Kalau kita sempat mendengarkan pidato pidato politik presiden kita atau bahkan para pemimpin partai dalam musim kampanye lalu. Kita selalu bertanya tak pernahkah mereka memikirkan teknik pidato atau orasi yang menggugah. Apapun itu pesan dan semangat isi pidatonya. Padahal ini dapat dipelajari dan menjadi bagian dari strategi komunikasi massa.
Umumnya pidato atau teknik bicara mereka membosankan, datar sehingga tak heran ketika dulu SBY pidato dalam kursus Lemhanas, ada saja peserta yang tertidur.
Tentu saja kita tak usah bicara teknik pidatonya mantan Presiden Soeharto atau Gus Dur.
Megawati mencoba pekik merdeka sebagai sapa salamnya. Kalau Jusuf Kalla masih sedikit tertolong dengan gaya incognitonya mengundang beberapa peserta naik ke panggung untuk melakukan tanya jawab. Tapi secara gesture bahasa tubuh dan teknik masih parah. Apalagi Wiranto.
Prabowo sedikit meledak ledak, hanya kelemahannya pidatonya terlalu berat dengan muatan istilah istilah text book. Terkesan menggurui.
Padahal pidato menjadi penting untuk mempengaruhi massa. Tidak penting isi pidatonya benar atau salah. Yang penting orang yang mendengarkan percaya dan terlibat dalam emosi ini.
Jika sudah begini, kita teringat dengan Presiden Soekarno. Siapa yang bisa mengalahkan gaya orasinya. Ternyata ini bukan sekadar bakat atau gift. Ini dipelajari secara khusus selama bertahun tahun.
Tidak hanya Soekarno. Hampir tokoh tokoh lama seperti Muso, Syahrir, Amir Syarifudin sampai Natsir selalu memukau massanya kalau berpidato. Bahkan Aidit bisa menyelipkan sajak dalam orasinya.
Semasa mahasiswa, setiap malam Bung Karno berlatih pidato di dalam kamarnya yang sempit. Dalam temaram lampu, ia berteriak teriak melatih intonasi dan cara bicaranya. Membuat kadang kala ia dimarahi oleh penghuni kamar sebelah atau bapak kosnya.
Dengan bertebaran sekolah komunikasi, presenter dan sebagainya. Sepertinya penting juga para calon presiden, juru kampanye, ketua partai, mengambil kursus kursus reguler. Siapa tahu membantu.
Jangan anggap remeh. Pidato yang baik setidaknya akan mempengaruhi massa terutama floating mass dan massa akar rumput yang masih dominan.
Coba dengarkan isi pidato Bung Karno dibawah ini.
42 Comments
dazkudakumping
May 10, 2009 at 3:25 pmPertamax !! horee…:”D
pensiun kaya
May 10, 2009 at 4:15 pmbelum ada presiden kita yang seprovokatif Adolf Hitler kayanya..:-)
salam
Koen
May 10, 2009 at 4:35 pmTapi dari isinya pun; pidato para ‘pemimpin’ kita … π
nicowijaya
May 10, 2009 at 4:56 pmaku juga kemaren mbahas gaya pidatonya JK dari belakang panggung. not bad lah tim pencitraanya..
Yoga
May 10, 2009 at 6:16 pmKeknya para calon “pemimpin” kita bisa belajar dari para ustad-ustad kondang… π
denologis
May 10, 2009 at 7:33 pmsoekarno memang orator bangsa ini. π
Abihaha
May 10, 2009 at 7:56 pmSurya Paloh lumayan mas… Pidatonya lho ya, actionnya sih kurang paham.
acip
May 10, 2009 at 8:43 pmwew…mas Imam…malah sampeyan bandingin ama pidatone pak Karno…biar orang ga sekolah,ga tau sapa tu pak Karno…pasti lebih milih pidato yang sampeyan lampirkan mas….
emang pejabat kita udah pada garing semua…malah klo orang jawa bilang ‘GERING!!!!!!!’,kari ngenteni matine ae…
tukang Nggunem
May 10, 2009 at 9:51 pmmari kita tunggu pidatonya manusia kursi PB 2009, hehehe…sugeng ndalu pak Iman…
Nazieb
May 11, 2009 at 1:16 amKebanyakan bukan pidato sih, mas.. tapi pelajaran membaca cerita..
