SUARA BARU INDONESIA

Sewaktu blog ini tiba tiba mendapat kehormatan masuk ke dalam nominasi 5 besar blog dalam ‘ current issues ‘ di Pesta Blogger , sebelum akhirnya tereliminasi karena kalah bersaing dengan blog blog mumpuni seperti Priyadi , Perspektif dan Ndoro Kakung . Saya sempat mempunyai prasangka, “ Wah ini berkompetisi dengan orang dalam sendiri “. Karena nama nama diatas adalah panitia atau orang orang yang menyelenggarakan hajatan ini. Tentu saja saya berasumsi sebuah adagium yang berlaku di sebuah perlombaan. yakni karyawan, juri dan anggota keluarga di larang ikut serta. Namun akhirnya saya harus membuang syak wasangka ini. Karena pertama – walau masih bertanya tanya apakah di belahan dunia lain ada perlombaan blog seperti disini – namun dalam alam demokrasi semua mendapat hak yang sama. Kedua, ketika hendak mengisi votting, saya melihat salah satu nominator dalam kategori pendatang baru, berdiri di sebelah meja komputer sambil meminta saya memilih blognya. Cilakanya saya tak bisa menolak bola matanya yang kelap kelip memohon, mengingatkan anak saya kalau meminta buku komik di Gramedia. Saat itu saya yakin bahwa blog mempunyai sesuatu yang dapat dipersandingkan, sekaligus menjadi ruang pameran diri kita. Ia tidak seperti media mainstream lainnya yang kita kenal.

Blog adalah adalah rumah kita. Sebuah halaman remah remah keseharian, jendela gagasan, dan pintu informasi. Ini menjadi sangat personal dimana kita wajib merawatnya dengan passion dan mempercantik agar orang betah mampir ke rumah kita. Mungkin ini yang dinamakan Suara Baru Indonesia. Konsistensi Wimar, Integritas Priyadi atau keunikan Ndoro Kakung menjadikan saya sadar bahwa blog mereka adalah suara suara yang semestinya mendapat reward, agar supaya memacu blogger blogger lain bisa membuat suara yang jauh lebih hebat. Namun tragisnya bahwa suara suara baru itu hanya berkutat di lubang yang sama. Kita seolah menjadi katak yang merasa besar dalam lubangnya sendiri. Lihat saja, minimnya pemberitaan di media konvensional tentang Pesta Blogger, karena dianggap tidak ada added valuenya. Konon suara blog bisa merubah dunia, tetapi bagaimana menyampaikan ke luar sana ? Masa kita hanya berteriak teriak dalam dunia sendiri, di dalam komunitas melek internet yang hanya 9 % dari jumlah populasi. Dari jumlah itu hanya sekitar 100.000 – 130.000 orang memiliki blog. Idealnya siapapun yang melihat blog kita, akan melihat rumah Indonesia kita, yang begitu rumit permasalahannya. Begitu kaya negeri ini dan sekaligus begitu berat bebannya.


Juga sama rumitnya bagaimana kita berargumentasi dengan orang Papua, sewaktu anjing atau babinya mati tertabrak mobil yang kita kendarai. Pasalnya, mereka akan menghitung kerugian dengan menghitung jumlah putting susunya. Jika harga seekor babi ditakar Rp 200,000,- dan babi mati itu mempunyai putting susu 6, tinggal dikalikan saja. Walhasil kita membayar Rp 1,200,000,-. Alasannya bahwa dari satu susu bisa menghidupi satu babi lagi. Sehingga seorang tetua di sana pernah – entah serius, entah becanda – mengatakan pada saya,
“ Lebih baik bapa menabrak perempuan saja, sebab susunya hanya dua…”
Inilah salah satu sisi Indonesia yang kita lupakan, atau kita tak pernah peduli.
Besok subuh saya harus sudah berada di airport untuk penerbangan ke tanah Papua. Ini adalah kesaksian kesekian kalinya atas tanah yang rakyatnya miskin dan terbelakang karena eksploatasi habis habisan korporasi multinasional maupun keserakahan bangsa sendiri. Saya tidak yakin ada sinyal internet dari Indosat IM2 di pedalaman papua sana. Jadilah selama seminggu ini pastinya menghilang dari peredaran. Namun siapa tahu keterasingan ini akan membuat saya lebih peka.. Siapa tahu juga dalam perjalanan ini saya bisa mendengar ‘ suara baru ‘ yang begitu sulit menyadarkan kita. Suara dari mereka yang tertinggal di halaman belakang rumah kita . Rumah Indonesia kita sendiri.

You Might Also Like

37 Comments

  • mr.bambang
    October 31, 2007 at 6:17 pm

    Awas!!! Jangan nabrak susu babi, mending nabrak …….. saja 😀

    Becareful mas disana, jangan tidur siang-siang karena akan bisa mudah terkena malaria. Jangan lupa perkenalkan blog kepada saudara-saudara kita di Papua 🙂

  • Yoki
    October 31, 2007 at 7:03 pm

    Wah….asik yah bisa ke Papua, ditunggu cerita dan hasil karyanya yang lain.. 😀

  • Unspun
    October 31, 2007 at 7:37 pm

    Papua people say….you horny! 🙂
    Have a good time diving.

