Browsing Tag

Puasa

Berniaga dengan Tuhan

Ada suatu kisah yang diceritakan Emha Ainun Nadjib, tentang temannya Kiai Sudrun yang karena keasyikan melakukan gotong royong bersama warga memperbaiki jembatan desa, ia lupa agar segera shalat lohor. Ketika sadar buru buru ia bergegas menuju masjid. Ternyata Asar sudah menjelang. Ia sudah berada di sumur sambil memegang tali timba. Tampak olehnya seekor semut sedang terkatung katung di permukaan air.
Kiai Sudrun lalu menggerakan tangannya di bibir sumur, mendekatkan ember timba untuk menolong semut yang hampir tenggelam. Ia berkonsentrasi agar si semut masuk kedalam air di ember, sebab ia akan dihantui perasaan bersalah kalau gagal menyelamatkan semut.

Alhamdulilah. Semut masuk kedalam air di ember. Namun begitu Kiai Sudrun ingin menaikan ember timba ke atas. Terdengar suara azan dari speaker masjid. Kiai Sudrun menarik nafas panjang. Lebih besar manakah dosa tidak salat lohor dibanding ‘ jasa ‘ menolong semut yang nyaris tenggelam.
Lalu Kiai meletakan dengan hati hati si semut di permukaan tanah. Membiarkannya pergi menuju rerumputan. Barulah Kiai berwudhu dan berangkat solat.

Dalam doa, Kiai Sudrun berkata “ Ya Allah hukumlah kelalaianku sehingga kehilangan waktu lohor yang kau berikan. Adapun tentang semut dan segala hal baik yang telah kulakukan, rasanya belum pantas untuk kujadikan alasan memohon pahala dariMu “

Continue Reading

Laskar dari Surga

Siang ini serombongan pasukan bermotor berjubah ala pangeran Diponegoro mulai meraung raung melewati kantor saya. Sambil membawa bendera hijau yang melambai lambai perkasa. Matanya jalang mencari cari pendosa di pinggir jalan.
“ Awas kau orang orang yang tak berpuasa “
Warung warung tegal seketika menutup pintunya. Tukang parkir menyembunyikan plastik teh es dibalik tong sampah. Takut karena tak melaksanakan perintah agama.
Selamat datang balatentara surga !

Ikhlas

Paling susah memang menstimulasi pikiran untuk menerima rasa ikhlas di hati kita. Apapun bentuknya. Keikhlasan bukan saja manifesto dari bentuk rasa maaf, tapi juga bentuk penerimaan terhadap sesuatu yang baru dan berbeda.
Dalam perjalanan menyusuri sungai Martapura selama 2 jam dari kota Banjarmasin menuju Lokbaintan, teman saya begitu berhati hati dengan masalah kebersihan. Sepertinya ia kurang ikhlas dengan situasi disekelilingnya. Maklum sepanjang perjalanan kita melihat masyarkat sana yang mandi, gosok gigi sampai buang hajat di sungai yang sama.
Jadilah ia menolak jeruk yang saya tawarkan, setelah membelinya dari penduduk setempat seharga Rp 60,000,- sekeranjang besar. Padahal jeruknya sangat manis.
Mungkin ia benar harus menjaga kebersihan agar tidak terkena kuman. Karena bisa jadi jeruknya dicuci dari air sungai yang coklat itu. Ia juga tak mau makan banyak banyak. Takut bagaimana kalau ingin buang air besar, karena kita berangkat sejak jam 4 pagi sehingga belum sempat buang hajat.

Continue Reading

HITUNG HITUNGAN DENGAN TUHAN

“ Orang orang Barat sudah pergi ke bulan, tapi kita masih bertengkar mengenai mengintip bulan “ – KH Hasyim Muzadi

Bulan puasa hampir selesai tetapi masih saja orang ribut ribut bertengkar tentang kesepakatan 1 syawal 1428 Hijriah. Sementara di pojok negeri para pembela syariat , sibuk melakukan razia orang orang berpuasa dan penggerebakan warung dan restaurant yang buka di siang hari. Puasa juga membuat seolah kita memiliki privilege untuk dihormati dan lebih penting lagi menentukan ‘hitam putihnya’ sebuah konsep kehidupan dalam masyarakat yang pluralistik. Karena puasa ribuan orang pegawai pijat bersih, spa dan refleksi ,harus kehilangan uang tambahan berlebaran karena tempat kerjanya kena imbas harus tutup. Karena puasa juga orang orang kecil pemilik warung makan dan jamu hanya bisa menangis melihat usahanya diobrak abrik laskar .

Bisakah bulan puasa berjalan tanpa mengganggu hajat hidup orang banyak ? Padahal kalau keimanan saya berpuasa terganggu, itu karena diri saya sendiri yang gemblung, bukan karena orang orang yang asyik mengunyah makanan di pinggir jalan. Akhirnya dengan puasa kita menjadi polisi fiqih yang bertindak atas nama Tuhan, padahal mungkin Tuhan sendiri tidak pernah repot repot memikirkan ini. Karena Allah bukanlah tipe oppressed yang perlu dibela.

Continue Reading