AYO BUNUH SEMANGAT BLOGNYA !

Malam minggu kemarin. Waktu itu hujan deras seharian, alih alih nonton Liga Inggris, malah saya terlibat join conference sampai jam 3 pagi dengan Ndorokakung , Anto , Tika , Mas Mbilung , dan Herman Saksono . Dimulai menjelang maghrib dapet buzz dari Anto mengenai suatu topik yang sedang hangat hangatnya di dunia blogsphere. Copy Paste bin kopas. Ternyata selama saya menghilang seminggu di Papua, saya sempat kehilangan berita up to date ini. Saya sebutkan saja, Buanadara, model saya yang pertama kali mengenal dan belajar blog dari saya, ternyata melakukan copy paste dari blog lain tanpa seijin pemiliknya.

Walahh..apa yang kamu cari buanadara ?
Saya mencoba masuk ke blognya, ternyata sudah dihapus.
Walhasil saya hanya bisa pelan pelan menyusuri berbagai blog persinggahan yang mentautkan permasalahan ini, mencoba mengerti duduk persoalannya.

Masih terbayang ketika saya browsing kesana kemari, blogwalking di sela sela kesibukan syuting di studio. Sebuah mata, bulat besar meloncat loncat mencari tahu jawaban, apa yang saya kerjakan. Sebuah blog baru, dunia baru baginya, seorang gadis berusia 18 tahun yang sebelumnya begitu memuja muja friendster. Dalam 2 hari syuting itu, pelan pelan saya membawanya kesebuah lompatan besar dalam hidupnya. Sejak itu saya tak pernah bertemunya lagi. Sesekali saya melongok ke blognya. “ Sudah berani posting rupanya “.

“ Wah sadis, kejam komen komennya “
“ langsung dibantai dia “
“ hajar tanpa ampun “
Menyesal saya tidak sempat membaca komen dan tanggapan yang masuk ke blognya.
Saya bisa membayangkan betapa stressed outnya dia. Seperti anak kecil yang pertama kali ketahuan nyontek. Gemetar ketakutan dan menjauh. Menunduk pasrah.

Apakah ini perlu sejauh ini ? menakut nakuti anak kecil yang masih belum tahu apa apa mengenai dunia blog, apalagi masalah etika dan pencurian hak cipta. Perlukah kita memukuli, menampar anak kita sendiri yang ketahuan sedang ‘nyolong’ makanan di bulan puasa ? Jika kita kita sok munafik bicara hak cipta, saya berani bertaruh sebagian besar dari anda ( dan saya sendiri ) biasa membeli cd dan dvd bajakan, download lagu lagu, dan mencomot foto disana sini tanpa ijin. Kopi paste memang salah, apapun alasannya. Namun haruskah kita membunuh seseorang yang baru saja memasuki dunia blogsphere. Mungkin dia tak akan pernah memasuki dunia ini lagi.

She just eighteen, belum sebulan mengenal blog dan jumlah postingan mungkin dibawah 5 buah.Sebagaimana anak kecil, jika dia suka pada sebuah barang ( atau tulisan ) dia akan berusaha mendapatkannya. Dia berusaha menjadi apa yang dikaguminya, seperti gadis gadis ingin menjadi Britney Spears, meniru model rambut Demi Moore jaman dulu, ketika film ‘ Ghost ‘ meledak. Tanpa berpikir konsekuensi , cocok apa tidak, halal atau haram.

Siapa sih diantara kita yang tidak pernah nyontek sewaktu sekolah ? Terus terang , saya yang membuatkan settingan disain, serta menyarankan memakai nama Buanadara. Sebuah kata kata yang mengingatkan pada sebuah film tiga dara tahun rekiplik. Sebuah dunia gadis gadis sebayanya.


“ Blog kamu kenapa sudah nggak ada ? “
“ h4bis bet3 maz…koMennya akuw gAk tah4n “
“ Lho memang orang komen apa, paling paling pada flirting sama kamu “
“ NggAk pp..udah dunk , jgN ngUngkit blOg lage,..”
“ Ah jangan jangan disuruh pacar kamu nutup blog, soalnya dia cemburuan “
“ Khan akuw gAk punyA pacar maz…ugh “
( oh ya alhamdulilah )
Rupanya dia malas menceritakan hal sesungguhnya, tapi saya telpon lagi, jam jamnya Dieder Drogba sedang kena kartu kuning, di sela sela chatting conference yang makin lama bertambah ‘ngeres’.

