Soekarno – Sejarah yang tak memihak

mantan-pres-soekarno.jpgMalam minggu. Hawa panas dan angin seolah diam tak berhembus. Malam ini saya bermalam di rumah ibu saya. Selain rindu masakan sambel goreng ati yang dijanjikan, saya juga ingin ia bercerita mengenai Presiden Soekarno.
Ketika semua mata saat ini sibuk tertuju, seolah menunggu saat saat berpulangnya Soeharto, saya justru lebih tertarik mendengar penuturan saat berpulang Sang proklamator. Karena orang tua saya adalah salah satu orang yang pertama tama bisa melihat secara langsung jenasah Soekarno.

Saat itu medio Juni 1970. Ibu yang baru pulang berbelanja, mendapatkan Bapak ( almarhum ) sedang menangis sesenggukan.
“ Pak Karno seda “ ( meninggal )
Dengan menumpang kendaraan militer mereka bisa sampai di Wisma Yaso. Suasana sungguh sepi. Tidak ada penjagaan dari kesatuan lain kecuali 3 truk berisi prajurit Marinir ( dulu KKO ). Saat itu memang Angkatan Laut, khususnya KKO sangat loyal terhadap Bung Karno. Jenderal KKO Hartono – Panglima KKO – pernah berkata ,
“ Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO. Merah kata Bung Karno, merah kata KKO “
Banyak prediksi memperkirakan seandainya saja Bung Karno menolak untuk turun, dia dengan mudah akan melibas Mahasiswa dan Pasukan Jendral Soeharto, karena dia masih didukung oleh KKO, Angkatan Udara, beberapa divisi Angkatan Darat seperti Brawijaya dan terutama Siliwangi dengan panglimanya May.Jend Ibrahim Ajie.

Namun Bung Karno terlalu cinta terhadap negara ini. Sedikitpun ia tidak mau memilih opsi pertumpahan darah sebuah bangsa yang telah dipersatukan dengan susah payah. Ia memilih sukarela turun, dan membiarkan dirinya menjadi tumbal sejarah.
The winner takes it all. Begitulah sang pemenang tak akan sedikitpun menyisakan ruang bagi mereka yang kalah. Soekarno harus meninggalkan istana pindah ke istana Bogor. Tak berapa lama datang surat dari Panglima Kodam Jaya – Mayjend Amir Mahmud – disampaikan jam 8 pagi yang meminta bahwa Istana Bogor harus sudah dikosongkan jam 11 siang.

Buru buru Bu Hartini, istri Bung Karno mengumpulkan pakaian dan barang barang yang dibutuhkan serta membungkusnya dengan kain sprei. Barang barang lain semuanya ditinggalkan.
Het is niet meer mijn huis “ – sudahlah, ini bukan rumah saya lagi , demikian Bung Karno menenangkan istrinya.
Sejarah kemudian mencatat, Soekarno pindah ke Istana Batu Tulis sebelum akhirnya dimasukan kedalam karantina di Wisma Yaso.
Beberapa panglima dan loyalis dipenjara. Jendral Ibrahim Adjie diasingkan menjadi dubes di London. Jendral KKO Hartono secara misterius mati terbunuh di rumahnya.

penguburan-soekarno.jpgKembali ke kesaksian yang diceritakan ibu saya. Saat itu belum banyak yang datang, termasuk keluarga Bung Karno sendiri. Tak tahu apa mereka masih di RSPAD sebelumnya. Jenasah dibawa ke Wisma Yaso. Di ruangan kamar yang suram, terbaring sang proklamator yang separuh hidupnya dihabiskan di penjara dan pembuangan kolonial Belanda. Terbujur dan mengenaskan. Hanya ada Bung Hatta dan Ali Sadikin – Gubernur Jakarta – yang juga berasal dari KKO Marinir.

Bung Karno meninggal masih mengenakan sarung lurik warna merah serta baju hem coklat. Wajahnya bengkak bengkak dan rambutnya sudah botak.
Kita tidak membayangkan kamar yang bersih, dingin berAC dan penuh dengan alat alat medis disebelah tempat tidurnya. Yang ada hanya termos dengan gelas kotor, serta sesisir buah pisang yang sudah hitam dipenuhi jentik jentik seperti nyamuk. Kamar itu agak luas, dan jendelanya blong tidak ada gordennya. Dari dalam bisa terlihat halaman belakang yang ditumbuhi rumput alang alang setinggi dada manusia !.
Setelah itu Bung Karno diangkat. Tubuhnya dipindahkan ke atas karpet di lantai di ruang tengah.

Ibu dan Bapak saya serta beberapa orang disana sungkem kepada jenasah, sebelum akhirnya Guntur Soekarnoputra datang, dan juga orang orang lain.
Namun Pemerintah orde baru juga kebingungan kemana hendak dimakamkan jenasah proklamator. Walau dalam Bung Karno berkeingan agar kelak dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor. Pihak militer tetap tak mau mengambil resiko makam seorang Soekarno yang berdekatan dengan ibu kota.
Maka dipilih Blitar, kota kelahirannya sebagai peristirahatan terakhir. Tentu saja Presiden Soeharto tidak menghadiri pemakaman ini.

