Browsing Tag

PB 2009

Tunai sudah janji saya

Tunai sudah janji saya. Kemarin, Pesta Blogger 2009 berlangsung dengan meriah dan sukses. Beberapa hal memang saya akui – terutama teknis pelaksanaan –memang agak mengganggu, seperti suara antar ruangan break out seassion yang saling nyelonong. Juga AC yang tidak maksimal.
Namun yang penting bahwa lebih seribu orang dari seluruh belahan negeri yang menghadiri hajatan ini bisa menemukan esensi yang utama. Kopi darat temu Blogger skala nasional yang luar biasa.
Sebagaimana petikan pidato pembukaan yang saya sampaikan. “ …. walau selalu saja ada pro kontra tentang sebuah ide besar Pesta Blogger, tapi ini memang bukan melulu Pesta. Ada semangat persahabatan, semangat kebangsaan, semangat gotong royong. Insya Allah akan membuat blogger Indonesia lebih baik bagi masyarakat dan negerinya “.

Ada kejutan lain, bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring bersedia hadir. Ternyata kesan puritan orang partai yang ditakutkan sebagian blogger tidak beralasan. Ia sangat humble dan membiarkan berfoto ria bersama para blogger. Berbagai petikan pantun yang disampaikan memang membuat suasana cair. He was stealing the show.
Ada sebuah janji yang akan saya tunggu ketika ia ucapkan kepada saya di ruang VIP. Bahwa ia akan memberi waktu perwakilan blogger blogger Indonesia untuk melakukan audiensi tentang apa dan bagaimana dunia blogging Indonesia.

Continue Reading

Pesta Blogger beberapa hari lagi

Gempita pesta blogger sudah memperlihatkan gaungnya. Seminggu sebelumnya di Jogyakarta pada malam 15 Oktober 2009 kemarin. Ini merupakan pamungkas acara dari penutupan rangkaian blogshop di sepuluh kota Indonesia.

Ada ratusan blogger dari – selain tuan rumah Jogjayakarta sendiri – juga dari Semarang, Jakarta, Bogor, Solo, Makasar, Wonosobo bahkan Banjarmasin. Mereka tumpah ruah dalam kemeriahan gathering – Herman Saksono , ketua Komunitas Cahandong Jogyakarta menyebut kopdar sebagai budaya yang paling popular masyarakat Indonesia – di pendopo Museum Nasional Yogjakarta.

Hanya satu kata. Keren !. Apalagi ini merupakan swadaya solidaritas anggota komunitas sendiri. Ada pameran batik, dan juga workshop membatik. Pojok kopi nusantara, lesehan nasi brongkos, pameran photo, presentasi dari Yahoo South East Asia, tari tarian tradisional dari Jawa, Bali, Aceh sampai Adonara, Nusa Tenggara Timur.

Ini membuat saya selalu percaya bahwa tak ada yang yang lebih hebat daripada sebuah pewartaan tentang Indonesia yang disuarakan oleh blogger. Yogjakarta adalah teater sebuah mini Indonesia, dan mereka bisa menampilkan utuh dalam sebuah solidaritas satu semangat satu bangsa.
Richardson Logan tak pernah menyangka bahwa sebuah nama yang diusulkan – Indonesia – dalam majalah ilmiah tahunan Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) pada tahun 1847, kelak merupakan entity yang menyatukan semangat kebangsaan negara kepulauan di selatan katulistiwa ini.
Kita bangga menjadi bagian dari nama itu.

Continue Reading

Ayo motret !

Ajang photo contest blogger Indonesia kembali digelar. Apalagi kalau bukan pestablogger photo contest 2009 . Ini sebuah seri kedua setelah tahun lalu cukup mengundang pencinta dan pemerhati photography. Dengan tema yang sama dengan motto Pesta Blogger. “ One Spirit One Nation “, diharapkan akan hadir potret negeri ini dari segala aspek. Tentu saja aspek semangat , gotong royong dan persaudaraan sebagai satu bangsa.

Para juri selain muka lama seperti Kristupa Saragih, Deniek Sukarya dan Arbain Rambay. Juga bergabung tokoh photography Indonesia, yakni Darwis Triadi. Satu hal yang membedakan dengan kontes tahun lalu. Kali ini semua jenis format digital bisa ikut, mulai kamera DSLR, compact, semi pro sampai kamera handphone !.
Kali ini juga Photocontest akan dimotori oleh duet photographer muda berbakat asal Jogja, Antobilang dan Gage Batubara .

Continue Reading

Bumi Etam yang menggegerkan

Dulu ketika Bung Karno mengangkat Jendral Soemitro menjadi panglima di Kalimantan Timur, pesannya hanya satu. “ Tolong jaga kilang kilang minyak di Balikpapan sana “. Tak beberapa lama, jenderal itu justru menangkapi orang orang komunis dan beberapa pimpinan onderbouw serikat buruhnya.
Bung Karno diam saja. Menurut sang jenderal, mungkin sepanjang kilang kilang minyak tidak terganggu, dan tetap berproduksi. Dia tak perduli. Pragmatis memang. Itulah kota Balikpapan, kota minyak, yang sejak dulu menjadi sumber pemasukan devisa negeri ini.
Jadi kalau dulu minyak yang ‘ dijaga ‘ , sekarang jaman sudah berubah. Justru antusias masyarakat tentang nge-blog yang harus ‘ dijaga ‘.