“ Saya tahu semuanya…” dia diam sambil bingung mau jawab apa.
“ kamu mau ngaku salah di depan teman teman ini..”
Lama menunggu.
“ iy4hhh,..akuw mau mazz, akuw nyesel niy “
“ kh4n akuw udah ngakU salah, tapi kOk merekA pada Siniz dan Sadiz sama akuw “
“ kamu berani saya ketemukan dengan yang punya blognya atau mereka mereka di luar sana “

( langsung saya email dewi dan nge-sms ndorokakung )
“ bErani maz, akuw mo minta ma4f “
“ oks hariXXX after office hour disini XXX jam XXX “
“ mazz akuw bol3h aj4k temenku, si …. yang presenter MTV ,.akuw takut ndriAn“
( oh boleh boleh sambil tersenyum mengembang )

Kembali ke chatting. Makin malam ndoro kakung makin ‘ seru ‘ sementara tika mulai kebingungan diusir dari mbak mbak café yang mau tutup. Saya berpikir, siapakah yang lebih mulia dari mereka mereka yang berani mengakui kesalahannya ? Apakah buanadara akan bangkit kembali. Saya ragu. Kita telah membunuhnya.

You Might Also Like

76 Comments

  • annots
    November 11, 2007 at 7:47 pm

    Menanti lahirnya buanadara lagi, paling reinkarnasinya… *Pak Imam, saya ga ikut mbunuh lho ya…*

  • Nona Nieke,,
    November 11, 2007 at 8:04 pm

    Saya bingung, apa kalo punya salah di blog harus begitu, ya?
    harus mengakui kesalahan dan meminta maaf? ok. masuk akal. tp knapa harus ke nama2 itu, mas? apa mereka yg tulisannya dicopy-paste sama mbak Sarah?

    Saya bingung juga, spt yg pernah saya tulis di komentar blog mas Anto, pertama kali mengenal dunia blog saya pikir dunia blog itu dame, ndak ada riweuh2nya, ndak ada senioritasan, ndak ada seleb2an, ga ada strata, ndak ada org2 yang otoriter. tp ternyata SAYA SALAH BESAR!

    Bukanya copas itu ‘lagu lama’? trus knp sampe heboh banged kayanya membicarakan soal mbak Sarah? apa karena dia cantik? banyak yg sirik? aahhh, ngeyel!

    Terlepas dari kesalahan2 si pembuat postingan, baik kasus mbak Sarah atau pun Ade yg sptnya lagi hot topic akhir2 ini, saya pikir komentator jg ambil andil. bukan, saya bukan mau menyalah2kan org. ga ada gunanya nyari2 siapa yg salah siapa yg benar. tp memang perlu diingat kalo gak semua komentator itu wise! mungkin juga saya, Anda, dan banyak komentator2 lainnya..

    Tinggal bgmn kita menyikapi mereka aja 🙂

  • Bangsari
    November 11, 2007 at 8:06 pm

    mesakke betul dia, mbok aku dikenalke mas. hayyah… 😀

  • Totok Sugianto
    November 11, 2007 at 8:53 pm

    ya sudahlah semoga sarah mau ngeblog lagi… kalau tidak mau lagi ya tidak usah dipaksa biarlah semangat ngeblognya timbul dengan sendirinya sesuai dengan kematangan berfikirnya

  • Nico Wijaya
    November 11, 2007 at 10:18 pm

    Pake ktemu face to face sgla ya?Kesanya jd angker,sampe2 sarah mo ngajak temen.
    Oiya mas,dah ktemu blm komen2 diblog buanadara. Ditemboloknya gugel sapa tau masih ada.

  • Paman Tyo
    November 12, 2007 at 12:40 am

    Waduuuhh saya ketinggalan zaman. Belum tahu isyu terbaru ini. Tapi saya terkesan oleh moral ceritanya: soal mengaku bersalah.

    BTW, kenapa harus kopas? Kalo mati ide ya biarin aja. Ngeblog kan soal sebisanya dan sesempatnya.