Dalam catatan Kolonel Saelan, bekas wakil komandan Cakrabirawa,
Bung karno diinterogasi oleh Tim Pemeriksa Pusat di Wisma Yaso. Pemeriksaan dilakukan dengan cara cara yang amat kasar, dengan memukul mukul meja dan memaksakan jawaban. Akibat perlakuan kasar terhadap Bung Karno, penyakitnya makin parah karena memang tidak mendapatkan pengobatan yang seharusnya diberikan.
( Dari Revolusi 1945 sampai Kudeta 1966 )

dr. Kartono Mohamad yang pernah mempelajari catatan tiga perawat Bung Karno sejak 7 februari 1969 sampai 9 Juni 1970 serta mewancarai dokter Bung Karno berkesimpulan telah terjadi penelantaran. Obat yang diberikan hanya vitamin B, B12 dan duvadillan untuk mengatasi penyempitan darah. Padahal penyakitnya gangguan fungsi ginjal. Obat yang lebih baik dan mesin cuci darah tidak diberikan.
( Kompas 11 Mei 2006 )

Rachmawati Soekarnoputri, menjelaskan lebih lanjut,
Bung Karno justru dirawat oleh dokter hewan saat di Istana Batutulis. Salah satu perawatnya juga bukan perawat. Tetapi dari Kowad
( Kompas 13 Januari 2008 )

kabinet-ampera.jpgSangat berbeda dengan dengan perlakuan terhadap mantan Presiden Soeharto, yang setiap hari tersedia dokter dokter dan peralatan canggih untuk memperpanjang hidupnya, dan masih didampingi tim pembela yang dengan sangat gigih membela kejahatan yang dituduhkan. Sekalipun Soeharto tidak pernah datang berhadapan dengan pemeriksanya, dan ketika tim kejaksaan harus datang ke rumahnya di Cendana. Mereka harus menyesuaikan dengan jadwal tidur siang sang Presiden !

Malam semakin panas. Tiba tiba saja udara dalam dada semakin bertambah sesak. Saya membayangkan sebuah bangsa yang menjadi kerdil dan munafik. Apakah jejak sejarah tak pernah mengajarkan kejujuran ketika justru manusia merasa bisa meniupkan roh roh kebenaran ? Kisah tragis ini tidak banyak diketahui orang. Kesaksian tidak pernah menjadi hakiki karena selalu ada tabir tabir di sekelilingnya yang diam membisu. Selalu saja ada korban dari mereka yang mempertentangkan benar atau salah.
Butuh waktu bagi bangsa ini untuk menjadi arif.

Kesadaran adalah Matahari
Kesabaran adalah Bumi
Keberanian menjadi cakrawala
Perjuangan adalah pelaksanaan kata kata
( * WS Rendra )

You Might Also Like

390 Comments

  • Robby A. Sirait
    January 29, 2008 at 2:13 pm

    Selamat jalan pak harto!!!! Semoga dosa-dosanya diampuniNya!!!… dan kalau engkau bertemu dengan Bung Karno dialam baka sana, samapaikan permohonan maafmu sedalam-dalamnya (tanpa malu-malu) atas perilakumu terhadap beliau dan sejarah bangasa ini.

    Meskipun Bung Karno menjelang ajalnya penuh dengan penderitaan (dikucilkan, ditelantarkan dan dibunuh perlahan), beliau tetap menjalani dengan berlapang dada karena yang diinginkanya supaya keutuhan bangsanya tetap terjaga, beliau tetap menikmati hari-hari terakhirnya dengan ditemani secangkir kopi dan makanan tradisional setiap pagi hari. Berbeda dengan Pak Harto yang dihari-hari terakhirnya ditemani oleh banyak alat medis yang menggerogoti tubuhnya (sebenarnya sudah masuk fase rekayasa/manipulasi alat medis agar organnya tetap berfungsi).

  • Ilham
    January 29, 2008 at 10:17 pm

    well, masih ada yg ingin meneruskan ‘building nation’-nya sukarno? sepertinya sudah terlambat separuh abad. Dan memang lebih (sangat) sulit membangun karakter bangsa daripada ‘hanya’ membangun fisik bangsa. Sayangnya pemikiran beliau saat itu (maupun sekarang) masih terlalu jauh untuk hanya sekedar dipahami oleh bangsa yang mau dibawa kemana saja pun mau, asal perut kenyang. Pertanyaannya, masihkah ada harapan? kalau jawabannya tidak, ya sudah, bangsa ini jual diri saja sekalian kalau memang sudah tidak ada lagi yang mau dijual untuk ‘mengenyangkan’ perut.

