Nama saya Sayed. Saya bukan druze, Hisbullah, Hamas, PLO atau komunis. Saya adalah Kristen Palestina. Saya telah berjuang bersama Nasrallah dari Hisbullah sejak saya kecil. Melempar tank tank Israel dengan batu dan menyusupkan pesan pesan panglima kepada pejuang kami di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Orang tua saya terbunuh di kamp Sabra dan Shatila , dua puluh delapan tahun lalu. Kata kakek saya mayat mereka begitu menyedihkan. Kapak dan pisau kaum Falangis telah memenggalnya.
Lihat sejarah yang pernah ditulis tentang pembantaian itu. Pada tanggal 23 Agustus 1982, Bashir Gemayel salah seorang pemimpin Kristen Maronit terpilih menjadi presiden Lebanon. Ia harus menjembatani kelompok Falangis – faksi milisi Kristen – yang terbagi dua kubu. Memihak Israel dan disatu sisi memilih Suriah.
Bashir Gemayel menolak tekanan Israel dan tidak memberikan kuasa kepada tentara Israel untuk menyerahkan gerilyawan Palestina yang bermukim di Lebanon. Hingga tak berapa lama sebuah bom membunuhnya.
Kelompok Muslim dan Palestina menyangkal terlibat dalam kejadian ini. Sementara Isreal mempersalahkan Palestina. Ini membuat kelompok Falangis kembali bersatu dan mencurigai Palestina. Walau banyak pihak percaya justru agen Mossad berada di balik pembunuhan Presiden Lebanon ini.
15 September 1982. Israel memasuki Beirut barat, dan membunuh ratusan orang. Mereka lalu mengundang faksi Falangis – yang emosinal – untuk memasuki kamp pengungsi Sabra dan Shatila yang berisi pengungsi Palestina, dengan alasan mencari gerilyawan Palestina dan menyerahkan kepada Israel. Kelompok yang dipimpin Eli Hobeika selama 3 hari melakukan pembantaian yang mengerikan. Tentara Israel menutup seluruh jalan pintu keluar masuk kamp, dan terus menembakan peluru suar sepanjang malam. Mereka juga aktif menembaki dan mengebom kamp yang tak berdaya ini. Tidak satupun gerilyawan tertangkap atau diserahkan kepada Israel.
Justru penduduk sipil, wanita dan anak anak yang terbantai. Sebagian dengan tubuh terbelah belah. BBC mencatat 700 – 800 orang tewas. Dalam bukunya yang diterbitkan segera setelah pembantaian itu, wartawan Israel, Amnon Kapeliouk dari Le Monde Diplomatique, menyimpulkan sekitar 2.000 jenazah yang disingkirkan oleh para Falangis itu sendiri setelah pembantaian itu.
Saya selalu teringat itu, dan jauh sebuah negeri yang dinamakan Indonesia pernah mengalami masa heroik perjuangan merebut kemerdekaan. Devide it impera, politik memecah Israel mungkin terdengar biasa seperti yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda atau penjajah dimana mana. Menggunakan tentara Marsose asal ambon, manado, Jawa dan Bali untuk menggempur pejuang pejuang militan negeri ini. Mulai pengkhianatan Panglima Tibang atau Pang Lao dalam perang Aceh, sampai menggunakan Aru Palaka untuk menundukan kerajaan Gowa di Sulawesi.
Ini bukan masalah agama pada akhirnya. Beruntung sejarah kemerdekaan negeri Indonesia itu tak pernah terdengar pertikaian Kristen – Islam atau Ambon melawan Jawa. Lebih banyak pejuang pejuang nasionalis dan heroik datang dari Minahasa, Ambon, Batak atau Bali.
Selalu ada sentimen sentimen etnik , agama yang dapat dipakai sebagai sekutu oleh penjajah. Nazi memakai etnik Kroasia untuk menjadi garda depannya mengejar tentara partisan Yugoslavia yang didonimasi Serbia.
Saya adalah Sayed. Kristen Palestina. Selain mayoritas Muslim, Palestina juga terdiri dari pejuang pejuang Kristen. Bahkan George Habbash – pimpinan PLO dari faksi garis keras Kristen Marxist – sebagai orang yang paling dicari cari Israel selain Yaser Arafat.
Kami adalah Palestina. Bukan bangsa Arab atau Bangsa Yahudi. Jumlah penduduk Kristen di tanah suci ini justru terbanyak di Palestina. Bukan di Lebanon.
Pemimpin kami, Abu Ammar, kerap dikenal sebagai Yaser Arafat – yang istrinya seorang Kristen – menepis anggapan bahwa perjuangan Palestina melawan kolonialisme Israel adalah perang agama. Ini perjuangan kemerdekaan suatu bangsa yang mengimpikan memiliki Negara yang merdeka dan berdaulat.
Bahkan Juru bicara pertama kami di Perserikatan Bangsa Bangsa, Hanan Asrawi seorang diplomat Kristen yang tangguh.
