Malam lebaran. Malam PKI. Demikian bunyi sms dari seorang teman pada malam takbiran kemarin. Ini memang mengingatkan kembali tanggal dimana hampir selama 32 tahun begitu diperingati sebagai kedigdayaan bangsa ini menumpas komunis.
Ketika mengawali kuliah di Univ Indonesia, selama sebulan kami mengikuti bentuk kursus Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Panca Sila. Lebih tepatnya ‘ brainwash ‘, dalam bentuk diskusi, ceramah dan simulasi.
Pada hari terakhir kami dibawa ke Balai Sidang Senayan – sekarang Jakarta Convention Centre – untuk menonton film ‘ Pengkhianatan G 30 S PKI ‘ yang baru gres keluar dari proses edit. Waktu itu filmnya belum beredar di bioskop, hanya dipakai kebutuhan indoktrinasi rezim orde baru saja.
Setelah selesai, program ini bisa dikonversikan menjadi nilai SKS, disamping mendapat sertifikat yang ditandatangani Prof. Dr Nugroho Notosutanto ( sekaligus jenderal AD ) sebagai Menteri Pendidikan waktu itu.
Penataran ini rasa rasanya tak ada manfaatnya waktu itu. Kecuali dapat pacar anak sastra, karena terus bersama sama dari pagi sampai malam. Bahkan dalam pemutaran film itu, kadang kala kami bergumam ‘’wuuuuuuu” saat May.Jend Soeharto dengan gayanya yang wagu muncul menjadi juru selamat.
Sambil menonton,kadang saya mencuri kesempatan memegang tangan si gadis sastra itu. Hangat dan Mesra.
Panca Sila sebagai doktrin bisa jadi justru memuakan begitu dipakai sebagai propaganda dan justifikasi ‘ kebenaran ‘ rezim penguasa. Panca Sila menurut rezim orde baru diposisikan sebagai alat penekan, sehingga justru ‘ kesaktiannya ‘ yang diperingati. Bukan tanggal kelahirannya – 1 Juni – saat Bung Karno menyampaikan pidatonya di sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Ini memang masalah selera penguasa. Bung Karno saat itu masih dianggap momok serta diharamkan dalam konstruksi sejarah bangsa ini. Termasuk keterlibatannya dalam malam kudeta komunis tersebut.
Nugroho Notosutanto sebagai bekas kepala dinas sejarah ABRI yang kemudian diangkat jadi Rektor UI dan sekaligus Menteri, ditenggarai banyak berperan dalam penulisan buku sejarah di sekolah sekolah. Termasuk penyusunan buku putih G 30 S PKI versi Pemerintah Soeharto.
Saya tidak akan membahas seberapa jauh kontroversi keterlibatan Bung Karno, atau Soeharto. Apakah ini murni kudeta kumunis atau rekayasa. Apakah ini justru merupakan intrik internal Angkatan Darat yang dipakai oleh CIA atau Soeharto untuk memukul Soekarno.
Mengapa juga ketika CIA membantu Jend Phinocet mengkudeta Presiden Salvador Allende – yang haluannya nasionalis marxis – dari Chili tahun 1973 , justru memakai sandi “ Operation Jakarta “.
Biarlah para sejarahwan dan peneliti akan membuktikan penelusurannya.
Justru menarik membaca temuan surat surat pribadi Bung Karno kepada istrinya Ratna Sari Dewi. Surat surat ini dengan cerdik dan penuh resiko diselundupkan keluar negeri, dan diumumkan di Belanda sepuluh tahun kemudian.
Sebagaimana diketahui pada malam penculikan para jenderal Angkatan Darat, Bung Karno bermalam di rumah Dewi di Wisma Yaso ( sekarang museum Satria Mandala ).
Bung Karno melihat perebutan kekuasaan 30 S PKI sebagai pertentangan antara golongan kanan dan kiri di tubuh angkatan darat, dimana PKI tidak ambil bagian. Ini bisa dilihat dari surat suratnya yang sama sekali tak pernah menyebut kata PKI.
Surat tgl 1 Oktober 1965,
Saya sedang berada di tempat dalam keadaan sehat. Saya berada disini adalah akibat peristiwa peristiwa di dalam angkatan perang tadi malam. Anak anak yang melakukan yang dinamakan pemberontakan mau melindungi saya. Mereka tidak menentang saya.
