Dalam wawancara yang ditayangkan di TV One, The Commander Munarman mengatakan,β Saya sudah membantu tenaga kerja Indonesia di luar negeri, saya sudah membantu para buruh yang hak haknya terabaikan. Hanya satu yang saya belum lakukan. Membantu umat Islam. Itu alasan mengapa saya melakukan semua ini β.
Saya membayangkan betapa peka dan sensitif lelaki ini.
Sementara hari ini saya kehilangan kreatifitas saya. Janji pembuatan story board iklan berikutnya belum bisa saya tebus. Hanya menatap power book Mac dan mencomot isi pesan YM dari Dimas .
β mas iman nama mas iman muncul di novel beauty for killing… mau ngomong itu aja si, hehe… dah mas iman β.
Akhirnya ada yang membaca juga karakter figuran bernama Iman Vrotosceno yang berprofesi sutradara di novel itu.
Ya saya kehilangan daya peka . Berputar putar harus menulis apa.
Ketidakpekaan itu bisa menghancurkan apa saja, termasuk hubungan dengan orang yang kita cintai. Apakah ada kenikmatan yang bisa mengalahkan sebuah hubungan yang saling sensitif dengan orang yang kita cintai ?
Sungguh ini postingan yang paling tak bermutu dari sejarah blog ini, dan saya tetap memaksa untuk menulis.
69 Comments
mitra w
June 12, 2008 at 11:30 pmbuset, yg gini dibilang gak mutu?? π
hehe, eniwei mungkin sementara gak peka dalam satu sisi, agar bisa melihat lebih jelas sisi lainnya, agar menjadi lebih peka dan bijak (huehuehue…)
aminhers
June 12, 2008 at 11:32 pmKepekaan sosial kita kadang2 naik turun. Tapi ketika kita ” merasa ” tidak peka, berarti kepekaan itu sudah muncul.
Postingan ini berarti bagi saya,Mas Iman, saya merasa di ingatkan untuk banyak melihat pada sodara kita yang lagi tidak beruntung.
salam,
aminhers
silly
June 12, 2008 at 11:39 pmSama… saya juga kehilangan daya peka…
dan ini sungguh komentar paling tak bermutu dalam sejarah perkomentaran saya… dan saya tetap memaksa komentar…
ada ada aja emang…
*ditimpuk novel beauty for killing*
Fadli
June 12, 2008 at 11:53 pmMunarman.. tokoh yg menarik..
btw kok tumben Pak cuma 2 paragraf π
Anang
June 13, 2008 at 12:33 amorang sehebat mas iman bisa kehilangan daya peka… ah gak mungkin… lagi menurun aja gak hilang..,
sluman slumun slamet selalu
June 13, 2008 at 12:42 amidem
Totok Sugianto
June 13, 2008 at 12:56 ambiarpun saya lagi males nulis di blog .. paling gak saya masih rajin tulis komentar hehehe π
PANDA
June 13, 2008 at 1:05 amkadang-kadang daya peka membuat pertimbangan terlalu banyak. yang spontan gini, yah jadi lebih enak dibaca toh. moga kepekaan tak berujung pada kekerasan.
Nazieb
June 13, 2008 at 1:12 amAh, Anda masih peka kok.. Peka terhadap ketidakpekaan Anda..
π
Epat
June 13, 2008 at 2:34 amkebanyakan begadang nonton piala euro kali mas π
Hedi
June 13, 2008 at 3:19 amSoal Munarman, apakah TKI dan buruh yang dia bantu itu ga satupun beragama Islam?
kw
June 13, 2008 at 5:54 amayo mas menulis lagi. ada teman yang pernah cerita, untuk menghasilkan selembar foto yang bisa di muat di majalah NG, ia perlu memotret ratusan kali. π
edratna
June 13, 2008 at 6:19 amApapun mas Iman masih sempat menulis, saya hanya sekedar blogwalking, bahkan komentar temanpun belum sempat saya jawab.
