Dalam bukunya ‘Manusia Indonesia ‘ Mochtar Lubis menulis ciri ciri manusia Indonesia. Salah satunya adalah superstitious , percaya dengan takhayul atau hal hal yang tidak masuk akal. Ini tidak melulu berhubungan dengan setan, jin dan sebagainya. Bisa juga pola pikir yang tidak rasional atas sikap ekspektasi terhadap suatu hal, yang ujung ujungnya adakah jalan pintas. Budaya tradisi bangsa kita menulis cerita cerita seperti ini. candi yang dibangun semalam sampai pemahaman Ratu adil.
Jadi jangan salahkan kalau Joko Suprapto bisa mengklaim menemukan teknologi membuat bensin dari air. Salahkan mereka para penguasa yang bermimpi menemukan jalan pintas untuk memakmurkan bangsanya.
Galileo Galilei divonis mati karena mendukung teori Copernicus bahwa matahari adalah pusat tata surya. Teori ini bertentangan dengan gereja – waktu itu – yang menggangap bumi adalah pusat tata surya. Ia mengatakan, ‘ Kebenaran adalah aboslut dan saya akan membawanya ke nereka ‘.
Joko tentu berkilah dengan dukungan tersirat Wapres Yusuf Kala, bahwa jaman dahulu semua penemu dianggap gila. Seperti Thomas Alfa Edison dan Alexander Graham Bell. Pada akhirnya jaman membuktikan mereka tidak gila dan umat manusia harus berterima kasih kepada mereka.
Tentu Joko Suprapto bukan Galileo yang tegar sampai akhirnya hayatnya hidup di pengasingan di Arcetri, Italia. Joko harus membuktikan bahwa ia tidak gila dan memenuhi aspirasi sebagian orang di negeri ini . Sesuatu yang dinamakan harapan.
Jalan pintas membuat akal pikiran kita terbelenggu oleh janji janji. Apakah itu palsu atau tidak. Bahkan seorang Sawito jaman dulu pernah membius pikiran proklamator Bung Hatta, tokoh Islam Buya Hamka sampai Kardinal Darmoyuwono untuk menyetujui menandatangani surat pelimpahan kekuasaan dari Presiden Soeharto kepada dirinya. Ia digambarkan sosok ratu adil yang akan membawa kepada kejayaan bangsanya. Pada akhirnya Sawito diseret dengan pasal subversi karena tidak ada pasal orang gila.
Juga ketika Menteri Agama kabinet Megawati yang bermimpi mendapatkan harta karun hanya dengan menggali situs sejarah.
Tentu masih ingat dengan berita harta karun deposito orde lama yang disimpan di Bank Bank Swis sehingga membuat Presiden Soeharto membentuk team khusus untuk memburu harta peninggalan itu yang jumlahnya ribuan trilyun dan bisa mensejahterakan bangsa ini.
Sebuah pemerintahan yang dijalankan dengan perpaduan kultur klenik tentu melecehkan para orang yang berpikir waras, seperti misalnya pegawai BPPT atau Kementrian Ristek yang sama sekali tidak dilibatkan dalam proyek Blue Energy.
Kita sekali lagi selalu berkiblat dengan jalan pintas, dalam segala ruang kehidupan. Dimana yang dinamakan bersyukur dengan apa yang kita miliki dan mencoba hidup didalamnya. Apapun bentuknya dan jalannya.
Ada teman wanita saya selalu mengeluh karena dadanya kecil, dan ia selalu mengimpikan memiliki buah dada besar. Padahal di belahan dunia sana, mungkin dada rata lebih sensual. Gwyneth Paltrow tetap masuk dalam salah satu wanita tersexy di dunia walau dadanya rata. Entah kebetulan atau tidak, begitu ia mengetahui saya akan membuat film iklan cream pembesar payudara. Ia langsung menelpon
“ Bisa minta sample produknya ? “.
Ini serba sulit. Pertama saya harus terpaksa mau tidak mau mencasting wanita wanita berdada semog sekaligus memenuhi ekspektasi teman saya yang mau mencoba obat cream itu. Kedua, saya memang harus pragmatis. Ya sudahlah, mungkin ini juga jalan pintas saya mendapatkan uang bagi liburan anak saya.