  • Aris
    October 31, 2007 at 7:39 pm

    Oleh-oleh factualnya mas ex Papua, mudah2an bisa jadi bahan utk menjelaskan kondisi Papua di UE dari perspektif yg berbeda. Have a nice trip.

  • kenny
    October 31, 2007 at 11:11 pm

    ditunggu ceritanya dari papua, ati2 jgn sampe nabrak susu, eh..babi

    smoga perjalanannya lancar dan sukses

  • Totok Sugianto
    October 31, 2007 at 11:19 pm

    jangan lupa liputan khususnya ya mas.. saya belum pernah sih ke papua.. apa ada blogger dari papua disini? 😀

  • Hedi
    November 1, 2007 at 12:43 am

    Asyik ke papua ya…jadi mau pilih nabrak apa di sana? 😀

  • Koen
    November 1, 2007 at 1:51 am

    Memang nih 🙂 banyak yang menganggap Internet itu cyberspace yang terpisah dari dunia nyata 🙂 dan dengan demikian mencipta ruang dengan problema dan solusi yang berbeda. Blogpun akhirnya hanya jadi dunia para blogger, sebel. Padahal maunya Internet, web, blog, itu jadi alat komunikasi yang mengurangi friksi2 informasi akibat sekat2 ekonomi, kapital, budaya, dll. Yuk ah, jangan putus asa. Dorong terusssss …. 😀

  • arifkurniawan as bangaiptop
    November 1, 2007 at 3:04 am

    Setahu saya, definisi blog itu sendiri masih banyak diperdebatkan oleh blogger, Mas Iman.

    Ada yang bilang media curhat, ada yang bilang media baru, ada yang bilang media oposisi terhadap dominasi pemberitaan konvensional.

    Sebenernya, apapun definisinya, ndak masalah. Yang jadi masalah, kalau sudah gontok-gontokan mau menang sendiri.

    Saya pribadi, memandang blog bukan lagi sekedar Suara Baru Indonesia. Menurut saya, blog lebih dari sekedar suara untuk Indonesia. Bagi saya, blog adalah suara untuk kemanusiaan.

    Blog adalah sarana teriak pada perjuangan melawan kesewenang-wenangan ketika media konvensional patuh pada mainstream pemilik modal dan penguasa.

    Dan sayang sekali jika media sekuat ini tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin.

    Tapi tentu saja ini pendapat pribadi, yang objektif dan amat bisa dipertanyakan dan diperdebatkan.

    Selamat jalan, Mas Iman. Hati-hati di jalan. Semoga dilindungi oleh Yang Maha Kuasa dalam setiap langkahnya.

  • Innuendo
    November 1, 2007 at 4:31 am

    aku juga mikirnya, kok itu itu saja orangnya…blog yg menurut gue agak boring. kecuali ndoro kakung hehehe…

    have a safe trip…pulang bawak puitng yaaaa

  • trian h.a
    November 1, 2007 at 5:12 am

    karena dengan perjalanan, naluri dan intuisi kita akan terasah. smeoga membawa ‘suara baru’ setelah dari tanah papua.

    have a nice trip mas..
    🙂

  • de
    November 1, 2007 at 5:26 am

    have a nice trip mas. aku minta koteka aja gak pake isi 😛
    oot: wah sejak PB yg komen makin banyak nih 😀

  • leksa
    November 1, 2007 at 6:35 am

    wah saya jadi makin rutin ke sini…

    mas, minta ijin di link diagregate di pageflakes saya yah blog nya 🙂

    btw,..
    take care mas,..
    lagi rame disana 🙂

  • Bangsari
    November 1, 2007 at 10:33 am

    terlalu banyak PR di negeri ini. pffiuhhh…

  • dewi
    November 1, 2007 at 11:32 am

    yah, saya rasa memang semua hanya memerlukan satu hal untuk memulainya. mungkin pada awalnya akan ada keterasingan, kesenjangan dan sejenisnya. tapi, jika kita belum bisa mengangkat sesuatu yang banyak, memang sebaiknya mengangkatnya sedikit sedikit, salah satunya dengan blog. mungkin memang perbandingannya 130.000 banding sekian ratus juta rakyat, tapi jangan lihat sekian ratus jutanya bang iman, lihat 130 ribunya. suatu saat kita akan menambah angka itu, dan mengenalkan hal2 baru kepada yang belum tau.
    dan papua? ah, ranah tua itu seperti tinggal sepahnya saja.

  • pitik
    November 1, 2007 at 11:59 am

    setelah “bersuara”..saya pikir selanjutnya adalah “tindakan”..sehingga tidak hanya jadi gaung yang berulang diantara sesama blogger..selamat ke papua..

