Hari hari terakhir ini tak ada yang lebih heboh daripada kasus pembunuhan Nasrudin,yang melibatkan – belum terbukti – Ketua KPK, Antasari Ashar. Mendadak urusan capres, koalisi dan hiruk pikuk pemilu seperti tidak ada apa apanya. Biasa saja dan tenggelam. Pemburu berita lebih suka mencari tahu dimana Rani, salah satu tokoh kunci yang kini disimpan polisi di tempat rahasia, daripada mengetahui siapa calon wapresnya Megawati atau SBY.
Rani , yang biasa memanggil Antasari Bang Kumis. Traffic blognya mendadak tinggi. Blognya yang baru berisi 2 postingan bulan November 2008 – jauh sebelum kasus ini terjadi – kehujanan ratusan komen. Bersaing dengan blognya Maia, Chika , Tika atau Raditya Dika mungkin.
Setolol itukah Antasari yang kenyang asam garam, memerintahkan pembunuhan. Tambah khusut, apakah seloyal itukah Sigid Haryo Wibisono – mantan kekasih Yenni Wahid – sampai berbaik hati membayarkan uang mahar buat eksekutor. Ditambah, segegabah itukah Komisaris Besar Polisi Williardi mengatur operasi eksekusi.
Barang kali ada salah satu kandidat capres / cawapres, yang diam diam memperhatikan berita TV sambil bergumam. “ Bodoh, cuma menghilangkan nyawa satu orang saja bisa ketahuan “.
Tak tahu. Kita masih terus bertanya tanya. Tapi kita mesti sepakat bahwa ini adalah panggung tonil dagelan yang paling menyedot perhatian di republik ini.
Sialnya. Rani ketiban pulung, Padahal ia hanya mencoba hidup dan sekaligus hidup senang. Ia bagai Suci, ‘ Suci sang Primadona ‘ film lawas garapan Arifin. C Noer tentang dunia panggung Srimulat. Gadis panggung yang merajuk, dan pintar mendapatkan keuntungan dari pemujanya disana sini.
Saya melihat banyak Rani Rani yang seperti laron laron datang di belantara hedonisme kehidupan kota besar. Mereka yang melihat barometer materi dan uang sebagai alasan bisa bertahan hidup. Artis artis dan model baru yang tidak begitu terkenal – hanya sebagai figuran numpang lewat – tetapi memiliki 3 buah Blackberry di tangannya, hidup mewah, kacatamata Gucci dan pakaian seharga jutaan.
Kalau sudah terkenal bisa mematok harga 20 juta hanya untuk dinner date saja. Hanya makan malam. Kalau ada tambahan acara, tarifnya juga meningkat.
Gadis gadis diseputaran Mall yang rela demi pulsa, ajakan nonton, dugem lalu minta dibayarkan uang kos dan rela melepaskan malam panjangnya dengan lelaki lelaki lapar.
Nasrudin dan – mungkin Antasari – adalah lelaki lelaki itu yang menunggu di balik layar ketika Suci baru saja selesai turun panggung.
Mereka orang yang sukarela membiayai biaya kos, kontrak rumah, atau beli rumah dan mobil. Apapun sepanjang bisa memiliki badannya sebagai gadis simpanan. Hanya tubuhnya, bukan cintanya. Mutualisme simbiosis.
Sebagaimana semua itu berada dalam ruang privat. Saya tak berpretensi untuk membuat kuliah moral.
Tak ada salahnya menjadi orang cantik, dan pandai memanfaatkan situasi. Ini memang salah satu prinsip dasar mempertahankan hidup. Mendayagunakan seluruh potensi asli yang melekat di tubuh. Salah satunya selain otak, adalah modal fisik tubuh.
Yang salah jika kebablasan. Karena hidup tidak melulu berisi hitung hitungan untung rugi, cantik buruk atau kaya miskin.
Inilah yang dinamakan rahasia hidup. Siapa yang bisa menebak rahasia besar Gusti Allah. Baru kemarin Antasari dengan gagahnya dielu elukan menjadi pahlawan dan kini duduk kusut masai menghadapi 48 pertanyaan selama 7,5 jam di Mabes Polri.
Jangankan Rani. Subuh ini saya menyaksikan wajah Frank Lampard saja tak percaya bagaimana Chelsea harus kebobolan di injury time yang memupuskan berlaga di final Piala Champions. Rani juga tak menduga kalau hidupnya kini berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain, dalam perlindungan polisi.
Mudah mudahan Rani bisa bertahan kelak. Tidak seperti laron laron yang berdatangan menuju panas lampu. Akhirnya terbakar dan mati.
