Nyaris saja terjadi huru hara di atas pesawat Adam Air dari Bali. Tidak tahu bagaimana caranya, petugas di counter check in bisa mengeluarkan nomor kursi untuk sebagian crew saya sampai 30 A,B,C,D,E,F. Padahal nomor kursi di dalam pesawat hanya sampai 29. Ini hampir membuat baku hantam rombongan crew saya yang berjumlah 25 orang dengan petugas Adam. Crew saya yang kelelahan karena berhari hari syuting dan terancam tidak bisa pulang ke rumahnya β menjadi beringas – hampir memporak porandakan isi pesawat.
Sebenarnya saya malas mengulas dunia penerbangan kita yang amburadul. Sepertinya sudah taken for granted, dan kita tidak boleh protes karena harganya yang murah. β Fly Is Cheap β begitu motto Wings Air sebuah sister company dari Lion Air. But our life is priceless begitu melihat Mandala yang jatuh karena kelebihan beban. Adam Air yang menyelonong ke Sumba karena radarnya tidak berfungsi. Serta Lion yang remnya selalu blong ngegelosor melewati runaway.
Beberapa minggu yang lalu naik Batavia Air yang jadwal keberangkatannya molor sampai 2 jam. Ditengah tengah keributan para penumpang yang marah marah mengerumuni counter desk dalam ruang tunggu, si petugas kebingungan membuat alasan, kecuali kebohongan.
Bohong pertama , pesawat sedang memberi kesempatan penumpang yang sakit – walau setelah diatas pesawat sama sekali tidak ada penumpang yang sakit . Bohong kedua, pesawat sedang ganti ban. Bohong ketiga, cuaca di Jogja buruk sehingga otoritas bandara Adisucipto melarang pendaratan pesawat disana. Sementara teman saya yang naik Garuda bisa terbang dari Terminal sebelah. Akhirnya muncul pernyataan terakhir, masih menunggu pesawat yang datang dari Padang.
Ya, sudah. Kita tunggu saja kemunculan sebuah penerbangan baru. Lorena Air Pemain yang biasa menjalani trayek trayek bis antar kota dengan supirnya yang ugal ugalan. Perekrutan awak kabin dan karyawannya sudah kita lihat di surat kabar.
Mengelola bisnis penerbangan memang tidak mudah. Butuh mind set dari pemilik bisnisnya untuk melayani kepuasan customer. Bukan penumpang. Karena ini memang bukan bis antar kota. Adam Air yang berasal dari diversifikasi bisnis dealer penyalur sepeda motor – seharusnya tahu – bisa merubah budaya bisnisnya. Demikian juga maskapai maskapai penerbangan lainnya yang bermental metromini , karena bisa ngetem seenaknya.
Dipikir pikir tanpa harus mencari motto penerbangan pada pakar branding, motto yang paling pas adalah surga nunut neraka katut !.
Lihat saja,di seluruh dunia hanya penerbangan di Indonesia yang menyertakan bacaan doa dari lima agama di setiap kursi penumpangnya. Tak ada yang salah memang.
92 Comments
Praditya
January 3, 2008 at 4:09 amHihihi…
Utk siap2 maksudnya… π
pengki
January 3, 2008 at 4:54 amitu jangan2 petugas counternya ngga hapal jenis pesawat mas.. disangka gede, ngga taunya kekecilen.. kurang 1 saf paling belakang.. hehe..
crew-nya mas iman gimana jadinya tuh ?
mantankyai
January 3, 2008 at 7:13 amkalo doa dari 5 agama gak mempan mungkin kita perlu tambahan agama lagi kali om iman. ada yang mau bikin agama baru lagi ?
