Sebuah ruang apresiasi film yang terabaikan diam diam ada di Jakarta. Di sekitar kita dekat gemuruh germerlap jaringan bioskop komersial. Kineforum , adalah bioskop yang menawarkan program meliputi film film klasik Indonesia serta karya film kontemporer.
Ruang film yang tidak bertujuan mengambil keuntungan ini, dikelola oleh Dewan Kesenian Jakarta dan sejumlah relawan yang concern dengan film dan budaya. Kineforum, muncul sebagai tanggapan tidak adanya bioskop non komersial di Jakarta, sekaligus ruang apresiasi terhadap film film non mainstream.
Dalam menyambut Bulan Film Nasional 2009, Kinoforum menyelenggarakan pameran dan pemutaran film film Indonesia sepanjang bulan Maret 2009. Bertempat di Studio 21 TIM dan Komunitas Salihara, akan diputar film film klasik sampai film film modern.
Jadwal pemutaran di bagi dalam berbagai tema. Seperti Romansa Enam Dekade, yang memutar film film diantaranya karya Usmar Ismail yakni Tiga Dara ( 1956 ), Pejuang ( 1960 ) sampai Badai Pasti Berlalu ( 1977 ) karya Teguh Karya. Juga film film modern Ada Apa dengan Cinta ( 2001 ).
Tema Body of Works : Bing Slamet. Berisi film film yang pernah diperankan oleh Bing Slamet, seperti Tiga Buronan ( 1957 ) dan Ambisi ( 1973 ).
Dalam tema Body of Works kita bisa melihat karya karya sutradara D.Djayakusuma, seperti Embun ( 1951 ), Harimau Tjampa ( 1953 ) sampai Malin Kundang Anak Durhaka ( 1971 ).
Tema Underworld. Memutar film film sisi lain dunia yang kelam dan keras. Mulai dari Mat Peci Pembunuh berdarah dingin ( 1978 ) karya Willy Wilianto sampai film modern , Jakarta Undercover ( 2007 ) karya Lance.
Tema Perempuan Nia Dinata, mulai dari Arisan ( 2003 ) sampai Berbagi Suami ( 2006 ). Lalu yang menarik akan diputar film film pendek, sebagai film pertama dari berbagai sutradara tenar saat ini. Film film pendek karya Garin Nugroho, Riri Reza, Hanung , Rako, Nan T Achnas dan lain lain.
Bulan Film Nasional 2009 akan membawa kita ke film film yang mungkin tidak pernah kita tonton sebelumnya. Harimau Tjampa tercatat sebagai salah satu film Indonesia pertama yang berani menampilkan pose dan adegan berani dari bintang film Nurnaningsih. Dengan melihat film film klasik Indonesia, kita mengerti cermin budaya masyarakat pada saat itu.
Tentu saja saya tertarik untuk datang. Walau sampai sekarang saya masih penasaran untuk menonton film film Bahtiar Siagian, salah seorang bapak perfilman nasional selain Usmar Ismail. Malangnya dia bergabung dengan Lekra sehingga karya karyanya konon dibakar rezim orde baru. Entah apakah masih ada yang tersisa.
Jadi sampai bertemu di Bulan Film Nasional 2009. Tertarik membuat kopdar film nasional di sana ? Silahkan mendownload jadwal pemutaran di sini .
28 Comments
kw
February 27, 2009 at 9:30 pmwow asyik banget……
kapan lagi bisa nonton film2 karya para maestro..
terimakasih infonya
astrid savitri
February 27, 2009 at 11:16 pmSaya selalu merasa bhw film2 lama macam Tiga Dara sampai era masa jayanya ‘the Big Five’ adalah film2 bagus dlm hal cerita. Dlm hal ini, saya lebih suka tvri pd thn 80an – sebab cuma di sana saya bisa menontoni film2 Indonesia. Tentu saja saya mengeluh sebab bulan film nasional cuma dirayakan di Jkt :/
ilham saibi
February 28, 2009 at 12:05 amIni adalah acara yang sangat bagus. sudah saatnya kita bangga dengan perfilman indonesia, dengan berkaca dari film2 lama yang menurutku emang layak untuk ditonton, daripada film2 jaman sekarang yang notabene nya cuma jual paha
zam
February 28, 2009 at 1:41 amsip!!
hedi
February 28, 2009 at 2:55 amini baru keren banget
nika
February 28, 2009 at 4:15 amwah saya suka bgt film2 dulu.. lebih rasional ketimbang film sekarang. tapi di Jogja diputer g??
