voyeur |voiˈyər; vwä-
noun – a person who gains sexual pleasure from watching others when they are naked or engaged in sexual activity.
or a person who enjoys seeing the pain or distress of others.
Ternyata urusan ngintip, mau tahu dan berujung saling gosip bukan hanya monopoli bangsa ini. Ketika Jose Mourinho masih melatih Chelsea, ia pernah terlibat – dan selalu, perang mulut dengan Arsene Wenger, si pelatih Arsenal. Dia menjuluki Wenger sebagai tipikal ‘ voyeur ‘, orang yang suka mengintip dan mau tahu urusan rumah tangga tetangga. Mourinho waktu itu kesal, karena sebentar sebentar si Wenger selalu berkomentar tentang teamnya. Usil amat sih, pikiran team lu sendiri. Katanya.
Sementara urusan intip mengintip di negeri ini, saat ini mencapai euphoria berlebihan saat video mirip Ariel – Luna – Cut Tari menyebar ke mana mana sampai ruang keluarga kita. Bumbu bumbu penyedap gossip bertebaran, yang kadar kebenaran diragukan. Masih ada 32 video lagi yang akan muncullah. Bahwa si penyanyi itu menjadi korban pemerasan seorang pengusaha yang kalap setelah berselingkuh dengan istrinya.
Oh no. Oh yes. Urusan bokep 2.0 tiga sekawan plus tambahan bisik bisik kian lama terus menggelinding dalam keseharian kita. Hampir setiap hari orang menunggu kelanjutan videonya. Selalu saja ada kekonyolan, ketika orang tertipu setelah mendownload file file video palsu. Mulai dari video monyet bersenggama sampai video klip beneran si Ariel.
Tiba tiba saya lelah. Lelah karena betapa banyak energi yang dihabiskan orang orang untuk urusan esek esek. Semua pemberitaan menjadi rancu antara berita infotainment atau berita yang benar benar News. Betapa Bareskrim, jenderal Polisi berbintang tiga harus turun tangan menangani kasus ini. Segala pakar antah berantah diundang untuk membuktikan video ini asli atau tidak. Lantas apa kalau ini memang asli ? Menggiring si pelaku ke tanah lapang dan merajam sampai mati ?
Sungguh ironis bahwa kasus ini harus tuntas. Sementara banyak kasus kasus keadilan yang lebih banyak berhubungan dengan masyarakat, ketimpangan, pat gulipat elite politik yang akhirnya menguap begitu saja. Memang negeri yang aneh.
Bagi mereka bertiga. Salah atau benar, nasi telah menjadi bubur. Video ini telah menyebar. Daripada membuat bantahan di sana sini serta wawancara TV, yang justru hanya membuat cibiran. Tentu saja, diam adalah emas. Banyak bicara adalah Loyang. Alangkah eloknya jika hanya memberikan kesaksiannya hanya kepada Polisi yang sedang mengusut. Dukungan teman teman artis seperti yang disuarakan di twitter misalnya hanya menegaskan stempel komunitas artis yang hipokrit
Selalu saja ada orang yang bertanya kepada saya. Benar tidak mas, itu video mereka. Lha saya bukan pakar seperti Mas kumis anggota DPR yang suka menjadi saksi ahli urusan IT. Mungkin karena dunia pekerjaan saya, mereka ingin tahu. Kalaupun saya tahu sepak terjang mereka bertiga, tidak berarti bahwa saya tahu mereka pemeran asli atau tidak dalam video itu.
Lebih baik saya menganalisa pertandingan pertandingan Piala Dunia yang kian seru dari hari ke hari. Bagi saya urusan kesebelasan Belanda yang penampilannya kurang moncer lebih penting dari sekadar urusan bokep artis.
Namun, saya sepakat bahwa Polisi sekarang hanya menangani unsur penyebarannya saja, dan ketiga artis itu hanya sebagai korban. Saya juga tak tahu apakah kelak, ketiganya juga dijerat dengan pasal pasal UU Pornografi, karena memang Undang Undang ini tidak membedakan status pelaku dan korban. Pasti ada suara suara yang setuju ketiganya di ganjar hukuman.