Saya tak pernah menerima bahwa negeri kami lahir dari kompromi. Negeri kami semestinya lahir atas persamaan nasib. Bukan kompromi yang diangkat menjadi doktrin Negara.
Politik Israel selalu ingin memisahkan bangsa Palestina. Mereka ingin Kristen Palestina dan Muslim Palestina memiliki sikap yang berbeda. Dan ini tidak akan terjadi karena rakyat Palestian selalu bersatu. Kaum Muslimin dan Kristen di Palestina, khususnya di Jerussalem, adalah seperti satu keluarga sejak masuknya Islam ke Palestina,
Lihat saja Uskup Atalla, dari Gereja Orthodok di Jerussalem , mendukung aksi syahid yang dilakukan pejuang Palestina. Bahkan ia menegaskan bahwa aksi syahid itu bukanlah terorisme.
Saya Sayed bangsa Palestina menangis terharu mendengar uskup berkata “ Bila pejuangan kemerdekaan itu dianggap sebagai terorisme, maka sayalah teroris yang paling pertama,” katanya. Menurutnya, siapapun yang berkunjung dan menyaksikan penderitaan rakyat Palestina akan bisa memahami latar belakang atau motivasi yang mendorong para pejuang melakukan aksi syahid.
Saya tak tahu apakah masih ada harapan melawan Israel yang konon dianggap bangsa pilihan Tuhan menurut kitab kitab Taurat. Ini juga bukan Daud yahudi melawan Goliath dari Filistin. Ini adalah sebuah jejak. Jejak penindasan atas hak hak kemerdekaan negeri kami.
Kami tidak membutuhkan mati syahid menurut cara bangsa lain. Kami akan memenangkan pertempuran dengan cara kami sendiri, Cara syahid bangsa Palestina.
Saya adalah Sayed. Saya bangga menjadi Palestina yang utuh.
117 Comments
afwan auliyar
January 8, 2009 at 12:07 pmperjuangan yang dilakuakan tidak akan pernah sia-sia
kapan sebuah negara akan berdaulat, jika kekuatan orang-orang israel selalu didukung oleh negara adidaya 🙂
Kosha
January 8, 2009 at 2:18 pmsemoga lebih banyak orang yang membaca informasi kaya gini..
salut buat mas iman… 🙂
maya
January 8, 2009 at 3:11 pmthanks…posting ini setidaknya menguatkan dugaan saya bahwa di INDONESIA, pertikaian Israel-Palestina dijadikan komoditi untuk mendeskriditkan orang-orang KRISTEN.
padahal ISRAEL BUKAN KRISTEN DAN PALESTINA BUKAN ISLAM. Seharusnya pemerintah juga menekankan hal itu bukan mendukung penyimpangan yang dilakukan banyak ormas Indonesia yang berjuang tanpa belajar dan tanpa membaca. hanya emosi dan sara….!!!!!!
soal Palestina dan Israel memang bukan masalah agama hanya saja banyak orang Indonesia yang goblok tapi sok tau dan kemudian meng-generalisasikan segala urusan kehidupan politik dengan AGAMA. saya benar-benar prihatin….
titip pesen ya mas….
“buat orang Indonesia yg masih beranggapan bahwa perang Israel-Palestina adalah perang agama, cobalah berpikir bahwa anda telah membunuh otak anda sendiri…”
(maaf kalo panjang…saya cuma prihatin pd bangsa kita yg masih byk orang goblok)
IH
January 8, 2009 at 3:29 pmKalo menurut ogut, yang dibutuhkan oleh semua pihak buat ngediemin si Yahudi Israel adalah mimpi buruknya yaitu Hitler Nazi.
-tikabanget-
January 8, 2009 at 3:30 pm*ktawa baca komen maya*
sayah sendiri dah kenyang dibilang kafir..
bee
January 8, 2009 at 8:08 pmPerang Israel vs Palestina memang bukan hanya perang agama saja. Tapi tetap gak bisa dipungkiri bahwa masing2 pihak punya motivasi agama. Jika pun dianggap sbg perang agama, maka ini bukan perang Kristen vs Islam tapi Yahudi vs Islam. Sebagaimana banyak org tau bahwa gak 100% penduduk Palestina pemeluk Islam, perlu diketahui juga bahwa gak 100% org Yahudi setuju dgn berdirinya negara Israel. Bahkan ada pula penduduk Palestina yg keturunan Yahudi dan sebaliknya warga Israel keturunan Palestina. Lebih dari itu, tak sedikit org yg (ngakunya) beragama Islam tapi malah membela Israel. 😛
Penduduk Palestina non muslim tentu sah2 saja bermotivasi nasionalisme mempertahankan tanah airnya. Sementara penduduk Palestina yg muslim juga sah2 saja bermotivasi agama mempertahankan Al Aqso. Dan juga sah2 saja jika penduduk Palestina baik muslim dan non muslim bekerja sama dan bersatu melawan Israel walaupun berbeda motivasi. Jadi masalahnya memang bukan di sisi Palestina. Yg seharusnya jadi pertanyaan adalah apa dasar Yahudi mendirikan negara Israel di atas tanah Palestina? 😉
Apa pun alasannya, mau agama atau bukan, tetap gak ada hak bagi Yahudi untuk mendirikan negara Israel di atas tanah Palestina. Jika Anda mendukung berdirinya Israel, berarti Anda mendukung penjajahan. Dan penjajahan itu salah, gak peduli apapun agama Anda. Pembukaan UUD 1945 juga scr tegas menyebutkan hal ini.