Diki
January 3, 2008 at 8:28 amDiversifikasi Lorena yg sudah2 sih lumayan (ESL kargo), ga tau deh kalo bikin airlines.. konon sih dibantuin MAS nya Malaysia. Penerbangan di Indonesia? … itung-itung extreme sport lah π
ronggur
January 3, 2008 at 8:55 amHi hi..namanya juga penerbangan murah -ekonomis- mas jadi yah gak usah kaget kalo ada kelebihan nomor tempat duduk…malah jangan kaget juga ya kalo dimasa depan, tiap2 pesawat dengan tiket murah itu ada pegangan dlangit kabin pesawat..yaa itung2 buat penumpang yang gak kebagian tempat duduk
Lorena punya maskapai penerbangan? -baru tau- kalo yg di jalan darat terbatas aja dia bisa ugal-ugalan, apalagi kalo di udara yang tak terbatas ya?
maruria
January 3, 2008 at 9:21 amHhhhh…cuma bisa ngurut dada mas…”Fly is cheap”. Betul banget. Murah nyawa-nya maksudnya.
Iman Brotoseno
January 3, 2008 at 9:39 amdewi & pengki
akhirnya setelah gaya ” machiavelli ” berbicara, karena rombongan maka kita didahulukan, dengan disebar dikursi kursi depan. Tentu saja dengan konsekuensi pemilik nomor kursi depan harus naik penerbangan berikutnya..Tentu saja sangat menyesal bahwa selalu saja ada yang dikorbankan.
rere
January 3, 2008 at 10:52 amSaya tidak pernah naik maskapai nasional selain GA. Tapi itupun bukan pengalaman yg bisa dibanggakan. Saya pernah naik GA terlambat 4 jam! Walhasil perjalanan pulang kampung saya total jendral 24 jam. Seharusnya saya sudah sampai London tuh (hehe.. maunya). Kali lain. saya pernah “ndremimil” 1 jam karena penerbangan nekat YK- CGK menembus badai.
Inginnya sih, ada maskapai nasional yang keren semacam di film drama “Good Luck”. Tapi sepertinya harapan itu masih lama akan terwujud. Kalau ada maskapai asing yang beroperasi di Indonesia, kenapa tidak?
aprikot
January 3, 2008 at 11:32 amkenapa harga masih jadi patokan pelayanan?
siska
January 3, 2008 at 1:28 pmpak iman: emang Garuda ada bacaan doa2 gitu? kemaren2 naek garuda ga ada kok pak. *keukeuh* π
The Sandalian
January 3, 2008 at 2:24 pmWah Lorena Air..
Pilotnya bakal ugal-ugalan di langit ha.ha.
funkshit
January 3, 2008 at 2:24 pmloh ada bacaan doa nya toh ??
berarti bener2 harus didoakan oleh semua penumpang.. biar bisa selamat
muthe
January 3, 2008 at 2:59 pmadam air itu emang aneh….waktu saya pulang ke aceh kan saya naik maskapai penerbangan apa yaa?? lupa euy namanya…air asia!! nah itu dia., cuaca di sekitar sumatra kan emang nggak bagus2 amat, suka berangin gitu. dalam sekali penerbangan itu, kayaknya ada berapa kali pilot meminta penumpang memakai seatbelt *siapa tau ada yang ngelepasin gitu*…sementara pas saya balik dari aceh ke jakarta…naik adam air. cuacanya sama, malah anginya lebih kenceng, dan selama penerbangan nggak ada tuh peringatan untuk memakai seatbelt meski pesawat udah goyang2 nggak karu2an….parah parah!!!!!
Fadila
January 3, 2008 at 4:39 pmPernah naik Lion bareng bosku (orang Perancis) ke Palembang…pas liat2 bacaan di belakang kursi, tau-tau dia bilang..
“O my God, do we have to pray?? this is not a good plane then…”
IMAN
January 3, 2008 at 5:09 pmsiska,
disini ada bacaan doa di lion air , sementara kalau di garuda di inflight magazine ( baca komen dibawah postingannya ).
Mungkin kalau penerbangan Garuda dalam negeri suka nggak dikasih inflight magazine.
Luigi
January 3, 2008 at 8:32 pmMiris memang melihat kondisi dunia industri penerbangan kita, sementara pemerintah nggak bis aberbuat apa-apa dalam ‘reinforcement’nya.. tiap kali mau berlibur dan mudik ke kampung, meski ketar-ketir apakah kita akan diterbangkan dengan selamat? terlepas dari salah satu takdir umur MEMANG di tangan Gusti Alloh, tetep aja khan Safety is FIRST!