    Atau kalau mau nyeleneh, tapi pingin ada post, ya ngetik ngawur saja lalu publish. 😀

  • dezz
    November 12, 2007 at 12:54 am

    hmm kayaknya gue ketinggalan
    lebih ketinggalan berita lagi.. sama sekali gak ngerti..
    kasih tau dooonk mas beneran hehe..

    yaah dunia blog itu unik
    sekali langkah banyak hal yang ditemui dan didapat kritik, saran, bahkan sampai hujatan,,
    btw lucu kali ya ada lembaga perlindungan blog

  • Kunderemp An-Narkaulipsiy
    November 12, 2007 at 1:17 am

    Dulu pernah ada blog yang isinya nyaris plagiat semua.. dan

    ah.. ternyata aku ikut membunuh…

    … sigh.. 🙁

    Agak-agak ironis mengingat junior saya satu fakultas sedang asyik dengan ayongeblog.com-nya.. hiks

  • liemz
    November 12, 2007 at 1:47 am

    Saya kok malah jadi kasihan sama yang membajak daripada yang dibajak…khusus untuk kasus ini…

  • Ipul Anwar
    November 12, 2007 at 1:48 am

    Copy Paste kayak gini ya mas? hehehe
    http://fajareoz.wordpress.com/2007/10/29/membuat-vide-seperti-youtube/
    weyeh weyeh… ya mbok di tulis sampe contoh web-nya mas iman gitu loh.. 🙂

  • liemz
    November 12, 2007 at 1:50 am

    Dalam kasus ini…
    Saya kok malah jadi kasihan sama yang “membajak” daripada yang “dibajak”…

  • nadia febina
    November 12, 2007 at 2:03 am

    hellouw mas iman,
    setuju nih sm nona nieke, memang harus minta maap sama2 yang lain2 selain yg empunya blog ya? minta maap kepada publik masih lebih masuk akal, tp kok jadi kaya infotemen, hahaha 🙂

    mas iman keren juga, ngajarin anak2 ngeblog.. biar kreatif ya anak2 muda nya.. 🙂

  • Yuki Tobing
    November 12, 2007 at 4:28 am

    ngebaca artikel ini, saya juga jadi waswas, jangan2 tulisan saya ada yang copy paste..

    dan saya langsung menuju website copyscape, dan lihatlah, saya menulis artikel mengenai urbanisasi di jakarta di http://goresanngawur.blogspot.com/2007/10/jangan-pindah-ke-jakarta.html dan juga saya publish di website rekan-rekan saya http://jakartabutuhrevolusibudaya.com/2007/10/22/dilarang-pindah-ke-jakarta/

    tulisan saya di copy paste oleh http://idaylondow.multiply.com/journal/item/7/Dilarang_Pindah_ke_Jakarta..

    what should I do mas Iman? ada saran?
    thanks..

  • leksa
    November 12, 2007 at 6:06 am

    Ampuuun mAS Iman…

    2 kali koment di blog nya..1 kali link di post blog saya.
    pertama salam kenal, wajar cewe cakep dan saya cowo..
    kedua, ngomentarin orang2 yang nuduh copaste, dan lagi2 saya jadi cowo gombal sok ngelindungi..masih normal..

    terakhir post di blog saya tentang BUNGKAM. Maksudnya nyepet org2 yang rese dengan blog orang laen.

    Ohya,..
    ada juga seh koment2 bcanda di blog anto..hihih.. kalo ini mah super nggombal namanya..

    Ya..itu pengakuan saya..
    makanya bukan maaf lagi
    ampun dah…

  • Aris Heru Utomo
    November 12, 2007 at 7:09 am

    Dari persfektif yg berbeda, saya membayangkan seandainya saja “hukuman” seperti yg ditujukan ke Sarah juga diterapkan para blogger kepada para koruptor, mungkin kejahatan korupsi di negeri kita akan jauh berkurang ya.

    btw lanjutkan terus mas upaya mengenalkan blog dilingkungan tempat kerja.

