A promise in the air

Malam mulai beranjak pagi dan saya masih saja berkutat menulis treatment syuting. Sebuah sapaan di messenger muncul ditengah tengah kebuntuan ide. Ah, dia . Seorang yang pernah mempesona dan menawarkan tempat berlabuh bagi ruang cinta dan rindu.
Kami memulainya sebagai teman, dan ketika harus mengakhiri karena ada tujuan lain dalam perjalanan hidup masing masing, kami tetap bersahabat. Sampai sekarang. Dia memang tak datang di hari pernikahan saya dulu. Dia hanya mengirimkan sahabatnya untuk menyampaikan salam. Tapi ketika anak saya lahir, ia mengirimkan sebuah hadiah yang manis.

Pun saat ia gagal lagi dengan percintaannya – Ia belum juga menikah – saya menemani makan sambil mendengarkan dia berceloteh tentang semuanya, karena ia memang membutuhkan teman bicara.
Ada sebuah misteri yang dinamakan rahasia kehidupan. Kita tak akan mampu menebaknya. Mengapa kadang semua tidak terjadi sesuai skenario terbaik yang telah kita susun. Dalam film Love Affair , di atas pesawat , Mike Gambril berjanji untuk bertemu kembali dengan Terry Mc Kay dalam waktu enam bulan kedepan. Hari, tanggal, jam dan tempat yang ditentukan. Di puncak Empire State Building, New York. Selama waktu penantian, mereka sepakat tidak akan melakuan kontak.

“ if you are not there, I will understand “ kata Mike.
“ No,No. I will be there. But if you are not there. I will understand “. Balas Terry.
Mengapa mereka membuat janji ? Karena sebelumnya mereka telah bertemu pada saat yang salah. Saat mereka masing masing sudah memiliki kekasih sendiri sendiri. Namun siapa pula yang bisa menduga arah datangnya epik cinta. Ia bisa datang pergi dan bias dengan tak diduga. Hubungan mereka dengan pasangannya kandas

Disisi lain ada harapan bahwa masih ada sisa beberapa bulan ke depan untuk menuntaskan janji yang telah mereka buat.
Pada hari dan jam yang ditentukan, Mike datang menuju puncak Gedung. Ia membawa sebuah lukisan yang digambarnya sendiri. Terry memakai syal memandang sebuah gunung.

Sementara Terry berjuang menembus kemacaten New York City, keluar dari taxi dan berlari lari sambil memandang ke atas. Tak sabar sampai di puncak gedung itu. Malang, karena terus melihat ke atas, ia tak melihat jalanan. Ia tertabrak mobil sehingga tak sadarkan diri.
Sore berganti malam dan hujan di puncak Empire State Building. Mike Gambril sendiri termenung sambil membawa lukisan itu. Menunggu dan tetap menunggu sampai petugas satpam mengingatkan bahwa tempat akan ditutup.

A promise in the air. Sebuah musik soundtrack dari Ennio Moriconne untuk film ini. Benarkah Janji yang telah dibuat akan membelenggu ? Padahal ada teman yang mengatakan bukankah cinta justru seharusnya membebaskan.
Kadang kita terlalu banyak berharap dengan sebuah kata yang dinamakan cinta. Berharap bahwa cinta akan membuat kita hidup dan memberikan jawaban atas pencaharian hidup yang selalu kita cari cari.
Kita yang terlalu menyederhanakan permasalahan atas nama cinta. Mungkin tidak sesimpel itu. Cinta itu tidak berpretensi apapun. Ia tidak pernah menuntut dan selalu jujur. Karena cinta hanya untuk cinta.

Menjelang akhir percakapan. Saya lama tercenung ketika menjawab pertanyaannya di penghujung subuh itu.
“ Are you happy ? “ katanya.
Tiba tiba saya teringat penggalan cuplikan dialog Terry MacKay dengan bibinya Mike Gambril yang sudah tua. Saat itu Terry menjawab, “ I guess I’m happy, I have everything I’ve wanted “.
Sang bibi dengan bijak menjawab. Sebenarnya bukan apa yang telah kamu miliki sekarang, tetapi apa yang akan kamu dapatkan setelah kamu memiliki semuanya. The trick in life isn’t getting what you want, my dear, it’s wanting it after you get it.

