Galway, adalah sebuah kota terletak di Irlandia barat dan walaupun kecil untuk ukuran kota di Indonesia. Galway dengan populasi tak sampai 100,000 orang merupakan kota nomer empat terbesar di Irlandia. Pada akhir pekan kota ini banyak dikunjungi wisatawan local atau mancanegara.
Kota yang terletak di tepi sungai Corrib merupakan kota pelabuhan yang terbagi dari beberapa kanal kanal yang saling berhubungan. Pada jaman dulu kanal kanal ini menghubungkan transportasi ke laut.
Tidak heran, Galway memiliki sejarah panjang sebagai kota perdagangan pada abad pertengahan. Armada Spanyol, Portugis juga kerap mengunjungi kota pelabuhan ini sebagai transit menuju eksplorasi ke benua Amerika.
Demikian Columbus pernah mencatat dalam buku log nya pada tahun 1477.
Jika melihat Galway – yang ditempuh sekitar 3 jam perjalanan darat dari Dublin – sekilas kita seperti melihat gaya kota kota di mediterania, Eropa Selatan. Bentuk rumah rumah di tepi pantai, kanal dan yang menarik bangunan bangunan rumah bagai labirin di pusat kota.
Bangunan itu terdiri dari toko, rumah makan, kedai minum, supermarket sampai pasar tradisional. Terutama terletak di Shop Street, tak jauh dari pusat kota, berbentuk taman yang dinamakan Eyre Square.
Galway dibangun tahun 1124 jaman dinasti Connacht dan mengalami perjalanan panjang pendudukan penguasa.
Karena tradisinya yang panjang, Galway juga dikenal sebagai tempat dimana kita bisa menemukan tarian dan musik tradisional Irlandia. Beberapa tempat seperti Kelly’s club secara reguler mempertunjukan tari kabaret tradisional Irlandia.
Sama seperti tarian kabaret yang kita saksikan dalam film film Amerika, ada masa Wild west atau pembukaan daerah barat amerika, ketika banyak imigran Irlandia mengadu nasib di benua baru. Wanita dengan korset dan prianya menari patah patah menghentak lantai
Tentu saja kita tak pernah mendengar Amerika mengklaim bahwa tarian itu sebagai milik mereka. That still belong to Irish dance eventually.
Satu hal yang membuat saya terpukau adalah pemerataan kegiatan ekonomi local kota itu. Mereka tak perlu membangun mall mall segede bagong. Supermarket, toko modern dan pasar tradisional serta kaki lima bisa berdampingan. Menjadikan atraksi kota dan sekaligus tertib.
Sebuah sistem perdagangan yang terpadu, karena merupakan sumber pemasukan kota, karena digabung dengan program wisata kota.
Selama ini kita selalu menjuluki barat sebagai biang neolib dan tidak berperan kepada rakyat kecil. Padahal di Indonesia yang katanya menganut sistem ekonom Pancasila hampir tak mungkin sebuah pertokoan besar bisa berdampingan dengan pasar tradisional atau toko toko rakyat.
Galway juga sangat rendah angka kriminalnya. Walau dimana mana ditemui kedai minuman, hampir jarang sekali terdapat perkelahian atau keributan di jalan jalan. Disetiap kedai minuman selalu ada security guard atau penjaga di pintu masuk yang selalu mengecek batas usia pengunjung.
Jadi anak anak sekolah mustahil bisa masuk klub atau kedai minuman disana. Sementara di negara kita – yang katanya bersendi agama – begitu mudah anak anak sekolah membeli minuman atau masuk ke diskotik.
Galway merupakan kota yang nyaman sebagai tempat wisata. Tak heran tahun 2007, Galway tercatat sebagai satu dari delapan kota yang paling ‘ sexy ‘ di dunia. Pada polling tahin 2008, Galway juga tercatat sebagai kota nomor 42 untuk destinasi turis di dunia, dan nomer 14 di Eropa.
Beberapa seniman seperti pesulap, musisi sampai atraksi local dapat ditemui di tepi jalan sepanjang shop street. Seorang penyanyi keturunan gypsy menyanyikan lagu lagu tradisional sambil berharap sedikit uang receh suka rela dari orang orang yang berlalu lalang.
Di Galway juga terdapat beberapa casino dan sebuah tempat perlombaan anjing Greyhound. Mengingatkan pada jaman Gubernur Ali Sadikin. Jakarta memiliki sebuah tempat perlombaan anjing greyhound, yang kini menjadi stadion atletik senayan.
Mereka juga mempunyai pantai yang dianggap bagus. Demikian menurut pemandu wisata kami.
Namun setelah melihatnya, saya harus sepakat bahwa pantai itu tidak ada indah indahnya dibanding sejuta kilometer garis pantai di Indonesia. Jadilah saya hanya tertawa melihat sebuah brosur tentang penyelaman di Galway.
Ini sebuah pesan cerita dari Galway. Kota ini hanya menawarkan kenyamanan berwisata, tempat makan dan beberapa kalender acara rutin seperti Oyster Festival dan lomba layar. Sementara Indonesia dengan begitu banyak potensi wisatanya selalu kedodoran dalam pengelolaannya.
25 Comments
goop
September 29, 2009 at 8:27 am[…]Sementara Indonesia dengan begitu banyak potensi wisatanya selalu kedodoran dalam pengelolaannya.[…]
bingun barangkali, mas, mau ngurus yang mana 🙁
DV
September 29, 2009 at 8:57 amGalway barangkali sama halnya beberapa kota pedalaman di Australia sini ya Mas.
