Ada yang bilang puteri Solo itu selain cantik juga lemah lembut. Tidak tahu juga, karena sejarah pernah membuktikan sebaliknya. Sri Susuhunan Pakubuwono X pernah mengambil puteri Hamengku Buwono VII untuk dijadikan istri – garwa padmi – permaisuri keraton. Rupanya ini membuat isteri isteri lain tidak berkenan. Entah kenapa bayi yang yang dikandungnya keguguran. Bisik bisik yang tak terungkap, sebuah ‘ operasi rahasia ‘ telah dilakukan untuk menggagalkan keturunannya menjadi putera mahkota.
Intrik intrik selalu terjadi di keraton Solo sejak dulu. Perebutan kekuasaan dan kekerasan menjadi catatan sejarah raja raja Mataram dari Solo.
Gubernur Jendral VOC Van Imhoff paling berperan dalam memaksa Paku Bowono II menyerahkan Negara Mataram dalam genggaman tangan penjajah.
Keraton Solo juga dianggap kurang nasionalis dan ragu ragu memihak kepada Republik ketika proklamasi. Berbeda dengan Keraton Yogjakarta yang langsung mengambil sikap berdiri dibelakang Negara yang baru lahir ini.