Janganlah kau risaukan saya.
Fikiran saya, sekalipun dalam hari hari yang kacau ini tetap padamu dan menyertaimu.
Saya berharap Tuhan melindungi istriku Dewi. Saya merasa lebih dekat kepadamu dalm waktu waktu yang kacau balau ini.
Sayang dan ciuman selamanya
Lalu ada surat tanggal 3 Oktober yang salah satunya bunyinya,
…….saya belum mengetahui dimana Yani berada, atau apa yang sesungguhnya terjadi terhadap dirinya.
Begitu keadaan aman, saya akan kembali ke Jakarta. Berita berita hari ini menunjukan belum. Saya selalu teringat padamu.
Kau mengetahui betapa saya cinta padamu.
Surat surat itu selanjutnya menceritakan bahwa Soekarno sedang menjadi penengah pertentangan itu dan menugaskan Jend Pranoto – yang menurutnya dapat diterima di golongan kanan dan kiri – sebagai caretaker sementara pimpinan Angkatan Darat.
Bahkan ketidaktahuan mengenai nasib Yani dan Jenderal lainnya menunjukan betapa ‘buta’nya dia terhadap situasi yang baru terjadi.
Bagi sebagian orang, hampir tidak masuk akal kalau Bung Karno membiarkan pembunuhan Jenderal ini. Menurut penulisan Amalia Yani, ayahnya merupakan anak kesayangan Bung Karno.
Kesaksian Kol KKO Bambang Wijanarko, bekas ajudan Bung Karno – selama 7 tahun – dalam sidang Mahmilub, bahwa pada malam 30 September saat Bung Karno memberikan pidato di Istora Senayan, lalu ada prajurit yang mendekat dan memberikan secarik kertas sangat tidak masuk akal. Bagi penyidik, surat itu dianggap sebagai pemberitahuan bahwa gerakan akan dimulai.
Hampir mustahil, ada seorang prajurit bisa selonong boy, mendekati Presiden tanpa harus melewati penjagaan kawal pribadi dan ajudan.
Kelak kemudian Bambang Wijanarko menjadi salah satu orang dekat Bung Karno yang tetap aktif di karir militernya di Angkatan Laut setelah prahara itu. Sementara yang lain masuk penjara.
Sejarah selalu berpretensi mengikuti selera penguasa. Namun anehnya justru saat Megawati berkuasa, ia sama sekali tidak melakukan pelurusan sejarah. Sama anehnya kenapa kasus prajurit Doel Arif harus dipegang oleh Ali Moertopo sendiri yang merupakan orang kepercayaan Soeharto.
Konon ia merupakan saksi ‘ cut ‘.Kalau dalam istilah intelejen harus dipotong hubungannya antara operator dan eksekutor. Mungkin Brigjend Suparjo tidak memerintahkan dia membunuh Ahmad Yani, sementara bisa saja Sjam – sebagai agen ganda – menyuruh Doel Arif langsung. Sehingga ia harus di ‘ Cut “.
Mengapa Aidit harus ditembak ditempat. Mestinya sebagai tokoh kunci ia dibawa untuk diinterogasi lebih dalam mengenai gerakan ini. Justru jangan jangan ia merupakan kambing hitam atas gerakan fait accompli ini.
Sebagaimana banyak tokoh gerakan, mereka dieksekusi secepatnya dengan atau tanpa melalui proses pengadilan.
Bagaimanapun juga lembar hitam dalam sejarah bangsa ini telah dicatat. Gerakan G 30 S PKI telah memicu gerakan yang lebih biadab. Pembunuhan massal yang terorganisir, hampir 500 ribu sampai sejuta simpatisan, orang tak bersalah atau anggota PKI dibantai habis. Memang masih lebih banyak pembunuhan yang dilakukan Pol Pot di Kamboja. Namun bangsa ini bersama militer melakukannya dalam hanya hitungan bulan.
Begitu banyak kegelapan misteri malam 30 September 1965. Sekian tahun terpaksa menonton film yang diperankan Amiroso Katamsi, Umar Kayam setiap tanggal yang sama. Namun setidaknya film ini selalu mengingatkan saya kepada si gadis fakultas sastra itu. Kemana dia gerangan sekarang ?
