Ciuman

What is a kiss ? Why this, as some approve;
The sure sweet cement, glue and lime of love
( Robert Herrick – From A Kiss )

Lukisan

Ciuman memang memabukan. Reaksi kimia yang dihasilkan bisa menstimulasi syaraf otak dan memacu detak jantung. Disatu sisi sebuah ciuman juga bisa menjadi kontroversi karena untuk sebagian orang dianggap satu tangga menuju pornografi. Sejarah film mencatat film Indonesia yang pertama kali memutar adegan ciuman, adalah “ Rahasia Boroboedoer “ tahun 1926, telah menuai kontoversial karena dianggap tidak pantas. Walau yang berciuman adalah bintang film Belanda.
Saya selalu penasaran dengan sejarah ciuman dalam perjalanan peradaban manusia, terutama dari jaman kuno dahulu. Dalam reruntuhan Pompeii di Italy sudah ada relief mengenai aktivitas ciuman, demikian juga relief Karmawibangga di kaki dasar Candi Borobudur. Umumnya memang diasosiasikan untuk membangkitkan rangsangan seksual.

Apapun itu ciuman. Pipi, leher, bibir atau apa saja menggambarkan secara eksplisit daya afeksi kita sebagai manusia terhadap pasangannya. Tapi ternyata tidak sesimpel itu, jika justru karena peradaban juga. Manusia kini mengganggap sebuah cium merupakan bagian dari kehidupan sosial atau budaya pergaulan. Tidak hanya ke pasangannya.
“ Hai apa kabar, kemana aja “
Cium pipi kiri kanan. Atau cheek to cheek, pipi ke pipi.
Begitu juga, kadang syuting selesai para pemain saling berciuman – pipi ke pipi atau mulut ke pipi – mengucapkan selamat tinggal. Tak kecuali sutradara mendapat jatah. Cup cup. Lumayan dapat setoran ciuman dari Asmirandah ( Lirik ke Antongiri )

Padahal dahulu kita mengganggap ciuman adalah sesuatu yang sakral. Budaya jaman dulu mungkin. Kitab paraton atau serat mantili memberikan ritual ritual sebelum proses ciuman. Entah itu memijit dahulu atau nembang. Tidak asal terkam, hajar bleh. Sewaktu pacaran jaman dulu, tak mudah bisa mendapatkan sebuah ciuman. Kekasih saya harus yakin bahwa saya adalah orang pilihan dan itu bisa memakan waktu. Terbalik dengan jaman sekarang. Cium dulu baru pacaran.
Roman roman Marga T selalu menggambarkan ciuman yang lembut dan syahdu. Lirik lirik lagu Bimbo, Koes Plus selalu berkisah sebuah ciuman dengan background alam di tepi danau, lereng gunung atau malam sejuta bintang. Indah dan menyentuh.
Bayangan itu buyar karena budaya pop dan film film modern mengajarkan ciuman berguling guling. Pelajaran jalan pintas yang membuang sakralnya sebuah ciuman. Menjadi barang fast food yang mudah didapat dimana mana. Jangan salahkan kalau ciuman hanya berbeda tipis dengan apa yang dinamakan pornografi. Mesum.
Sesuatu yang dilihat dan dipelajari oleh generasi sekarang. Lidah bertaut lidah. Menjalar ke leher. Tangan meremas remas.
Ini baru satu pembahasan. Bagaimana kita membayangkan pergeseran nilai yang lain.
But please don’t expect too much . Just a sweet kiss, gently and soflty.

You Might Also Like

64 Comments

  • zen
    January 16, 2008 at 5:09 pm

    lidah yg meliuk dalam ciuman bibir yang intim itu seperti para darwis yang menari sampai trance.

  • The Sandalian
    January 16, 2008 at 5:22 pm

    Terbalik dengan jaman sekarang. Cium dulu baru pacaran..

    Pantesan tadi lidah saya kegigit, ada yang ngomongin rupanya ha.ha.
    Ah, masa lalu 😀

    Eh, Antohilang beneran dapet ciuman dari Asmirandah? 😮 😮
    Tidaaaaaaaaak!!

  • The Sandalian
    January 16, 2008 at 5:23 pm

    Eh salah baca ternyata, Antongiri wakakaka..