Bagi saya sangsi moral sudah melibasnya. Dalam hubungan keluarga dan bermasyarakat. Tidak sekedar para pemilik produk iklan yang beramai ramai memutuskan kontraknya, tapi hancurnya tatanan hubungan artis dengan pemujanya. Apa dibenak para pemuja Ariel kelak, jika menyaksikan sosok pujaannya menyanyi di atas panggung ?
Namun lebih dari itu. Sesuatu yang lebih menakutkan, akhirnya negara masuk ke ruang privat. Kalau sudah begini tidak hanya masyarakat, tapi negara kita juga gemar mengintip. Voyeur. Tak peduli walau harus terus memiring miringkan kepala.
Mari kita tunggu video berikutnya. Eh..
29 Comments
waterbomm
June 16, 2010 at 10:29 amapa kabar century? apa kabar bibit-chandra? apa kabar lumpur lapindo? apa kabar gayus? apa kabar artalita? apa kabar pajak bakrie? apa kabar munir? apa kabar? apa kabar?
kemana berita yang lainnya? sekejap ilang karena kasus bokep. yang kena kasus senang, karena kasusnya udah gak lagi jadi pembicaraan dan lagi ongkang-ongkang kaki, minum kopi, sambil ngeliat video bokep. aih. naas ya mas.. 🙂
polisi juga mungkin udah lupa kasus2 yang saya sebutkan udah sampe mana prosesnya.
gak salah kalo Dedi Mizwar bikin film berjudul “negeri yang lucu” (maaf kalo ada salah penulisan judul), karena emang negeri kita lucu ya mas.. mending nonton OVJ yang gebuk2an tapi menghibur *eh* =))
geblek
June 16, 2010 at 10:34 ampengalihan isu yang sukses. eh link pidio selanjutnya dung haxhaxhax
boyvalentinprb
June 16, 2010 at 11:00 amTidak ada yg salah dengan usaha yg dilakukan oleh pihak2 yg berwajib dlm penanganan Video ACL,krn sebenarnya mereka menunjukkan keseriusan mereka..tp mungkin mereka harus buat skala prioritas.
nuances pen dofollow
June 16, 2010 at 11:18 amTips nya ada ditempat saya!
manusiasuper
June 16, 2010 at 11:53 amdan sedihnya, para seleb jagad maya, yang blognya, twitternya, facebooknya diikuti banyak orang itu justru menjadi striker terdepan dalam penyebaran kabar ndak berguna itu…
and they think they’re funny…
Wieda
June 16, 2010 at 1:04 pmEmang kurang kerjaan ngurusin bokep
Aneh
meong
June 16, 2010 at 1:19 pmnamanya jg skandal seks. Skandal. Seks. Komplet dah. Coba itu Mata Hari hidup diera skrg. Videonya dahsyat kali, bintangnya ‘sangar’.
beng
June 16, 2010 at 1:37 pmjangan salah mas, ariel ternya eksekutor penalti yg baek…2 penjaga gawang gak mampu nahan laju ‘bola’ nya…hahahaha. Nah lo emang ada pemain di Piala Dunia 2010 yg bisa kayak si ariel…hahaha..piss..piss
jensen99
June 16, 2010 at 1:42 pmLah, kemoderasi.. 🙁
ajengkol
June 16, 2010 at 4:27 pmSeringkali publik figure diharapkan perfect padahal just human being setiap perbuatan ada konsekunsi dan pertanggungjawabannya
nicowijaya
June 16, 2010 at 4:35 pmjawabannya…. adalllaaah…. *gaya fitrop*
aprikot
June 16, 2010 at 9:30 pmkoruptor apa kabar mas? apakah lantas jadi lebih bermartabat dibanding ariel dengan video mesumnya itu?
