Anton Shammas

Anton Shammas, seorang novelis dan penyair arab katolik warga Negara Israel menumpahkan frustasinya tentang sebuah identitas yang harus dipanggulnya. Sebuah kata “ Israel “.
Ia berasal dari desa Fassuta, di tepi Danau Galilea – utara Israel – dimana keluarganya turun temurun tinggal disana. Sebuah tempat yang penuh sejarah, ketika Yesus memanggil nelayan nelayan danau Galilea menjadi muridnya. Ia pindah ke Haifa, dan kemudian melanjutkan kuliahnya di Hebrew University, Jerusalem.

Dalam novelnya ‘ Arabesque ‘ The saga of his Arab Christian family, salah bagiannya bercerita pengembaraan keluarganya yang berimigrsi dari Syria sejak abad 19 dan bermukim di desa Fassuta, Galiliea. Hidup dalam penguasaan Kekaisaran Ottoman dan Inggris di Palestina, aneksasi Israel tahun 1948 sampai pendudukan tepi Barat dan jalur Gaza tahun 1967.
Anton Shammas terperangkap dalam sebuah kultur yang dipaksakan. Ia warga Negara Israel walau secara kultur ia tetap seorang arab yang bertanya tanya tentang identitas dirinya. Ini memang pelik, ketika akhirnya ia menemukan jawaban yang merupakan kenyataan pahit.

Di Israel ternyata tidak ada orang Israel. Jika di Amerika ada orang amerika, dan di Indonesia ada orang Indonesia. Dalam kartu identitas mereka, dalam kolom kebangsaan hanya ada dua pilihan. Yahudi atau Arab.
Pernyataan kemerdekaan Israel tidak dimulai dengan, “ Kami bangsa Israel “ tetapi dengan kalimat ‘ berdirinya sebuah negeri yahudi di Eretz- Israel ‘. Perkataan kebangsaan Israel tak pernah ada dalam dokumen resmi Negara.
Seorang arab pemegang paspor Israel, tetap tak akan bisa membuktikan definisi bahwa ia adalah berkebangsaan Israel. Demikian pula Yahudi, walau pada akhirnya mereka menganggap sebagai Israeli.

Lanjut Anton, Israel adalah Negara yang aneh. Ia tidak membatasi wilayahnya dengan tempat dan wilayah, tetapi dengan waktu. Ia merupakan wujud dari perjalanan sejarah bangsa Yahudi melintasi rentang waktu.
Maka Israel bukan milik warga Negara Israel. Dalam Hukum Kepulangan negara itu . Israel milik orang yahudi dimanapun mereka berada. Jadi seorang yahudi Amerika, atau yahudi hitam dari Ethiopia – keturunan Ratu Sheeba dan Nabi Sulaiman – memiliki hak yang lebih besar dari seorang arab berkewarganegaraan Israel.

Bahkan orang orang keturunan yahudi di Negara Indonesia – yang tak pernah menginjakan kakinya di tanah yudea itu – seperti Yapto Suryosumarno, Nafa Urbach ,Ahmad Dani atau Rabbi Yaakov Baruch sebagai ketua North Sulawesi Jewish Community Indonesian. Mereka mungkin dapat memiliki saham yang lebih besar atas sebuah Negara Israel daripada anak keturunan Anton Shammas.
Penulis yang banyak menerterjemahkan literature dari bahasa Ibrani ke Arab dan sebaliknya, ini tak pernah menganggap sebuah bencana, sampai ia berbenturan dengan paham zionis. Bersama Rabbi Yisroel Dovid Weiss , spokesman of Neturai Karta International (Jewish against Zionis ), mereka percaya Israel, Yahudi dan Zionis adalah tiga hal berbeda.