  • wigati
    January 16, 2008 at 5:25 pm

    tiap orang beda persepsi sih mas?

    banyak yang sekedar cipika cipiki itu udah kayak daily thing kalo ketemu temen. tapi ada juga yang belum menganggap itu a part of their culture.

    saya punya temen yang berpijak pada dua kutub tersebut, yuk cipika cipiki ato eitsss don’t touch me? saya sih heheheh … gampangan (maksudnya gampang aja ngikutin kalo gak mau cipika cipiki ya udah dadah dadah aja hehehe).

    kalo dibilang pergerasan budaya, basically sih dunia kan bergerak terus, perubahan selalu ada. good or bad relatif sih. namanya juga hidup di dunia yang majemuk heheheh …

  • annots
    January 16, 2008 at 5:28 pm

    setelah saya perhatikan, tulisan ini dibawah kategori Gaya Hidup. Hmm, Ciuman adalah gaya hidup, bagi sodara-sodara yang belum pernah ciuman berarti hidup sodara belum nggaya.

    mas Iman asmarindah dalam lakon ini apakah nama sebenarnya? *kroscek ke antogirang*

  • escoret
    January 16, 2008 at 5:33 pm

    [….]Tak kecuali sutradara mendapat jatah. Cup cup. Lumayan dapat setoran ciuman dari Asmirandah ( Lirik ke Anto Bilang ) [….]

    Nunggu “Anto Bilang” koment..!!!

  • cK
    January 16, 2008 at 6:08 pm

    weh…beneran tuh mas. kayaknya kalau sekarang ciuman itu bisa diobral… 😕

  • Goop
    January 16, 2008 at 6:08 pm

    Ada pergeseran makna ya mas?? tapi mungkin ga ya, kembali lagi seperti jaman dulu, ataukah mimpi??

  • GuM
    January 16, 2008 at 6:24 pm

    filmaker sekarang rata2 bikinnya begitu, pak.
    menggambarkan ciuman sebagai bagian dari ‘lust’, dan bukan ‘ritual cinta’ yang sakral.
    ndak heran kalo persepsi tentang ciumanpun bergeser.

    demi kelangsungan adegan ciuman di film indonesia, harus ada yang berani mendobrak persepsi yang sudah terlanjur keliru ini.

    misalnya adegan ciuman yang ‘mengharukan’, bukan ‘membangkitkan’.

    *halah, opo iki*

  • iman
    January 16, 2008 at 6:30 pm

    GUM,
    sepertinya itu cium tangan..selalu mengharukan..

  • max
    January 16, 2008 at 7:07 pm

    budaya kita semakin hari semakin permisif ya. Saya mau juga dunk dikecup artis :))

  • leksa
    January 16, 2008 at 7:19 pm

    Just a sweet kiss, gently and soflty...
    saya bangeettt …. :malu2:
    .
    .
    .
    .
    .

    eits..
    tapi untuk startnya ajah …
    hihihi

    *diusir ma Mas Iman

  • Hedi
    January 16, 2008 at 8:11 pm

    yang saya bingung, ada aturan “jangan ciuman mulut dengan klien, nanti kau akan jatuh cinta dengannya” dari para WTS di pelem Pretty Woman…ah apa iya? 😀

  • de
    January 16, 2008 at 8:32 pm

    kata remy sylado, pelacur hanya mau cium mulut sama orang yg dicintai. dengan klien? cium yg lainnya aja 😀

  • sluman slumun slamet
    January 16, 2008 at 8:41 pm

    jadi pingin nyium mas iman…
    😀

  • wieda
    January 16, 2008 at 9:22 pm

    klo cipika cipiki seh ….ndak problem…abis itu disabun make rinso pipinya…ilang rasane..:D
    tapi klo cium bibir…walah melayang ke mars, venus, yupiter………hihihihi

  • elly.s
    January 16, 2008 at 9:31 pm

    ciuman? hmhmh……
    setiap pagi melepas suami…

  • Dee
    January 16, 2008 at 9:41 pm

    Aku paling ndak suka kalau disuruh melakukan adegan ciuman, terutama kalau harus nyium bau kentut mas Iman 🙂

  • Totok Sugianto
    January 16, 2008 at 10:33 pm

    Kembali ke adegan ciuman di film, kira-kira apa yg dibayangin si pemeran kalau musti mencium mesra pasangan mainnya. Kebanyakan kok bilang musti ngebayangin pacar atau pasangannya ya. Padahal kan malah lebih “nyus” kalau dinikmatin aja hehehe 😛 benarkah mas?