Terlalu lelah hari ini. Kami menutup percakapan subuh ini dengan sopan , dan membiarkan kembali ke kehidupan masing masing. Apapun kelebat masuk dalam pikiran kami.
Barang kali saya akan mendoakannya dalam sholat subuh ini. Agar mendapatkan yang terbaik baginya. Hidup memang terlalu rumit untuk dipecahkan rahasianya.

A promise in the air. Dalam kerudung putih kau tersenyum. Kulepas dipelabuhan hatiku dalam mimpi mimpimu. Bukankah cinta tak harus berakhir dengan perkawinan. Dia dan saya selalu mengerti, tak pernah sekalipun membicarakan masa lalu yang indah. Membiarkan surat surat cinta terpendam dalam pojok pojok laci yang paling dalam.
Selamat Hari Kasih Sayang.

You Might Also Like

55 Comments

  • ucup889
    February 13, 2009 at 9:14 am

    aduh , romantis nya Pak Iman ini… 😀

    piye jal kalo “garwo” nya ikutan baca blog section ini.. 😛

  • itikkecil
    February 13, 2009 at 9:30 am

    Selamat hari kasih sayang mas…
    saya sepakat kalau cinta harusnya membebaskan, bukan malah membelenggu orang yang kita cintai.

  • didut
    February 13, 2009 at 9:39 am

    semoga besok menjadi hari yang menggairahkan mas 😛

  • DV
    February 13, 2009 at 10:12 am

    Halah, jadi “maknyessss” mbaca tulisan ini.
    Cinta yang indah, kisah yang sepertinya menggemaskan, dan seperti biasa, pemaparan yang indah, Bung!

  • abdee
    February 13, 2009 at 10:55 am

    tulisan tentang cinta yang menganyutkan…

    membuat saya terbangun dan tersenyum

    cinta memang tak harus memiliki.

  • meong yg sedang belajar mencintai
    February 13, 2009 at 12:31 pm

    aneh…
    aku kok sedih ya, baca postingan ini.
    *menghela napas*

    film itu sepertinya bagus. nonton ah…..

    Bukankah cinta tak harus berakhir dengan perkawinan
    seperti idiom cinta tak harus memiliki?

    Mungkin tidak sesimpel itu. Cinta itu tidak berpretensi apapun. Ia tidak pernah menuntut dan selalu jujur. Karena cinta hanya untuk cinta.
    lho, tp justru dg demikian, cinta yg sesungguhnya itu sederhana dan bersahaja, bukan?
    cinta hanya untuk cinta. apalagi?
    seringkali kita sendiri yg menuntut macam2 atas nama cinta. padahal, bisa jadi itu bukan cinta yang sesungguhnya.

    *menghela napas lagi*

  • edratna
    February 13, 2009 at 12:33 pm

    Cinta memang sebaiknya membebaskan mas Iman….
    Cinta yang membebaskan akan membuat siapapun yang sedang bercinta tetap memiliki room sendiri, namun tahu kemana dia akan berlabuh setiap kali mau pulang.

  • zam
    February 13, 2009 at 1:08 pm

    cinta itu membelenggu, tapi tak mengapa selama kita betah di dalamnya.. bukankah begitu, mas?

  • ocha
    February 13, 2009 at 1:09 pm

    aku kok ikut sedih juga bacanya. T__T

    Happy Valentine

    *nancep*

  • antobilang
    February 13, 2009 at 1:20 pm

    @zam ; cinta itu bukanlah belenggu selama kita betah di dalamnya, gitu kalo kata paman juragan 😛

  • ea
    February 13, 2009 at 1:51 pm

    waduh yg jadi misteri sekarang ada apa dgn bulan februari, knp postingan “romantis” mas iman untuk dia selalu muncul di bulan ini, dan klo gak salah selalu berakhir dengan kata selamat hari valentine hehehe. jadiannya dulu bulan februari ya mas?

  • Iman Brotoseno
    February 13, 2009 at 2:02 pm

    memeth,
    kamu kebanyakan mbulet..
    kamu kebanyakan menghela nafas..
    * menghela nafas

  • evi
    February 13, 2009 at 2:35 pm

    cihui….postingan yang asyik.
    ah, jadi inget dia. wes ah… 🙂 *kembali berlagak syibuk*

  • haris
    February 13, 2009 at 2:48 pm

    kadang, cinta sebenarnya tak bs didefinisikan dengan mudah apakah ia “membelenggu” ato “membebaskan”. sama sekali tak mudah,mas. jadi ingat Supernova edisi 1 yang penuh adegan selingkuh yang menggetarkan itu. dee bilang: cinta tidak perlu tali, mas. kalau anda?