Terlepas dari itu semua, Mas Iman, doa saat bepergian (via darat, laut, dan udara) mah judulnya harus … π
Faniez
January 3, 2008 at 9:21 pmiya nih di KA juga belakangan sebelum berangkat ada pembacaan doa dulu..hihihi..
btw katanya mo ke semarang? kabar2in ya, kontak sy bisa tanya simbok venus π
Ray
January 3, 2008 at 10:55 pmwaladalah.. bisa bisanya yah ada kursi hantu.. tapi mungkin itu masih untung kalo habis kursinya suruh duduk di selasar kursi, nah bagaimana kalo model seperti KRL duduk diatas atap, opo yo tumon duduk di atap pesawat :))
wieda
January 3, 2008 at 11:11 pmadam air itu partner nya “eva air”? hehehehehehehe…
blom pernah nyobain adam air..
tapi batavia udah pernah…trus pernah naek pesawat bali – lombok….ndak ada nomer kursinya wong penumpang nya hanya 9 orang….
waktu itu saya mikir ..apa ndak bangkrut yah pesawat yg kosong terus gini?
selamat tahun baru
fahmi!
January 3, 2008 at 11:56 pmwalah… adam air?? itu maskapai penerbangan paling ancur di darat maupun udara, paling ancur teknis dan non teknis. diantara sejumlah maskapai penerbangan abal2, kalo bisa milih maskapai yg lain deh. adam air = pilihan paling belakang, kalo bisa malah nggak usah dipilih pisan. bahaya.
arya
January 3, 2008 at 11:58 pmkata wong jowo timur: bayar murah kok njaluk slamet
hehehehe
Totoks
January 4, 2008 at 12:23 amkalau naik pesawat kuncinya cuman satu saya mas.. harus siap untuk mati π karena kalau ada apa2 di udara pesawatnya gak bisa minggir ketepi.. ritual saya kalau mau naik pesawat pasti telpon keluarga minta diiklaskan kalau terjadi sesuatu π
extremusmilitis
January 4, 2008 at 12:00 pmSpeechless Mas π
ikram
January 4, 2008 at 12:08 pmSaya kira Lorena Air patut diberi kesempatan. Perkara mereka berangkat dari bisnis bus, tak jadi soal. Kita toh pernah punya pilot Garuda yang berpikir dia sedang mengendarai bus, saat mendarat di Jogja waktu itu. Ya kan?
Ayi
January 4, 2008 at 1:44 pmwis, yang penting masih slamet toh mas…
hehehe
peace ah…
Tia
January 4, 2008 at 2:20 pmsemenjak banyak kecelakaan pesawat, saya jadi trauma naik pesawat mas…terakhir yg paling shock ketika adam air hilang di sulawesi…wah mentok deh keberanian saya naik pesawat…walau itu emang terlalu naif, karena toh kalau ajal udah menjemput, kecepit pintu juga bisa mati kali ya…heheh…
elly.s
January 4, 2008 at 2:52 pmIya air asia kok perasaan tentrem gito loh!
Sekarang banyak destinasi baru dari KL, setelah palembang, solo, bali, padang, sekarang ada yogyakarta n banda aceh.
mengenai rebutan naik pesawat saya malah santai…tuh…
pan katanya yg duduk belakang selalu selamet kalo ada apa2…
Makanan juga dtgnya dari belakang kok….
beli tapi…
Coca cola biasa diwarung Rm. 1
di Air asia Rm 3
halaah! udah murah minta makanan/minuman murah pulak
LieZMaya
January 4, 2008 at 4:03 pmseperti yang dikatakan oleh kang Kombor “Apalah yang beres di negeri ini, Mas Iman. Mau pesawat, mau kapal laut, mau kereta api, mau bus, β¦ susah nyari yang bener-bener beres. Naik moda transportasi apa pun di Indonesia, kita harus bekali diri kita sangu ekstra yaitu kesiapan dijemput maut di perjalanan.”
banyak2 saja berdo’a ketika sedang mengadakan perjalanan.