Ia bisa mengerti mengapa, seorang temannya asal Indonesia di University of Michigan mengatakan, bahwa Bung Karno adalah pemimpin Negara yang pertama kali mengaitkan politik luar negeri dengan kebijakan zionis. Presiden Indonesia pertama itu melarang kehadiran atlit Israel dalam Asian Games tahu 1962 di Jakarta. Sesuatu yang membuat Indonesia akhirnya dikenakan sanksi oleh IOC.
Namun ia tak bisa memahami jika hubungan antar manusia dibatasi oleh sekat sekat darah dan asal usul. Masa kecilnya dan teman teman Yahudi di Israel memberikan inspirasi menakjubkan karya karyanya. Walau juga menyisakan kenangan pahit menjadi warganegara terbuang di tanah airnya sendiri.

Presiden Iran , Ahmadijenad mungkin salah satu paling keras menentang Israel namun ia melindungi komunitas Yahudi di sana. Bahkan mereka memiliki perwakilan di Parlemen Iran.
Yahudi menjadi persamaan garis nasib di seluruh penjuru dunia. Mereka begitu solid dan sekaligus dicerca. Bahwa lobby lobby kaum Yahudi di negeri Paman Sam bisa lebih kuat daripada Presiden Amerika Serikat sendiri.

Anton Shammas. Seorang arab warga Negara Israel masih menyimpan keinginannya kembali ke tanah airnya. Ketika sinar matahari yang merah membakar batu batu kuning di tepi danau. Ini menjadi ruwet, bahwa kenangan angin di gurun Negev masih membelainya mesra.
Tapi ia membuang jauh jauh impian absurd tentang sebuah tanah air yang tak pernah dimilikinya, sebagaimana dalam puisinya, No-Man’s land. Anton Shammas memang tak pernah kembali ke Israel.

My Childhood home groups around me
I grope around the empty house
And keep telling myself I’m grown-up now
I, for one, do not understand
A languange on the one hand
A languange on the other hand
I imagine things in no man’s land.

You Might Also Like

61 Comments

  • Anang
    January 9, 2009 at 6:41 pm

    Save Palestina!

  • pema
    January 9, 2009 at 7:09 pm

    SAVE Palestine!!!!

  • ilham saibi
    January 9, 2009 at 7:10 pm

    setuju dengan anang, save palestine!!!

  • mantan kyai
    January 9, 2009 at 7:11 pm

    israel, zionis, dan yahudi berbeda deskripsi. tp palestina satu deskripsi … TERTINDAS

  • a/i-brahim lagi ngapain ya?
    January 9, 2009 at 7:18 pm

    Yahudi itu berabad-abad dianggap paria dan parasit di Barat. Satu-satunya cara untuk membuat mereka tak dianggap paria dan parasit adalah dengan mendirikan negara di mana mereka bisa menjadi tuan atas dirinya sendiri tanpa dihina dan diinjak. Jadilah titik balik ini: jika dulu mereka dianggap “timur” di “barat”, kini mereka menjadi dan dianggap (sekaligus “dibela” oleh) “barat” justru di “timur”.

    Malaikat juga tahu, Hezrl yg (sementara) jadi “juaranya” dan Buber yang jadi “pecundangnya”.

    *Oh A/Ibraham, kau lihatlah anak cucumu ini….*

  • omoshiroi_
    January 9, 2009 at 7:29 pm

    SAVE PALESTINE!!

  • tys
    January 9, 2009 at 7:43 pm

    Excelent post, terima kasih meluangkan waktu menulis subject ini.

  • hedi
    January 9, 2009 at 8:42 pm

    dari dulu urusan israel ini memang pelik

  • Helene
    January 9, 2009 at 9:06 pm

    Mas Iman, tulisan-tulisan mas Iman semakin membuat saya cinta….!!

  • meong
    January 9, 2009 at 11:58 pm

    hohohoo…..tulisan mas iman memudahkan saya agak lebih memahami ttg israel, yahudi, dan zionisme (yg selama ini ngikuti diskusinya di blog2 ‘kelas berat’ tapi sulit menjangkaunya dg akal pikiran yg terbatas).

    errr….ttg yahudi yg disalahkaprahkan, saya jd inget :
    waktu saya kecil hingga abege, jika saya kedapatan ngeyel oleh kakak ato ortu, ato kebanyakan nanya ttg suatu hal, maka sertamerta saya mendapat ‘ancaman’ : “ngeyelan itu yahudi, kamu jangan seperti orang yahudi !!” >.<

    saya jd bertanya2, ada apa antara Gusti dan ummat yahudi. dalam kitab suci mereka di’kutuk’ tetapi (konon) diberi karunia kecerdasan. jika penciptaan mereka adalah untuk dikutuk dan diperangi, lalu buat apa Gusti menciptakan lelucon macam itu ??

