Tentang seks dan budaya

Dalam perjalanan ke Negeri Belanda, saya menyempatkan mampir ke Museum Sex di Amsterdam. Tentu saja saya ingin tahu apa sih yang dipajang di dalamnya. Isinya sih biasa biasa saja. Ada beberapa hal dimana toko obat dan sex Ma Huan di sepanjang jalan Jatinegara lebih menarik isinya. Namun yang menarik adalah tentang sejarah sex di negeri negeri jajahannya termasuk Indonesia.
Ada beberapa photo hitam putih yang menunjukan adegan hardcore antara pria Belanda dan wanita pribumi. Kalau tidak salah photo itu diambil pada awal abad 20.

Secara tidak langsung menegaskan, gadis pribumi itu mungkin orang Indonesia pertama yang mempertontonkan pornografi.
Selanjutnya pada tahun 1929, sebuah film berjudul Rahasia Borobudur menjadi polemik karena mengambil gambar adegan ciuman. Sesuatu yang sangat baru pada masa itu. Tahun 1950 an, Nurnaningsih menimbulkan kehebohan karena berani tampil seronok dalam filmnya ‘ Krisis ‘ dan ‘ Harimau Tjampa ‘.
Pada tahun 70an. Rahayu Effendi menjadi simbol seks ketika berani bugil dalam filmnya ‘ Tante Girang ‘. Demikian juga Suzanna dalam ‘ Bernafas dalam lumpur ‘.

Ada salah satu peristiwa yang saat itu juga menghebohkan, adalah beredarnya Kalender 1984 berisi foto bugil para model Indonesia. Seusai sekolah kami memburu kalender itu di Jalan Sabang.
Yanti Kosasih, Dewi Angraini Kusuma, Rina Susan, Sylvia Karenza, Retno Susan dan Dewi Noverawati akhirnya dibawa ke pengadilan karena mempertontonkan kemolekan tubuhnya. Namun tidak sampai dihukum atau divonis oleh Majelis.
Tahun yang sama juga, dunia video kaset Betamax dihebohkan dengan pemunculan film blue asli pemain Indonesia. Setelah menonton Sex Boat , Emmanuelle atau Debby Does Dallas pada jaman itu. Film Blue lokal sangat parah pengambilan gambar dan pencahayaannya. Asal asalan dengan memakai pelacur murahan dan model prianya konon seperti tukang becak ! Anglenya pun monoton.

Ayu Azhari memulai karirnya dari bintang film berani. Dalam film patungan Rapi Film dan Amerika awal 90. Ia berani bugil dan bercinta dengan lawan mainnya bule Amerika disebuah bathtub kamar mandi. Menurut Bob Chappel sang sutradara. Hanya 6 orang crew termasuk dirinya dan kameramen yang diijinkan masuk ke area syuting.
Beberapa tahun kemudian saya hanya melihat potongan rushes copynya yang belum disensor. Bergumam.
“ ini sih XX…pasti inter course beneran “
Bob hanya tersenyum.

Selanjutnya dalam era digital sekarang, dimana kamera digital, ponsel, dvd, video kamera merupakan gadget yang sangat ramah dan murah. Perkembangan pornografi tiba tiba menjadi sesuatu – di satu sisi mencemaskan – yang biasa. Dengan mudahnya ditemui lorong lorong dalam internet yang menawarkan dunia esek esek ini. Asli, lokal Indonesia dan indah gambarnya. Menunjukan bahwa pengambilan gambarnya juga memperhatikan kaedah kaedah estetika dan aspirasi.
Gambar Pornografi tidak menjadi monopoli artis atau model. Ada saja mulai pejabat, politikus, pelajar, mahasiswa sampai siapa saja. Terlalu banyak sehingga bingung sendiri mau melihat yang mana.
Kini pornografi bisa menjadi budaya. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Ada sesuatu yang mereka lupakan. Kesakralan.

Bagi orang Indonesia, sebenarnya sex merupakan hal yang alamiah. Dalam relief relief di paling bawah Candi Borobudur kita temui beberapa gambar mengenai hubungan sex. Yang mungkin dinamakan Kamasutera, pada jaman sekarang.

Manusia Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sex. Sejarah kerajaan kuno Mataram dan Aceh juga tak lepas dari intrik wanita wanita simpanan raja. Bahkan Sultan Iskandar Muda pernah meminta kepada Inggris agar dikirim 2 gadis bule, dengan imbalan perdagangan rempah rempah. Raja raja Mataram biasa memiliki selir sampai berjumlah puluhan orang.

