Kita harus sepakat bahwa ada segi positifnya dari reformasi dan turunnya Soeharto. Ada hal – yang tadinya tabu dan terlarang bagi pejabat publik – kini menjadi ruang pribadi yang tak bisa digugat. Misalnya masalah perkawinan.
Jaman Pak Harto , ada PP 10 yang justru mengatur hal hal seperti ini. Terus terang campur tangan sang istri , Bu Tien sangat terasa kental disini, Beberapa pejabat gagal jadi Panglima, Menteri bahkan Wapres karena kawin lagi. Jika Ketua MPR ada dalam jaman Orde baru, mungkin tak akan mendapat ijin menikah dari Pak Harto, karena bisa dianggap terlalu cepat menikah lagi. Baru 4 bulan yang lalu sang istri meninggal, kini sudah duduk di pelaminan lagi. Kurang elok, kata Bu Tien.
Walau secara hukum Islam ini sah sah saja. Wong manten halal dan sesuai ajaran agama kok dipersoalkan. Tapi Bu Tien memiliki persepsi lain. Dia selalu melihat dari sisi wanita. Jika ada istri yang dimadu, silahkan mengadu ke pimpinannya. Dijamin pangkat eselonnya tidak naik naik atau digeser dari jabatannya.
Itu dulu. Sekarang jaman sudah berubah. Urusan kawin, istri muda, poligami adalah ruang privat. Setidaknya ini menguntungkan bagi laki laki.
Browsing Tag