    *menunggu sematan kapir pembela israel disematkan pd saya* :mrgreen:
    (doh)

  • Nika
    January 10, 2009 at 7:26 am

    Tfs

  • didut
    January 10, 2009 at 7:39 am

    sama dgn memed mas…aku ya gak dong ama urusan perang ini ….thanks for sharing 😀

  • Xitalho
    January 10, 2009 at 9:35 am

    Paparan yang manis.. untuk seorang novelis arab israel… yang kebingungan akan identitasnya sendiri..
    Mantabs..!!

  • denologis
    January 10, 2009 at 9:43 am

    baru tahu kalau ahmad dhani yang angkuh itu keturunan yahudi. :p

  • tukang nggunem
    January 10, 2009 at 10:11 am

    Weleh, baru tau kalo setorinya kayak gitu…bener-bener informatif deh, Thanks ya pak Iman..kapan2 maen ke solo lagi yak..!!

  • Dody Doohan
    January 10, 2009 at 2:27 pm

    Menurut mas Iman, siapakah yang seharusnya disalahkan dari penyerangan israel terhadap palestina ini?

    Saya tau bahwa mas iman akan selalu netral dalam berpendapat.

    Tapi menurut saya, kita tidak bisa menyalahkan israel atas tindakannya sekarang ini. sudah pasti ada faktor23 tertentu yang membuat israel bahkan tak peduli lagi dengan PBB sekarang ini.

  • Yoyo
    January 10, 2009 at 3:23 pm

    Yapto Suryosumarno, Nafa Urbach, Ahmad Dani atau Rabbi Yaakov Baruch …… pantes sama kelakuannya…… 😀

  • Dony Alfan
    January 10, 2009 at 3:28 pm

    Apakah benar bahwa Yahudi itu adalah ras paling unggul di dunia?

  • edratna
    January 10, 2009 at 7:56 pm

    Memang ruwet ya…..
    Syukurlah saya bisa mengatakan, saya adalah warga negara Indonesia.

  • Luigi Pralangga
    January 11, 2009 at 6:42 am

    Urusan ini tidak pernah selesai 9dari dulu) lantaran: selain ketidak-konsistenan Israel menjaga perdamaian dan meneruskan perluasan ‘settlements’ dan keberpihakan AS dengan Hak Vetonya di Dewan Keamanan PBB yang membuntukan proses perundingan damai di PBB.

    Mau 20 kali ganti UNSG (United Nations Secretary General) kalau masih dijegal oleh AS, PBB tidak bisa berfungsi secara maksimal.. selain dari ‘tukang Sapu’ – Secara pribadi say aberdoa agar Alloh SWT memberikan kekuatan, kemudahan dan kesabaran kepada rakyat Palestina dan seyogyanya solidaritas kita sebagai bangsa dan anak bangsa bisa terus konsisten mendukung mereka yang tertindas.. sampai kapanpun, pendudukan dan agresi akanselalu mendapat perlawanan.