Rasanya bulan Juni ini capek banget, banyak hal yang harus diselesaikan…
tukangkopi
June 13, 2008 at 7:12 amberarti otaknya mungkin harus istirahat dulu, mas. kasian juga kerja keras terus setiap hari… π
iway
June 13, 2008 at 7:26 amkayaknya perlu ke pengalengan lagi tuh mas π
bangsari
June 13, 2008 at 8:06 amwah, perlu jengjeng ngajak zam tuh mas…
arif
June 13, 2008 at 8:23 amBermutu ini. Curhat yang bermutu.
Perjalanan Munarman memang menarik. Sedikit yang saya tahu: kontras, YLBHI, simpatisan HTI, lalu FPI.
Mudah-mudahan yang terakhir ini dia istiqomah. Kalau enggak, bisa-bisa tahun depan dia balik 180 derajad dan menjadi pembela Ahmadiyah. Bisa kemakan omongannya ndiri yang soal halal darah itu.
aprikot
June 13, 2008 at 8:33 amaku yo khilangan semangat ngeblog mas, tp klo kopdar jalan trus.
kapan ke citarik??
Fitra
June 13, 2008 at 8:38 amini lagi ga puguh ya mas perasaannya? hehehhehe
didut
June 13, 2008 at 8:54 ampergi ke suatu tmp yg terasing mungkin membantu mas π
Donny Reza
June 13, 2008 at 9:20 amMaen sama anak2 mas Iman, tinggalkan dulu notebook dan segala macam teknologi … banyak-banyak jalan kaki supaya bisa ‘melihat’ lebih banyak hal-hal yang mungkin terlewat kalau naik kendaraan … hehe … hanya saran π
Nayantaka
June 13, 2008 at 9:54 amGak peka tidak sama dengan pekok to kang?
ngodod
June 13, 2008 at 10:22 amkeliling kota naik angkot…
kadang2 bisa membantu.
Donny Verdian
June 13, 2008 at 10:31 amKenapa lho kok jadi ngerasa nggak peka?
Apa karena penat melihat topik mana saja yang harus dituliskan?
Terlalu banyak kejadian2 yang membuat kita selalu gelisah mungkin sebabnya.
Anda capek, beristirahatlah atau cari topik lain yang masih menarik dan berenergi positif.
Kenapa tidak mengulas EURO2008 saja?
Itu kan hobi Anda, Mas!
andrias ekoyuono
June 13, 2008 at 10:41 amada ya novel “beauty for killing” ? tentang apa mas ?
AgoyYoga
June 13, 2008 at 11:06 amIni manusiawi kok… dibawa santai saja π
dilla
June 13, 2008 at 11:12 amaah…hanya perasaan mas iman saja…:)
eh, tapi lelaki itu kadang memang suka tidak peka, kalo dah gitu…uuugghh..cepek degh….
pinkina
June 13, 2008 at 11:13 amsudah waktunya untuk refreshing……….. refreshing yuk massssss………………
dina
June 13, 2008 at 11:19 amhaa???!!
an artist kehilangan daya peka?
that’s like a scientist kehilangan curiosity..Bahaya! Selamatkan mas Iman..
π
dina
June 13, 2008 at 11:20 ameh, mas, kamu lagi ngece munarman yaa???
Sari
June 13, 2008 at 11:28 amPadahal saya mau tau loh pendapat mas soal munarman yang katanya membela islam. Karena saya sendiri islam tapi saya benci sama kekerasaan. Karena masalah ataupun perbedaan pasti selalu ada. Masa setiap sesuatu yang berbeda selalu main jontos dan saling bunuh. Tau ga seh seorang ibu melahirkan itu antara hidup dan mati jadi tolong dong hargai nyawa dan ruh yang diberikan Allah. Dan Islam mengajarkan untuk cinta damai dan saling mengasihi. Sori nih ga nyambung abisnya ngomongin munarman dan FPI bikin gregetan.
Jendral Bayut
June 13, 2008 at 12:38 pmkalaupun merasa lagi ga peka itu sih tanda manusiawi mas
manusia memang diciptakan untuk naik turun
masa konstan terus π
setan jengjeng
June 13, 2008 at 1:17 pmsepertinya perlu jengjeng ini, mas..
