Browsing Tag

blogshop

Bumi Etam yang menggegerkan

Dulu ketika Bung Karno mengangkat Jendral Soemitro menjadi panglima di Kalimantan Timur, pesannya hanya satu. “ Tolong jaga kilang kilang minyak di Balikpapan sana “. Tak beberapa lama, jenderal itu justru menangkapi orang orang komunis dan beberapa pimpinan onderbouw serikat buruhnya.
Bung Karno diam saja. Menurut sang jenderal, mungkin sepanjang kilang kilang minyak tidak terganggu, dan tetap berproduksi. Dia tak perduli. Pragmatis memang. Itulah kota Balikpapan, kota minyak, yang sejak dulu menjadi sumber pemasukan devisa negeri ini.
Jadi kalau dulu minyak yang ‘ dijaga ‘ , sekarang jaman sudah berubah. Justru antusias masyarakat tentang nge-blog yang harus ‘ dijaga ‘.

Bagaimana menjaga minat nge-blog ini memang tidak sia sia. Saya melihat semangat yang luar biasa dalam roadshow sepuluh kota – blogshop – di Kalimantan Timur. Sejak mendarat di Balikpapan, dukungan media massa setempat, komunitas blogger Balikpapan, yang dikomandani Alfa dan Bambang Herlandi , juga STIKOM.
Khusus di Balikpapan, ternyata peserta Blogshop paling banyak diminati oleh ibu ibu rumah tangga dan guru guru sekolah. Ini sekaligus menunjukan bahwa penetrasi blog sudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Ada yang lebih gila lagi. 3 orang blogger dari Komunitas Blogger Kalimantan Selatan. Wawan, Farid dan Dillah . Dengan mengendarai motor, rela menempuh perjalanan 12 jam melalui hutan dan jalanan yang rusak. Demi bisa mengikuti Pesta Blogger di Balikpapan.

Continue Reading

dari Wonosobo ke Malang

Apa yang dibayangkan tentang sebuah kota kecil yang bernama Wonosobo. Bayangan dingin, kabut dan gunung gunung melintas. Juga tembakau dan sayur mayur. Ketika seorang Belanda, HC Cornelus menemukan reruntuhan candi di kawasan, yang sekarang dinamakan dieng pada tahun 1814. Ia berpikir telah memecahkan salah satu rahasia pusat kebesaran jawa di masa silam.

Ternyata Wonosobo lebih dari itu. Ini tidak salah, karena sebelumnya Gubernur Jenderal Raflles – yang sangat tergila gila dengan aspek historis suatu wilayah – mengatakan dieng masih lebih menarik – secara spiritual – dibanding Borobudur.
Perjalanan menuju Wonosobo dari Yogjyakarta kali ini melewati Sapuran, memotong jalan dari arah Borobudur. Rute ini dipilih untuk mempersingkat waktu. Sekaligus menjadi pemandangan yang indah dengan melewati jalanan menanjak dan berkelok diantara sawah sawah dan tebing.
Setidaknya menjadi terapi yang menenangkan terutama karena keterlambatan jam keberangkatan maskapai Garuda yang kesekian kalinya.

Continue Reading