  • ario saja
    January 11, 2009 at 8:29 am

    huh.. memang sangat menarik posting ini, aku jadi tau banyak tentang Israel

  • iman brotoseno
    January 11, 2009 at 9:58 am

    Doddy Doohan,
    artikel Kompas Hari Minggu ini , mungkin bisa jadi jawaban. Tarik kebelakang tentang kompromi yang menyakitkan yang tak pernah benar benar dituruti oleh kedua belah pihak. Ariel Sharon sebagai orang yang paling fanatik dengan ” Yahudi Raya ” mengatakan, Kita harus merelakan sebagian tanah air kita lepas agar negeri Yahudi ini tetap exist.
    Sementara Hamas juga tak mungkin dikalahkan. Sejarah perang gerilya dimana mana selalu menempatkan si aneksator selalu kesulitan menghancurkan kekuatan rakyat. Tapi kalau Hamas tetap nekad terus menembakan roketnya ke wilayah Israel. Mereka akan dipertanyakan oleh rakyat Gaza , untuk apa semua ini kalau korbannya justru rakyat sipil.
    Menurut saya, Kedua dua subyek – Israel dan Palestina – sudan menjadi entity yang tak terbantahkan. Ada wilayah, ada rakyat, ada pemerintahan dan ada pengakuan dari negara lain. Lepas dari sejarah pembentukan negaraya, tapi sepanjang sudah memenuhi syarat syarat diatas sudah dapat disebut negara.
    Israel harus legowo memberi sebagian wilayah ( termasuk Jerusalem timur ) untuk negara Palestina, dan negara Arab ( sudah sebagian yang mengakui Israel ) juga harus mengakui negara Israel…

  • Rita
    January 11, 2009 at 3:18 pm

    Ahmad Dhani memiliki “saham lebih besar neg,Israelnya”, hhmmm baru tau, pantes “yahudi banget” yaa hehe. ..*kiddink*…(ngikut trend, bang one)…
    ..Ini info tambahan mengenai Israel……Berarti seruan untuk situasi perang yang terjadi sekarang kurang cocock dong kalau seperti ini ” terkutuk engkau bangsa israel!!” (maksa).., soalnya bisa menyenggol orang2 yang tidak bersalah, termasuk keturunan nabi Sulaiman… Mungkin bila ingin melaknat perang itu, kata yang cocok adalah “terkutuk lah orang2 antek2 dan pelaku perang yang menbabibuta (peluru tidak dapat milih sasaran), langusng ke pelakunya aja. …Seperti kata mas Dody ” ada faktor23 tertentu yang membuat israel bahkan tak peduli lagi dengan PBB sekarang ini”… seandainya yg dikatakan itu benar maka akan ditemukan jalan penyelesaian komplik hanya setelah menemukan titik permasalahannya…Wallahu’alam bissawaab…

  • gajah_pesing
    January 11, 2009 at 3:45 pm

    selamatkan Palestina

  • suckss..
    January 11, 2009 at 3:56 pm

    Hmmm.. pelik memang..
    Matur nuwun ats tambhan ilmu n infony bg kaum awam sepertiQ..

  • Senja Kelabu
    January 11, 2009 at 4:42 pm

    Artikel dengan ilmu ke segala penjuru. Orang baru kayak aku belum nyampek…..mas, mau komentar apa ya……Gini aja :
    “Kok lama amat, ya…… bulan bisa dijadikan alternatif tempat tinggal?” (Wheeeeeleh……komentar maksa)

  • bocah_ilang
    January 11, 2009 at 6:13 pm

    Israel bilang,mereka hanya menargetkan serangan ke Hamas.Tapi koq korbanny sipil?wanita dan anak2?aplg mereka diduga memakai white prosphorus?senjata yg dilarang PBB?hanya cocok satu kata bwt Israel:..KEJI..!!Mari desak negara utk memboikot Israel!Save Palestine!Stop war on Gaza!

  • Fa
    January 11, 2009 at 7:03 pm

    Mas, yg dari dulu saya nggak mudeng2, kenapa to AS berpihak banget sama Israel?

  • yoki
    January 11, 2009 at 10:35 pm

    Israel = Politik jews garis keras??

    Thanks for sharing…

  • iman brotoseno
    January 11, 2009 at 11:31 pm

    Fa,
    lobby lobby yahudi sangat kuat di amerika,..disana ada American Israel Public Affair Comitee ( AIPAC ) yang sangat powerul, dengan dana besar, profesi dimana mana. AIPAC sebagai mesin lobby memiliki 60,000 staff dari berbagai profesi.