  • venus
    November 12, 2007 at 9:10 am

    kopas2an memang gak oke dan ngeselin. yg baca aja kesel, apalagi yg punya tulisan. tapi setelah semua orang dengan heboh memaki2 dia, sebagian bahkan terang2an ngetawain grammarnya yg kacau….saya kok kasian sm anak ini ya? 🙁

    mudah2an dia mau ngeblog lagi…

  • gus pitik
    November 12, 2007 at 9:55 am

    saya ini puuengenn tulisan saya di kopas sekali2, biar kelihatan kalo bermutu..eh..eh..lha kok ya ga ada yang mau..wah memang semakin terkukuhkan bahwa tulisan saya ndak bermutu…
    masalah penghakiman massal itu, kok ya saya jadi kasihan to..

  • Jiewa
    November 12, 2007 at 9:58 am

    Kartu Kuning saja sebenarnya sudah cukup. (kayak Drogba aja hehe).

    Tidak semua orang ngerti akan netiquette. Bahkan netter yg sudah lama melanglang buana saja masih sering berbuat dosan kok. Apalagi blogger pemula (model & blom punya pacar lagi !!).

    Saya tau, pasti sakit hati kalo tulisan kita di kopi paste atau foto yg kita shoot susah payah sampe jengking malah di publish ulang tanpa credit title.

    But come on, katanya mau blogger Indonesia maju. Tapi kok malah mematikan bibit2 muda (cantik & blom punya pacar lagi kekekee.. apa sih di ulang2 terus !@#$%!). Toh yg kopas sudah mengakui kok.. Dari sini kan blogger2 muda lain juga bisa mengambil pelajaran, ya gak ? 😀

  • kenny
    November 12, 2007 at 10:20 am

    pikirku dulu nge blog cuma asik2 aja liatnya, jadi ada temen baru, baca cerita yg asik-asik tapi kog lama2 complicated gini.

    Eh, bisa jg jadi infotainment tertulis nih, buat heboh, minta maaf, baekan…boom dhe blog nya.
    smoga bukan karena yg bersangkutan para seleb(blog+artis) pizz yah mas.

    Tapi harapanku si sarah nggak kapok nge blog lagi tentu aja dgn ide sendiri yg lebih cemerlang.

  • S a k t i
    November 12, 2007 at 10:50 am

    Sudah banyak orang yang pintar di Indonesia. Pintar otak tapi belum tentu pintar hati….

    Bangsa ini sudah defisit sikap mengayomi? yang ada… lu salah dan gue paling bener, lu mau apa?

    Setidaknya sikap ini dulu: ‘Either lead or follow, but please don’t block the road for those who move forward’ asli copy paste dari ucapannya Phil Karn …. halah…

  • -tikabanget- ™
    November 12, 2007 at 11:33 am

    @ Venus :
    hehe.. sayah ndak ngetawain grammarnya yang kaco loh.. ^^
    sayah waktu itu merujuk dia belajar bahasa linggis ke mbak nana..

    @ mas iman :
    kalo sarah mo ketemu ndoro, sebaiknya mas mendampingi si sarah 😀
    bahaya mas…

    *kabur ditimpuk pakdhe ndoro*

  • Pinkina
    November 12, 2007 at 12:08 pm

    kasihan yha…
    tp kasihan juga yg tulisannya di copas…
    sama2 kasihan. drpd masalah jd ruwet, mending ngeblog apa adanya saja, apa yg ada di otak kita yha itu yg kita tulis.

  • triadi
    November 12, 2007 at 1:29 pm

    masalahnya sebenernya dimana sih? se “sakral” apa sebenernya tulisan blog (hasil karya cipta?)?

    toh nyontek, kopas, kalo dalam rangka belajar ndak papa deh saya pikir…

    tadinya kopas puisi orang, lama2 pengin bikin puisi sendiri, tadinya kopas tulisan orang, nanti juga pasti pengin bikin tulisan sendiri…

    (namanya juga semi buku harian), kok orang sewot sama buku harian orang?

  • Si Jagoan Makan
    November 12, 2007 at 3:10 pm

    Ngga apa kopi pes…minimal nyebutin sumbernya. Yang disebut pasti seneng , apalagi kalau ditampilkan link-nya.

  • Rystiono
    November 12, 2007 at 3:25 pm

    Sangat disayangkan kalo Sarah nggak lagi nge-blog.

