Awal tahun 1980an. Sebuah keramaian baru saja selesai di sebuah rumah kecil perwira di Kompleks Angkatan Udara. Penerbang itu bersama istrinya baru saja membersihkan sisa sisa makanan dan piring piring kotor. Para tamu, tetangga dan keluarga lainnya baru saja pulang setelah menghadiri acara syukuran sekaligus perpisahan karena ia akan ditugasi negara belajar ke Amerika. Sungguh gembira, karena ia menjadi salah satu dari 10 penerbang pilihan yang akan berangkat ke Arizona, Amerika untuk belajar mengawaki pesawat tempur A – 4 Skyhawk . Demikian penuturan seorang mantan penerbang yang pernah menjadi komandan pangkalan Madiun.
“ Jangan lupa kirim postcardnya Mas “ pinta istrinya di airport Halim Perdanakusumah sambil merajuk karena akan ditinggal pergi sang suami selama hampir 6 bulan.
Menjelang senja mereka mendarat di Singapura untuk diantar ke hotel paling mewah, Shangrila. Mereka – kesepuluh penerbang itu – baru menyadarai apa yang sesungguhnya akan terjadi, setelah paspor paspor mereka diambil oleh perwira dari BAIS ( Badan Intelejen Strategis ) dan diganti dengan Surat Perintah Laksana Paspor.
Suasana makan malam menjadi tegang, ketika muncul Letjen LB Moerdani yang mengatakan mereka tidak akan belajar di Amerika , tetapi di Israel.
Israel yang secara notabene adalah musuh diplomatik Indonesia.
“ Misi ini adalah misi rahasia, yang ragu ragu silahkan kembali sekarang. Kalau missi ini gagal, negara tidak akan mengakui kewarganegaraan anda. Namun tetap mengusahakan anda pulang dengan jalan lain. Misi ini dianggap berhasil jika pesawat sampai di Indonesia “
Demikian sang Jendral dengan raut dingin menutup makan malam tersebut.
Malam itu juga mereka terbang ke Franfurt, Jerman. Mulai saat itu kesepuluh penerbang tempur berpakaian sipil dan berlagak sepertri turis. Mereka juga tidak boleh bertegur sapa. Duduknya terpisah namun masih dalam batas jarak pandang.
Dalam penerbangan menuju Eropa, para pilot tempur itu menyadari bahwa berita berita di media yang mengatakan Indonesia membeli pesawat tempur dari Amerika adalah bohong. Secara diam diam dan melalui proses yang tingkat kerahasiaannya tinggi, Indonesia membeli pesawat tempur bekas milik Israel. Ini karena Israel akan mengganti pesawat A 4 Skyhwaknya dengan yang lebih modern.
Sampai di Franfurt mereka melanjutkan lagi dengan pesawat lain menuju Israel dan setibanya di Bandara Ben Gurion Tel Aviv, semuanya langsung ditangkap oleh petugas militer Israel. Mereka hanya bisa pasrah karena tak tahu scenario apa selanjutnya.
Ternyata di sebuah ruangan sudah menunggu perwira BAIS memberikan briefing singkat. Semua barang, celana dalam, pulpen yang berlabel Indonesia disita.
Esok paginya mereka naik satu mobil van berjalan menyusuri Laut Mati. Sempat menginap di sebuah kota kecil, Berseva. Setelah dua hari perjalanan mereka tiba di sebuah pangkalan tempur Israel dekat Elat.
Disana ada Mirage III, F 4 Phantom, Skyhawk dan Kfir. Di Israel, pangkalan tidak memiliki nama tetap. Hanya disebut dengan angka dan bisa berubah setiap hari. Hari ini disebut Base number 9 dan besoknya bisa berganti lagi.
Namun sesuai kesepakatan para penerbang menyebutnya Arizona, karena dalam scenario awal mereka berlatih di Amerika.