81 Comments
mbelGedez™
October 11, 2008 at 6:43 amSebenernya sayah tgl 29 kemaren pengen Post kayak gini mas.
Tapi sayah ragu karena ndak tau apa nyang sebenernya terjadi mengingat orang seusiya kita lahir ndak jawuh dari kejadiyan inih….
Namun begetoo, sayah cuman brani menampilkeun musik nya ajah, nyang sayah copy dari piringan hitam ke dalem format mp3. Itupun sayah samarkeun dengan judul Javanesse Song.
Oya, Soal sejarah inih sayah jadi inget sepenggal puwisi “aku ingin nikmati putaw” dari Remy Sylado;
Salam.
fathy
October 11, 2008 at 1:36 pmhaha…sepanjang itu tulisannya, berujung pada “mengingatkan saya kepada si gadis fakultas sastra itu. Kemana dia gerangan sekarang ?”
mas imaan..mas iman… aya2 wae… =))
Turunan PKI
October 11, 2008 at 8:41 pmPKI…….Sejarah dan Film yang beredar di ORBa adalah pemutar balikkan FAKTA.
Logikanya Soekarno itu Presiden…dan jelas2 berpegang Pada PANCASILA, masak dia mau merubah pangandan hidup yang Beliau ciptakan……………
Kebodohan Publik yang MENGERIKAN….
oon
October 13, 2008 at 9:50 amhiks…gak pernah itu pelem kutongton habis…brutal eh?
iya mendingan cerita dengan gadis sastra itu om xixixi….pegang tangan doang?
yati
October 13, 2008 at 8:57 pmtrus mas, gimana gadis sastra itu sekarang? dimana dia?
eh, ada daniel mahendra?
*asli OOT*
nadia febina
October 13, 2008 at 11:13 pmAaah, CIA…
btw lucu sekali ya, sedari kecil kita disuruh percaya lewat pelajaran PSPB bahwa Soekarno mengkudeta dirinya sendiri lewat G30S… 🙂
Arief
October 14, 2008 at 3:12 amMas, gadis Sastra itu namanya Rara bukan? (kabuuurrrrr)
Iman
October 14, 2008 at 3:43 pmrif,
Rara bukannya gadis UII – Fak Hukum he he
ratno
October 17, 2008 at 9:11 amdulu yg sadis itu PKI…
sekarang yg sadis itu para koruptor….
PKI=KORUPTOR
KORUPTOR=PKI
klo PKI hrs d bnuh,knpa koruptor ngak?????????????
khan sma2 mo menghancurkan negara INDONESIA…..
Wibisono Sastrodiwiryo
October 17, 2008 at 7:46 pmNumpang tanya: Nugroho Notosutanto atau Nugroho Notosusanto?
BTW dimana sekarang si gadis sastra itu mas?
kalo dia baca ini bisa CLBK tuh.. hihihi
catoer
February 26, 2009 at 10:28 amSoekarno seorang President yang berhati lembut dengan seoarng wanita. Sepertinya CIA dibelakang layar atas tragedi G 30 S PKI dan menggunakan Soeharto untuk kudeta Pemerintahan Soekarno. Namun sayangnya Megawati tak Segarang Bapaknya (Mlempem) tidak berusaha meluruskan sejarah padahal Soeharto masih hidup sampai sekarang udah menjadi Bangkai. menggenaskan.
