Browsing Category

TOKOH

Soeharto – Sejarah yang memihak

soeharto.jpgIbu saya sangat bangga menjadi seorang Soekarnois. Dalam ruang keluarga kami ada sebuah photo besar Bung Karno. Tersenyum gagah dan charming. Salah satu yang membekas untuk diceritakan pada anak anaknya adalah saat saat menjelang mangkatnya sang Proklamator. Melalui koneksi kenalan ‘ orang dalam ‘ orang tua saya bisa menjenguk Bung Karno, menembus karantina yang dilakukan penguasa orde baru di Wisma Yaso ( sekarang Museum Satria Mandala ).
“ Pak Karno disio sio …” ucapnya kala itu.
Artinya, Soekarno betul betul disia siakan, diasingkan dan tidak diurus selayaknya mantan pemimpin besar. Saat itu beliau sakit keras. Kamar tidurnya yang kotor dan suram. Sementara di ujung ada meja kecil berdebu, dengan aneka toples, kotak obat obatan serta termos. Padahal Bung Karno sangat menyintai kebersihan, kerapihan.
Rumah tahanan yang sangat luas itu terasa murung dan mencekam, demikian ibu saya mengingatnya.

Continue Reading

Christine Hakim

christinehakim.jpgSejak saya masih pelajar, sosok Christine Hakim sudah begitu saya kenal melalui film filmnya yang legendaris. Saat melihat sosok ‘ Siska ‘ dalam Badai Pasti Berlalu versi baru yang dimainkan Raihaanun mau tak mau saya langsung membandingkan dengan karakter sama yang diperankan Christine Hakim lebih dari 30 tahun yang lalu. Seorang Siska yang apatis melihat dunianya serta tenggelam dalam kekecewaan yang hanya bisa diwujudkan melalui pengendapan yang luar biasa dari artis kaliber Christine Hakim. Belum lagi kalau kita melihat ‘ Cut Nyak Dhien’ . Dalam rintik hujan yang kelam kita merasakan tatapanan matanya yang buta begitu menusuk.
“ Kau mengkhianatiku Laot ? “
Nyeri, heroik dan sekaligus menggetarkan.
Dan kini sosok itu duduk di depan saya, berkonsentrasi mendengarkan penjelasan saya mengenai konsep story board film iklan yang akan kami eksekusi sebelum akhir tahun ini.

Continue Reading