Jalan pintas membutakan akal sehat. Pemimpin negeri ini, Elite poltik. Saya takut teman saya kelak akan mengatakan.
“ Kebesaran adalah absolut dan saya akan membawanya ke tempat tidur ! “
54 Comments
killy
June 19, 2008 at 6:14 pmpertamax!
baca belakangan … 🙂
Nofie Iman
June 19, 2008 at 6:44 pmBarusan nonton di berita, Joko mendemonstrasikan temuannya. Tidak benar-benar 100% berbahan bakar air, tapi dicampur dengan solar. Kalau sudah begini, siapa yang gila? 🙂
Epat
June 19, 2008 at 6:46 pmikutan liyat castingnya dong mas huehehe
antobilang
June 19, 2008 at 7:13 pmusul mas, bintang iklannya : magdalena 😆
tanya anak2 CA, terutama si asep.
Asep Surasep alias Dukun Nggaya
June 19, 2008 at 7:27 pmdulu jaman asep masih jadi talent scout, asep memecat satu orang perempuan yang mencari jalan pintas, bayangpun dia gunakan susuk, dan tubuhnya untuk masuk dalam tiap casting. kurang azarrr..
PeTeeR
June 19, 2008 at 7:43 pmmas iman, masih ada lowongan buat jadi kru produksi?
*ngantri*
calonorangtenarsedunia
June 19, 2008 at 8:24 pmYa, ini kan negara yang percaya bahwa jahit mulut bisa nurunin BBM..
terlalu banyak hal tidak masuk akal yang ada di sini, Mas.
*berniat pindah*
danalingga
June 19, 2008 at 8:37 pmSaya kira dalam hal ini sebaiknya memupuk jiwa agnostik bagi rakyat Indonesia. Agnostik dalam artian tidak mempercayai sesuatu sebelum ada bukti nyatanya.
Nazieb
June 19, 2008 at 8:41 pmHehehe..
Bahkan mie instan pun masih perlu diseduh, Mas..
Ndak langsung matang kalau dibuka kemasannya..
Anang
June 19, 2008 at 8:50 pmkabeh dho ngantri melu dadi kru iklan krim pembesar payudara.. aku yo gelem… hehehehe
Donny Reza
June 19, 2008 at 9:18 pmDi jalanan lebih gila lagi … memilih jalan yang berlawanan arah karena jaraknya lebih pendek, dibandingkan harus muter dulu.
kw
June 19, 2008 at 10:42 pmiya. meski kadang lebih beresiko. tiap siang nyebrang jalan tak lewat jembatan…
aminhers
June 20, 2008 at 1:01 amI don’t understand what you mean “kebesaran adalah absolut dan saya akan membawanya ke tempat tidur”, Sir. Is that statement always you brought on your job with nice girl ? hmmmm….
Rystiono
June 20, 2008 at 1:32 amNamanya bukannya Joko Suprapto ya pak Iman? Kalo Joko Supriyanto kan blogger faqir bandwidth dari batam itu…
Btw, yang didemokan tadi cuma eletrolisys KOH menjadi Hidrogen yang selanjutnya dicampur ke ruang bakar. Emang bisa lebih hemat, tapi kan dulu perasaan claimnya ndak gitu.
Kalo yang seperti itu rasanya udah ada sejak lama di Jogja, bahkan di milis energi-biru sudah dibicarakan….
Btw, saya suka quote yang terakhir itu…saya bisa dapet sample produknya untuk pacar saya? *becanda mode on*
leksa
June 20, 2008 at 2:06 amkebesaran absolut?
setahu saya besar ngga nya itu bisa dilatih …
dan tergantung rangsangan…
*masih nyambung lah…
Nayantaka
June 20, 2008 at 2:23 amBerarti masih bisa diperbesar kan? tapi tak ada jalan pintas, begitu kan maksudnya? terus gimana caranya?
sandal
June 20, 2008 at 5:50 amI love this part! 😀
evi
June 20, 2008 at 7:33 amhehehe…pembesar payudara 🙂
masih ada aja orang yang tidak yakin dgn keadaan dirinya.
