Menjadi ketua APFII memang direpotkan dengan undangan undangan sana sini yang benar benar menyita waktu saya. Bagaimana tidak, berarti saya harus mulai membiasakan diri dengan mengatur waktu disela sela jadwal produksi dan kehidupan sosial lainnya. Tetapi ada hal hal yang ternyata bisa memberikan pencerahan kalau kita melihat cerita saya dibawah ini. Pertama, suatu kali saya diminta datang oleh suatu Yayasan Mitra Netra, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak untuk kemajuan komunitas masyarakat tuna netra. Mereka meminta saya memberikan sebuah ‘ workshop ‘ setengah hari mengenai proses produksi pembuatan sebuah film. Ternyata mereka ingin membuat sebuah video profile yang diproduksi secara swadaya sendiri mengenai Yayasan Mitra Netra, guna kepentingan para donatur donatur mereka. Yang membuat saya takjub,karena saya berbicara didepan pengurus Yayasan yang hampir semuanya penyandang tuna netra. Tetapi ada yang lebih dari itu, bahwa mereka secara bergotong royong akan membuat scenario dan salah seorang dari mereka akan menyutradarai sendiri ! Mungkin hanya kameramen dan editor yang akan dilakukan oleh manusia sehat.
Cerita berikutnya adalah ketika saya diminta menjadi pembicara dan memberikan saran saran terhadap para sutradara muda dalam ajang Pinasthika Award di Jogja. Bayangan saya mengenai sutradara Jakarta yang penuh dengan gaya serta pernak pernik gadget mulai Mac Powerbook, Ipod dan berbagai ‘ tool of presentation ‘ mendadak sirna. Saya melihat sosok sederhana, pemalu, dan agak sedikit tidak pede ketika harus mempresentasikan hasil karyanya. Namun saya menemukan wajah wajah yang jujur, berdedikasi terhadap pekerjaannya serta daya kreatif yang luar biasa. Tanpa harus memperbandingkan kualitas serta medium format yang dipakainya, saya melihat karya mereka yang sangat kuat dan simple.
Dari dua cerita diatas ada yang bisa diambil sebagai pencerahan bagi kehidupan produksi film iklan saat ini, yakni bagaimana memelihara semangat menghasilkan sebuah karya yang baik, baik secara kreatif dan secara komunikasi pemasaran produk atau pesan yang ingin dijual. Kedua kasus diatas bisa menggambarkan bahwa passion dan komitmen dari seluruh elemen pekerja filmnya akan menghasilkan karya yang apik. Ada yang bilang film iklan itu elitis, karenanya selalu didukung oleh infrastruktur dana dan peralatan yang up to date. Sehingga kadang kita terjebak oleh paradigma bahwa sebuah film iklan berarti harus mahal ( termasuk harus melibatkan padat karya tenaga kerja ). Begitu ruang gerak kita dibatasi oleh budgeting yang pas pasan, otak dan daya nalar kita mendadak menjadi buntu. Seorang sutradara bisa kehilangan moodnya ketika diminta mengerjakan sebuah board yang disyuting dengan video., atau seorang kameramen bisa ngambek tidak karuan begitu tahu jumlah lightingman dikurangi. Padahal anak anak Jogja ini,bisa menghasilkan sebuah shoot yang dramatis hanya berbekal sebuah lampu sorot yang biasa digunakan di taman taman, lalu sutradara tuna netra ini bisa membayangkan sebuah adegan dengan rinci hanya dengan menceritakan point point tujuan shootnya.
Lebih dari itu semangat ‘ team work ‘ jelas tergambar dari dua cerita diatas. Ketika diminta menceritakan proses produksinya, si anak anak Jogja ini bisa merangkap setiap lini departemen yang dibutuhkan, tentu saja ini karena budgeting yang terbatas, atau mensiasati sebuah shoot yang sederhana dan simple karena keterbatasan shooting equipment. Memang pada akhirnya kita bisa berkata, bahwa semua itu tergantung dari bagaimana agency board itu tergambar . Kalau klien akan memahami konsekuensi biaya sebuah story board, Client will pay at cost anyway dengan kata lain. Sehingga ujung ujung nya membuat kita malas dalam mencapai puncak kreativitas, lalu semangat dan passion akan selalu dihargai dengan nilai uang.
Sudah saatnya kita membuang jauh jauh stigma yang selalu kita ucapkan ke klien, you pay nuts you get monkey. Saya hanya berharap kelak suatu saat ketika anak anak Jogja itu hijrah ke Jakarta, mereka masih membawa semangat itu. Mudah mudahan
3 Comments
Arnowo
January 18, 2008 at 10:45 amSaya banyak pertanyaan tentang dimana ada kursus 35mm dari mahasiswa saya di UI ?
Apakah ada mas ?
Iis Juli Arnowo
Broadcast System Integrator
Lotus Media, CV
Cell: 021-91964349
Tel/fax: 021-77215072
email: lotusmediainfo@…
Please visit us at http://lotusmedia.multply.com
itonx
May 21, 2008 at 1:08 pmTETAP SEMANGAT!!!!
email itonx_22@yahoo.co.id
please visit at http://profiles.friendster.com/pujanggadesain
urun dana syariah
March 25, 2020 at 12:50 pmI was curious if you ever considered changing the structure of your blog?
Its very well written; I love what youve got to say.
But maybe you could a little more in the way of content so people could connect with it better.
Youve got an awful lot of text for only having 1 or two pictures.
Maybe you could space it out better?