  • stey
    January 29, 2008 at 10:40 pm

    saya bukan soekarnois..bukan pula pencaci soehartosaya cuma bingung dengan perlakuan berbeda yg diterima dua pemimpin itu..

  • brek
    January 30, 2008 at 2:44 am

    Memaafkan suharto…… apa kesalahan dia?????. koruptor. penindas,diktator.pembunuh???pengadilan sampai hari ini belum mampu menunjukkan itu..atau hukum yang gemetaran bila mendengar nama suharto.

    memaafkan tanpa pembuktian kesalaha secara hukum, sama saja artinya kita setuju bahwa negri ini tak perlu hukum.

  • marhen
    January 30, 2008 at 12:40 pm

    mas Iman boleh nambah comment ya…nuwun

    satu lagi untuk saudara2 setanah air yang sedikit mau peduli …

    Perbedaan jelas antara soekarno dan soeharto adalah jika dulu soekarno mengajak bangsa kita untuk lepas dari penjajahan bangsa asing (barat), kalo soeharto justru membiarkan bangsa kita terus dijajah oleh bangsa asing (barat)… secara ekonomi, dan kalo mau lebih melek liat saja ekploitasi sumber daya alam kita diseluruh negeri ini oleh bangsa asing. Itu tandanya soeharto bukan pemimpin yang bertanggung jawab. Dia mengambil keuntungan untuk perutnya sendiri, sedangkan yang lain hanya propaganda agar dia didukung oleh rakyat.

    Jelas ada wajah cina di mata soeharto tapi pada masa dia menjabat, seolah cina gak layak tampil dimuka publik, padahal dibalik itu semua dia dekat dgn pengusaha2 cina termasuk yang konon sodara tirinya. Bener2 muna!!!… kalo gitu masih jelas Gus Dur dong, setelah Gus Dur menjabat WNI keturunan di negeri ini (Cina) bisa ‘tampill’ … lihat saja banyak artis cina TV.

    Tentu saja soeharto menggerakkan anak2nya untuk bisnis, bahkan investor asing mesti berhubungan dengan anak2nya jika akan investasi di indonesia, lawong soeharto cina —> rajanya otak bisnis di seluruh dunia.

    Jelas betul beda betul soekarno dan seoharto, okelah kita gak ngerasin jaman soekarno, tapi toh sejarah mencatat.

    yang penting dari itu semua … generasi muda melek, melek hukum, melek sejarah, bangkit!!!untuk mengambil hak kita semua …. yaitu harta keluarga cendana yang sebenarnya harta rakyat. Setidaknya untuk membayar hutang luar negeri. Gitu loh

  • iwamardi
    January 31, 2008 at 2:34 am

    Diajukannya usul oleh golkar utk melantik (posthum) Soeharto sbg pahlawan Indonesia adalah bukan saja tak layak tapi malah memalukan !! Bagaimana Indonesia mempunyai pahlawan yg membunuh rakyatnya sendiri dan rakyat TimTim sebanyak 3 juta + 200.000 ?
    Bagaimana Indonesia bisa punya pahlawan yg menurut PBB adalah maling negara yg terbesar didunia ? Malu awak jadi orang Indonesia !
    Konklusinya adalah : yg mengangkatnya menjadi pahlawan pastilah orang2 yg semacam dia juga. Logis bukan ? Dan mereka (pengusul2 ini ) sedikit banyak duduk dipemerintahan kita.
    Jadi macam pemerintah apa sebetulnya yg ada di Indonesia sekarang?
    Bayangkan saja, Hitler diusulkan menjadi pahlawan Jerman, Pinochet jadi pahlawan Chili, Franco jadi pahlawan Spanyol ! Itu bisa kalau yg kuasa di Jerman orang2 neonazi. dst,dst.
    Logis bukan ?

  • ika
    January 31, 2008 at 7:23 am

    wew..belum baca postingan inih sebelumna,,thanks to funkshit yang udah merujukkanku kemari,,sedih baca postingan ini pak,jadi mau nangis sayah,, ;p

  • nona.manizz
    January 31, 2008 at 3:21 pm

    BELUM BISA DI PASTIKAN KEBENRANYA ……….. SEBELUM BUKTI2 ITU TUNTAS
    SEBAIKNYA PARA PERS MENCARI TAU TENTANG KEBENARANYA
    KARENA SEJARAH YANG LAMA HARUS TERUNGKAP YANG SEBENAR2NYA
    DAN PEMERINTAH HARUS MENGHAPUSKAN KESALAHAN YANG ADA LALU MEMPERBAIKI DENGAN BAGUS , WALAU BAGAI MANA PUN MEREKA TETAP BERJUANG MEREKA TIDAK MEMBUAT BANGSA DI PANDANG SEBELAH MATA …ITU YANG PERLU PEMERINTAH PELAJARI…..