sluman slumun slamet
June 20, 2008 at 7:46 ambaru tahu kalo galileo ituh mesum jugah
Iman
June 20, 2008 at 9:12 amRystiono,
benar ..he he.salah ketik,
Aminhers,
u dont get it? that’s quote doesnt represent me…it has nothing to do with my job..Sorry kalau bahasa saya terlalu sulit dipahami
Hedi
June 20, 2008 at 9:24 amjalan pintas sih gpp asal bener aja, jgn cuma cari cepet kayak di iklan speedy itu 😛
Fitra
June 20, 2008 at 10:07 amKalo pake cream itu adalah jalan pintas…berarti jalan yang ga pintas gimana donk? Soalnya yang pintas2 suka ga awet…..*sambil nyari susuk ampuh di iklan baris* 😀
Donny Verdian
June 20, 2008 at 10:30 amKalau saya kok ndak tertarik bikin cream pembesar anu ya 🙂
Menyoal si Joko, kabarnya rektor UMY mau mundur gara2 merasa telah tanda tangan surat kerjasama dengan si Joko, ksatria dari Jodhipati itu 🙂
edratna
June 20, 2008 at 1:42 pmJoko mendemonstrasikan temuannya…dan penyiar TV berkomentar..”Namun tak ada orang ahli yang hadir dalam demonstrasi…”
Yang dulu katanya bisa merubah energi berbahan baku air, kemarin ternyata campuran air dan solar berbanding: 9:1…tapi inipun tak ada yang bisa mengecek kebenarannya.
Entahlah kita tunggu saja……
bangsari
June 20, 2008 at 2:34 pmmas, lain kali kalo mau bikin film payudara besar, pake pito aja. separo badannya cuma payudara doang lho. hehehe
gempur
June 20, 2008 at 2:47 pmJalan pintas? ya, menerangkan dengan panjang lebar adalah hal menjemukan, terlebih memang dari turun temurun semua akhirnya dipintaskan untuk memudahkan pemahaman.. begitupun cara beragama orang jawa, ketika islam tak bisa diterima dengan warna arab, kemudian dijelenterhkan dengan warna jawa melalui pewayangan, kemudian prosesi-prosesi taruhlah seperti “sekaten” yogya yang akar katanya Syahadatain [kesaksian] kemudian dipahami hanya sebagai simbol dan bukan ‘perilaku’.. ya, sebenarnya hanya ingin menerjemahkan dengan mudah, tapi seringkali terjebak dalam jalan pintas, wis pokok’e… 😀
didut
June 20, 2008 at 2:52 pmkmrn liat di berita kalo jepang sudah nemu mobil yg pake air, udah di demonstrasiin lagi
lagi nyari beritanya nih
triadi
June 20, 2008 at 3:36 pmjalan pintas kalo pas ya oke oke aja…
jalan pintas tapi nabrak rumah orang yang berabe…
silly
June 20, 2008 at 4:29 pm1. Emang beneran yach air bisa dirubah jadi bensin… Ahhh Come on… This is 21st century right?