π
Ayi
June 13, 2008 at 2:01 pmMinum kopi yuk, mass π
adi
June 13, 2008 at 2:21 pmlho masih pake powerbook ? *toss*
*salah pokus*
Catshade
June 13, 2008 at 3:37 pmKalo terlalu peka, malah bisa jadi over-sensitif…disenggol sedikit langsung mencekik dan menggebuk >_>
Ahmad Sahidah
June 13, 2008 at 3:43 pmSilahkan berubat untuk membela siapa saja, tetapi tidak berarti memberangus yang lain bukan? Membunuh satu orang, sama dengan membunuh manusia seluruhnya (al-Qur’an), adalah ayat yang seharusnya membuat kita tidak serampangan mengayunkan mata pedang kepada manusia.
Hentikan perang dan kekerasan!
max
June 13, 2008 at 4:24 pmdianggap tidak mutu? ini masih bermutu kok Mas… pede aja lagi. Wong si Munarman aja pede main timpuk krn merasa apa yang dilakukannya dianggap bermutu π
Iman
June 13, 2008 at 5:34 pmAdi,
somehow power book is still the best lho dibanding macbook pro…
( in terms of editing and graphics stuff ) he he..
Dina,
nggak ngece ah..masak saya ngece hi hi
zam,
program ciater tangkuban perahu harus direalisir nampaknya…
benwae
June 13, 2008 at 5:44 pmLBH, YLBHI, Kontras dimana Munarman pernah aktif , juga melakukan pembelaan kepada beribu-ribu orang Islam…dari Kasus Tajung Periok….. ketika belum ada Tim Pembela (yang mengatasnamakan agama para aktifis LBH telah memperjuangkan mereka) , begitu juga ribuan buruh (yang pasti sebagaian besar beragama Islam), ribuan korban Kedung Ombo, Ribuan orang Aceh, ribuan petani yang diambil tanahnya oleh perkebunan dan tentu yang lain-lain mereka adalah umat Islam….!!!!!! Apakah Munarman tidak menganggap mereka Islam….? Atau belakangan setelah bergabung dengan Ormas (yang menggunakan label islam) dia mendapat kesadaran baru ….untuk mengatakan yang bukan kelompokku adalah bukan Islam?…Anehhhhh. Ya Allah Engkaulah Maha Pemberi Petunjuk
calonorangtenarsedunia
June 13, 2008 at 6:20 pmSabar, Mas. Refreshing dulu. Ngamar mandi bisa memunculkan kreatifitas loh…
venus
June 13, 2008 at 7:57 pmwuah, tertinggal beberapa entry. ya ya, semua orang sednag kehilangan kepekaan. sepertinya…
ketela
June 13, 2008 at 10:06 pmlumayan lah dari pada manyun
jonijontor
June 13, 2008 at 10:09 pmkalau jujur seperti ini, berarti mas iman masih peka, apalagi kalau berani bilan tulisan ini ga bermutu peka sekali mas π
yuswae
June 13, 2008 at 11:05 pmlah saya malah lama gak nulis di blog mas… π
nico
June 14, 2008 at 2:10 amoo ini toh. Bru ngeh sy mas. Smg dsini kpekaanya dapet lg*sambil nonton belanda prancis, hehehe, bru 9 menit udh 1-0*
Yoyo
June 14, 2008 at 1:11 pmmudah-mudahan bukan kehilangan kepekaan, karena kasih komentarnya begitu terlambat π
elly.s
June 14, 2008 at 11:45 pmya mas iman lagi ndak peka…
lama ndak mampir ke blog saya..
padahal saya mampir n komen terus disini…
kabooorrr!!!!
ram234
June 15, 2008 at 1:55 amhey man, wake-up, agar lebih peka coba ikut berpolitik dah, wuih, pasti jadi tambah peka(+k, dengan rumus +k=korupsi) lagi ama jeritan rakyat miskin??
Iman
June 15, 2008 at 12:59 pmmbak elly.
iyaaaaa…kemarin mampir di ketok ketok,gag dibukakan pintu ???