Browsing Tag

Mak Erot

Olen

Nama aslinya Olen, asal Betawi. Bukan dari Russia. Saya juga tidak tahu nama lengkapnya. Setahu saya dia sudah dipanggil Olensky sejak saya mengenalnya di film tahun 1993. Orangnya kecil dan suka melucu. Ya gaya betawi begitu.
Pekerjaannya di film sebagai pembantu umum. Istilah kerennya PU. Dia menyiapkan teh, kopi, rokok dan membelikan makanan. Pokoknya segala kebutuhan logistik dan urusan perut bagi crew film di lokasi. Jadi Olen merupakan sosok yang sangat penting.
Olen sangat rajin dan pintar mengambil hati produser atau sutradara. Mungkin biar terus di’calling’. Diajak syuting.

Pagi pagi baru saja saya tiba di lokasi, dia sudah menyiapkan teh manis hangat. Sore sore ada penganan gorengan atau martabak. Tengah malam kedinginan, dia sudah menyorongkan secangkir jahe hangat. Belum supermie rebus sebagai pengganjal perut kalau pekerjaan sampai lembur.

Continue Reading

Antara Mak Erot dan Sensor Film

Saat persidangan Mahkamah Konstitusi mengenai hiruk pikuk Lembaga Sensor Film, beberapa insan perfilman menyatakan, bahwa setelah menghabiskan investasi bermilyar milyar rupiah unuk sebuah film. Mereka tak berdaya begitu filmnya memasuki ruang sensor. Intinya lembaga sensor menjadi pengadilan terakhir bagi filmnya.
Apakah ini benar ?
Selalu ada saja yang menarik ketika ngobrol dengan petinggi BP2N ( Badan Pertimbangan Perfilman Nasional ). Ternyata menurut Undang Undang, jika ada perselisihan dengan Lembaga Sensor maka BP2N akan bertindak sebagai badan arbitrase yang menengahi sengketa tersebut. Bahkan lebih jauh lagi, dalam Rancangan Undang Undang Perfilman yang akan diajukan menggantikan UU Film ( lama ), secara implicit sudah disebutkan sebuah lembaga penilai atau klasifikasi yang akan menggantikan fungsi Lembaga Sensor.
Hanya apakah pemahaman lembaga klasifikasi ini sama dengan apa yang dibenak teman teman Masyarakat Film Indonesia. Itu urusan lain.

Continue Reading