    DARAH YANG TERTUMPAH JUGA MEMBUHTIKAN KALAU MEREKA JUGA TIDAK MEU MELUKAI BADAN BANGSANYA SENDIRIKAN.!!!!!!!!!!!

  • Rusdi Mathari
    January 31, 2008 at 4:57 pm

    Mas,
    Maaf cuma sekadar tanya. Artikel ini tulisan Anda sendiri, atau tulisan WS Rendra? Kalau tulisan Anda saya minta izin mengutip seluruhnya di blog saya. Kalau tulisan WS Rendra, di mana saya bisa membaca tulisan aslinya? Sorry banget, hanya sekadar tanya.

    tabik
    rusdi mathari

  • Iman
    January 31, 2008 at 11:28 pm

    Saya malah penasaran kalau kalau WS Rendra menulis seperti ini ? Bisa beri tahu dimana saya bisa menemukannya ?
    He he jelas ini tulisan saya sendiri.
    Saya tidak menjiplak tulisan orang. Saya memang mengutip penggalan puisi WS Rendra untuk penutup saja. Semacam gong !
    Silahkan,..anda boleh mengutip tulisan saya ini seutuhnya.

    Salam

    Iman Brotoseno

  • Wibisono Sastrodiwiryo
    February 1, 2008 at 1:14 pm

    Saya teringat cerita ayah saya tentang Jend KKO Hartono yang nasibnya sama dengan Gubernur Bali AA Bagus Suteja yang hilang entah kemana. AA Bagus Suteja hilang setekah diapnggil ke Jakarta dan ditemui oleh beberapa anggota CPM. Modus operandi yang sama. Terlalu banyak kisah serupa. Sekarang Pak Harto sedang di interogasi oleh para Malaikat dan dia tak punya alasan sakit lagi.

  • Mokhamad
    February 1, 2008 at 3:17 pm

    semua cerita sejarah yang diceritakan televisi tentang soeharto adalah bohong dan bikinan orde baru, bung karno telah di kudeta!!! mereka semua adalah adalah picik. supersemar telah diselewengkan. bahkan bung karno pernah berkata “akan engkau apakan aku harto” cerita sejarah harus diluruskan “jas merah harus segera dicuci”

  • Degog
    February 2, 2008 at 9:08 pm

    Bung Karno pendiri bangsa.
    Pak Harto mempertahankan kemerdekaan dan pengisi kemerdekaan dengan pembangunan, coba renungkan mas kalau pak Karno masih berkuasa sampai dekakde th 80 an mungkin sampaian masih pakai cawet goni mas, saya mungkin makan ubi pisang. tolong renungkan bung karno sudah dapat banyak dari negara, semua isteri-isteri beliau mendapat rumah dari negara sedang pak harto yang dibilang korupsi $ 35 miliar rumahnya sangat sederhana, semestinya bisa dirawat diluar negeri atau rumah sakit pondok indah….mana yang benar ? sejarah bukan milik penguasa tapi milik media informasi suka-suka mereka mendiskriditkan seseorang.
    Sugeng tindak Bapak Pembangunan.
    95 % rakyat selalu mencintaimu.

  • Abang Becak
    February 3, 2008 at 2:10 pm

    Untuk mas Degog, komentator diatas:

    Lho sampeyan gak percaya tho kalau Suharto&anak2nya&kroninya itu ngenthit dan nyaplok uang rakyat Indonesia ? Koqq ada orang yg ketiduran siang bolong kaya sampeyan ya?
    Dari mana Tommy Suharto (pernah) bisa beli pabrik mobil balap Lamborghini (1994-1998)?
    Dari mbah Sangkil apa ?
    Ah,banyak lagi contoh2nya mas yg bisa bikin mas gragapan tersentak bangun.

  • juno
    February 6, 2008 at 4:04 am

    halo mas…salam kenal…saya blogwalking dan menemukan bloig ini. keren !!

  • bahtiar
    February 6, 2008 at 12:03 pm

    terima kasih mas iman ….

    tulisan panjenengan mencerahkan saya yang lahir setelah pak karno wafat

    🙂

  • bhq
    February 6, 2008 at 1:22 pm

    Suharto punya sisi kelam, demikian juga dengan Sukarno. Kalau Suharto disebut Bp. Pembangunan, Sukarno disebut Paduka Yang Mulia Pemimpin Besar Revolusi.

    Sebagai anak bangsa, sebaiknya kita belajar dari kesalahan masa lalu, dan meneruskan program2 yang baik untuk menjadikannya lebih baik.

    Oh, ada ulasan menarik tentang Suharto dari Paul Keating, mantan PM Australia disini: http://tinyurl.com/ywezfr.