Ansyori
March 3, 2009 at 2:36 pmPKI ..memang sadis..dan pelindungnya adalah sang Presiden..yang romantis itu…termasuk penerusnya sekarang…lihat saja …
Ansyori
March 3, 2009 at 3:00 pmSaya mengalami sendiri…masa masa itu…dimana PKI selalu mengadu domba…(lewat korannya)..Dan Soekarno …sang Presiden…merestui angkatan ke V nya PKI…guruku di SMP (Balikpapan) dari pulau Jawa istilahnya sukwan.dilatih militer …tiap hari pakaiannya kayak militer sewaktu mengajar..Sang Presiden membuat…NASAKOM (nasional agama komunis) …tiap hari rakyatnya disuruh konfrontasi terus (nyari musuh)…ekonomi ambur adul…baju seragam .atasan putihnya dari bahan blacu yang sekarang buat karung terigu itu lho ( yang dicuci.terus biar putih)…semua ..antri…antri …antri..dll.. lagu PKI genjer ,,genjer selalu diputar…serem..yang mengerikan …satu daerah (Kampung Baru) di Balikpapan , termasuk rumah kakekku, rumah pamanku, familiku…yang dibakar oleh PKI pake bom molotop pada saat orang pergi sholat Jum’at.. (15 Oct 65)…setelah pemberontakannya …gagal …yang tertinggal hanya satu bangunan mesjid yang masih ada sampai sekarang…
Aku kenal teman-teman ku di SMP N I Balikpapan ..yang aktifis organisasi pelajar PKI … yang sangat aktif menjaring anggota ..sebelum terjadinya …G 30 S PKI…menghilang dan pergi entah kemana setelah gagalnya G 30 S PKI..yang kuingat namanya Rose..si anak ..menado yang cukup cantik (menurutku saat itu)…ada lagi temanku yang jago gulat..yang badannya bagus sekali posturnya..yang kulupa namanya…
Ansyori
March 3, 2009 at 3:10 pmsambungan..sebelumnya…Kuingat ..namanya sekarang ..yaitu Tabrani…sejak gagalnya PKI ..mereka menghilang..
lare alit wargi negeri indonesia
April 5, 2009 at 11:16 amsejarah perjalanan hidup bangsa nusantara ini penuh dengan pertumpahan darah, ingat dari tumapel ke singosari; bagaimana si ken arok dengan liciknya membunuh tunggul ametung penguiasa sah negeri itu, dengan memanfaatkan kebo ijo ……. mirip ya dengan G 30 S; ken arok (siapa ya???? ayo ngaku); tunggul ametung (sukarno) dan kebo ijo (pki) ….. begitu kah kah kah kah ????????
lalu mataram lama (kadiri dan daha)
lalu majapahit (paregreg)
lalu pajang (joko tingkir, arya penangsang jipang-panolan)
lalu mataram baru (ayodya/yogyakarta, kartasura/surakarta, pakualam, mangkunegoro, pakubuwono, dipecah-pecah campur tangan asing ikut-ikutan di sini)
lalu nusantara modern (indonesia, bung karno, suharto)
lalu terakhir mei 1998 ……. darah…. darah … darah
haruskah ini akan terus begitu ??????????????
apakah negeri tanah airku ini TANAHi TERKUTUK ????????
YA TUHAN JANGAN KAU SIKSA KAMI JIKA KAMI LUPA ATAU BERSALAH, YA TUHAN JANGAN ENGKAU BEBANI KAMI, BEBAN YANG BERAT YANG KAMI TAK SANGGUP MEMIKULNYA, YA TUHAN JANGAN KAU BEBANI KAMI BEBAN SEBAGAIMANA ENGKAU BEBANKAN PADA ORANG-ORANG TERDAHULU SEBELUM KAMI, AMPUNILAH KAMI, MAAFKANLAH KAMI DAN BERILAH RAHMAT KASIH SAYANGMU KEPADA KAMI.
WAHAI YANG MAHA PENOLONG, TOLONGLAH KAMI TERHADAP ORANG-ORANG YANG INGKAR.
AAMIN
DODI
July 4, 2009 at 3:08 pmWAW AKU GAK INGAT KEJADIAN DI FILM ITU SETELAH SELESAI KECUALI ADEGAN PENCULIKAN YANG TIDAK BISA HILANG BERALIH KE CERITA YANG LAIN. SATU PERSATU BISA AKU INGAT KEJADIANNYA, DITEMBAK DITEMPAT, DISERET, DITODONG, DIPUKUL ITU YANG AKU INGAT. CERITA HARI-HARI BPK SOEKARNO TERNYATA JUGA KEMBALINYA KE KENANGAN DI FILM ITU JUGA, SIAPA YANG BISA CERITA HARI DEMI HARI PARA PAHLAWAN REVOLUSI SEBELUM KEJADIAN MINIMAL 5 HARI SEBELUMNYA BERTURUT-TURUT DISERTAI JUGA HARI-HARI BPK SOEKARNO 5 HARI SEBELUM 30 SEPTEMBER, DAN 30 SEPTEMBERNYA HARI-HARI YANG DILALUI KELUARGA DAN TETANGGA DEKAT KORBAN G 30 S PKI SEPERTI APA? ITU AKAN LEBIH BAIK UNTUK DIPELAJARI DARI PADA ADEGAN KEKERASAN/PENGANIAYAAN YANG TIDAK DISERTAI PENYELESAIAN YANG ADIL DARI HUKUM RI KEPADA PELAKU PENGANIAYAAN TERSEBUT.