    Padahal udah 2x dia comment di blogku. Udah tukeran link. Kita hampir aja jadi blogger yang cukup akrab. Tapi…tiba-tiba dia hilang.

    Aku baru tau setelah baca di sebuah blog (aku lupa blog apa) yang membahas buanadara. Loh…begitu aku coba kunjungi…ilang sudah blognya…

    Yang aku takutkan, hal ini akan berdampak secara luas pada blogger2 muda yang baru tumbuh.

    Apalagi kalo bloggernya cantik…hehehehehhe…

  • Dimas
    November 12, 2007 at 4:18 pm

    jadi takut mau ngeblog *ups*

    kenalkan sayah pendatang baru juga, salam kenal 😉

  • antobilang
    November 12, 2007 at 4:34 pm

    Akhirnya yang saya tunggu2 sudah dipost. Menjawab kegelisahan saya beberapa hari sejak ditutupnya blog Sarah.
    Bukan apa2, tapi sudah terlalu banyak sentimen subjektifitas bermain di sana. Kalau ngeblog tujuannya sharing, ya marilah kira share semuanya. Termasuk tentang etika, ajarkan, contohkan yang baik. Saya ‘sumpek’ lihatnya, ada blogger baru yang diawas2i, sedangkan banyak blogger kelas kakap yang bisa jadi tulisannya adalah hasil kopas dibiarkan! Dan apabila ini terjadi sama yang sudah lama ngeblog, tak diselesaikan dengan cara yang sama seperti saat ‘menghajar’ blogger baru.
    Standar ganda. 😐
    Saya ndak mau komen banyak lagi soal kopas, cape mas.
    Ohya mas, sampaikan ke Sarah, kalau emang lagi buntu ndak ada ide, ya nggak usah nulis, ajarkan ke dia blogwalking. Yang biasanya jitu buat nggugah ide baru.
    Atau kalau Sarah nggak keberatan suruh dia chatting sama saya, InsyaAllah ide dia akan mengalir deras seperti air terjun Niagara. 🙂 *nggombal*

  • Dini
    November 12, 2007 at 4:50 pm

    Dulu, perempuan yang sampe hamil di luar nikah gak ketulungan malunya… Sekarang, itu udah jadi hal biasa, bahkan seleb2 yang kerap muncul di TV (apakah setiap orang yang sering muncul di TV bisa dikatakan seleb?), seakan-akan “membanggakan” gaya hidupnya, bersembunyi di balik imut dan lucunya si buah hati (hehe, saya memang orang “kuno”).
    Thx to media??? Media bisa berkata apa saja dan seketika bisa dijadikan pembenaran oleh sebagian orang.
    Blog juga media. Saya sama sekali belum menelusuri kasus Buanadara (tapi tetep boleh kan saya komen? eh, boleh ga?). Lewat rangkaian kata bang Iman ini, saya bisa melihat bahwa simpati orang mulai berbalik. Thx to blog, thx to media, thx to blognya bang Iman yang rame… sebagian orang berbalik simpati…
    :p

  • ibunyaima
    November 12, 2007 at 5:00 pm

    Mas, aku nggak ikut mbunuh lho. Saya malah nggak tahu orangnya yang mana, atau blognya yang mana, sebelum baca entry ini.

    Tapi komentarku agak lain: Lepas dari saya setuju atau tidak dengan CARA sebagian blogger “menghukum” dia dengan komentar2 kejam, menurutku usia 18 itu sudah cukup dewasa untuk mengerti bahwa mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri itu adalah plagiatisme. Itu sudah dijelaskan kok dalam pelajaran Bahasa Indonesia SMP, atau malah SD akhir.

    Usia 18 itu bukan “just eighteen”, di Indonesia secara hukum seseorang sudah dianggap dewasa di usia 17 thn, lho, Mas. So, it’s a little bit naive to say that she’s just a child. I’d rather say she’s a naive young adult 🙂

    Dan saya rasa meng-copypaste itu berbeda dengan menonton DVD bajakan. Menonton DVD bajakan tidak secara aktif mengakui karya orang sebagai karya sendiri. Lepas dari kedua2nya salah, derajatnya berbeda antara “pengguna” dan “pengedar”.