Terus terang saya ingin mengundangnya hadir di Pesta Blogger 2009. Bukankah blognya sudah dapat dikategorikan sebagai blog selebritis ?
48 Comments
itikkecil
May 7, 2009 at 10:02 amseru juga kalau Rani bisa hadir di PB nanti mas….
mbakDos
May 7, 2009 at 10:17 amruang privat yang sudah tak berlaku lagi ketika tersorot publik
Koen
May 7, 2009 at 10:23 amDulu ada yang bilang sih: Memang semua masalah di negara ini diakibatkan oleh para blogger.
Asiknya, nama2 yang ditulis di atas cuman punya dua vokal: I dan A. Rani, Maia, Chika, Tika, Raditya, … Iman … Wicak … haha, hihi, hush.
parvita
May 7, 2009 at 10:30 amMenarik, baru saja saya ngobrol2 sama teman saya di luar negeri tentang opportunisme. Sepertinya idealisme sudah makin pupus. Yang lebih sedih lagi, romantisme juga semakin tergeser oleh praktikalisme. Apa segitu susahnya hidup sehingga kita sudah susah untuk mempunyai idealisme dan romantisme? Atau apakah sekarang idealisme sudah dipatok hanya kepada hal2 materiil yang berujung kepada hedonisme saja?
Sama2 tidak mau kuliah moral. Mungkin memang sudah terjadi pergeseran nilai2 dan saya yang tidak sanggup mengikuti…nggeus kolot meureun.
nothing
May 7, 2009 at 10:31 amtak hanya lampard yang wajahnya terlihat memelas heran dinihari kemarin…semua pemain biru terdunduk lesu. tapi ini drama hebat, asik.
rey
May 7, 2009 at 11:14 amcuma pengen tau, kok bapak bisa tau kalo tarif dinner aja 20 juta?? hehehe…
asik juga ya kalo cuma nemenin makan malem aja 20 juta, udah disuruh makan, dibayari 20 juta pula, gue juga mau… gimana caranya? mmm tp cuma makan malemnya doang lho… 😀
Soal Chelsea, biarlah Barca yang akan menghadapi setan merah dan semoga Barca berhasil mengusir setannya, hehehehe 😀
Maap dah lama gak mampir sini…
Nazieb
May 7, 2009 at 11:38 amSaya sih curiganya ini lebih dari sekedar itu. Kisah asmara ini cuma jadi bumbu biar tambah hot.
Oh ya, ralat Mas, yang bener Sigid Haryo Wibisono, bukan Wibowo.
Mantan bos saya ituh 8)
meong
May 7, 2009 at 11:38 amgyahahaahaa….apakah ini postingan pelampiasan rasa sesal dan kesal?
kelemahan laki2 adalah power dan perempuan (seks) maka kelemahan perempuan adalah harta, huehehehe… *renungan singkat bin ngasal*
belum lama diskusi tentang fenomena laron-laron ini, dan obrolan mbleber ke prostitusi yg juga dilakukan oleh buruh2 pabrik testil. sempet berseloroh, walo motivasinya sama2 ekonomi, ujung2nya duit, tp beda. kalo yang buruh2 pabrik tekstil itu melakukan karena beratnya kehidupan, maka mbak2 cakep2 yg berprofesi sbg artis, dll (laron2 yg disebut mas iman) mereka melakukan karena terdesak kebutuhan (gaya hidup such as gadget, mode, kafe, nongkrong, dll).
rani pastilah belajar sangat banyak dari pengalaman ini, sama spt kita2 juga belajar dr kasus ini.
omong2, akhir tahun 2008, kalo ga salah, mama lauren pernah ngomong di tipi, bahwa thn 2009 ini selain masih rame kasus artis kawin cerai, juga bakalan ada skandal kelas atas. iya ga sih? ada yg ingat apa yg diomongkan mama lauren waktu itu?
pensiun kaya
May 7, 2009 at 11:43 amduh senangnya jadi Rani ya, blongnya dapat traffic tajam tuh..
iman brotoseno
May 7, 2009 at 11:52 amnazieb,
terima kasih koreksinya..maklum masih ngantuk gara gara melihat bola semalam
meong,
gaya hidup para laron adalah persoalan bertahan hidup he he
kuncoro,
hushhhhh !!!!
pensiun kaya,
ha ha ini rani baru saja mengajarkan resep bagaimana meningkatkan traffic blog
meong
May 7, 2009 at 12:35 pmbetul sekali mas iman, bertahan hidup.
para buruh bertahan hidup mikirin upahnya cukup utk bayar kontrakan, transport, makan, mungkin juga kebutuhan sekolah anak, maka laron2 bertahan hidup di tengah serbuan blackberry, guess, manolo blahnik, networking di kafe-kafe, etc
keduanya sama2 susah…mungkin aku juga ndak bisa bertahan kl diserbu godaan2 macem gitu 😛
oh raniiii…raniiii….