  • varda
    January 12, 2009 at 6:39 am

    Konsep yang aneh untuk sebuah negara. Enak ya… warga negaranya dititipin kemana-mana; sekalian bikin lobi2 di seluruh pemerintahan di seluruh dunia. Enggak heran kalo mereka itu jadi uber allez. Hebatlah pokoknya Yahudi itu. Luar biasa. *watch my tone, please.*

    @ meong; ah kaum Yahudi yang beriman pun akan mendapatkan pahala dariNya (Al Baqarah:62)

  • racheedus
    January 12, 2009 at 7:21 am

    Orang Yahudi juga manusia. Tidak semuanya jahat. Sayang, orang Yahudi yang masih setia dengan hati nuraninya tergilas dengan kebijakan zionistik Pemerintah Israel. Namun saya yakin, Tuhan tidak tidur. Kejahatan dan penindasan oleh siapapun pasti ada balasannya. Palestina sekarang jadi killing field bagi tentara Israel.

  • Donny Verdian
    January 12, 2009 at 7:36 am

    Selamatkan Papua!
    Selamatkan budaya lokal dari Malaysia!
    Selamatkan orang2 yang masih miskin, anak terlantar dan mereka yang tak tersentuh pendidikan dan kesehatan!
    Selamatkan negara dan bangsa dari budaya korupsi!
    Selamatkan Pancasila dan UUD45 dan kelanggengan NKRI!
    Selamatkan ekonomi dari krisis global!
    Selamatkan Indonesia dari perpecahan dan jagai stabilitas PEMILU tahun ini!
    Setelah semuanya…. baru deh Selamatkan Palestina! Selamatkan Myanmar! Selamatkan Thailand! 🙂

    Ya, itu kalau saya 🙂

  • evi
    January 12, 2009 at 8:40 am

    jadi lebih mudeng. thx Mas. 🙂

  • andrias ekoyuono
    January 12, 2009 at 10:57 am

    mas,
    Yahudi kan rasnya. Katanya selain beragama yudaisme (baca: agama resminya yahudi), ada juga yahudi muslim dan yahudi kristen.

  • edel
    January 12, 2009 at 2:40 pm

    Mas Iman,
    Saya juga gak ngerti kenapa AS dukung Israel sampe sebegitunya. Memangnya 60rb staf AIPAC itu semuanya mendukung tindakan Israel? Dan masa gak ada organisasi lainnya yang cukup kuat menyuarakan penolakan dukugan?

    Btw, salam kenal Mas Iman. Tulisannya paten2 euy 😀

  • grubik
    January 12, 2009 at 4:04 pm

    Artikel yg sungguh menarik… Ah, perang..

  • Lowongan CPNS
    January 12, 2009 at 8:59 pm

    Mampir mapir eh masuk sini
    Duh duh ane bingung nih mo ngomong apa ya bang, maju terus blogger Indonesia

  • haris
    January 12, 2009 at 11:04 pm

    mas iman, apakah obama juga tak akan berkutik engan loby Yahudi? lalu utk apa semua kemewahan perayaan dunia atas obama jika dia tak bisa melawan loby yg selama ini membuat dunia tak tenteram?

  • mbelgedez™
    January 13, 2009 at 8:03 am

    Apik tenan, boss…..
    Novelnya juga melegenda, ya boss….

  • rackoen
    January 13, 2009 at 8:42 am

    heiil hitler

  • Nyante Aza Lae
    January 13, 2009 at 8:43 am

    Di Israel ternyata tidak ada orang Israel. Jika di Amerika ada orang amerika, dan di Indonesia ada orang Indonesia….
    jujur, dq lum pernah liat sate padang di kota padang!

  • Jaz
    January 14, 2009 at 1:31 am

    Israel, Yahudi dan Zionis…., dalam arti mungkin beda tapi in reality how you define its differencess…

    :).

  • traveler
    January 16, 2009 at 5:14 am

    ikut teriak-teriak ah.. “save Palestine..!!”