  • triadi
    November 1, 2007 at 8:45 pm

    mas iman ini bisa aja bikin penasaran orang nunggu cerita (ya sutradara gitu loh)

    rame nih kayanya…ditunggu oleh-oleh ceritanya…:)

  • -tikabanget-
    November 2, 2007 at 9:26 am

    mm..
    waktu sayah nulis bab kejadian ndak enak di indosatm2 kemaren, ternyata berujung dari customer service indosat nelpon sayah, nanya sapa ituh yang masi punya masalah sama mereka.
    dan si temen sayah itu akhirnya terlayani dengan baik.
    dan pelajaran buwat mereka si Customer Service karena ternyata mereka ada yang ngawasin..

    itu suara baru ndak..? 😀

  • dinda
    November 2, 2007 at 11:31 am

    wah, hati-hati di jalanya pak *doakan sayah berhasil mengikuti jejaknya bulan depan dan tiak dipersulit ngurusin ijin :D*

  • Ipul Anwar
    November 2, 2007 at 12:43 pm

    hehehe… gak kebayang kalau yang merengek2 minta di vote itu Fauzi Bowo di pilkada kemaren

  • siska
    November 2, 2007 at 2:39 pm

    wah pak Iman, jangan lupa cerita2 di papua di posting yah! hehehe…

  • arya
    November 2, 2007 at 9:54 pm

    humm..
    di mana2, seharusnya wasit tidak ikut memperebutkan bola seperti 22 orang lainnya. apalagi sampe mencetak gol. begitu kira2 mas iman?
    tapi sudahlah, ini pendapat subyektif saya.
    have a nice trip dan salam kenal mas.

  • Fatah
    November 2, 2007 at 10:09 pm

    makanya kita perlu sesekali menceritakan tentang “daerah” & “kebudayaan” kita sendiri agar kita bisa lebih menghargai “Rumah” kita sendiri 🙂

  • mitora in life
    November 2, 2007 at 10:43 pm

    hahaha… ia di papua tuh babi n anjing dah kyk kucing yang banyak berkeliaran dimana-mana…

  • masboi
    November 3, 2007 at 6:05 am

    blogger harus bisa menyuarakan suara mereka yang tidak bisa dan tidak punya suara. itulah suara baru indonesia.

    salam hangat untuk saudara-saudaraku di papua. saya mencintai mereka. saya mencintai kesederhanaan mereka.

  • endang
    November 4, 2007 at 7:15 pm

    kok saya masih bingung dgn adanya lomba blog ya? itu pemenangnya untuk yang terbaik atau terfavorit? masalahnya saya selalu melihat setiap org membuat blog itu krn ketertarikan masing2 thd sesuatu maslah yang keluar murni dari pikiran dan hatinya. Dgn begitu, kan sulit membandingkan mana yang terbaik. Atau kalo favorit, ya itu juga masalah selera aja…

  • manler
    November 6, 2007 at 3:12 am

    gw sendiri suka blogwalking krn mencari yg renyah2 dan crispy ogah yg main course, sekedar pemanis mulut aja…
    Ada project apa nih mas ke timur sana?

  • Dony Alfan
    November 6, 2007 at 9:00 pm

    “menghitung kerugian dengan menghitung jumlah putting susunya.”
    Klo babinya jantan, yang dihitung apanya dong? Hehe
    Salam untuk orang-orang Papua; bilang ke mereka, jangan mau dibodohi!

  • annots
    November 6, 2007 at 10:52 pm

    Mau ke papua, kalo disana persaingan blogger belum begitu ramai, jadi bisa mengadakan lomba blogger khusus suku pedalaman saja 😀

  • za
    November 7, 2007 at 8:08 am

    hehehe….apapun definisinya…. i love blog….:D

    sayang za gak bisa dateng pas pesta itu….:(

    salam, buat babi papua yo…..;;)

  • kw
    November 7, 2007 at 9:12 pm

    sepakat sama za. apapun saya suka ngeblog. dan saya yakin akan terus banyak orang ngeblog. akan banyak orang berbagi (info).

    asyik amat mas ke papua. pulang bawa koteka ga? atau kalung dari gigi gigi babi?

  • Nuuii
    November 8, 2007 at 8:19 am

    Wowww papua..
    Ditunggu update gambar dari papua nya mas.. Pasti keren-keren ;D

  • Nahria Medina Marzuki
    November 8, 2007 at 9:32 am

    Save trip yaaa 🙂
    Kl ada yg lucu2..boleh dooonk..

  • wieda
    November 9, 2007 at 11:45 am

    ditunggu cerita selanjutnya…Papua selalu menarik yah? semoga suatu saat nanti saya bisa kesana…:)

  • neen
    November 9, 2007 at 2:39 pm

    Yup, saya berharap mas Imam bisa mempertahankan kepekaannya sebagai blogger…..

  • anton
    November 10, 2007 at 11:34 pm

    suara hanya sebatas jargon. dia riuh dg suaranya sendiri. maka, tidakkah kita harus berbuat lbh dari sekadar pesta?

  • Kurt
    November 11, 2007 at 11:23 am

    kalau aku jadi jurinya bos, yaa pilih sampean saja. soale smpean kan pernah mampir di blog saya hehehe kalau nominasi 1-4 gak ada yang ku kenal. … 🙂
    itukah cara2 orang dalam memberikan kriteria… 🙂

Leave a Reply

*