-GoenRock-
May 7, 2009 at 12:43 pmSatu pelajaran lagi bagaimana cara meningkatken trepik blog! 👿
bangsari
May 7, 2009 at 12:51 pmsayang sekali rani ra melu BHI. 😛
epat
May 7, 2009 at 2:14 pmwajah dan tubuh itu aset, begitulah kata mereka huehehe
andrias ekoyuono
May 7, 2009 at 3:16 pmooo mantan pacar Yenni ?
-may-
May 7, 2009 at 3:45 pmKutip “Padahal ia hanya mencoba hidup dan sekaligus hidup senang”
Antara “mencoba hidup” dan “hidup senang” itu udah beda cluster sih, Mas. Walaupun mungkin sekali yang satu merupakan eskalasi dari yang satunya 😉
BTW, tarif 20jt untuk makan malam itu sudah termasuk pajak atau belum, Mas ;)?
DV
May 7, 2009 at 6:37 pmSepakat! Ngundang Rani aja Mas, atau skalian Antasari nya 🙂
Kombor
May 7, 2009 at 7:34 pmSebelum diundang ke Pesta Blogger 2009 dan nongkrong di BHI, saya akan mendului untuk ngajak dia gabung KBBC 🙂
Almarhum Bapak pernah berkata kepada saya, “Gusti Allah kuwi menawa arep ngasorake uwong padha gampange karo carane ndhuwurake.”
bintang
May 7, 2009 at 9:04 pmliat deh metro tv skrang, exclusive si rani dan nasrudin…
Silly
May 7, 2009 at 9:39 pmkok blog saya gak disebut-sebut sih… khan blog saya juga “happening” *dipentung*
Jadi benar kata orang ya mas… kalo udah urusan si dede kecil yang dibawah itu *sambil nunjuk jempol kakinya ams Iman*… otak suka gak bisa mikir yah… 😛
pitik
May 7, 2009 at 10:09 pmmas, mbok aku dicariin yg spt rani…masalah modal dan biaya aku nyilih sampeyan disik wae…
cK
May 7, 2009 at 10:14 pmada yang bilang ini jebakan semata. ada yang bilang ini memang permainan orang kelas atas. entahlah, tidak bisa menilai. kita lihat saja kebenaran apa yang akan terungkap… 🙄
racheedus
May 8, 2009 at 12:36 amMudahan Rani bisa datang di pesta blogger itu, Mas. Tapi, boleh jadi tidak bisa, Mas, karena ia mungkin meringkuk di balik jeruji tahanan karena terlibat persekongkolan. Oh, mudahan tidak.
-tikabanget-
May 8, 2009 at 12:42 amwoh..
seleb blog baru..!!
saya udah komen lohhh…!!
zam
May 8, 2009 at 12:49 amapakah laron-laron itu juga berada di tempat syahkodap?
*masang petromaks*
rani yang bukan juliani
May 8, 2009 at 2:09 amhuhuuu saya ingin menuntut atas pencemaran nama baik
*pundung*
denologis
May 8, 2009 at 7:21 amhahaha..
rani memang bagai kejatuhan bulan.. -atau malah jatuh dan tertimpa tangga? :d
btw,,Pesta Blogger memang untuk seleblog yah? :p
geblek
May 8, 2009 at 7:48 ambiarlah so rani menjawab semua apa yg selama ini jadi hiruk pikuk republik ini
evi
May 8, 2009 at 8:36 amruwet.
wanita itu memang hebat *ojo protes* 🙂
haris
May 8, 2009 at 8:39 amsepakat jika rani datang ke PB 2009! jadikan bintang tamu!
