Browsing Tag

Iklan

BF – Bicara Film

Dalam waktu dekat sebuah komunitas baru akan diluncurkan. Komunitas BF. Jangan berpikir ngeres. Ini tentang dunia film dan seluk beluknya. BF atau Bicara Film menjadi simpul baru bagi mereka yang menggandrungi film tapi tidak secanggih pemahaman pekerja film atau anggota kine klub. Namun mereka terbiasa menjadi hakim tentang sebuah film diantara teman temannya.
Mereka yang terbiasa menonton nomad, kagum dengan special effect ketika Neo menghindar peluru dalam film Matrix, ingin tahu bagaimana film animasi dibuat, penasaran bagaimana film iklan rokok bisa menghabiskan budget milyaran rupiah. Juga ingin tahu behind the scene sebuah film layar lebar.

Sebagaimana dikutip dari situsnya , yang masih belum selesai dibangun.
” Siapa bilang film itu ekslusif, sulit dan jauh di awang awang. Film itu menyenangkan dan siapapun bisa bicara, masuk kedalam dunia ini. Bicara Film adalah sebuah wadah diskusi dan tukar info yang cenderung informal, menampung peminat film dari dari kalangan biasa. Basis komunitas BF adalah blogger dan pengguna layanan media social serta jejaring sosial.
Mereka itulah yang akan menyebarluaskan kegiatan, dan terutama opininya tentang film. Mulai dari film layar lebar, film iklan, film indie, film pendek, musik video, film TV/ sinetron, film animasi/ kartun , company profile sampai dokumenter “


” Ini adalah situs yang baru kami luncurkan. Tidak sekadar situs karena selain kegiatan online, ada juga kegiatan offline yang tak kalah menarik, yakni diskusi, bincang dan tukar pengalaman tentang dunia film.
Semua bisa bicara. Tak cukup hanya nonton. Begitu motto kami “.

Continue Reading

Kopi Berontoseno

Secara tradisional ketika dunia periklanan belum maju, perusahaan Indonesia belum berpikir menggunakan pemasaran modern untuk mendongkrak citra mereknya. Kini dengan menggeliatnya – globalisasi – komunikasi pemasaran. Walau bukan satu satunya tapi periklanan lewat media massa punya pengaruh cukup besar. Setidaknya menciptakan brand awareness.

Bagi masyarakat, sesuai hukum demand dan supply , umumnya menganggap semua produk sama, sampai konsep pemasaran di gunakan untuk keluar dari bungkus commodity trap seperti itu. Jadilah Kopi ABC, Nescafe dan tentu saja Kopi Brontoseno.

Merek merupakan nilai utama pemasaran. Dalam sebuah kompetisi pemasaran yang sangat ketat peran merek akan meningkatkan pemasaran.  Sayangnya di Indonesia tradisi mengedapankan merek agar menjadi ekuitas yang kuat, belum sepenuhnya disadari.  Merek hanya sebuah nama, dan bagian dari produk.  Digunakan agar bisa dibedakan dengan produk lain.

Continue Reading