    Anyway.. soal ini sudah pernah saya bahas di sini

    Dan.. soal pertanyaan Mas Iman “Siapa sih diantara kita yang tidak pernah nyontek sewaktu sekolah ?”.. uhmm.. boleh percaya atau tidak, saya belum pernah nyontek lhoo, sejak SD sampai lulus kuliah 😉 Kalo nonton DVD/CD bajakan sih sering, tapi kalo film/musik Indonesia nggak pernah beli yang bajakan 🙂 Nggak tega ngebajak bangsa sendiri 🙂

  • Kurt
    November 12, 2007 at 5:21 pm

    terbengong-bengong; menyimak isi dan komentar2nya…

  • Iman Brotoseno
    November 12, 2007 at 6:02 pm

    wah seru banget,bingung mau ngomengtarin atau buat postingan baru lagi, tapi ada tulisan yang cukup inspiratif disini http://ndorokakung.com/2007/11/12/kentut-pecas-ndahe/
    # IbunyaIma :Saya memang tidak membela ( BACA : saya katakan salah copypaste ) hanya semestinya kita tepo seliro buat sebuah pembelajaraan blogger baru. Btw sami mawon hehe beli dvd bajakan, secara tidak langsung menssuport kejahatan , penggelapan pajak dsb, dan mengamini dengan terus membeli orang yang membajak copy right orang..( agak naive memang ), tapi poinnya bukan disitu,bagimanapun ini ANALOGI semua kasus, berteriak seolah paling bermoral tapi lihat kelakuan.

    # Dini : benar juga ..ada yang hire saya jadi PR consultant nggak ? he he

    # Tika : Aman..Terkendali ( was was )

  • Nahria Medina Marzuki
    November 12, 2007 at 6:13 pm

    Ini blognya Sarah siapa siih? hihihi kuper banget deh Yaya 😀

    Anyway..kata orang, membunuh itu gak perlu pake pisau, cukup dengan kata2 tajam bin jahat..cukup deh membuat orang itu mati/dead/meninggal. Mungkin bukan fisiknya, tp spiritnya.

    Tarolah seseorang itu emang guilty by charged karena kopas tulisan orang lain tanpa ijin —> yg rupanya dianggap kejahatan terbesar di dunia perbloggingan…trus dengan jahatin si pelaku dengan cecaran kata2 bahkan sampe maki2 gak sama bersalahnya?

    Just my 2 cents 🙂

  • ina
    November 12, 2007 at 6:20 pm

    Semuanya ada prosesnya.
    kali aja ini bisa jadi pembelajaran buat semuanya.

  • dewi
    November 12, 2007 at 8:31 pm

    sebenarnya saya pun tidak keberatan dengan di copy paste, tidak munafik, itu adalah satu kebanggaan buat saya kalau ternyata ada yang menyukai tulisan2 saya. yang disayangkan adalah, sarah tidak pernah menghubungi saya sekedar untuk memberitahukan sebelumnya atau kalau tidak terlalu mahal, minta maaf setelahnya. bahkan setelah saya mengiriminya pesan di comment box nya pun juga tidak ada tanggapan. dan hm, setelah akhirnya banyak orang yang beramai ramai komen pedas di blog nya pun, tidak sekalipun mengusiknya untuk “belajar” memperbaiki kesalahan. bahkan anak kecilpun, akan tau bila dibilangin (bukan dimarahi), kalau semisal dia makan di saat dia seharusnya puasa. dan tak mungkin khan kalau semisal dia memilih mogok makan karena dilarang makan saat puasa.
    sayang saja, mas iman buka blog nya setelah kasus ini terlewat, setelah blog nya di tutup. karena setelahnya, dia pun masih sempat posting, dan sayangnya lagi, postingan itu bukan lagi posting jahitan (postingannya yang merupakan gabungan postingan2 saya ), melainkan benar2 copy paste. dari blog orang lain juga.

    tidakkah ini semua berlebihan jika ditanggapi serius, karena saya melihat apa yang dilakukan sarah hanya seperti lelucon yang tidak lucu, dan mungkin memang seperti yang dikata mas iman di side bar “Do you believe that life and film tragically too close together ?”. yes, I do. tidakkah ini seperti sinetron, dengan segala permakluman, membuat si pelaku seolah2 menjadi korban??
    dan karena saya tidak berdomisili di jakarta, akan sangat susah untuk kita ketemu, mungkin lain kali yah mas, di kesempatan yang lebih pantas.