  • Pak Gembrot
    February 6, 2008 at 2:45 pm

    Setuju sekali mas bhq ,kita harus belajar dari kesalahan2 dan justru untuk belajar kesalahan2 yg lalu itulah kita dan anak cucu kita harus mengetahui, apa bentuk dan derajat/skala kesalahan 2 yg telah kita dilakukan ( dlm hal ini yg telah dilakukan Pak Harto dan Bung Karno). Jadi ya kesalahan2 yg ada jangan di-tutup2i dan dipupuri tebel2 supaya cacad2 muka itu tidak kelihatan sehingga kita tidak bisa belajar dari kesalahan2 itu.
    Nah tugas generasi2 penyambung (antara generasi lama dan generasi baru) adalah membuka blak2an apa yg terjadi dan yg dilakukan oleh kedua tokoh pemimpin itu dan akibat2nya bagi bangsa dan negara kita tercinta ini, membuka blak2an seperti yg dilakukan mas Iman dlm blognya ini.
    Tulisan2 sudah banyak, jadi kita tinggal membikin balance (neraca) jasa2 dan kesalahan2 yg dilakukan ke 2 pemimpin itu, tentu se objektif mungkin.
    Berdasarkan balance yg saya bikin untuk diri saya sendiri, maka Bung Karno jauh lebih unggul dan benarlah apa yg pernah diucapkan mbak Sukmawati dlm wawancaranya, bhw. kesalahan2 besar pak Harto thd bangsa dan thd Bung Karno pendiri NKRI ini tak termaafkan.
    Kesalahan2 yg memang terrencana, yg secara sadar dilakukan oleh seseorang adalah sangat,sangat lebih berat dari kesalahan2 seseorang sebagai manusia , kesalahan2 yg dilakukan karena kechilafan,ketidak sadaran atau ketidak hati2 an (carelessness,improvidence)atau karena ketidaktahuan.
    Yg belakangan ini bisa dimaafkan dan yg pertama tidak/sukar dimaafkan.
    Kedua2nya bisa kita jadikan pelajaran yg baik untuk masa depan.

  • kardjo
    February 6, 2008 at 9:58 pm

    mas iman… pernah baca bukunya mas Guntur (CMIIW) “SOekarno, bapakku, temanku, guruku”… Seorang humanis sejati tuh… sharing donk. Ada yang mau menerbitkan lagi gak ya???

  • MaIDeN
    February 7, 2008 at 10:53 pm

    Saat membaca fordward-an email dari temen, saya senyum. Bukan karena sudah duluan lama tau lewat Google Reader tapi, kekuatan blog-milist-email ternyata memang ampuh.

  • neneng
    February 9, 2008 at 12:43 pm

    jika anda merasa orang pintar dan berperasaan serta tau terima kasih…anda pasti tau apa yang semestinya dirasakan dan dipikirkan…
    jaman sudah banyak berubah…wajar bila terjadi banyak perbedaan…jangan hanya bisa membanding2kan dan mencari2 kesalahan orang…semua ada baik buruknya…
    sebaik2nya kita harus bisa mengintrospeksi diri kita sendiri…
    -hidup untuk kebenaran dan kemanusiaan-

  • icHa
    February 9, 2008 at 5:37 pm

    saya termasuk orang yang mengagumi Bung Karno.
    saya gag habis pikir,mengapa orang yang sudah dengan susah payah membangun,membuat negara kita tercinta ini,wafat dengan cara seperti itu.
    saya berharap, Indonesia bisa lebih maju dari sekarang.

  • OktaEndy
    February 12, 2008 at 12:45 pm

    sejarah yang kelam ya mas..
    banyak fakta yang ditutup-tutupi. banyak kejadian yang di”halal”kan demi sebuah kekuasaan.

  • Alex Snakepits
    February 13, 2008 at 1:42 am

    Beliau 1 sisi seorg pemimpin jg seorg ulama .???
    ITU KATA SAYA , entah g tau lg klo pendapat org laen .?
    PEMIMPIN yg mengerti & HEBAT ( LUAR DLEM )
    Beliau tu bs d blg seorg WALI tp g KETAHUAN oleh UMUM .?????
    KEJADIAN yg seharus_na g bleh d LUPAKAN adalah saat BELIAU d jebak oleh RUSIA.

    Thx ,.

  • anoeng
    February 15, 2008 at 2:57 pm

    “Selamat Jalan Proklamatorku”, itu jika aku sudah hidup saat beliau sang yang mulia Predsiden Panglima tertinggi RI Soekarno meninggal. hanyalah doa yang bisa saya panjatkan untuk mengiring beliau slalu…

    tidak hanya Jendral AU dan AL yang masih setia waktu itu, saya yakin masih banyak rakyat yang Soekarnois dari pada mendukung ORBA. hanya waktu itu kekuasaanlah yang membungkam rakyat terutama kaum Mahasiswa waktu itu yang menjadi kendaraan politik orang2 yang mau menguntungkan diri mereka sendiri.

    trima kasih mas Iman Brintoseno, panjenengan telah mentranformasi berita kepada kami2 kaum muda untuk tau dan yang pasti ingin tau mengenai hal ini.