Bagaimana menjaga minat nge-blog ini memang tidak sia sia. Saya melihat semangat yang luar biasa dalam roadshow sepuluh kota – blogshop – di Kalimantan Timur. Sejak mendarat di Balikpapan, dukungan media massa setempat, komunitas blogger Balikpapan, yang dikomandani Alfa dan Bambang Herlandi , juga STIKOM.
Khusus di Balikpapan, ternyata peserta Blogshop paling banyak diminati oleh ibu ibu rumah tangga dan guru guru sekolah. Ini sekaligus menunjukan bahwa penetrasi blog sudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Ada yang lebih gila lagi. 3 orang blogger dari Komunitas Blogger Kalimantan Selatan. Wawan, Farid dan Dillah . Dengan mengendarai motor, rela menempuh perjalanan 12 jam melalui hutan dan jalanan yang rusak. Demi bisa mengikuti Pesta Blogger di Balikpapan.

Continue Reading

dari Wonosobo ke Malang

Apa yang dibayangkan tentang sebuah kota kecil yang bernama Wonosobo. Bayangan dingin, kabut dan gunung gunung melintas. Juga tembakau dan sayur mayur. Ketika seorang Belanda, HC Cornelus menemukan reruntuhan candi di kawasan, yang sekarang dinamakan dieng pada tahun 1814. Ia berpikir telah memecahkan salah satu rahasia pusat kebesaran jawa di masa silam.

Ternyata Wonosobo lebih dari itu. Ini tidak salah, karena sebelumnya Gubernur Jenderal Raflles – yang sangat tergila gila dengan aspek historis suatu wilayah – mengatakan dieng masih lebih menarik – secara spiritual – dibanding Borobudur.
Perjalanan menuju Wonosobo dari Yogjyakarta kali ini melewati Sapuran, memotong jalan dari arah Borobudur. Rute ini dipilih untuk mempersingkat waktu. Sekaligus menjadi pemandangan yang indah dengan melewati jalanan menanjak dan berkelok diantara sawah sawah dan tebing.
Setidaknya menjadi terapi yang menenangkan terutama karena keterlambatan jam keberangkatan maskapai Garuda yang kesekian kalinya.

Continue Reading

Penandatanganan Pesta Blogger 2009

pb-2009Pesta Blogger 2009 semakin dekat. Tak terasa hampir setahun kita melewati keriangan Pesta Blogger tahun lalu. Hari ini seperti yang dilakukan tahun lalu, di tempat yang sama – Departemen Kominfo, Jl, Medan Merdeka Barat Jakarta – telah dilakukan penandatanganan sponsorship sekaligus peluncuran kegiatan Pesta Blogger 2009.

Saya, selaku Chairman Pesta Blogger 2009 bersama Dirjen Aplikasi Telematika, Tjahyana dan Duta Besar Amerika Serikat, Cameron R. Hume.
Hadir pula disana seluruh member of comitee Pesta Blogger, Enda Nasution, Ong Hock Chuan, Chika Nadya, Muhammad Ikhsan, Yati Maulana, Wicaksono, Shinta Dhanuwardoyo, Hanny Kusumawati dan Amril T Gobel.
Tak lupa beberapa teman berasal dari perwakilan komunitas blogger yang kebetulan sedang berada di Jakarta. Cahandong Jogyakarta, Cikarang, Depok, Loenpia Semarang, BHI Jakarta, Siliwangi Bogor, Benteng Tangerang, Angingmammiri Makasar, Balikpapan, Bengawan Solo, BBC Bali, Batagor Bandung dan Medan.

Kalau tak ada aral melintang. Pesta Blogger tetap akan dilakukan di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 2009. Sebelumnya akan dilakukan serangkaian mini Pesta Blogger di daerah bersamaan dengan Blogshop, Blogging Workshop.
Kota kota tersebut adalah Balikpapan, Samarinda, Jogyakarta, Bandung, Malang, Makasar, Palembang, Medan, Semarang dan Surabaya.

Continue Reading

Chairman Pesta Blogger 2009

Suatu sore di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah beberapa tahun lalu. Sambil memandang teluk Tomini yang teduh, seorang teman bercerita tentang sebuah dunia yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Blogging. Walau saya cukup mengetahui dan kadang membaca tulisan tulisan yang bertebaran di dunia maya ini, Hanya saja saya belum berpikir untuk memiliki sebuah blog personal, sampai rekan ini membukakan mata untuk memulai.
Menulis adalah kegiatan yang tak asing bagi saya. Saya menulis beberapa artikel perjalanan, menyelam atau seputar dunia photography dan film bagi majalah majalah. Jadi Why not ? Jadilah saya memiliki blog.

Ada kegembiraan yang meluap luap karena memang saya juga menyukai sejarah, seni, politik, humanisme, cerita cerita pojokan negeri ini, dan berbagai topik topik yang menarik, Ini yang tak diduga duga bahwa tulisan tanpa pretensi itu bisa menimbulkan sebuah diskusi, komentar dan yang lebih menyenangkan berkenalan dengan teman teman baru.

Sampai dalam Pesta Blogger 1, tiba tiba blog saya nyelonong masuk bersaing dalam lima besar blog untuk topik current issues. Diantara blog blog kondang dan lebih dahulu established seperti ndorokakung, enda nasution, totot dan wimar .
Ini sebuah apresiasi yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Padahal saya adalah salah satu pengkritik pesta blogger 1 yang paling keras. Mulai dari tempat venue yang saya anggap terlalu elitis sampai penamaan istilah Pesta Blogger. Waktu itu saya sempat mengusulkan sebuah nama. Jamboree Blogger.
Walau akhirnya tidak begitu penting. Apa artinya sebuah nama. Bahkan saya mengakui Pesta Blogger telah menjadi sebuah brand.

Continue Reading