  • Benbego
    November 12, 2007 at 10:12 pm

    Ya ampun..sebegitu rumitnya. Perlu hati2 lagi nih!

  • yati
    November 12, 2007 at 10:14 pm

    ouh…begini akhirnya 🙂

    ma kasih udah ke blog saya

  • ekowanz
    November 12, 2007 at 10:48 pm

    mudah2an ga kapok yah!!
    emang sih yg komen misuh2nya itu ga misuh kasar,tp misuh lembut dengan kata2 yg menyindir setinggi langit…makanya ketika itu aq komen dengan menyindir semua yg misuh dgn cara halus itu :p
    sekali lg mudahan balik ngeblok lg yah…

  • Hedi
    November 12, 2007 at 10:56 pm

    Bloggers yg katanya punya pemikiran adi luhung soal etika dan estetika dalam setaip postingnya, ternyata kecemplung sendiri begitu terlibat.

    Tindakan seperti kopas, hampir pasti ga bener. Tapi jauh lebih jelek, jika kita merespon dengan pembunuhan karakter seperti yg terjadi. Dan parahnya, yang melakukan justru bukan orang-orang yang meraas dirugikan.

  • kw
    November 12, 2007 at 11:06 pm

    waduh seriusnya….!
    @sarah.. santai aja lagi! 🙂

  • nieznaniez
    November 13, 2007 at 2:07 am

    klo mo balik, anonim aja dulu..itu sih klo aku jadi dy..ehehehheeee..

  • Innuendo
    November 13, 2007 at 3:55 am

    andai para pembikin and pembeli CD/DVD bajakan diginiin. atau dipotong tangannya lol

  • wedhouz
    November 13, 2007 at 5:14 am

    semakin lama blog semakin komplek dengan berbagai karakter orang yang selalu bertambah di dalamnya.
    dan ini, seperti melihat miniatur dunia dengan berbagai problematika sosial.

    cybersocialproblem?

    btw, ilustrasi gadis termenungnya bagus 😛

  • aLe
    November 13, 2007 at 5:51 am

    Ironis memang 🙂

  • lance
    November 13, 2007 at 6:42 am

    ibunya Ima :
    Ya jangan begitu dong, sebagai pekerja seni saya kecewa apapun alasan anda melegalkan pembelian dvd bajakan ( walau dvd dan CD artis luar negeri, sperti klaim anda ). Kalau copy paste disebut pencurian, maka beli dvd bajakan bisa disebut pencopet. Beda arti saja. Ini sama saja dengan analogi penadahan dalam hukum positif KUHP kita. Kalau anda membeli mobil curian ( walau anda tidak tahu mobil itu hasil curian ). Si Maling, dan anda ketangkap juga, karena anda dianggap penadah. Industri bajakan dvd/ cd tumbuh subur karena ada konsumen konsumen yang mensuport dengan membeli hasil bajakan. Anda memakai narkoba juga ditangkap, walau anda beralasan bukan pengedar. Penjual dan pembeli ikut tanggung renteng. Kalau mereka bisa membajak dvd asing, kenapa mereka nggak bisa membajak cd/dvd lokal ? hasil keuntungan dari penjualan ke anda anda dipakai untuk membajak lainnya..

  • TaTa
    November 13, 2007 at 7:16 am

    SERUU rameeeee

  • kika
    November 13, 2007 at 11:28 am

    Kog urusane jadi serius banget yo? Jadi takut ngeblog.
    Kalo kopdaran sama mas iman boleh gak?
    Salam mas…

  • ibunyaima
    November 13, 2007 at 11:34 am

    @Mas Iman & Lance:
    Pertama, pengguna dan pengedar itu setahu saya hukumannya beda lho ;). Analoginya lebih mirip pembaca dan penulis blog copy paste 😉

    @Lance:
    Kedua, saya rasa masalahnya tidak sesederhana yang Lance katakan bahwa “Kalau mereka bisa membajak dvd asing, kenapa mereka nggak bisa membajak cd/dvd lokal ? hasil keuntungan dari penjualan ke anda anda dipakai untuk membajak lainnya” ;).