yatno
August 16, 2009 at 11:21 amsejarah yang pernah dibuat oleh rezim di negeri ini tidak lain adalah alat penguasa untuk melakukan hegemoni dan phobisme atas situasi yang mereka pandang akan mampu menggoyahkan kekuasaan mereka. sejarah genosida yang ada dalam film2 dokumenter sepertihalnya G-30 S adalah salah satunya. sejarah adalah soal keberpihakan, apakah mereka akan berpihak pada kebenaran obyektif ataukah sekedar subyektifisme kelompok tertentu. sampai hari ini pun masih menjadi tanda tanya besar ketika kita membaca bertumpuk2 buku sejarah dari berbagai sumber dan pandangan yang berbeda akan hal ini.
terlebih negara kita yang berada di bawah dominasi IMPERIALISME, tentu rezim yang ada di bawahnya akan membuat serangkaian skema dan nteks2 alur sejarah untuk kepentingan Imperium mereka. yang harus kita jawab bersama-sama adalah, apakah kita akan tunduk pada sebuah drama yang dibikin soleh-olah nyata oleh rezim, atau kita akan mencari kebenaran obyektif dengan mengkonversikannya dalam dialektika sejarah yang benar sesuai dengan praktik sosial yang hadir dalam keseharian masyarakat kita.
rakyat sudah cukup menderita sejak kemerdekaan negara kita diproklamirkan. hari ini jumlah penduduk kita yang kurang lebih 225 juta jiwa dengan komposisi 60% petani (dan 65% dari mereka adalah buruh tani tak bertanah), 15% buruh yang upah dan hak normatifnya masih sangan tidak layak dan jauh dari sejahtera, beserta rakyat lainnya yang sedang dilanda kesusahan akibat krisis IMPERIALISME-lap pekerjaan yang sempit-biaya pendidikan yang semakin mahal (sekalipun rezim penguasa\SBY-CS berpropaganda tentang pendidikan gratisnya yang dalam kenyataannya tidak demikian), kaum miskin perkotaan yang selalu digususr dan dipiring, dan masih begitu banyak fenomena sosial yang lebih mengerikan saat ini yang harus kawan2 cari dan mengerti secara mendalam. inikah yang saat ini dinamakan dengan sistem yang adil? lantas siapa yang patut disalahkan, apakah orang2 yang kemudian disebut2 sebagai pengkhianat negara adalah pihak yang salah, sementara mereka menginginkan adanya perubahan yang signifikan, dan berada di tengah2 jeritan rakyat mayoritas?
MARI BERFIKIR, dengan CARA BERFIKIR YANG BENAR!!!
radiohead
January 7, 2010 at 8:51 pmada sebuah buku bagus untuk menambah bahan referensi dan ditulis dengan fakta-fakta yang obyektif..judulnya “Soekarno File”
orbaSHIT
February 10, 2010 at 1:08 pm@Ansyori —>tipikal “orde baru byaatch” kalo cerita kayak elo geeto sekarang juga banyak bedanya bukan antar under bow partai tapi antar preman atau antar suku (SARA)! ngerebutin lahan sengketa atau tempat perjudian etc..etc contohnye gammpang elo tau kejadian “tena abang” taon 90′ an dimana org2x betawi nyerbu asrama cendrawasih tempat ngumpulnye org2x irian itu “pertempuran” ganas bung yang mampus puluhan tapi kagak ke ekspos media…trus pristiwa sambas,sampit,ambon,poso —> kalo di total yang modar ribuannn…jadi jangan bias lah elo bisa ngomong geeto karena mao pembenaran pembunuhan org2x yang “didiuga” PKI khan? what a psycho…sama kayak pikirannye orang2x PEMUDA PANCASILA ama FPI loe (atau elo salah satu anggota who knows??) pristiwa SIAL 1965 sebetulnye udah jelas kagak usah di bikin ribet yang menang dan berkuasa 32 TAON tuh sape hah?? (if you’re not a MORON then you should know the answer..) persetan segala analisa2x aneh yang nuduh AURI,PKI lebih gila BK pake aje logika sederhana cerna bae2x situasi saat itu pasti jawabanye satu SUHARTO dan AD emang KUDETA terhadap pemerintahan yang SAH (jangan lupa AD juga pernah “mencoba kudeta di tahun 1946–>i forget which month it was dan 17 oktober 1952 !) ini analisa sederhana dari orang sederhana…cheers…
andrew
February 19, 2010 at 1:32 pmSituasinya sangat chaos saat pembersihan anggota PKI, hampir mirip saat pembersihan preman pada tahun80an oleh petrus.