Ihsan Kusasi
May 8, 2009 at 8:46 amwaspadalah… virus H1N1 flu babi… virus R4N1 flu caddy… waspadalah…
Adhini Amaliafitri
May 8, 2009 at 7:36 pmmendadak rame banget emang blognya rani 😛 padahal 4 hari yg lalu bw kesana, blum sampe ratusan atau ribuan gt! ckckckckck
pesona rani dasyat euy! hahaa
kenny
May 8, 2009 at 8:39 pmbang kumis…bang kumis
bahtiar
May 8, 2009 at 8:50 pmikut2tan nge-klik rani 🙂
Sugeng Rawuh
May 8, 2009 at 9:04 pmTempat rani jadi tempat Iklan Gratis, . . .Chelsea harus kebobolan . . . . berduka cita nie deh saya . . . .
bonek kesasar
May 9, 2009 at 1:47 amDulu rasanya saya nggak pengen percaya dengan fenomena laron laron. Namanya manusia, nggak harus di dunia gemerlap kalau mau bobrok. Tapi kalau yg cerita adalah orang yg sehari harinya bergumul dengan dunia gemerlap, masihkan saya nggak percaya?
Mbuh, yang jelas makin ngelus dodo. Segitu mudahnya iman tergoda.
Di belahan dunia lain, sing sugih malah ngobong duwik. Muak dengan paparan hidup materialistis. Dunia oh dunia..
wieda
May 9, 2009 at 3:57 amlooh mas imam aku ini kan tukang gosip? koq aku ndak diundang pesta blogger to?
wong aku aja ikutan ngomen di blog nya rani koq…pas masih dua puluhan……..(maksudku ben ikutan ngetop ngono looh)
mudz069
May 9, 2009 at 4:13 amWeh, apa bisa, apa mungkin ? ya bisa saja, ya mungkin saja.
Didalam situasi under pressure, tingkat stress bisa mengalami akselrasi dengan cepat dan hasilnya adalah sebuah output yang kadang ndak masuk akal, yang diluar nalar.
Sebelum diekskusi, Astini bisa menghabisi orang hanya gara gara duit 20 ribu. Malah ada yang bunuh teman sendiri karena masalah uang 1500 rupiah.
Para aktor intelektual diatas saya rasa bukanlah orang orang bodoh tapi mungkin bisa jadi mereka menggunakan “kebodohan” itu sebagai alibi. Sharon Stone saat di Basic Intinc juga menggunakan model yang sama…………..begitu bodohkah saya membunuh seseorang persis dengan apa yang tertulis di novel saya ?
Barangkali mereka menyangka bahwa dengan 2 selongsong peluru polisi hanya sampai pada pistol kaliber 38 dan bukan pada siapa serta dimana senjata itu dibeli.
Hidup Rani,
Ah, andai kemarin ikut nyaleg, akan ada satu suara untukmu.
iman brotoseno
May 9, 2009 at 3:13 pmKombor,
mestinya Rani diajak komunitas Bloger Benteng tuh..khan area Tangerang
May,
20 juta termasuk pajak, dan restitusi ciuman setelah makan malam he he
lance
May 9, 2009 at 3:15 pmwe;ve seen lot of rani in our industry ya man..
hedi
May 9, 2009 at 8:17 pmkalo blackberry 3 sih masih cemen, mas…lha ini ada artis nyanyi jarang, sinteron enggak, iklan enggak, tapi mobilnya BMW serie paling anyar dan rumahnya di permata hijau hihihi
Bang Del
May 10, 2009 at 9:27 amprofesi jadi cady bisa kaya juga ya 🙂 jangan-jangan malah bisa lebih kaya dari yang maen golf.
dazkudakumping
May 10, 2009 at 3:14 pmmas Iman,Rani dan yg lain hanya lah korban. Korban virus moral dan akal budi. Kalo yg lain jg korban, korban bisikan hasrat dan nafsu birahi. Jd siapa donk tersangkanya?
nicowijaya
May 10, 2009 at 4:52 pmlah, aku semalem mau jual diri lagi mas:D
acip
May 10, 2009 at 8:54 pmhfffff…….salah satu korban dari media…betapa kejamnya…(mode merenung :on)
betapa rentannya para manusia bila di hadapkan dengan duit…maka bersyukurlah kita…yang masih bisa mengalihkannya ke sini…hehehe
buat mas Imam…keep it sharp!!!!!!!!!
angga
May 12, 2009 at 3:15 pmwah mantap tuh mas, rani di undang di pesta blogger
gus farid
May 24, 2009 at 7:12 pmsaya salut pd foto2nya. selalu ilustratif, ekspresif, pas. bravo, mas iman.
Asyiro
May 29, 2009 at 5:20 pmYeah, segelintir kisah anak manusia dibelantara Jakarta yg tentu banyak binatang buasnya. Kasihan memang, tapi mau gimana lagi, kita tunggu saja endingnya.
Mudah-mudahan kita bisa jadi penjinak binatang buas dibelantara Jakarta ini, mas.