  • rakyat biasa
    February 21, 2008 at 4:43 pm

    Ikutan rembuk…..
    oh ya….. pernah saya dengar kata orang tua dulu. akibat dari G-30 S-PKI serta super semar, dimana Soekarno dipaksa untuk menyerahkan keuasaan kepada Soeharto. Maka bangsa Indonesia akan mundur sertus tahun. yang mana artinya ini adalah suatu yg harus ditebus oleh bangsa ini akibat rekayasa sejarah dan haus kekuasaan orde baru. Ini bisa kita rasakan sekarang salah satunya, seperti bencana-bencana dan keterpurukan bangsa ini disegala lini baik moral dan mental. Banyak para ahi, cendekiawan, ulama, budayawan, dan lain-lain… Tapi tetap saja bangsa ini terpuruk. Ya…inilah yg Bung Karno katakan, bahwa bangsa ini harus menebus dosa-dosanya…… Kasihan anak cucu kita ya. akibat penguasa Orba, beginilah nasib bangsa ini…….

  • Ki Ageng
    February 27, 2008 at 1:08 pm

    Kita lihat saja nanti Mas, Soekarno atau soe-harta yang lebih dikenang oleh sejarah anak bangsa ini. Kita semua sudah jadi saksi sekarang, nama Soekarno lebih harum dibandingkan nama soe-harta.

  • diand
    February 27, 2008 at 1:52 pm

    HIdup pak Karno!!

  • GOLDENBOY
    February 28, 2008 at 1:22 pm

    Setiap manusia Pasti mempunyai kesalahan,, janganlah mengungkuit-ungkit kesalahn orang yang sudah meninggal. Bangsa kita adalah bangsa yang beradab, kita tentu sedih mendengar cerita di akhir hayat bung karno.

  • Sontoloyo
    March 5, 2008 at 3:33 pm

    Memang suharto yang saya tahu diluar negeri terkenal dengan sebutan mantan diktator, bukan man presiden.

  • indah
    March 8, 2008 at 10:35 am

    ehm…seharusnya indonesia melihat segala sesuatunya tidak hanya kejelekannya tapi ternyata positifnya lebih banyak.. yang berhak menghakimi seseorang hanyalah Tuhan, dan kita bukan Tuhan jadi tidak pantas seseorang pemimpin harus di asingkan di Negara yang Kelahirannya belia kumandangkan… semoga segala sesuatunya mendapatkan balasan yang setimpal oleh ALLaH swt.

  • a9ytha asLavieNna
    March 8, 2008 at 5:46 pm

    meskipun w masih naka klas 7 es em pe, tp w sangat2 mengagumkan soekarno ma hatta,,

    mereka adalah pemimpin yg baik,,

    kalo mbaca sejarah beliau, rasanya air mata w ga akan prnh berhenti,,

    ya ALLAH,

    sekarang orang indonesia justru malah menjelek jelekan indonesia ketinggalann jaman lah de el el,,

    sedangkan dulu untuk membebaskan indonesia saja,

    darah sering ber cecer,,

    ya ALLAH,,

    sedangkan untuk sang plokamator pun tak mendapat keadilan yang benar-benar adil,,,

    🙁

    ya ALLAH,,

    sungguh ya ALLAH,,

    justru pemerintahan sekarang makin jelek [bukanny w sok ngerti n sok tua]

    sebenarnya w juga bukan pecinta sejarah tapi w selalu brusaha tuk baca sejarah para pahlawan yg wafat KARENA KITA!!

    berikannlah mereka tmpt terbaik d sisi mu,,

    amin..

    🙂

  • a9ytha asLavieNna
    March 8, 2008 at 5:50 pm

    tetapi pak seharto pun, g boleh d jelek2in!,,

    bunda pernah bilang, masa2 pak harto jd presiden adalah masa yg nyaman,,
    harga2 murah,
    g sprt skrg yg serba mahal,,

  • Daniel
    March 10, 2008 at 1:55 am

    I couldn’t understand some parts of this article Soekarno – Sejarah yang tak memihak, but I guess I just need to check some more resources regarding this, because it sounds interesting.

  • Bestcar Davistra
    March 16, 2008 at 12:36 am

    selamat malam, mas,
    boleh saya minta info lengkap tentang Pak RI yg pertama,..terutama sejarah asli tentang orang2 di dekat ..
    terimakasih sebelum nya..

  • I wish he were alive(?)
    March 20, 2008 at 2:23 pm

    Yah, “Millenium Tunggul Ametung” sudah dipanggil…… semoga tidak ada lagi ulah2 konyol anak2nya. Kualat dan karma buat para turunan “Tunggul Ametung2”. Sejarah bangsa ini memang panjang….. karena itulah bangsa ini harus jadi bangsa yang besar karena pengalaman;karena revolusi dan belajar dari kesalahan2 pre millenium.
    I wish pak Karno masih hidup …. walaupun tidak di Indonesia (Zurich?)tentu akan ketawa dan menangis……
    Bangsa ini adalah bangsa yang besar…. bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi jasa para pahlawan yang telah terkristal dalam sejarahnya.
    Selamat jalan kebenaran buat pahlawan,selamat datang Ratu Adil baru….

