Ada pertanyaan yang selalu terus menggelitik. Kebebasan apa yang kita miliki dalam blog milik kita sendiri. Dalam artian bagaimana jika gagasan atau tulisan kita ternyata belum mampu memuaskan ekspektasi pembaca blog kita. Jika kita tak bisa menentukan siapa yang bisa membaca tulisan ini begitu tersebar di dunia maya. Bisakah kita bisa mengatur pengunjung ke blog kita sesuai selera kita.
Sebenarnya saya malas membahas topik ini. Tetapi saya memiliki sebuah pengalaman, pertama kali harus menghapus komen komen dari seseorang yang sebenarnya – mungkin – pembaca setia blog saya. Orang ini – sepertinya bukan bloger- ternyata cukup kritis dan sebagaimana saya juga, ia juga menyenangi sejarah.
Saya ingat pertama kali komen dari orang ini muncul sewaktu tulisan saya tentang Soekarno. Ia mempertanyakan, bagaimana saya dapat memperoleh informasi saat saat kematian Soekarno. Ia juga bertanya, apakah saya berasal dari keluarga militer.
Browsing Tag