Aku sih belum lahir saaat G30 SPKI cuman denger ceritanya aja dari ortuku. Saat pembersihan itu banyak sekali fitnah. Orang2 yg punya jabatan mengambil keuntungan buat melenyapkan musuhnya dengan memfitnah mereka PKI. Hal ini terulang lagi saat kasuh pembersihan preman oleh petrus. Banyak orang2 yg tidak bersalah dibunuh dengan stempel preman
orbaSHIT
April 2, 2010 at 8:35 pm@andrew …the winner takes it all dude….and one more thing HISTORY IS WRITTEN BY THE VICTOR so because of that indonesia almost becomes a FAILED STATE (ORBA WON THE GAME that time)…i say ALMOST the only thing that makes us still unite untill this day is SOEKARNO’S PANCASILA don’t forget that..cursed SOEHARTO with all of HIS FAMILY..may he burn in the flame of HELL for ETERNITY !
andi
August 6, 2010 at 8:08 amkita tahu siapa yang akhirnya di perintahkan membasmi PKI..! yaitu bpk.soeharto, karena kekuasan sudah di ambil alih & memegang kekuasan tertinggi ABRI, dan berdasarkan surat perintah 11 maret secara tidak langsung sudah menggeser posisi kursi PRESIDEN..!
yang jadi pertanyaan adalah;
1) kenapa para antek2 PKI langsung di bunuh/di tembak di tempat tanpa melalui sidang contohnya bpk.untung & bpk.aidit seharusnya bisa di jadikan alat bukti siapa dalang di balik ini semua..! KENAPA HARUS DI TEMBAK DI TEMPAT SIAPAKAH SAAT ITU YANG PEGANG KEKUASAAN yaitu….? kalau mau tahu di balik pembrontakan saat itu sangat mudah..!
2) kenapa bpk.soeharto pada saat itu tidak di culik..? kalau PKI mau merebut kekuasaan sepenuhnya. lucukan..!
3) setelah PKI membrontak bpk.soeharto bagaikan pahlawan, dan berhasil berkuasa di negeri tercinta kita ini. saat beliau berkuasa jangan harap keturunan PKI jadi PNS/ABRI.
4) apakah PKI salah..? atau hanya di jadikan alat setelah itu di basmi sampai ke akar2nya/ hanya di jadikan wayang..? terus dalangnya siapa..?
Sulis
April 28, 2011 at 4:35 pmG 30 S adalah pangkal tolak berdirinya rezim Orde Baru yang diktatorial, militeristik, dan anti-rakyat.
Siapa dalang sesungguhnya dari G 30 S ini sangat jelas dan gamblang dari awal, yaitu yang paling diuntungkan oleh adanya gerakan ini. Siapa itu? Soeharto.
radityo
November 27, 2011 at 11:18 pmSaya sendiri masih bingung siapa sebenarnya dalang G30S ini, tapi setidaknya dengan adanya buku-buku yang bertemakan tentang G30S, kabut misteri ini mulai sedikit terkuak….kalau menurut saya sendiri G30S itu murni gerakan dari internal angkatan darat dan korbannya adalah perwira angkatan darat, namun yang menjadi tanda tanya adalah mengenai keterlibatan PKI, AU, dan Bung Karno sendiri, lalu apa jadinya kalau keenam jenderal tersebut tidak terbunuh ? Benarkah isu dewan jenderal itu ada ? Brigjen soeparjo (tokoh yg terlibat G30S) mengatakan bahwa dewan jenderal itu memang ada, dan tokohnya ya pemimpin AD yang diculik pada malam itu termasuk Nasution
PKI saat itu memiliki basis masa yang sangat kuat, kalau mereka mau gerakkan seluruh massa nya saya yakin bakal terjadi pertumpahan besar-besaran antara AD vs PKI, apakah omar dhani terlibat itupun juga menjadi tanda tanya. atau dia sengaja dilibatkan karena dia seorang soekarnois ataukah karena keiri hatian AD terhadap AU yang saat itu merupakan anak lanang nya bung Karno ?