  • w4onecom
    February 13, 2009 at 3:15 pm

    wah,,wah,,,
    menjelang valentine day,,
    semua blog seantero jagat raya bakal jadi melankolis nih.,
    hehehe 😀

    mampir2 ke web ku juga ya mas 😀

  • Ina
    February 13, 2009 at 3:25 pm

    aih…about love and love.
    sepanjang jaman emang nga ada habisnya.

    Happy valentine day,mas.

  • -GoenRock-
    February 13, 2009 at 3:50 pm

    Hepi palentinan mas Imaaan! Film Love Affair itu tahun berapaan ya?

  • lady
    February 13, 2009 at 3:50 pm

    kasih sayang ga harus menunggu 14 pebruari. tiap hari, tiap jam, tiap menit, dan tiap detik. kepada siapapun.

  • nonadita
    February 13, 2009 at 3:56 pm

    Ah, postingan ini bikin sedih, Mas! Huhuhuhuhu!! Cinta memang tak harus memiliki, soalnya pada kenyatannya seringkali cinta mesti mengalah pada banyak hal lainnya. Hahahaha!! *ketawa miris*

    Btw, ketemuan berdua begitu sama orang dari masa lalu menurutku banyak resiko juga Mas. Kita bisa bener2 dalam kondisi stabil dan nggak sedang punya masalah dalam hubungan yang sekarang. Sehingga hal2 yang (tidak) diinginkan bisa dihindari.

    Ngomong apa ini… saya cuma bingung siapa yang kira2 besok mau kirimin coklat dan laptop sebagai kado Valentine… *ditabok*

    @ yang diskusi di milis CA
    Hubungan bukan belenggu selama masih ada cinta. Belenggu itu akan terasa bila cinta sudah tiada.

  • nuuii
    February 13, 2009 at 4:38 pm

    ” A promise in the air. Dalam kerudung putih kau tersenyum. Kulepas dipelabuhan hatiku dalam mimpi mimpimu. Bukankah cinta tak harus berakhir dengan perkawinan.”

    romantis banget mas…
    akankah dia menemukan cinta yang akan membawanya kedalam perkawinan?
    ak kok sedih bacanya ya…

  • mbakDos
    February 13, 2009 at 6:13 pm

    errr.. ngilu bacanya, mas..

    *postingan yang begini ini yang saya gemari dari seorang mas iman*

  • wiwit r fatkhurrahman
    February 13, 2009 at 7:45 pm

    salam kenal mas, numpang pengin nyatut blog ini ke ‘gubuk’ saya…

  • hedi
    February 13, 2009 at 9:01 pm

    sekali-kali diajak jadi bintang iklan, mas 😉

  • kenny
    February 13, 2009 at 9:07 pm

    filmnya emang keren, udah 3kl nonton tp teteup aja bikin mata merah.
    hubungan yg indah mas….selamat hari kasih sayang

  • max
    February 14, 2009 at 12:30 am

    Hmmm… menyentuh bangets Mas
    selamat hari berkasih sayang… (tiap hari adalah hari kasih sayang, bukan hanya 14/2 bukan?)

  • LittleMe
    February 14, 2009 at 7:05 am

    BuDe Iman ndak papa tho baca postingan ini? :’)

  • mbelgedez™
    February 14, 2009 at 7:41 am

    .
    Arrrrgh….
    Mas Iman jadi ngingetin sayah sama seseorang….

    .
    ***yang paswednya sempat tak SMS in ke mas Iman itu lhoh…***

  • dony
    February 14, 2009 at 7:54 am

    keren dan sedih mas
    tulisan yang bagus … dan kembali sampai saat ini saya masih bingung arti cinta itu 🙂

  • Nyante Aza Lae
    February 14, 2009 at 8:58 am

    yg di photoyuh namanya frenchkiss yah mass?

  • Fenty
    February 14, 2009 at 11:28 am

    I love this movie so much …
    Eh, tapi yang versi Annete Benning-nya sih :p
    Bikin meler aja neh air mata 😀

  • Enade
    February 14, 2009 at 6:18 pm

    ketika cinta harus memilih

    ~andai memang bisa memilih.

  • Manusiasuper
    February 14, 2009 at 6:35 pm

    Siyal! Kalau ini memang cinta, lalu kenapa menyulitkan sungguh??