Di sini juga demikian… orang sebetulnya cuma butuh convenient store dan cukup sudah!
Tak perlu mall besar-besar, pakaian ya itu2 saja, makan ya juga itu2 saja meski hidup mereka tampak tetap berwarna.
Kapan mulih?
LT13
September 29, 2009 at 10:11 amhueee…100 ribu…keknya ketemunya dia-dia melulu kali yak…wong di Jakarta ajah…tiap ke mal pasti ketemunya temen-temen yang itu-itu juga…wkwkwk 😀
Dana
September 29, 2009 at 12:25 pmWah, sepertinya memang kota yang nyaman. Saya selalu percaya bahwa parawisata itu bagaimana kita mendeliver sesuatu, tidak cukup hanya dengan memiliki sesuatu.
zam
September 29, 2009 at 3:22 pmwoh.. mantab!! kalo soal keindahan alam, Indonesia emang keren.. cuman sayang, pemerintah kita ndak becus mengelolanya!
geblek
September 29, 2009 at 4:05 pmduh enaknya jalan jalan ke luar negeri gratis lagi
yg murah disana apa mas
jensen99
September 29, 2009 at 6:24 pmMas, apa tidak salah? AFAIK Irlandia tidak terletak pada jalur pelayaran dari semenanjung Iberia ke barat (Amerika), tapi ke arah utara dari Spanyol/Portugal. Apalagi Colombus baru “menemukan” Amerika tahun 1492.
AFAIK sih, 1477 itu Colombus menyinggahi Galway sebagai bagian dari armada dagang Genoa ke Islandia atau sekitar situ. CMIIW. 😛
jensen99
September 29, 2009 at 6:26 pmduh, kena moderasi lagi… 😐
hedi
September 29, 2009 at 10:10 pmkalo dibandingkan dengan negara2 barat yg katanya kafir dan neolib itu, mas…Indonesia ini justru tempatnya paradoks 😀
Ahmad
September 30, 2009 at 8:56 amSemoga, orang Irlandia gantian mengunjungi Indonesia yang mempunya garis pantai terpanjang di dunia itu.
Salam hangat.
tiyok
September 30, 2009 at 7:32 pmCuma 100.000an orang di sana? Berarti masih lega banget ya…
iman
October 1, 2009 at 2:14 amjensen,
begitulah yang saya kutip dari brosur pariwisata Galway, bahwa Columbus pernah mencatat dalam log book pelayarannya. Masalah benar atau salah itu urusan para sejahrawan he he..walau sebenarny amasuk akal juga, karena Galway terletak berhadapan dengan Atlantik langsung ke arah benua Amerika. Jaman dulu wajar saja pelayaran nyasar nyasar ke utara – ke arah Irlandia – sebelum belok ke barat..
Rocky Kelit
October 1, 2009 at 2:17 amDulu Amerika ketika ditemukan, dipikir oleh para penjelajah, adalah Asia atau gudang rempah rempah..Jadi Columbus dulu berlayar dengan teori bumi bagaikan oval bagai penggorengan pinggang, bukan berdasarkan fakta bahwa bumi bulat. Jadi dengan struktur oval , bisa saja dia nyasar ke utara..
lambang
October 1, 2009 at 6:40 amlook so nice!
manullang
October 1, 2009 at 4:25 pmwow, asyik banget ya..kapan gw bisa minum2 bir sampe mabok..
Silly
October 1, 2009 at 4:35 pmwahhhhh…. jalan-jalan???… ngiri to the maxxx… kapan aku bisa jalan2 gratis kayak dirimu yahhh… *dikemplang* 😀
Sarah
October 2, 2009 at 10:45 pmjadi ada oleh oleh nggak ?
kanglurik
October 2, 2009 at 11:27 pmsenengnya bisa jalan-jalan gratis ya mas….
Agus
October 3, 2009 at 12:18 amasyik sekali bro…
Dicky
October 3, 2009 at 9:00 amWah negerinya Roy Keane..
edratna
October 4, 2009 at 10:03 amYang menarik, di Eropa, pedagang kecil berdampingan dengan Mal besar, dan itu merupakan hal menarik dan dijual untuk wisatawan. Anehnya hal itu sulit terjadi di Indonesia. Bahkan saat ada studi banding, saya pernah di ajak ke pertokoan, yang terdiri dari kios kecil-kecil..menjual pakaian dan barang bekas.
andy guinness
October 6, 2009 at 4:29 pmcapek yaa bro..tp cukup menyenangkan,kapan2 kita bet lagi di casino.next trip kita ke moskwa yaa,pasti banyak yang bisa kita liaaat,thanks anyway untuk foto2nya..oyaa jangan lupa special invitation to my town on chinese new year..ada karnaval tatung…something uniq bout chinese traditionals and dayak festival…wish you find a right time to visit..ciaoooo
sebelasduasatu
October 7, 2009 at 12:49 pmSepertinya sebuah kota kecil yang nyaman dan damai yah mas.
Salam kenal
venus
October 11, 2009 at 11:01 pmsaya lupa minta oleh2 kemaren pas ketemu di wetiga. hhhhh…. 😀
Partisimon.Com
October 18, 2009 at 12:09 amIndahnya kehidupan di Galway, kalau melihat di foto, nampaknya suasananya cerah , tidak panas terik seperti Jakarta.