Masih percaya ama kekuatan gaib???… Oh may gat… 😀
2. Dada semok untuk apa???… Susah tahu cari bajunya, suer dech. Saya sampe stress waktu
gemuk dulu, giliran badannya muat, dadanya gak muat. Giliran dadanya muat, badannya
kedodoran… Ribetlah pokoknya. Untungnya dengan pola makan sehat dan olahraga teratur
bentuk itu bisa diperbaiki, tidak harus besar, yg penting kita nyaman dengan diri kita sendiri
ITU YG PENTING
3. Mas mo bikin film iklan cream pembesar payudara???… kok mau sich???… ikutan
menegakkan image bahwa besar is beautiful dong… Wah, akan semakin banyak wanita
yg minder dengan ukuran payudara mereka nantinya… 🙁
sama seperti iklan pemutih yang menjijikkan itu loh mas… mosok org tua dipanti jompo
dibuat seolah2 gak mau dilayani oleh perempuan yg kulitnya ndak putih, padahal sawo
mateng dan manis perempuan itu. Tiba2 begitu datang wanita berkulit putih, tiba2 si pak tua
berkata, “Wahhhh… SEPERTI MALAIKATTTT”… LAHHHH…. ini khan PEMBODOHAN MASSAL
duhhh, maaf, habis ini saya yakin mas Iman PASTI MUSUHIN SAYA, karena saya agak gak sepaham dengan pembuatan iklan kream pembesar payudara ini… yakin dehhhh… :((
eh satu lagi… soal jalan pintas… hmmm, in prinsip… saya pikir kalo untuk anak kita, jangan yg jalan pintas kali yah, biarkan mereka menikmati hasil keringat kita yg murni… yg tidak dikotori oleh embel2 “dunia”wi… jalan pintas ini… pakai aja untuk bersenang2… kita juga butuh bukan???,… hang out misalnya… arung jeram dsb.. with friends…
jadi work HARD… play SMART…. 🙂
*siap2 dihajar hingga babak belur*
*bikin CV buat jadi bintang iklan cream pembesar payudara* :))
thalib
June 20, 2008 at 4:49 pmsemua yang terpikirkan oleh manusia, pasti mungkin bisa terjadi,dulu orang berpikir kalu ada yang memikirkan kita bisa bebicara dan bertatapan dengan orang yang lain benua gak mungkin dan di anggab gila, sekarang terbuktikan.semua itu pasti mungkin,jadi berkhayallah.
Iman
June 20, 2008 at 4:53 pmSilly,
ini yang saya katakakan panggilan profesi, saya harus seprofesional mungkin commited dengan pekerjaan ini. Kita juga nggak bisa memusuhi pemilik hotel atau losmen yang tiba tiba tempatnya dipakai untuk zinah. Justru disini saya tertantang membuat sebuah bentuk komunikasi iklan yang tidak mesum ( walau produknya creampembesar payudara ). Bagaimana kita bisa mendeliverkan sebuah pesan tanpa harus mesum. Lihat iklan iklan Extra Joss, Kuku Bima, M 150,..sebenarnya ujung ujung selain minuman energi juga dianggap obat sex, cuma selama ini diperhalus bentuk komunikasinya. Atau iklan kondom Blue Moon,..apakah dapat dibuat mesum ?
Iklan adalah bahasa aspirasi. Salah, Betul atau kontroversial. Iklan dibuat dengan FDG ( Focus Group Disccusion ) yang intens sehingga dapat dianggap mewakili aspirasi dan keinginan responden. Ini menjelaskan mengapa iklan shampoo harus memakai model rambut panjang., lurus..Lalu bagaimana dengan orang Papua ? kenyataan sebagian besar wanita kita menyukai dan mendambakan rambut lurus panjang. Inilah kenyataan di negeri ini. Demikian pula aspirasi memiliki payudara besar. Ironis ? Tanyakan dengan mereka
Jadi bagi saya tidak ada masalah dengan menjadi ‘ Pelacur ‘ pekerja film iklan, sepanjang tidfak membuat Blue Film.
Setidaknya keringat ini halal dan tidak mencederai janji komitmen saya. Saya tidak merasa rendah dengan pekerjaan ini. Masalah Akhlak dan moral ? Hanya Gusti Allah yang bisa menilai kok..