DV
June 16, 2010 at 10:02 pmSaya menilai ada persekongkolan dari manusia mirip Ariel dan… mirip.. anggodo huahuahua
amink
June 17, 2010 at 12:50 amya susah mas, lah sudah mendarah daging,, dari yang awalnya “tabu” jadi “maklum” terus tambah edane tenan2an ..”ah,,biasa ini”..lah kok pelem esek-esek jadi tontonan anaknya kok biasa..sing edan iki sopo toh???
zam
June 17, 2010 at 2:36 pmkalo pake VLC, video bisa diputer. ndak perlu miringin kepala.. :p
Sabai
June 18, 2010 at 8:36 ammasih ada 32 video lagi? hmmm…
konon juga nih, pemegang video itu memeras para artis/perempuan yg tampil di video2 lainnya. yg gak mau bayar, videonya di rilis. (yaaak memperpanas gosip!)
Sigit
June 18, 2010 at 12:03 pmJangan jangan ini pengalihan isu century dan korupsi mas,…
Bisa jadi video mirip ariel-luna-tari, dibiayai koruptor.
Btw mas iman udah punya video yang 32 lainnya belum ??
Wirawan Winarto
June 18, 2010 at 11:34 pmjika negara lain punya serial killer. Indonesia punya serial f*cker.
areef
June 19, 2010 at 11:24 pmdan di perparah ama MEDIA kita..ntah media cetak,elektronik ataupun yg laennya..sungguh demi rating(UANG),mereka berlomba2 cari,bikin berita yg bombastis..klo perlu no sensor!!!A*****!!!!kalian sama parahnya dengan ACL itu..moral kalian sama rendahnya..dengan dalih menyampaikan informasi/kebenaran kemasyarakat..T**!!!
masih banyak hal laen(century,gayus,lapindo,dana aspirasi DPR,kemiskinan,lapangan kerja,nasionalisme) yg perlu kita urusi drpd buang2 energi ngurusi bokep org laen..toh klo memang mereka yg nglakuin mau apa kita?mau ikutan join sama Ar***?!toh klo mereka ttp ga ngaku,urusan sm kita apa?yg ada mereka punya urusan sama YANG BIKIN HIDUP!!sama ALLAH SWT..bukan ama kita..klo kalian para MEDIA ga membombastiskan berita itu..ga bakal serame ini..
nb:mas Iman,nyuwun ngapunten..saya misuh2 di blognya sampeyan
buat yg mbaca mohon maaf klo bahasa saya kurang berkenan..
Lane
June 20, 2010 at 11:06 amNo comment deh..secara temen teman semua,, he he
mitra w
June 21, 2010 at 10:09 amyak, finally saya menemukan opini yang patut didengar seputar kasus ini. Lebay nih orang2 kebanyakan…
(eniwei penasaran juga dengan video lanjutannya :D)
PakOsu
June 22, 2010 at 4:06 amKita bangsa pelupa, kawan. Untuk melupakan kasus-kasus sebelumnya dibuat dan dimark-up kasus baru. Voyeur? Siapa juga yang gak mau ngintip barang langka yang tidak diperdagangkan secara resmi ini. Kalau vivid jelas-jelas berbisnis ituh. Jadi jangan salahkan orang awam kayak saya kalau jadi voyeur, karena barangnya tidak resmi, wekekeke…. *bagi link episode berikutnya dong, hahahaha….*
Nazieb
June 22, 2010 at 11:20 am*nunggu episode feat Aura Kasih*
Yoyo
June 24, 2010 at 6:40 pmburungmu harimaumu…..Riel !!!
edratna
June 26, 2010 at 5:47 pmWis embuh mas..udah sampai bosen melihat tayangan urusan ini….mendingan lihat acara lainnya.
Btw, kok ya bisa heboh kayak gitu sih…..
angki
June 27, 2010 at 4:30 pmbetul mas iman, sesuai dengan hastag di tweet #negarayanganeh 😀
nengratna
July 1, 2010 at 1:51 pmAkhirnya tontonan temen-temen saya di sekolah juga Ariel 21 -___-” enyahlah mereka yang ngerusak generasi saya..
Rusty
July 15, 2010 at 8:23 pmhahaha…benar-benar negeri dengan penduduk yang aneh ya mas, sibuk ngurusin orang lain tapi lupa ama kekurangan diri sendiri.
didut
July 28, 2010 at 11:19 amdamn, feedmu bener bener mati di readerku mas *fans* 😛