  • Soeharto
    March 21, 2008 at 6:24 pm

    Woi…beca’ udah diparkirin belum?

  • Gredinov
    March 25, 2008 at 4:18 am

    suharto meninggal masih banyak yang nangisin dia tuh..
    terutama si amin rais yang seenaknya saja bilang kalau dia harus dimaafkan, padahal dia sendiri bukan termasuk orang2 yang tertindas ketika suharto menjabat…
    mahasiswa pun hanya bisa cuek2 bebek terhadap kasus suharto..
    dan kini kasus suharto pun dengan sengaja ditutup2in dengan isu lain..

  • adityasani
    April 6, 2008 at 10:41 pm

    suharto itu kan orang golkar, karena golkar sedang berkuasa (JK), jd ya wajar klo suharto meninggal dengan kemewahan, apalagi wacana di”pahlawan”kan, itu sangat” politis.
    @Gredinov : amien rais itu kan termasuk orang yang dicekal klo bicara soal AS jaman suharto dulu. secara intelektualitas, jelas beliau ditindas. adalah baik bila amien rais memaafkan. mahasiswa mau cuap-cuap, demo berame-rame juga gak guna, malah kontra-produktif.

    mas iman, saya adalah cucu dari seorang teman Bung Karno, ketika beliau diasingkan ke Pulau Bangka. kakek saya sendiri hilang sampe sekarang, entah dibunuh Jepang, entahlah. yang jelas, tahun 67 itu saya ingat cerita ayah saya, seluruh usaha keluarga kakek dibredel habis suharto. sedih memang, tapi itulah kenyataan, ketika ekonomi-bisnis bersinggungan dengan politik. mungkin itu juga yang tidak diinginkan bung karno ketika dia fokus betul-betul pada nation-building, kesadaran politik dan pemebentukan karakter bangsa.

    salam JAS MERAH!
    best regards,

  • Rakyat Biasa
    April 15, 2008 at 3:47 pm

    Bangsa Indonesia memang paling kejam di dunia. kata Bung Karno
    Bayangkan, waktu Bung Karno bolak-balik ditahan oleh penjajah/belanda.
    mereka (penjajah) tidak pernah ada niatan mbunuh bung Karno.
    Tapi waktu Bung karno ditahan oleh bangsa sendiri (P’ harto), malah Bung Karno
    ingin dibunuh (dihabisi). Sampe-sampe B Karno bilang pada dokternya saat itu.
    “suntik mati aja aku ini, buat mati saja aku ini”, saking menderitanya lahir dan batin beliau.
    Emang dosa banget nih bangsa kita. shg Tuhan sendiri yg menghukum. dengan cara
    dibuatnya terpuruk politik, sosial, budaya, moral dan lain-lainnya.

  • genot
    April 16, 2008 at 6:25 pm

    Memang nama besar Bung Karno tak akan mudah Lepas dari Langit Indonesia ini bukan hanya Indoseia aja yang mengenalnya, hampir separuh dunia mengenal beliau. Memang perjalanan sejarah Bungkarno terlalu misterius untuk di kaji di Negri kita sendiri terutama bagi generasi ke 4,
    kita sebagai generasi penerus perjuangan seyogyanga bisa mengambil sisi terbaiknya saja dari penguasa kedua “PEREODE” tersebut yaitu ORDELAMA MAUPUN ORDE BARU karena manusia tidak lepas dari kesalahan-kesalan “Semakin Besar Nama Seseorang, Tidak Sedikit Pula Orang Yang Mencelanya” itu sudah merupakan hukum alam.

  • cak dh1k4
    April 18, 2008 at 1:51 pm

    seperti kata Bung Karno, JAS MERAH itu lho mas. Sejarah yang udah ada jangan sampai kita lupakan, kesalahan besar kita sebagi bangsa Indonesia adalah tdak pernah mau belajar dari sejarah kita sendiri, kalau tahu mungkin iya tapi belajar agar tidak terulang, kayaknya gak pernah. akankah kisah Soekarno akan terulang pada para pahlawan negeri ini yang masih hidup. Banyak para pejuang kemerdekaan yang “ora kopen”, dan bisa saja orang sekarang melihat para orang “ora kopen” tersebut menjadi enggan berjuang untuk bangsanya, karena buat apa berjuang kalau ujung ujungnya “ora kopen” padahal perjuangan tidak akan pernah berakhir, tapi mungkin kita yang akan segera berakhir.