Ini adalah WORK HARD and sekaligus SMART…
suprie
June 20, 2008 at 4:57 pmIni sebener nya lowongan terselubung, banyak juga daftar jadi kru produksi…
** daftar jadi kru produksi **
Dian Propa
June 20, 2008 at 10:23 pmSalam kenal kk.. sya cuma ingin ngasih pendapat, terkadang jalan pintas ga selamanya memberikan keuntungan, malah memberikan kerugian bagi kita. Dengan jalan pintas, tentu akan banyak hal-hal yang semestinya kita lewati menjadi terlewatkan. Dan tak jarang, hal yang kita lewatkan itu sesungguhnya adalah sesuatu yang sangat berharga…
Setiaji
June 20, 2008 at 10:52 pmduh no comment deh, partisipasi ajah nih sayah 😛
silly
June 21, 2008 at 9:48 amhehehehe… tuhh, khan silly dimusuhin dech…
Sebelumnya, sebagaimana layaknya org yg udah bikin salah, atau udah bikin sebel mas Iman, dari lubuk hati yg paling dalam… SILLY MINTA MAAF BANGET YACH…
Pasti komentar silly bikin gak nyaman khan ?? (boleh minta maap gakkkk??? *pasang tampang imut*)
Saya hanya mengemukakan apa yg tiba2 terbertik dikepala saya… tidak bermaksud menuduh lohhh… Maaf yach… dimaafin khan??? 😀
Mas Iman, silly ndak bermaksud menuduh mas Iman kok, maksud silly, Selama ini saya melihat mas Iman itu… ngggg… MAN OF HONOURED… lelaki yang bener2 LURUSSS banget. Jadi ketika mas memilih memproduksi iklan ini, saya sempet heran ajah, sekaligus berfikir kok mas Iman yg ini mau yach… tapi setelah membaca penjelasan mas Iman… iya, saya ngerti kok… Saya juga termasuk org yg berfikiran terbuka untuk hal2 yg seperti ini, jadi it’s not a big deal for me.
Kalo ini rada2 gak ngenakin hati mas, sekali lagi maap…
Trus kalo konsekwensi sebagai pekerja iklan film (haduhh, jangan bilang pelacur dong, silly merasa… asli… “tertohok” diperut baca kata “pelacur”… Hatura punten atuh mas, maap pisannnnn deh kalo kata2 yg sebelumnya rada2 gimana gitu… bikin mas Iman ngerasa… “kumaha nya”… punten banget, gak bermaksud gitu ya mas.. maap yah), yaaahhh, tiap pekerjaan pasti ada konsekwnsinya. Percayalah mas, buat silly, tidak ada yg hitam atau putih sekali didunia ini.
Ada sahabat di forum, seorg PSK, pernah curhat sama silly mengenai mengapa dia mau bekerja sebagai PSK… dan itu membuka mata saya bahwa dunia ini tidak bisa dipandang hanya hitam atau putih saja… banyak wilayah abu2 yg harus kita pandang dengan bijak dan dewasa… (cieee, sok dewasa khan silly jadinya)
So, saya juga tidak memandang rendah dengan pekerjaan mas, malah kagum kok (gak baca kalimat trakhir saya?, itu udah nyiapin CV buat jadi bintang iklannya… diterima nteu??? )
Ya udah, dengan ini saya menyatakan minta maaf kalo kata2 saya kurang berkenan dihati… (kalo pake bahasa Silly,… ada yg nggak NGENAKIN dan bikin gak nyaman dihati)… semoga komen ini bisa membawa hati mas Iman kembali cerah… As you are my sunshine… (halahhhh, hehehhee… *menjura pada mas Iman*)
*Jabatan tangan yukkkk*
*pasang tampang imut lagi*
*bertanya2 CV saya diterima gak yach* ;))
You always SMART, CLEVER, and
HANDSOMEINTELLIGENT in my eyes!!!silly
June 21, 2008 at 10:00 amEh, dikit lagi… njelasin aja…
The first comment suddenly came up on my mind just because the way I was imaging you before (in my mind… as I see your picture with those mustache, hehehe)… I thought you are a really-really straight person. just curious why this posting really different with others before, and I believe the other who read this, who didn’t really know you, must have the same thought as mine.
Wis ah, pokoknya ndak menganggap mas yg ndak2 kok… cuma skarang jadi lebih kenal mas kalo ternyata mas juga berfikiran TERBUKA dan gak STRAIGHT2 amat, hehehe… (kalo gak gitu khan saya tetap gak kenal siapa yg saya idolain ini… sekarang image mas Iman lebih jelas buat dalam benak saya)
Wis, pamit yo… kalo ada lagi yg gak berkenan, as usual, my apology.
salam hangat,
Silly
dil
June 21, 2008 at 10:24 am*pesimis lolos kesting*
aahakhakhakhkahkahkhak..:)
leksa
June 21, 2008 at 1:55 pmMbak silly mabok koment … hahaha
*honestly sepakat dengan quote mbak silly yang ini, saya suka…
There’s no white or black.