π
DV
May 11, 2009 at 2:48 amAku punya pemikiran tersendiri, Mas Iman….
Mungkinkah orang2 masa kini tak terlalu jago ber predato karena mereka merasa itu bukan lagi senjata ampuh ngegaet massa.
Mereka punya uang untuk diselipkan dlm amplop untuk diberikan orang2 dan mereka merasa media massa akan melengkapi pidato mereka pada edisi esok pagi, so untuk apa?
Mungkin begitu… Mungkin.
adi
May 11, 2009 at 7:34 amsoekarno selevel castro dan guevara waktu itu. kl utk sekarang sih yg retorikanya paling yahud ya chavez.
evi
May 11, 2009 at 8:02 amcoba Pak Iman pidato *pengin denger* hahaha…. π
bangsari
May 11, 2009 at 8:14 ambung karno emang belum ada tandingan. padahal kalo dipesantren-pesantren, ada diajarkan teknik berpidato lho. tapi herannya ga ada yang muncul sampai ke politik. π
Adhini Amaliafitri
May 11, 2009 at 10:55 ambung karno suaranya aja udah bikin merinding. ditambah karisma’nya dia dalam berpidato, klop sudah! sayangnya gak bisa liat beliau pidato langsung. cuma dari rekaman2 video jadul ajah π
epat
May 11, 2009 at 12:05 pmjadi pemimpin itu memang susah, lebih mudah jadi ketua π
roi
May 11, 2009 at 4:41 pmini kali pertama buat saya mendengarkan pidato Bung Karno. Dulu saya hanya dengar cerita orang bagaimana Bung Karno berpidato: berapi-api, menyemangati….
jauh beda dengan politisi kita sekarang ya Mas
yoyok
May 11, 2009 at 5:34 pmkok dipilih pidato yg ini mas ? :p
yoyok
May 11, 2009 at 5:43 pmbtw
coba ketik ini di mesin google π
“Sukarno speech source:life”
yoyok
May 11, 2009 at 5:45 pmeh sorry…maksudku masukin “Sukarno speech” ke link ini
http://images.google.com/hosted/life
Kombor
May 11, 2009 at 8:21 pmNggak kebayang kalau SBY mampu berpidato seperti Soekarno. Tentu Demokrat akan menang 60 persen dan partai saya nggak lolos PT.
Era saat ini saya kira Obama patut diperhatikan. Kalau Chavez belum pernah lihat pidatonya.
-GoenRock-
May 11, 2009 at 8:44 pmSepertinya pemimpin2 kita musti sekolah teater ya Mas? Biar ngerti gimana menginterpretasikan pidato mereka menjadi impresif dan kharismatik π
bahtiar
May 11, 2009 at 10:38 pmkalo Bung Tomo, mas?
*udah pernah denger versi yg ngajakin arek-arek suroboyo melawan belanda via radio itu*
racheedus
May 12, 2009 at 12:00 amLho, kenapa emang pidato Gus Dur, Mas Iman? Kok nggak perlu dibicarakan lagi? Emang nggak mutu dan saking garingnya?
Oh, ya, kalo semua pemimpin pintar pidato, bisa-bisa nanti jadi anggota NATO (No Action Talk Only).
boim
May 12, 2009 at 7:02 amkita bangga memiliki soekarno karna dia salah satu pemimpin dunia yang jago orator laksana napoleon bonaparte . pertanyaan sekarang apakah negara ini bisa melahirkan orator ulung kayak dia ?
sugeng rawuh
May 12, 2009 at 11:08 amwaduh penyusun pidatonya gimana tu . . . , mestinya kita perlu memperhatikan pola pendidikan di negeri ini karena anak cucu kita yang kelak akan menjadi generasi penerus untuk meluruskan pidatonya biar ndak garing . . . .
iman tok
May 12, 2009 at 12:42 pmOrator ulung=penakluk wanita..setuju??
ebeSS
May 12, 2009 at 3:49 pmpidato soeharto selalu terpancang teks . . . . . π
pidato gus dur . . . . . mo pake teks gimana yaaa !
afwan auliyar
May 12, 2009 at 4:32 pmwew….. emang untuk bisa berorasi spt itu, memang harus berlatih dan berlatih lagi π
nadia febina
May 12, 2009 at 7:20 pmwakakakak.. isi pidato nya itu lhooo… π
bisa aja nih mas iman naronya yg itu, π
edratna
May 12, 2009 at 7:37 pmJadi ingat saat sMP, sering mendengarkan pidato bung Karno di radio…
Kalau baca buku “Imperium”, maka Cicero dalam melatih pidatonya, bicara di pinggir pantai, agar suaranya dapat mengalahkan ombak yang berdebur.