Selama 6 bulan mereka berlatih mulai dari terbang solo sampai latihan tempur. Mereka tahu bahwa ini adalah pangkalan penting milik Israel, bahkan tanpa disadari mereka berlatih bersama penerbang tempur Israel yang akan melakukan Operasi Babylon. Penyerbuan ke Reaktor Nuklir milik Irak di Osyrak.
Berkat tekunan berlatih akhirnya mereka semua lulus dan mendapat brevet penerbang tempur pesawat A – 4 Skyhawk dari Israeli Air Force. Namun brevet dan ijasah langsung dibakar didepan mata mereka oleh perwira BAIS yang menjadi perwira penghubung begitu tiba di mess.
Selesai pendidikan mereka tidak langsung pulang, namun diterbangkan ke New York. Semua harus menjalani tour selama 2 minggu di Amerika, dan dalam waktu pendek itu mereka harus menginap di 10 hotel dan kota yang berbeda.
Dari New York, Buffalo, Dallas, Colorado, Phoenix dan terakhir Arizona. Selama perjalanan itu pula mereka wajib mengirimkan post card dan foto foto yang memperkuat alibi bahwa mereka benar benar dididik di Amerika.
Di Arizona mereka mampir ke Pangkalan Udara milik Marinir Amerika Serikat. Disini mereka wajib berphoto photo di depan pesawat A 4 Skyhawk milik Amerika. Lagi lagi sebagai bukti mereka dididik di negeri itu.
Peluk cium anak istri menyambut para suami penerbang yang kembali di tanah air. Tak lupa oleh oleh pakaian, kamera, boneka, mainan yang dibeli di Amerika. Mereka telah disumpah untuk tidak membocorkan rahasia ini kepada siapapun.
Hampir bersamaan dengan tiba tibanya pesawat A 4 Skyhawk bekas Israel di pelabuhan Tanjung Priok yang dikemas dalam kargo dari Amerika.
Semua tepat pada jadwal yang ditentukan, bahwa pada tanggal 5 Oktober – perayaan HUT ABRI – penerbang tempur Angkatan Udara Republik Indonesia akan melakukan fly over diatas Presiden, undangan, ulama, Anggota DPR/MPR serta rakyat yang bergemuruh bersorak sorai.
Cerita diatas menunjukan begitu banyak rahasia yang selama ini tertutup. Mungkin masih banyak lagi yang belum terungkap. Reformasi TNI yang telah menginjak tahun ke sepuluh semestinya menjadi awal pembukaan tabir tabir itu. Semoga.
65 Comments
mitra w
October 22, 2008 at 3:48 pmtapi saya rasa kerahasiaan bagaimanapun harus tetap ada. Karna rahasia juga bagian dari strategi, apalagi kalau ngomongin militer dan kenegaraan..
tapii… itu menurut saya aja siih ^_^
shelly
October 24, 2008 at 11:00 amkalo cerita ini bisa diceritakan disini, bukan tidak mungkin kan dari 10 penerbang itu ada yang mengungkap ini semua…[yang katanya sudah disumpah]
bener ga?
adi
October 28, 2008 at 7:51 amCerita itu bener… coba cari bukunya Djoko Poerwoko, “Menari di Angkasa” dibuku itu dibahas lengkap, dia salah satu pilot yg berangkat ke israel… agak susah nyarinya, coz edisi terbatas..
BTW… sebagai tambahan informasi.. Sampai detik ini,(bahkan ketika Skyhawk kita sudah digrounded) Mabes TNI tidak pernah mengakui operasi Alpha pernah terjadi..