  • dobelden
    January 16, 2009 at 3:14 pm

    saya dah dengar lama kalo dani itu keturunan israel eh yahudi eh ah ntah lah, tp ternyata neng nafa juga toh…

    di nash alqur’an yg ada emang yahudi nashara … ga ada israel..

    ah bingung malah

  • i am juden !
    January 17, 2009 at 9:19 am

    PEMERINTAH ISRAEL MENJAWAB PROTES RAKYAT INDONESIA

    Surat terbuka bagi orang Indonesia yang berdemonstrasi terhadap Israel

    Saya memikirkan orang-orang yang terlibat dalam demonstrasi ini. Apakah Anda tahu yang menjadi latar belakang konflik ini ? Menurut Anda bagaimana solusi bagi masalah antara Israel dan Palestina ? Mengapa mereka memilih Israel dan bukannya Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan masa depan normal bagi Palestina ? Saya ingin Anda membaca ini, mendengarkan ini. Dan bila Anda ingin melancarkan protes – silakan, namun lakukanlah dengan pengertian, bukan hanya kata-kata kosong dan propaganda.

    Beberapa mengatakan : kami demonstrasi karena kami ingin Palestina memiliki negara sendiri dan tidak hidup dalam penjajahan Israel

    Bahkan untuk mulai pembicaraan tentang berakhirnya konflik Israel – Palestina, seseorang perlu menerima konsep solusi dua negara. Konsep dua negara ini artinya Israel dan Palestina hidup berdampingan satu dengan yang lainnya dengan damai. Saat para perwakilan Israel dan Palestina mulai membicarakan perdamaian, dalam perjanjian Oslo di tahun 1993, ini adalah dasar dari negosiasi. Mengakhiri semua permusuhan, adanya teritorial bersama atas klaim historis dan berbagi daerah. Pemerintah Indonesia juga mendukung gagasan ini saat Indonesia bergabung dengan para pemimpin negara dalam pertemuan baru-baru ini (200 8) di Annapolis yang bermaksud menyalakan kembali semangat negosiasi.

    Israel secara formal dan dalam setiap forum menerima solusi dua negara. Negosiasi untuk kesepakatan telah dilaksanakan bersama Otorita Palestina selama beberapa tahun terakhir.

    Akan tetapi, hal yang paling mendasar pada Hamas adalah menolak keberadaan Israel, untuk menghapuskan Israel dengan segenap kekuatan. Negosiasi bukanlah pilihan, tidak ada yang dapat dinegosiasikan mengenai hal ini. Solusi dua negara bahkan merupakan sebuah kemungkinan.

    Jadi, sederhananya, untuk memberikan pada Hamas apa yang mereka inginkan – saya harus mati, demikian juga dengan semua 7 juta orang Israel lainnya. Lalu, saat tidak ada lagi Israel – mereka akan menghentikan pengeboman. Tentu saja, untuk saya, ini bukanlah sebuah pilihan.

    Jangan cuma perhatikan kata-kata saya. Berikut ini adalah Piagam Hamas:

    “Israel akan ada dan akan terus ada sampai Islam memusnahkannya, persis seperti Hamas menghapuskan yang lainnya sebelumnya.”

    “Gerakkan Perlawanan Islam meyakini bahwa tanah Palestina adalah Tanah Wakaf yang diperuntukkan bagi generasi Muslim yang akan datang sampai pada Hari Penghakiman nanti. Tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh disia-siakan: tanah ini, atau bagiannya, tidak boleh dilepaskan.”

    “Tidak ada solusi untuk pertanyaan Palestina kecuali melalui Jihad. Inisiatif , proposal dan konferensi internasional semuanya membuang waktu dan upaya sia-sia.”

    Sumber dari situs Palestina : http://www.palestinecenter.org/cpap/documents/charter.html

    Memang, Hamas telah melakukan segalanya untuk merusak harapan kedamaian di kawasan serta merusak pembicaraan perdamaian antara Israel dengan Otorita Palestina.

    Di tahun 1994-96 bom bunuh diri Hamas mengalihkan upaya proses perdamaian Oslo.

    Selama tahun-tahun berdarah pada intifada ke-2 (tahun 2000-2005), Hamas bertanggungjawab, bersama dengan Jihad Islam Palestina, atas sekitar 70% dari 150 bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 1000 orang warga Israel, kebanyakan adalah penduduk sipil.

    Tanpa aksi terror Hamas, saya yakin Palestina telah menjadi sebuah negara sejak beberapa tahun lalu.