    Mereka membajak CD/DVD lokal BUKAN hanya dari keuntungan penjualan ke konsumen lho 🙂 Kita nggak pernah tahu modal awalnya darimana, bisa jadi modal awalnya dari hasil yang dikumpulkan secara halal 🙂

    Dan memang karena ada konsumen, maka industri semakin tumbuh subur. Namun, yang perlu ditelaah sejak awal adalah: MENGAPA sampai ada konsumen? Kalau ada konsumen, berarti ada kebutuhan yang tidak terpenuhi 🙂 Dan mengapa ada kebutuhan yang tidak terpenuhi ;)?

    Saya rasa akar masalahnya sangat dalam, dan bisa2 kembali lagi pada ujung masalah: begitu rendahnya kesejahteraan di negeri ini, sehingga ada yang butuh hiburan namun tidak mampu membayar harga sebenarnya, dan ada yang segitu butuh uangnya sehingga melihat hal ini sebagai peluang 🙂

    Anda sebagai pekerja seni mungkin memang dapat menempatkan original movie dalam daftar modal kerja Anda. Buat konsumen seperti saya, kami tidak punya luxury seperti itu; hasil kerja seni adalah tertiary product for us 🙂

    Kita tidak dapat men-deny masalah ini, yang bisa adalah cari win-win solutionnya. Buat saya, win-winnya adalah tidak mencuri dari bangsa sendiri 🙂

    Dan menurut saya sangat berbeda antara video piracy dengan copy paste blog. Para pembajak, biar bagaimana pun, terpaksa men-trade off sebagian feature/kualitas dari yang dibajaknya, dan konsumen aware bahwa ada trade-off dari “harga murah dan ketidakorisinalan” itu. Sedangkan dalam blog piracy, consent seperti ini tidak ada. Tulisan Goenawan Mohammad kalau dibajak oleh si Joko Gemblung dari Slawi, ya kualitasnya sama. Paling jauh orang (kalau nggak tahu itu tulisan GM) bakal bilang bahwa JG ini punya ciri seperti GM ;).

  • just Endang
    November 13, 2007 at 11:48 am

    saya kok jadi merasa, dunia yg skrg saya terjuni, dunia blog, jahat juga. Dan terutama yg terasa jahat adalah, ketika saya merasa ada org2 tertentu yg merasa senior, punya banyak teman, lalu spt bebas menghakimi orang lain. Dan krn byk teman itu, pastinya apa yg dia lakukan akan menyebar,karena lalu diposting, seolah2 spt mengajak main keroyokan. Ini mengerikan. Sama sekalitidak ada semangat bersaudaranya…

  • Nico Wijaya
    November 13, 2007 at 2:40 pm

    Wah, kalo ngomongin bajak membajak, dari kupipes bisa memanjang nyampe ke dunia film n musik. Ini aja blm menyinggung yg membajak software.
    Hemm..Mungkin gak ya kalo didunia entertainment ada semacam “opensource” layaknya didunia IT?
    Adanya produk alternatif yg tak kalah kualitasnya dgn yg proprietary.(Contoh, daripada pake vista yg mahal, mending pake opensuse ato ubuntu yg tampilannya pun semewah vista).

  • dewi pras
    November 13, 2007 at 3:03 pm

    setelah lama banget ngga blogwalking, dapet kabar ada kasus kopas, yang ternyata banyak banget yang bahas, jadilah sehari ini sibuk blogwalking, liat sejauh mana kasus kopas ini di bicarain..
    sempet cape juga dan sempet ngga nangkep cerita yang bener2 jelas karna pake cara membaca cepat sedangkan postingannya rata2 panjang2, hehehe…
    kalo diliat dari umurnya mungkin sarah ini masih nyari2 soul yang tepat buat dijadiin postingan di blognya, dan dia nemu di blognya dewi-bali yang emang dari pertama dewi baca, bahasa yang dipake dewi-bali itu memang bagus banget. ..
    Tapi kasian juga sarah, dia yang baru kenal blog musti brenti nulis dan mungkin jadi malas lagi berkaya karna banyak yang ngroyok ^_^

1 2

Leave a Reply

*