita melanjutkan rencana ke Palembang atau Padang.
Anyone ?

You Might Also Like

68 Comments

  • Epat
    August 20, 2008 at 8:47 pm

    Masih ada ya mas ternyata kedamaian dan keramahan di negeri ini…
    Hidup bloggers! 😀

  • ilham saibi
    August 20, 2008 at 8:47 pm

    wahh enaknya bisa liburan kek gitu, huh…. saya kudu liburan juga neh. mumet dengan kemonotonan hidup yang gini gini terus. butuh liburan 😀

  • Anang
    August 20, 2008 at 8:51 pm

    terimakasih mas. senang bertemu orang besar macam mas iman. meski sebenarnya terkantuk2 tetapi tetep mau menemani kita sampai larut malam… salam hormat mas….

  • danalingga
    August 20, 2008 at 10:22 pm

    Mo lanjut lagi dolannya nih?

  • Hedi
    August 20, 2008 at 10:37 pm

    wehhh padang? menggiurkan ini 😀

  • Angki
    August 20, 2008 at 10:38 pm

    ARRRGGHHHH..!!!!
    Poto najis tralala itu ada disini
    TIDAKKKK….!!!!

    😳

  • Donny Verdian
    August 20, 2008 at 10:44 pm

    Wah senangnya bisa ke Bromo.
    wah senangnya bisa ke Surabaya.
    Wah senangnya bisa ke Malang.
    Tapi yang paling senang… bisa ketemu Anangku, idolaku 🙂

  • nadia febina
    August 20, 2008 at 11:19 pm

    Jadi terinspirasi kapan2 kalo pulang kampung maen ke bromo.. 😀

  • alle
    August 20, 2008 at 11:20 pm

    *preeettt*
    alle != aLe mas

    *berlalu*

  • ekowanz
    August 20, 2008 at 11:21 pm

    menyesal tidak bertemu anang dan ale 🙁 dan yayayaya saya lagi2 kacang :p

  • kucluk
    August 20, 2008 at 11:37 pm

    hehee…

    seneng sekali bisa bertemu dengan mas iman..

    *ditraktir lagi,.. wekekek…

  • Kick Bromo « Raden Mas Angki Bukaningrat ™
    August 20, 2008 at 11:43 pm

    […] Iman Brotoseno […]

  • Sluman slumun slamet
    August 20, 2008 at 11:56 pm

    Wisata rohani critanya…
    Saya yakin setelah ketemu saya, mas iman sudah ada ide buat iklan terbarunya.

  • nico
    August 21, 2008 at 12:08 am

    besoook saya posting! hohoho..*mikir2 poto mana yg bakal di uplod:D*
    akhir taun mas, meluncur ke palembang ato ke padang? gimana2.

  • aRuL
    August 21, 2008 at 12:55 am

    senang bertemu mas iman… kapan2 ke sby lagi 😀

    wah mas iman aja nih yang mengakui ada kopdar bersama anang 🙂

  • leksa
    August 21, 2008 at 1:45 am

    ASLI NGIRI SAYA DENGAN HASIL GAMBAR NYA!!!!!!

  • cK
    August 21, 2008 at 1:56 am

    ke palembang mas! pasti bakal disambut dengan baik oleh blogger wongkito… 😀

  • cK
    August 21, 2008 at 1:57 am

    kalau ke padang mbok ajak saya. saya ini orang padang yang gak pernah menginjakkan kakinya di padang…. 😥

  • Nazieb
    August 21, 2008 at 3:47 am

    Akhirnya bisa ketemu mas Iman (lagi) :mrgreen:

  • didut
    August 21, 2008 at 7:06 am

    selamat kembali ke ibukota 😀

  • mantan kyai
    August 21, 2008 at 7:17 am

    waaah…kok saya gak diajak seeeeeh .. hiks

  • kepikcantik
    August 21, 2008 at 7:33 am

    Haduhh…pengen jalanjalan..
    kapan ya bisa ketemu mas iman…

  • kw
    August 21, 2008 at 8:00 am

    jalan-jalan emang selalu mengalami hal baru.
    anangmu? ditunggu pertemuannya dengan sang nabi 🙂

  • bangsari
    August 21, 2008 at 8:26 am

    asyem. marahi ngiri wae. :((

  • mila
    August 21, 2008 at 8:27 am

    sepertinya seru skali ya mas. foto2nya uapik2 tenan ;;) kapan ya aku bisa ke bromo? *padahal aku asli kediri*

  • Abe
    August 21, 2008 at 8:39 am

    Wah Broommooo.. Pastinya asik tuh!
    Eniwey mas Iman, berarti setelah refreshing sekarang udah segar balik la yah untuk go back to work. hehe.. foto lengkapnya mana nih?

  • hanny
    August 21, 2008 at 8:51 am

    hihihihihih gayanya zam lutuuuu 😀

  • Ndoro Seren
    August 21, 2008 at 9:52 am

    welha kok nggak pernah ajak-ajak yo?