  • arif mustang
    May 3, 2008 at 10:50 am

    kebenaran akan terungkap dan kebatilan akan hancur…. jangan mencampurkan kebatilan dalam kebenaran…. sesungguhnya yang batil akan terlihat….. kebenaran tdk ditunjukkan tetap akan terlihat, tetapi kebatilan walaupun disembunyikan akan terkuak….

    right or wrong is my founding father… thanks Soekarno…

  • ksd
    May 4, 2008 at 2:35 pm

    sekencang-kencangnya kejahatan lari kebenaran akan mengejar juga itulah kata pepatah lama yang pernah ada….soekarno adalah pahlawan besar yang telah menghidupkan bangsa ini….semoga bangsa ini segera tersadar dari mimpi..

  • si_omen
    May 6, 2008 at 7:48 pm

    duh Gusti, saya bener2 terharu baca postingan ini mas.. kok tega2nya orde baru memperlakukan Soekarno seperti itu

  • Harie fadli
    May 15, 2008 at 10:14 am

    Sang putra Bangsa….Sang putera fajar…Sang pembebas belenggu….itu yang bisa saya dedikasikan padamu Soekarno….seorang Bapak perjuangan yang hidup hanya untuk berjuang dan berjuang……..Diakhir hidupmu pun kau tidak menuntut apa-apa dari Bangsa yang telah meninggalkanmu ini…………..

  • andre
    May 21, 2008 at 3:56 pm

    soekarno jika hari ini engkau masih ada, aku yakin indonesiaku gak akan seperti ini…..
    semoga akan ada soekarno2 baru di masa mendatang

    tolong jangan hujat soeharto, dia gak kejam,gak diktator,tapi…………..BANGSAAAAAATTTT

  • arman
    May 22, 2008 at 12:36 pm

    Duh Gisti Allah Ingkana Maha Asih lan Maha Agung mugi arwah ipun bapak Soekarno pun paringi panggenan ingkang sak sae-saenipun panggenan,soho pun apuro sedoyo kelepatan ipun. Mugi ikang salah pun paringi pepadang lajeng saged ngewahi kesalahanipun ,sak lajeng ipun monggo sedoyo mawon sami sareng makaryo kagem karaharjannipun bangsa lan negara.Cekap anggen kita sami ndamel kesalahan,ampun dipun lajengaken malih.Ingkang salah mangke mesti seleh. Merdekaaa!!!

  • Djuliandra Atmo
    May 28, 2008 at 4:21 pm

    Demi Bangsa Demi Negaraku INDONESIA,
    Sudah cukup kita di adu domba oleh pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab, kita di giring untuk selalu di adu domba dari pemimpin-pemimpin bangsa kita yang besar ini. BANGSA ini harus sadar bahwa kita di buat untuk tidak menghargai PRESIDEN/Pemimpin Bangsa ini. Jangan lagi mau di adu antara Soekarno dan Soeharto, keduanya adalah putera-putera bangsa INDONESIA yang telah berbuat demi RAKYAT dan NEGARAnya. Soekarno telah mengantar
    Soeharto untuk memimpin bangsa ini menjadi lebih baik dari saat belum MERDEKA. Begitu juga Soeharto telah melanjuti cita-cita dan PERJUANGAN dari masa Soekarno, untuk mewujudkan masyarkat yang MANDIRI. Ingat itu…..!!!!
    Jadi mereka adalah putera-putera bangsa yang penuh dengan NASIONALIS dan mencintai NEGARA ini mereka adalah NEGARAWAN, jadi jangan mau kita di buat untuk melupakan JASA-JASA PARA PAHLAWAN KITA.
    Kalu tidak percaya bandingkan dengan PEMIMPIN-PEMIMPIN sekarang, apa yang telah mereka perbuat untuk RAKYATnya, NEGARAnya semuanya NOL BESAR. Mereka hanya berbuat untuk BANGSAnya saja yaitu sekelompok orang dari BANGSA-BANGSA PENJAJAH.
    Mari kita bersatu demi kemajuan RAKYAT dan NEGARA INDONESIA TERCINTA.

    Amanah mereka ada di kita para penerus bangsa PEMUDA PEMUDI INDONESIA.

    Semoga tuhan mau memaafkan kita yang selama ini telah salah menilai ORANG TUANYA, SAUDARANYA, PAHLAWANNYA, karena tipu daya orang-orang yang serakah dan jahat. Mari bersama kita mendo’akan mereka yang telah berjuang demi masa depan NEGARA INDONESIA.

    SOEKARNO dan SOEHARTO masih ada diantara kita manusia-manusia yang masioh memiliki jiwa dan hati nurani untuk kemajuan NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

    Terima kasih

  • Djuliandra Atmo
    May 28, 2008 at 4:34 pm

    Tolong menilailah dengan bijaksana, melihatlah dengan kenyataan, berfikirlah dengan keimanan.

    Negara ini maju dan berkembang karena mereka para pemimpin kita terdahulu SOEKARNO dan SOEHARTO.

    Mereka yang memerdekakan, mereka yang mewujudkan.

    SOEKARNO

1 2 3 4 5 8

Leave a Reply

*