PeTeeR
January 4, 2008 at 5:49 pmsaya harus nginap semalam di pontianak gara2 bagasi terlambat satu hari. memang seh itu demi keselamatan penumpang (landasan basah, bagasi dikurangi agar bisa take off sempurna), tapi pemberitahuan baru dilakukan setelah semua penumpang sudah duduk manis.
sampe pontianak saya kelabakan karena semua pakaian, alat mandi,
kosmetik, cdblm sampe.lho………. koq malah curhat?
heheh………
ya…….. begitulah wajah suram dunia penerbangan indonesia. mau gimana lagi..????
rehesa
January 4, 2008 at 7:50 pmfly is cheap?
but first choice for being CHEAP is maybe not with FLYING way?
Gandhi
January 5, 2008 at 2:29 pmPernah saat saya dan teman saya melakukan penerbangan dari Jkt menuju surabaya, untuk mendarat aja pesawat musti muter dulu mengelilingi landasan, ternyata roda sebelah kiri gak mau keluar. pasrah aja deh akhirnya. Untungnya bahan bakar nya cukup dan rodanya berhasil keluar. sampai di darat temen saya malah berkelakar dan melemparkan joke
siapakah yg menentukan Hidup dan mati manusia?
jawabanya : penerbangan di indonesia, gak percaya? Kan Kita udah mengalaminya barusan.
tito
January 5, 2008 at 8:22 pmloh nggak ada kursi 3o A, B, C, D, E, F ya? Sudah liat di bagian pilot? π
Gomby
January 5, 2008 at 8:36 pmDitambah lagi tidak dapat makan di pesawat, padahal perjalanan menempuh waktu lebih dari 4 jam masih ditambah delay 3 jam. Lha kalau pesawatnya ceblok kan apes dua kali namanya…….. Karena mati dalam keadaan ‘perut keroncongan’…..He…..he……..
Salam,
auliahazza
January 6, 2008 at 8:34 pmMau tanya apa arti nunut dan katut pada kata-kata “surga nunut neraka katut”, saya ga bisa bahasa Jawa. Bagusnya sih slogan “kami antar sampai surga dan neraka”, atau “visit surga and neraka tanpa balik lagi”. Kalau ga ada yang beres kapal terbangnya, sudah waktunya kita bikin mobil terbang.
bule
January 6, 2008 at 10:02 pmmakanya jangan asal ngaish nama penerbangan…
nama penerbangan pake nama nabi…
akhirnya kualat dech…
gak ada nama laen apa…?
sluman slumun slamet
January 13, 2008 at 6:19 pmbikin banner aja! STOP NAIK ADAM AIR……
:p
yoki
January 14, 2008 at 4:23 pmmakanya ketika memasuki kabin pesawat, pasrahkanlah sudah semua kepada yang di atas…..it’s better that way
dani prasetyo
January 15, 2008 at 9:18 pmIngat! Orang bijak bilang “Murah koq mau cari selamat “
didi
February 4, 2008 at 1:12 pmpemain baru itu milik seorang mantan wapres kan? makanya mobilnya kenceng2 dan gak ada yang berani nilang. pesawatnya juga gitu mungkin
nick
May 17, 2008 at 12:14 pmMas Iman kayaknya emang lagi apes…. Trus kalo terlambat sampe 2 jam biasanya dan seharusnya dikasih makan dunk. Dipikir-pikir… hm… darat, laut dan udara di Indonesia emang sering kecelakaan yah. Tapi mestinya tanggungjawab utama pada departemen perhubungan, yang memberi izin, mengawasi dan juga berkewajiban melarang terbang atau jalan kendaraan huh…??
Auk ah, gelap…
briyan
June 2, 2008 at 4:50 pmnaik Lion tuh emang sengsara banget pas dari jayapura ke makassar 3 jam cuman di kasih air minum doang aduh…… pokonya sengsara deh, udah perut keroncongan, tambah lemes aduhhh capeee deyh, setidaknya please deh tolong di kasi snack gitu,,,
o ia betul tuh di jok kursi Lion air ada bacaan doa 5 agama gitu,
maklum siap-siap aja kan heeee………
nike affliction
August 6, 2008 at 4:30 ammuchas gracias