  • racheedus
    February 15, 2009 at 1:02 am

    Kalau sholat subuh, ntar bangunin saya, ya, Mas. Soalnya, sholat subuhku sering kesiangan mulu. Ngeblog mulu, sampe diomeli istri. He…he… Lho? Lagi bicara cinta, to? Sudah baca The Art of Loving-nya Erich Fromm, kan, Mas Imam?

  • Djarot Saksono
    February 15, 2009 at 9:25 am

    wowwww ….. hebat banget ….. kok ya mirip koyok aku ….. misteri ….. bener bener misteri ….

  • Epat
    February 15, 2009 at 10:44 am

    cinta tak harus memiliki, karena memiliki pun blum tentu mencintai ternyata 😀

  • oef anantasena
    February 15, 2009 at 4:57 pm

    mas berarti ceritanya pas
    ama lagunya Abang Roma Irama
    MALAM TERAKHIR

    “semakin lama kita berpisah”
    ‘semakin mesra saat berjumpa”

    Slm Kenal

  • Dilla
    February 16, 2009 at 7:14 am

    *sedih euy.. :(*
    Cinta itu juga memaafkan bukan?
    Sekali lagi, kita tetap manusia biasa,yang punya ruang hidup sendiri, tidaklah mudah mengajak orang lain berbagi ruang jika tak memberinya kesempatan untuk bernafas..
    *iki ngomong opo tho*

  • hanny
    February 16, 2009 at 8:27 am

    mas iman postingannya belakangan nuansanya begini, ya. apa karena mendung? *ehem* selamat menikmati cinta, mas iman! 🙂

  • aprikot
    February 16, 2009 at 10:58 am

    biar telat pun; selamat hari kasih, sayang 😀

  • pino
    February 16, 2009 at 4:24 pm

    jangan salahkan cinta… hidup memang penuh dengan pilihan-pilihan… bahkan setelah memilih pun kita tetap punya pilihan yang lain… tapi cinta, bukanlah pilihan yang rasional…

  • aminhers
    February 17, 2009 at 11:14 am

    wow , great !
    I love it, Mas Iman

  • nurrahman
    February 18, 2009 at 9:06 pm

    hem, numpang singgah y, di tulisan cerita romantis he he he

  • pasarsapi
    February 20, 2009 at 5:03 pm

    ahhhh…sudah lama saya tidak membaca postingan seperti ini disini. Cinta dengan seribu terjemahan dan masing-masing punya definisi sendiri. Di postingan ini saya kembali mendapat pelajaran. terimakasih mas, 🙂

  • za
    February 21, 2009 at 4:25 am

    memang susah mendefinisikan cinta, karna cinta itu sendiri tak terdefinisikan…

    *ikutan mengenang lembaran lama*

  • amril
    February 24, 2009 at 12:43 pm

    Tulisan yang dashyat dan menggugah. Saya juga jadi terbawa-bawa lamunan masa lalu 😀

  • Ansyori
    March 3, 2009 at 5:42 pm

    Artikelnya bagus …mas atau pak Iman ya…any way…salut untuk anda…

  • Catatan Dari Hati » Blog Archive » NARSIS (1) : MENYAPAMU DI RUANG RINDU
    March 4, 2009 at 1:51 pm

    […] – Foto duduk berdua diambil dari sini […]

  • Catatan Dari Hati » Blog Archive » NARSIS (1) : MENYAPAMU DI RUANG RINDU
    March 4, 2009 at 1:51 pm

    […] – Foto duduk berdua diambil dari sini […]

  • Adhini Amaliafitri
    March 17, 2009 at 3:09 pm

    Kadang kita terlalu banyak berharap dengan sebuah kata yang dinamakan cinta. Berharap bahwa cinta akan membuat kita hidup dan memberikan jawaban atas pencaharian hidup yang selalu kita cari cari.

    mungkin karna berpikiran seperti itu, saya menjadi tipikal orang yg gak mudah jatuh cinta. dan sekalinya jatuh cinta, sulit untuk membiarkan cinta itu ‘tidak’ termiliki oleh saya.
    *curcol*

    makasih untuk kata2 yg menampar diatas mas iman! 😉

  • Catatan ATG » NARSIS (1) : MENYAPAMU DI RUANG RINDU
    March 20, 2009 at 1:00 pm

    […] – Foto duduk berdua diambil dari sini […]

1 2

Leave a Reply

*