elly.s
February 28, 2009 at 8:55 amwah..kesempatan nonton fiml2 bermutu …
rugi banget yang nggak manfaatin kesempatan ini
abdee
February 28, 2009 at 8:56 amMeski bukan maniak film… tapi saya rindu film nasional serius diputar di layar kaca Indonesia…
Masa, filmnya Warkop terus.. Sekali kali muter Ketika Musim Semi Tiba, Cinta Dalam Sepotong Roti, Taxi, Cut Nya Dhien, dll. Kan Asyikk..
sarah
February 28, 2009 at 11:49 amyuk kopdar nonton film indonesia jadulll
lance
February 28, 2009 at 11:53 amada film saya ya..yuk nonton Jakarta Under Cover
arya
February 28, 2009 at 4:05 pmkegiatannya keren. semoga ada waktu dan duit buat nonton hehehe
nuuii
February 28, 2009 at 5:27 pmpengen nonton film badai pasti berlalu dech.. π
Kunderemp
March 1, 2009 at 7:16 amJadi pengen di Jakarta.. .hiks.. hiks..
Jadi ingat, dahulu di Jakarta beberapa kali nonton film di Kemang Utara No. 28.
annosmile
March 1, 2009 at 8:48 amkeren…
iman
March 1, 2009 at 6:57 pmarya,
ada yang gratis dan kalau pun bayar paling 5000 ribuan
agus
March 1, 2009 at 7:12 pmsalah satu program perfilman nasional yang menarik, susah untuk dilewatkan
edratna
March 1, 2009 at 8:50 pmDuh pengin…tapi mesti cari temen dulu….
Yoga
March 1, 2009 at 10:00 pmNoted. Trims infonya Mas Iman. Siapa tahu bisa ketemu sesama blogger di ajang ini.
meong
March 2, 2009 at 12:25 amga nyampe jogja ya?….
mudah2an bisa mengobarkan semangat mencintai film2 nasional.
saya sendiri ga gitu antusias kl diajak nonton film indonesia, hehehe…tp nonton pintu terlarang kemaren, just three words: kewl, kewl, kewl.
Iman Brotoseno
March 2, 2009 at 2:25 ammeth,
mestinya indusrty film nasional tumbuh karena apresiasi ,..lihat saya seberapa kita melihat ‘ noraknya ‘ film India, mereka begitu dicintai rakyatnya, dan itu yang membuat produksi filmnya salah satu yang terbesar di dunia , dan ditengah himpitan film film holywood.
DV
March 2, 2009 at 4:59 amWah keren ini!
Ada nggak sih ide untuk mendigitalisasikan arsip film-film tua tanah air, Mas?
Atau jangan-jangan sudah ya..? π
aprikot
March 2, 2009 at 9:23 amsuka film gara2 dulu iseng masuk ke kineklub undip, ktnya sich klub pecinta film gitu..trus masuk ksana yg ada saya disodori film2 yg nda biasa, film2 cenderung kuno dan indie..dan saya nda nolak klo mas iman mau ngajak saya nontong film2 indo klasik ini π
Nyante Aza Lae
March 6, 2009 at 10:36 amohh..nasib orang pinggiran
slalu aja telat info
Syed Nabil
March 6, 2009 at 6:07 pmHello Iman,
I came across your website during a google search.
it looks very impressive. Saya berasal dari Kuala Lumpur, keturunan Minang sebelah ibu dan
syed yemen sebelah ayah.
Buat kini menetap diLondon.
I am currently trying to get hold of Harimau Tjampa and other similar good classic Indonesian films, preferbly those with a martial slant.
I would greatly appreciate any help in my mission, as I am developing a script that i strongly believe in.
Many thanks and look forward to your web updates.
Nabil
Menikmati suasana dan nonton film “jadul” di Salihara «
March 16, 2009 at 7:51 am[…] suasana dan nonton film “jadul” di Salihara Membaca postingan mas Iman tentang bulan Film Nasional 2009, yang diadakan selama bulan Maret 2009, mengingatkanku pada si […]
SURIN WELANGON
February 10, 2010 at 4:34 pmAku punya pengalaman ketika bikin acara pemutaran film keliling dari kampung ke kampung . pada saat booming film ayat-ayat cinta ( AAC ). aku putarkan AAC hingga 2 bulan. sambutan masyarakat luar biasa. karena untuk lihat AAC ke bioskop disamping jauh dari tempat tinggal juga eman/pamali mengeluarkan 15 ribu untuk tiket, saya suka apabila ada program nasional yang menawai untuk putar film 100% indonesia ke kampung-kampng, insya allah kalau proektor dan layar , kita ada.
beauty tips
September 13, 2011 at 4:03 amkeren2 film dulu yah gan! kalo film sekarang payah2, kudu ngejual keseksian aja
film remaja
May 18, 2014 at 6:15 pmAwesome! Its in fact remarkable piece of writing, I have got much clear idea about from this article.
Here is my web site film remaja