Kunderemp An-Narkaulipsiy
November 1, 2008 at 7:58 am@adi:
Intinya, pengakuan Djoko Poerwoko di-disavowed kayak di film-film Mission Impossible begitu?
adie
November 10, 2008 at 6:28 pmSeinget gw, cuma 3 buku yg nyinggung operasi alpha, 1 bukunya Djoko Poerwoko: Menari di angkasa, 2 buku lg tentang sejarah skuadron di TNI AU, itu buat kalangan terbatas di TNI AU…
Bbrp bulan lalu, di metro jg dbhs di acara secret operations, cuma 2 pilot yg ngasi keterangan, yg satu Djko P. yg satu lg lupa namanya…
Emang susah nyari keterangan soal hal ini, bahkan di biographinya LB Moerdani, ga dbhs skalipun soal operasi Alpha…
Klo soal keterangan dari pemerintah (dalam hal ini Mabes TNI) jgn brharap bakal ada, slama hubungan diplomatik Indonesia-Israel masih kayak gini..
BO
December 11, 2008 at 10:58 amMenurut cerita yang dari mulut kemulut, pada saat pasukan kopassandha membebaskan sandera dipesawat Woyla milik garuda yang dibajak di Don Muang. Pasukan elite kita tesrebut menggunakan senjata laras pendek UZI buatan Israel. Dari serbuan tersebut, Herman Rante capt pesawat Woyla terserempet peluru, begitu juga serka Akhmad Kirang kena tembak diperut.
eko J
December 18, 2008 at 10:07 amSaya rasa rahasia yang paling dalam dari TNI memang harus ditutupi untuk menjaga keutuhan NKRI kita boleh belajar dari mana saja termasuk Israel karaena mereka memang pintar dan bahkan lebih pintar dari sektunya yakni AS bravo TNI
Zen
January 9, 2009 at 4:02 amAmpun deh, beli pesawat bekas aja nyusahin iman gitu….
fuad
April 23, 2009 at 5:02 pmpancen hebat lan pinter poro pilot, carane kuwi koyo turis dikokon sinau malah lungo nang israel kursus pesawat skyhawk trus aku yo ngerti jamane pak Joko P isih pangkat kapten senenge numpak vespa biru mlaku2 nek bar mabur. hebat PILOT TNI_AU
manler
July 27, 2009 at 5:07 pmGw lupa judulnya, tapi di buku ttg seorang agen israel kalo ga salah namanya victor oskrosksy, hal ini ada sempat muncul.. dimana si agen ada melihat sejumlah pswt yg siap dikirim ke indonesia.. (negara di asia tenggara menurut buku versi indonesianya)
gembalasapi
August 6, 2009 at 8:26 amsetau saya, setelah opreasi alpha,dikemudian hari dilaksanakan juga operasi/pelatihan lanjutan (operasi beta dan operasi charlie)…salah satu lulusan operasi charlie sekarang bertugas di BAIS sebagai gumil (guru militer)
awan
August 11, 2009 at 11:26 amwakakakakak……..kenapa sekarang bisa dipublikasikan…salahsatunya mungkin krn sejak beberapa tahun yg lalu..pesawat A4 milik kita tersebut sudah di run down alias di nonaktif kan…namun jasa2nya menjaga ibu pertiwi tetap hrs diingat…Operasi Alfa di Indonesia pada akhirnya adalah semua Operasi yg dilaksanakan oleh pesawat A4..namun sejak gruoundednya pesawat tersebut ops alfa biasa diisi oleh sang penggantinya, sukhoi 27/30…sebenarnya ada cerita yg lebih menarik..yaitu bagaimana perjalanan si kapal pengangkut A4 ini berganti kulit(warna) di tengah laut ….hehehehe…..hayo siapa yg mau cerita……(gw bukan penulis yg bagus sich..)..BTW…sebenarnya Israel banyak punya andil dalam kemiliteran kita….mulai dari pesawat sampai senapan…(siapa yg gak percaya???)..makanya kadang2 kalo adayg maki2 Israel…gw malah geli sama yg maki2……so dumb..
bravo delta
September 24, 2009 at 6:39 pmsetuju TNI kerjasama dg israel yang tangguh!
tri haryanto
November 24, 2009 at 3:57 pmada cerita laen gak mas?seru neh
frn
November 23, 2012 at 11:19 pmsalut..keren websitenya. aku baru baca, gak tau sma sekali. pastinya Indonesia takut sama Israel