Rusa Baweanβ’
May 12, 2009 at 11:53 pmitu yg namanya ilmu retorika ya pak????
Ihsan Kusasi
May 15, 2009 at 11:34 amPemimpin yg pintar pidato belum tentu pintar manajemen.
Pemimpin yg pintar manajemen belum tentu pintar pidato.
Saat ini, Indonesia butuh pemimpin yang pintar pidato dan manajemen sebuah negara.
Siapa?
djaka
May 16, 2009 at 11:17 pmAneh ya, pidato penuh omong kosong, jargon, tapi emosi ini bisa membuat bangsa ini bangga … memang ketika mendengarkan pidato tidak boleh lepas dari konteks zamannya. Kalau saya dengar ini di masa sekarang, barangkali saya langsung pergi … capek.
Btw, bahkan Ernest Douwes Dekker pada wkt mempekerjakan Sukarno sbg guru di sekolahnya (Ksatrian Instituut) mendapat laporan dari penilik, bahwa ‘guru ini (Soekarno) mungkin kelak menjadi orator ulung tetapi jelas tidak akan menjadi guru yang baik’.
Anton
May 17, 2009 at 2:58 amuntuk zaman sekarang teknik orasi macam sukarno dah kurang ok. kalau saya sih lebih milih pidato gaya obama yang kontennya benar-benar matang..
ya, tidak ada yang melakukan orasi lebih baik dari hitler…
(maksud saya, titik acuannya bisa kita geser dari sukarno ke orang lain π )
-tikabanget-
May 18, 2009 at 8:12 pmSayah lebih prefer dengerin Rene Suhardono ngomong kayaknya..
Betewe, Prabowo mungkin masih terbawa gaya militernya.
Begitu kata Paman. Dia terbiasa ngasih perintah dan dia tak biasa dibantah.
Ngeyel, masuk sel.
Hihi..
ChokY
May 25, 2009 at 7:33 pmmasih mencari pemimpin yg sebenarnya :hammer:
Asyiro
May 29, 2009 at 5:13 pmDitempat saya ada kursus/pelatihan yg disebut TALENT SCOUTING, mas. Mencari dan mendidik mereka yg berbakat. ARTIKULASI, INTONASI, EKSPRESI, GESTURE. Sebenarnya sih disiapin untuk DUBBING (MENDIDIK CALON DUBBER) tp Seni Peran/Akting, Seni Drama Radio juga kita berikan sbg pembekalan….. (wuah, jadi promosi, maaf).
Silly
June 5, 2009 at 2:10 amPidatonya Obama keren dong π
Mungkin emang mesti saya yang turun tangan dulu baru bisa ada yang berbobot kali mas… *diinjek2 lagi* :)) π
joni
July 5, 2009 at 7:53 am@rachedus: kenapa anda tersinggung klo pidatonya gus dur jelek?mmg kenyataan, lgpula dia bkn org yg cocok jd pemimpin bangsa ini. liat konteks dong jgn cm asal njeplak.
pidato/orasi mutlak mjd salah satu unsur yg harus dimiliki seorang pemimpin shg dpt membakar semangat pengikutnya.
Alfredo
April 9, 2010 at 10:35 amTook me time to read all the comments, but I really enjoyed the article. It proved to be very useful to me and I am sure to all the commenters here! It’s always nice when you can not only be informed, but also entertained! I’m sure you had joy writing this article.
referensi buku kuliah
September 12, 2011 at 1:07 amartikel yang menarik. sekedar info bahwa kami menyediakan buku2 ilmu pendidikan sebagai bahan referensi kuliah dan skripsi. dengan harga mahasiswa
terima kasih.
salam