Karena itu dunia diciptakan berwarna….
ghatel
June 21, 2008 at 2:56 pmtetangga saya ikut baca nih mas, pengen daftar katanya… ukurannya 34 B 😀
dina
June 21, 2008 at 3:30 pmI think shortcuts’s fine.
But only if you know where you wanna go, why you wanna go there and whether that shortcuts are really going to take you there. coz’ most often they don’t
@leksa: there is black&white and it’s a color too ya know 😉
aziz
June 21, 2008 at 4:00 pmbingung ah……
salam kenal yak…..
arif
June 21, 2008 at 4:24 pmPrimagama adalah lembaga yang paling bertanggung jawab ngajari peserta bimbelnya jalan pintas, hehehe… Ilmu jadi nggak berguna.
Saya bersedia membesarkan payudara temen Sampeyan itu dengan jurus sedot dan guyer. Mau?
Eittss… Sensor…
nico
June 21, 2008 at 5:42 pmSy malah mau nggemukin badan 😐
Iman
June 21, 2008 at 5:59 pmhi hi Silly, No worries..Nggak apa
Lagian idealisme pekerja seni itu kayak apa sih ? saya juga nggak tahu kalau dikatakan saya tidak straight straight amat. Kalau ini menjadi ukuran, sampai sekarang saya selalu menolak tawaran produser yang meminta saya membuat film film horor karena bertentangan dengan prinsip saya. tapi disisi lain saya juga membuat iklan presiden SBY Kalla ( dulu ), yang mungkin dianggap sebagai pilihan tidak populer.
im sure im straight..( he he bukan gay ).
iya iya dimaafken..as long as u send yur photo..he he
fertob
June 21, 2008 at 9:34 pmTapi nggak selamanya jalan pintas itu punya sisi negatif lho, mas. Disatu sisi, kita juga butuh yang namanya “jalan pintas mental”. Yaitu proses pengambilan kesimpulan secara cepat ketika kita berada dalam suatu situasi yang “kurang nyaman”. Misalnya kalau berjalan sendirian di malam hari dan ketemu sama seorang laki-laki gondrong, bertato, berwajah seram, dll. Pasti kita akan menghindarinya. 🙂
Tapi lain lagi soal superstitious, memang betul kalau mental bangsa ini sedikit banyak masih bertema “abad pertengahan” 🙂 Tapi itu memang salah satu ciri dari masyarakat yang belum mampu meng-upgrade dirinya [pemikirannya] ke tahap rasional. Modernitas hanya kulitnya saja sementara jauh di dalam benak setiap orang, irasionalitas justru lebih berkuasa.
Mungkin inilah salah satu ciri Indonesia : Modernitas [Plus] Irasional [Plus] Superstitious. 😆
ngodod
June 22, 2008 at 11:27 amorang jawa bilang, “mental nrabas…”
cK
June 22, 2008 at 4:47 pmkalo iklannya udah keluar, bilang-bilang ya mas…
Jangan Pernah Menyerah | MohArifWidarto.com
June 22, 2008 at 9:47 pm[…] impian kita. Berusahalah dengan segenap kemampuan. Jangan selalu menyelesaikan persoalan melalui jalan pintas karena belum tentu jalan pintas itu akan menyelesaikan seluruh persoalan. Related PostsCara Gampang […]
Lance
June 22, 2008 at 10:02 pmMemang terlalu prejudice bila mengkategorikan pekerja seni ( film ) hanya dari kaca mata luar. Tentunya Mas Iman memiliki integritas, yang kalau tidak bagaimana dia dipercaya sebagai Ketua Asosiasi Pekerja Film Iklan Indonesia. Masalah memilih iklan yang baik atau tidak adalah pilihan kita memang sutradara, namun tantangannya bagaimana membuat komunikasi yang efektif ( tanpa harus murahan dan porno ). We have to admit , the money is too good untuk ditolak, tapi
saya mengetahui Mas Iman kadang menolak dibayar untuk beberapa film iklan layanan masyarakat kemanusiaan. Jadi ukurannya memang bukan straight atau tidak
mitra w
June 22, 2008 at 11:19 pmtemen saya dulu pernah bilang, “hidup itu singkat, mengapa cari yang lama?”