  • anto-ngiri
    January 16, 2008 at 11:31 pm

    OMG! asmirandah! saya juga mo jadi sutradara ah!

    btw, soal ciuman ini, saya jadi ingat. Semalam saya mimpi. Ibu saya mencium saya, dan saya rasakan betul kasih sayang seorang ibu pada ciuman ini.

    Hmm.. jadi kangen ibu lagi 🙁

  • pengki
    January 17, 2008 at 12:11 am

    Terbalik dengan jaman sekarang. Cium dulu baru pacaran..

    hoho.. berarti saya bukan anak jaman sekarang yah. butuh waktu 6 bulan pacaran, baru dapet ciuman di pipi 😀

  • extremusmilitis
    January 17, 2008 at 2:32 am

    Just a sweet kiss, gently and soflty

    Aku setuju dengan ini Mas, cium-lah dengan hati dan kasih bukan dengan nafsu 😛

  • Rystiono
    January 17, 2008 at 2:43 am

    Lah, sayah ini kok jadi mirip mas Pengki, pacaran 2 bulan baru dapet cium 1 kali. Apa saya anak jadul?

    Tapi jadul juga ndak apa-apa….sesuatu kalo jarang dilakukan kan jadi nikmat. Kalo keseringan jadi hambar donk… ** mencari pembenaran mode ON **

  • evi
    January 17, 2008 at 7:17 am

    jangankan dapat ciuman, pegang tangan aja mantan pacar dah keluar keringat dingin kok hehehe…. 😀

    sekarang cium tangan mantan pacar aja kalo mo berangkat kerja.

  • didut
    January 17, 2008 at 7:48 am

    jadi teringat masa lalu … halah

  • venus
    January 17, 2008 at 8:31 am

    i love kissing. ndak nyambung sama isi postingan sampeyan ya? 😀

  • Doohan
    January 17, 2008 at 8:52 am

    Gw aja g pernah nyium cewek gw… (lagi).
    soalnya dah putus seh…
    hehehehe

    Salam kenal ya bang dari Kupang Timor Island,
    Tulisannya keren2 semua, nyesel baru ketemu ni blog…

  • Ajie
    January 17, 2008 at 8:57 am

    kuliah-kost-ciuman-xxx- abis itu dakwah bla…bla…bla… budaya munafik cosmo livestyle 😀

  • tari
    January 17, 2008 at 10:00 am

    it’s so good to kiss and to be kissed……..;))

  • kombor
    January 17, 2008 at 10:05 am

    Zaman kuliah dulu ada sebagian teman yang suka cipika-cipiki. Tapi saya belum pernah mendapatkan cipika-cipiki itu. Kalaupun dikasih saya juga nggak mau. Mosok hanya cipika-cipiki?

  • Brahmasta
    January 17, 2008 at 10:57 am

    Terbalik dengan jaman sekarang. Cium dulu baru pacaran..

    Belum pernah ni jadi anak jaman sekarang. Hehehe. Setuju kalau dulu rasanya itu merupakan sesuatu yang sakral. Sekarang itu udah ga kerasa lagi.

  • stey
    January 17, 2008 at 11:54 am

    ciuman bos?terlalu sakral buat dilakukan begitu saja. Saya ga bisa melakukannya jika ga ada sparkle2 itu dipihak saya..

  • mantan kyai
    January 17, 2008 at 12:02 pm

    cium dulu baru pacaran ? yah diincipi dulu lah mas. kalo cocok yah dilanjutin nyiumnya … kalo enggak ya ……… tau deh 😀

  • iman
    January 17, 2008 at 12:07 pm

    mantan kyai,..
    he he kayak beli klengkeng aja..cicip dulu

  • ichal
    January 17, 2008 at 12:44 pm

    ciuman terkasih di punggung telapak tangan,, buat emak tersayang!! 🙂

  • funkshit
    January 17, 2008 at 1:07 pm

    hmm.. ciuman skrg boleh diobral kayaknya . .
    mungkin bentar lagi di mirc akan nongol nickname Ce_boleh_dicium_50_ribu_now
    hihihihi

  • gempur
    January 17, 2008 at 1:09 pm

    hemmm, ciuman itu emang asik banget pak…
    ayo ciuman massal yuk! tapi dengan pasangan masing2 di tempat masing2 pula.., hehehhehe