Dorongan sensualitas manusia sudah tergambar dalam pantun pantun kuno, seperti ini

Sunda:
Kamana hambirung jangkung
Barang tuar pilisungeun
Kamana nu hideung jangkung
Urang siar pibatureun

Ki ranca dijalan ka kaduguling
Pancuran awi sabebek
Nyi randa gulang-guling
Lakian hanyang ka dewek

Ngala humbut ngala jantung
Ngala ower dikojaan
Hayang imut jeung na jangkung
Hanyang noel ngabogaan

Jawa:
Jula Juli sarung pekalongan
Seringgit selikur ece
Dak perduli gendak colongan
Tak anggit bojoku dewe

Mandailing
Muda mandurung ko di pahu
Tampul si mardulang-dulang
Muda malungun ko di au
Tatap si romundang bulan

Melayu
Dimana kuang bertelur
Di atas lata di ruang batu
Dimana abang nak tidur
Di atas dada di ruang susu

Minangkabau
Sirambah anak dari pakan
Didabieh lalu dipanggangkan
Hamba tidak lengah di adiek
Siang menjadi angan angan
Malam hari jadi rasian

Lalu ada sebuah pantun Melayu yang menjelaskan pergaulan bebas pada waktu itu
Ke teluk sudah, ke siam sudah
Ke Mekah saja yang saya belum
Berpeluk sudah, bercium sudah
Bernikah saja yang saya belum

Dalam cerita rakyat seksualitas dan sensualitas juga terlihat dari cerita Kabayan misalnya di tanah priangan. Juga pharmacia dan penggambaran hubungan suami istri dari kitab kitab Jawa. Di Kalimantan mereka membanggakan dengan apa yang mereka sebut jamu Pasak Bumi. Di Papua, suku suku asli terbiasa memakai bungkus daun khusus yang bisa memperbesar alat vita laki laki.
Jadi mempelajari sejarah bisa menjelaskan mengapa manusia Indonesia sesungguhnya sangat dekat dengan urusan ini. Apalagi laki lakinya.

Sex dari dulu tidak dipertontonkan. Suku suku pedalaman di Papua membiarkan pasangan melakukan ditempat terpencil yang tidak dilihat orang. Pun, pemandian para raja di Kolam Taman Sari. Hanya konsumsi pribadi.
Karena sex itu sesuatu yang indah. Apapun kita bisa melakukan sepanjang itu halal dan dengan muhrim. Jadi tidak ada yang salah dengan sex, yang salah orang orang yang membuatnya jadi barang komoditi.
Sejarah pornografi Indonesia tak akan ketinggalan jaman. Terus berkembang. Percayalah

You Might Also Like

6 Comments

  • didut
    March 4, 2014 at 5:17 am

    percaya mas kalau sampeyan sing share hahaha~

  • Ryan Perdana
    March 4, 2014 at 11:35 am

    Betul, tak ada yang salah dengan sex, jika memang itu dilakukan dengan yang halal dengan kita dan tak dijadikan komoditi, karena sex adalah hal yang sakral dan “dibatasi” oleh Tuhan melalui sucinya ikatan pernikahan.

    Tapi tak bisa kita bantah, bahwa sex pun sekarang menjadi permainan dan dagangan..

  • zaini
    March 28, 2014 at 4:18 pm

    Apapun kita bisa melakukan sepanjang itu halal dan dengan “MUHRIM”.

    yang saya kasih tanda petik salah mas secara bahasa. muhrim itu berarti haram untuk dinikah, seperti ibu, adik, bibi, nenek, dll. masak mau ngeseks dengan mereka????

  • yuma
    May 20, 2014 at 4:02 pm

    Betul itu, seharusnya lebih tepatnya, sex itu sah sah saja, asal halal dan dilakukan dengan suami atau istri. Tapi meski halal bila dipertontonkan itu juga tidak benar.

  • foto bugil smu
    August 7, 2014 at 2:00 am

    Fantastic overcome! I have to beginner while you fix your web site, how to subscribe to get a weblog site? The actual profile reduced the problem the suitable bargain. I had been touch comfortable of this your current transmitted presented vivid transparent plan

  • ibas
    October 10, 2023 at 8:48 am

    good article, thank you

Leave a Reply

*