  • edratna
    August 21, 2008 at 11:30 am

    Wahh asyik ya mas perjalanan panjangnya. Saya juga selalu merindukan Bromo, suasana hening saat matahari mau terbit di Penanjakan….kemudian menaiki tangga ke kawah…dan naik kuda……sampai panas menyengat tak terasa, dan berhenti hanya ingat harus mengejar pesawat dari Surabaya untuk pulang ke jakarta.

  • zam
    August 21, 2008 at 11:45 am

    [..]Sekilas saya melihat ke arah Zam. Entah apa yang dipikirkan.[..]

    banyak, mas.. 😀

    heheh.. ngumpulke duit ndisit.. buat ongkos jeng-jeng..

    kapan ke Malaysia? trus dilanjut ke Thailand? 😀

    matur suwun, mas!

    godaan njenengan memang susah ditolak!

  • nonadita
    August 21, 2008 at 11:51 am

    Oh my goat… itu si Zam pasti sedang godain Angki
    *kucek kucek mata*

    Mas Ganteng digodain Zam juga?

    -nonaditamu-

  • Fikar
    August 21, 2008 at 12:35 pm

    kisah cintanya roro anteng seperti apa mas ?

  • yuswae
    August 21, 2008 at 12:36 pm

    wewewe…mana foto telanjangnya anangmu,mas? hehehe

  • mascayo
    August 21, 2008 at 1:22 pm

    jadi ngiri nih … pengen juga ke bromo .. ajak-ajak dong mas
    salam kenal

  • funkshit
    August 21, 2008 at 3:05 pm

    Emang kadang2 potografer itu gayanya lebih aneh daripada yang dipoto ya :D:D . .
    turun ke tepi jurang sambil pegangan pohon :O:O

  • dee
    August 21, 2008 at 3:29 pm

    waaa sama mas.. waktu ke bromo dulu saya juga nginep di bromo cottages. jam 3 pagi dibel resepsionis untuk siap2 liat sunrise. kita dianter pake mobil hardtop oleh pihak penginapan. setelah itu ngelanjutin perjalanan lagi naik kuda, trus akhirnya naik tangga deh hehehe kok malah cerita…

    dan saya sangat terkesan dengan keindahan bromo di waktu pagi.

    foto2 bromo di flickr mas iman keren abis! salute!

  • za
    August 21, 2008 at 4:13 pm

    weeee BROMOOOOO! menikmati sunrise dibalik bromo dari dipinggir Pananjakan memang luarrr biasaa….

    tau ke Bromo, saya mo nitip oleh2 buat emak sayah di kampung…..:)

  • easy
    August 21, 2008 at 4:30 pm

    whoaa.. ada yang berpose seksi 😀
    sok imut pula gayanya hahaha…

  • nico
    August 21, 2008 at 5:19 pm

    lapor kumendan. dah diposting.:D

  • nico
    August 21, 2008 at 5:23 pm

    idem sama zam.

  • chiw
    August 21, 2008 at 5:36 pm

    chiw [kecewa] karena foto foto keramat tidak diposting…

    😆

  • Jeng-Jeng Bromo « jengjeng matriphe!
    August 21, 2008 at 5:42 pm

    […] Titian Muhibah JawaTimuran oleh Mas Iman […]

  • ika
    August 21, 2008 at 6:05 pm

    waduh dolan terus nih mas…. heroik juga, pakai nggandul akar…

  • maruria
    August 21, 2008 at 6:35 pm

    selalu bermimpi ingin ke bromo. dan masih bermimpi kapan bisa kesana yaaa…

  • Fitra
    August 21, 2008 at 7:14 pm

    Padang & Palembang….*ngacungkan tangan* 😀

  • Tukang Nggunem
    August 21, 2008 at 7:31 pm

    Saya sudah melihat oleh2 hunting dari bromo-nya Pak Iman, ya mo bilang apalagi…manteb deh…habis melihat foto2 Pak Iman lalu melihat karya sendiri berasa jadi anak kemaren sore yang baru pegang kamera 2 jam yang lalu, hehehe…o ya saya juga udah dipameri Anang foto2 jumpa bloggernya…

  • Suryadi Maosuluddin
    August 21, 2008 at 8:05 pm

    wah, asyik nih jalan-jalannya…..
    masih bertanya dalam hati , apa yang menyebabkan anang jadi legenda sang nabi…..?
    *masih bingung……..~##%@

  • bakulsapi
    August 21, 2008 at 8:17 pm

    karimunnya kapan masss…

  • Dony Alfan
    August 21, 2008 at 8:51 pm

    Dari dulu kepengen mengabadikan Bromo dalam foto, tapi sampai sekarang belum kesampaian, hehe.
    Btw, Padang menarik juga tuh. Tiket pesawat ke sana berapa ya? 😀

  • Iman
    August 21, 2008 at 10:21 pm

    he he,…Air Asia ke padang cuma 500,000 pulang pergi untuk akhir desember..
    zam,..karimun oke juga tuhhhh . sudah ada calon LO

1 2

Leave a Reply

*