  • -=«GoenRock®»=-
    January 17, 2008 at 4:12 pm

    Ciuman biarpun cuman cium pipi akan menimbulkan sensasi yang berbeda beda, tergantung reaksi dari otak kanan kita, Tapi yang sensasinya paling kerasa adalah…. nyium aspal ***lari terkencing-kencing sebelum dilempar tripod Mas Iman***

  • za
    January 17, 2008 at 4:16 pm

    duh emang pas, barusan aja za abis dicium..:”> tapi sama2 ceweknya…:D

  • suprie
    January 17, 2008 at 4:38 pm

    how does it feel ? being kissed

  • kenny
    January 17, 2008 at 5:08 pm

    ciuman??? suka banget tapi ama papanya anak2 ajah

    Just a sweet kiss, gently and soflty>>tetep jg bikin mrinding 😀

  • siska
    January 17, 2008 at 6:15 pm

    ciuman?
    hmm lebih suka berpelukan, hangat. gyahahahahahahaha!!
    😀

  • Goenawan Lee
    January 17, 2008 at 8:08 pm

    Horeee Antongiri udah komen…!!

    Wah, om antok, kebetulan banget nih… Ente mau nyutradarain senetron di PH kita2 ndak? Lumayan lho, aktris senior yang udah kepala 4 semua. 😆

    *terus nyiumin foto*

    *ga jelas banget nih anak*

  • titiw
    January 17, 2008 at 8:34 pm

    What’s in a kiss?? Saya baca buku Kremil karangan Suparto Brata mas, settingan di Surabaya tahun 60an, si anak cewek nyium bapaknya di pipi waktu mau berangkat sekolah, eh digampar dulu aja lho.. Bujugbuneng.. O ya, yang bikin saya penasaran, siapa ya yg duluan mempraktekkan kissing sehingga orang2 mengikuti hal tersebut? apakah hanya sebuah insting? Wallahualam..

  • Aris
    January 17, 2008 at 8:55 pm

    di beberapa tempat cipika cipiki dianggap sbg bagian dari budaya dan menunjukkan sikap bersahabat. di timur tengah wajar cipika cipiki antar sesama pria saat bertemu. di barat cipika cipiki bisa antar sesama pria/wanita ataupun antara pria dan wanita. di belgia cipika cipiki malah sampai 3 kali, 2 di di kanan 1 di kiri. semuanya utk menunjukkan sikap bersahabat. kalau di indonesia, mungkin budaya bersalaman yang lebih menonjol utk menunjukkan sikap bersahabat. salaman ach …

  • edratna
    January 18, 2008 at 10:50 am

    Saya kira ciuman terkait dengan budaya…yang juga berubah sejalan perubahan unsur manusia nya. Bos baru di tempat saya….hehehe….kalau ketemu peluk dan cium pipi (antar lelaki)…awalnya kita yang cewek pada ngetawain teman-teman pria, karena muka mereka pada merah semua karena menahan malu, sayangnya tak ada yang berani memotret…tapi setelah beliau berjalan 2 (dua) tahun memimpin, hal itu menjadi biasa.

    Demikian juga tentang ciuman yang digambarkan di novel…lihat gambaran novelnya NH Dini, yang awalnya lembut, setelah dia ke Eropa dan keliling dunia mengikuti suami, penggambarannya lebih terbuka. Demikian juga novel “Saman” karena pengarangnya usia muda….jadi betul , ada perubahan sesuai budaya, minimal dalam penggambarannya (entah novel, entah film).

    Anakku malah ketawa kalau baca buku sastra jadul…menggambarkan kecantikan seseorang satu halaman tersendiri…hahaha

  • omith
    January 18, 2008 at 11:05 am

    wa jadi nimpali omongan na si sandal “ciuman dulu baru pacaran”
    inget temen ku .. hahhaha yang sampe sekarang ga ngaku kalo udah jadian

    *ahhahhhahah* ciuman emg enak bikin ilang stress, rilex, tenang .. achhhkkkh.. jade pengen di tium.. 😛

  • anto-ngiri
    January 18, 2008 at 11:57 am

    @ omith :
    mau ditium siapa? ditium aspal?

    *kabor*

  • aLe
    January 18, 2008 at 1:37 pm

    kapan ya aku jadi sutradara 😀

  • lance
    January 18, 2008 at 4:57 pm

    kiss just like no tomorrow

1 2

Leave a Reply

*