    Hamas secara demokratik dipilih oleh rakyat Palestina di tahun 2006 untuk pemerintahan (namun bukan untuk presidensial). Namun Hamas menggelar kudeta militer pada bulan Juni 2007 dan telah melakukan pembunuhan berdarah dingin atas sekitar 200 anggota Fatah Palestina, sementara di waktu lalu Otorita Palestina hanya menangkap para anggota Hamas untuk jangka waktu pendek. Sebagai reaksi dan sesuai dengan konstitusi Palestina, Presiden Abbas memberhentikan seluruh Menteri Hamas dari pemerintahan – dan sesuai dengan Undang-Undang Palestina, Hamas tidak lagi merupakan perwakilan rakyat Palestina. Hamas menguasai Gaza dengan senjata kekerasan dan masih tetap membunuh anggota Fatah.

    Hamas menguasai Gaza dengan senjata kekerasan dan masih tetap membunuh anggota Fatah.Anggota Fatah melarikan diri ke Israel setelah serangan Hamas baru-baru ini di bulan Agustus :http://www.jihadwatch.org/archives/022067.php

    Bukankah Hamas membawa rakyat Palestina tanpa tujuan selain perang dan kesengsaraan ? Masa depan seperti apa yang Hamas tawarkan pada rakyat di Gaza ?

    Beberapa mengatakan : kami protes atas serangan tak beralasan Israel di Gaza

    Saya ingin menyampaikan beberapa alasan tindak operasi ini. Mohon simak dan coba renungkan bila Indonesia mengalami situasi yang sama, akankah Indonesia melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Israel ?

    Selama 8 tahun dan khususnya selama 3 tahun terakhir sejak Hamas mengambil alih Gaza, kota-kota di bagian selatan Israel telah hidup dalam tempat-tempat perlindungan karena ancaman roket dan tembakan misil terus menerus. Serangan-serangan ini berlangsung dengan sebanyak 90 misil dalam satu hari. Selama bertahun-tahun Israel berusaha menyelesaikan masalah ini dengan cara lain. Israel menghadap PBB untuk mendapatkan bantuan, pada Mesir dan Turki untuk mediasi, namun hal ini tidaklah membantu. Kesepakatan gencatan senjata pendek dalam 6 bulan terakhir digunakan oleh Hamas untuk mempersenjatai diri dan setelah habis masa gencatan senjata, ratusan misil dan roket diluncurkan kembali ke kota-kota di Israel.

    Sekali lagi, tidak perlu percaya begitu saja, simaklah yang disampaikan Menteri Luar Negeri Mesir berkenaan dengan hal yang sama :

    Simak: http://www.youtube.com/watch?v=5roptSbO3GQ

    Dan harus saya tekankan – ini bukanlah perkampungan, ini bukanlah kota-kota dalam teritorial 1967, ini adalah kota-kota di dalam Israel.

    Akankah pemerintah Indonesia membiarkan rakyatnya hidup dalam tempat-tempat perlindungan selama bertahun-tahun dibom setiap harinya oleh sebuah organisasi yang memproklamirkan tujuannya untuk menghancurkan Indonesia ? Dan ini terjadi selama 8 tahun. Bukankah Indonesia, dalam situasi yang sama, juga akan mengirimkan tentaranya untuk melindungi rakyatnya ?

    Beberapa mengatakan : kami protes akan jumlah korban dan situasi kemanusiaan

    Foto dari Gaza menyedihkan dan sangat buruk. Perang memang sangat buruk. Setiap orang yang terbunuh adalah tragedi, namun sekali lagi ingin saya jelaskan masalah ini dan saya ingin mengklarifikasi semuanya yang saya katakan sesuai dengan beberapa sumber:

    Diberitakan hari ini (5/1) hanya terdapat 64 korban penduduk sipil dari 510 yang terbunuh. 12% dari korban adalah penduduk sipil. Ini bukan perkataan saya – berita ini dari laporan AP yang mengutip Kementrian Kesehatan Palestina :

    http://www.kjrh.com/news/world/story/Death-toll-climbs-Israel-pushes-deeper-into-Gaza/O049WnBjbECby_RqLIa1WQ.cspx

    http://current.com/items/89679948/ap_israeli_offensive_only_13_are_civilian_deaths.htm