saya yakin kalau kasus G30S ini mau diusut tuntas, maka akan negara ini akan geger, karena ini bukan hanya urusan internal, melainkan sudah memasukin area internasional –> yup saat itu kan tensi perang dingin sedang tinggi-tinggi nya dan AS baru saja kalah dari medan vietnam, tentunya indonesia setiap saat juga bisa jatuh ke blok komunis dengan melihat makin kokohnya kaki PKI saat itu…
setidaknya ada satu pihak yang diuntungkan dengan kejadian ini, dimana mereka kemudian masuk dan merampas kekayaan yang ada dinegara ini hingga sekarang, siapa itu, silakan cari tahu sendiri
erwin
June 12, 2012 at 5:07 amOperation Jakarta? Liat or mbaca dimana, mas?
Ada juga Project FUBELT nyang di Chile ntu…
orbaSHIT
June 12, 2012 at 8:17 am@erwin pada saat terjadinya coup di chile yg menjatuhkan presiden populis salvador allende kode yg dipakai oleh pihak agusto pinochet cs adalah “operation djakarta” dan kata2x sandinya adalah “djakarta is coming” sumber : jakker.blogspot.com/2008/09/salvador-allende.html,perpustakaanliterati.wordpress.com/2011/09/27/white-terror/,andessoesman.blogspot.com/p/resensi.html dll GOOGLE is ur FRIEND my FRIEND
rira
January 28, 2013 at 4:38 pmsemua kejadian seputar penculikan para jenderal tak bisa lepas dari keterlibatan presiden sukarno…..alasannya, pembersihan atau penindakan para jenderal yang tidak loyal keluar dari lisan sang presiden……miskipun dimanpaantkan oleh oknum lain…….
orbaSHIT
January 28, 2013 at 4:51 pm@rira BK tidak pernah memerintahkan secara lisan ataupun tertulis thd “penjemputan perwira2x AD”, tjakrabirawa (dari unsur dipenogoro) melakukan itu atas inisiatif letkol untung syamsuri dalam rangka menghadapkan mereka ke depan BK dan dikonfrontir pernyataannya atas isu dewan jendral dan dokumen gilchrist….walaupun sebelumnya BK sudah dapat jaminan dari pak yani bahwa AD tetap akan slalu setia thd kepemimpinan BK….tiba2x syam mem “by pass” operasi “penjemputan” tsb dan membawa mereka ke lubang buaya…selanjutnya sdh menjadi sejarah
Djangkaru Bumi
September 30, 2013 at 12:41 pmSejarah kelam Indonesia. Kekuasaan sungguh menggiurkan. Dan tangan asing terlibat di dalamnya, rakyat di adu domba. Musuh dan kawan susah untuk dibedakan.
dier koswari
April 4, 2014 at 10:03 pmdirundung malang nasib rakyat indonesia sebagai domba adu karena warisan para leluhur yang kini pil pahit itu terus bergentayangan dari generasi ke generasi
Vania ayu
May 14, 2017 at 8:45 amKenapa aidit ditembak mati tanpa pengadilan:
1.situasi waktu itu tidak bisa diketahui siapa kawan siapa lawan.. bisa saja dia kabur dengan tentara yg pro PKI/jadi ‘kawannya’
2.aidit adalah ahli pemutarbalikan fakta..bayangkan klo dia berhasil menemui PJM Soekarno
3.penembak aidit adalah AD yg pemimpinnya juga dibunuh tanpa pengadilan
Point no.3 adalah metode dasar pembasmian anggota PKI..basmi tanpa pengadilan sama seperti PKI membantai para Jenderal AD
Jadi klo eks PKI mengeluh sebagai korban tanpa pengadilan ya itu salahnya sendiri..pimpinannya yg mengajari begitu adanya..pengecut..!