    Rasio ini jauh lebih rendah dari konflik bersenjata lainnya seperti Afganistan dan aksi NATO di Kosovo

    Saya tidak memandang remeh atas korban nyawa sebanyak 64 orang, tidak sama sekali. Gaza adalah kawasan yang sangat padat dan bila Hamas meluncurkan roket dan misil, Hamas akan melakukannya dari kawasan penduduk sipil. Perhatikan gambar berikut :

    Perbesarlah foto untuk melihat lebih jelas dari mana persisnya roket ini berasal.

    Beberapa mengatakan : kami demonstrasi karena kami ingin operasi ini dihentikan

    srael memiliki permintaan yang sederhana, permintaan yang negara manapun di dunia, dalam posisinya akan lakukan :

    Penghentian roket dan misil yang ditembakkan dari Gaza.Penghentian penyelundupan senjata melalui perbatasan Mesir dengan penempatan pengamat internasional di sana.

    Itu saja. Itulah yang dibutuhkan untuk menghentikan semuanya ini.

    Israel tidak dapat kembali pada situasi yang sama di mana kota-kotanya di bagian selatan diserang bom setiap harinya. Akankah Indonesia atau Singapura menerima bila kotanya dalam ancaman bom secara terus menerus ?

    Indonesia memiliki posisi yang baik untuk membantu rakyat Palestina, karena Indonesia adalah negara Islam terbesar Indonesia dapat menekan Hamas untuk menyepakati kedua termin sederhana ini. Buatlah penekanan yang sama, demonstrasi dan pers yang ditujukan terhadap Israel serta untuk menekan pihak Hamas menghentikan penembakan. Mediasi antara Fatah dan Hamas untuk mencapai perjanjian Palestina dan kepemimpinan akan memungkinkan berjalannya pembicaraan perdamaian, sebarkan berita bahwa solusi bagi masalah Israel – Palestina bukanlah melalui Jihad namun pada solusi dua negara.

    Saya adalah seorang diplomat Israel, karenanya saya mengerti bila anda mungkin curiga akan isi informasi ini, saya telah memberikan beberapa sumber non-Israel untuk mengklarifikasi pandangan-pandangan saya. Silakan memeriksa, memberi tanggapan bila Anda menemukan kesalahan atau informasi yang tidak tepat sekecil apapun. Silakan menulis atau bertanya pada saya, dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.

    Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar saya rasa Anda sungguh-sungguh memiliki kewajiban menolong rakyat Palestina dan Israel serta melakukannya dengan pemahaman dan pengetahuan yang benar.

    http://209.85.175.132/search?q=cache:ipCSECYt-7IJ:jakarta.mfa.gov.il/+http://jakarta.mfa.gov.il/mfm/web/main/missionhome.asp%3FMissionID%3D86347%26&hl=en&ct=clnk&cd=1&client=firefox-a

  • resi bismo
    January 17, 2009 at 1:00 pm

    makasih infonya, luar biasa paparannya

  • jarot
    January 18, 2009 at 6:25 pm

    baru tau dani itu yahudi,pantes kera kepala. ttg israel memang ada di buku karen ams ttg yerusalem.

  • fikri
    January 20, 2009 at 6:40 pm

    pertikaian ini tak kunjung usai..

    http://www.gie.web.id

  • ichanx
    January 23, 2009 at 7:52 pm

    emmm… kayaknya korelasi pas-nya begini… negara israel, adalah produk dari gerakan zionis, yang dilakukan oleh sebagian besar orang yahudi… jadi, ya memang yahudi gak seluruhnya mendukung aksi zionis dan pendirian negara penjajah bernama israel. at least, yahudi di iran, beberapa yahudi di inggris dan belanda (yang ikut demo menentang serangan ke gaza), dan beberapa kelompok yahudi lain di seluruh dunia yang anti zionis, enggak bisa disamain dengan yahudi yang mendukung aksi zionis mendirikan negara israel…

1 2

Leave a Reply

*