@maya:
Tiap org boleh punya pendapat masing2 berdasarkan sudut pandang dan pengetahuannya masing2. Tak perlu sok pintar dan mengatakan org yg berbeda pendapat sbg org bodoh, apalagi jika Anda gak tau detil alasan mereka berpendapat demikian. Mereka yg berpendapat begitu bisa jadi punya dasar yg lebih kuat dari Anda, tapi Anda yg gak tau atau gak paham. Lalu sapa yg goblok? 😛
dondanang
January 8, 2009 at 10:49 pmdasar israel laknat
meong
January 9, 2009 at 6:09 am@jensen99: dasar agen mossad, agen zionis yahudi laknatullah! 😆
*bawa2 sarkastik joke d sini?* 😆
-kencotbanget-
January 9, 2009 at 7:50 am*ngakak baca khotbahnya mayah*
kita semuah bangsa endonesia emang guoblok kecuali mayah yang faling finter dewek
iman brotoseno
January 9, 2009 at 9:05 amMaya,
Saya rasa hanya prejudice kalau konflik Israel – Palestina mendeskritkan orang Kristen. Sampai sekarang saya tidak pernah mendengar ada orang Kristen terintimidasi karena konflik ini. Banyak orang akhirnya hanya menganggap ini masalah agama. Yang Kristen merasa – faitacomply – terjebak dan yang Islam ini menganggap sebagai perjuangan membela agamanya. Kita harus melihat dengan sudut pandang jernih, bahwa di sana Kristen dan Islam berperang , bahu membahu melawan Israel.
Ada analogi jaman perang kemerdekaan, para pejuang sebelum menyerbu Belanda mungkin berteriak ‘ Allahuakbar ‘ dan tidak ada yang menganggap bahwa perang kemerdekaan dulu adalah perang Islam melawan Belanda. Bahwa ada yang mati syahid, dan dianggap mujadid ya tidak apa
Bee,
Pembahasan postingan ini sama sekali tidak membahas masalah ‘ benar – salahnya ‘ atau ‘ berhak atau tidak’ sebuah entity negara yang dinamakan Israel..
Bayhaki Ramli
January 9, 2009 at 9:20 amMaaf ya mau nambah sedikit aja “Mulai pengkhianatan Panglima Tibang atau Pang Lao dalam perang Aceh” Pang Laot (kurang T) terima kasih
Lagu Jadul
January 9, 2009 at 9:41 amThank’s ya buat informasinya tetang perang di Palestina.
Tukang Arsip
January 9, 2009 at 10:06 ambenar2 kejam ya
adi
January 9, 2009 at 2:47 pmPang Laot berkhianat ? hmmmm, mungkin ini bisa dijadikan bahan diskusi tersendiri
*sori komennya agak gak nyambung*
siska
January 9, 2009 at 3:33 pm*manggut-manggut baca postingannya*
hmmm nice posting pak Iman, nambah pengetahuan 🙂
Rita
January 9, 2009 at 4:18 pmIya mas, Ini yang sebaiknya dipahami, bahwa pertempuran yang terjadi di Gaza adalah perjuangan untuk menpertahankan haknya, memperjuangkan negaranya… bukan seperti sangkaan kebanyakan bahwa perang ini tercetus karena sentimen agama. Namun jika yang berperang itu adalah seorang muslim tentu lah tatacara dan adat perangnya sesuai tuntutan syariah islami…begitupun sebaliknya..
oon
January 9, 2009 at 5:49 pmapapun bentuk perangnya minumnya eh!…
tetep aja kasian orang sipil yang terkorban-kan 🙁
arian
January 9, 2009 at 7:23 pmMas, terima kasih atas tulisannya. Saya belajar sesuatu hari ini. Keep you pen sharp (modifikasi kata Eragon)!
Prajurit
January 10, 2009 at 12:53 amIngin dapat MARYAMAH KARPOV gratis ?
atau Ingin Pulsa 100 Ribu ?
* Tersedia untuk 200 SMS pertama. (Untuk buku alamat pemenang akan dihubungi)
Pertanyaan :
Berapa jumlah huruf (x) Ketua Partai yang memperjuangkan petani & pedagang.
SMS ke : 021-2804099(x)
Ketik salah satu dari yang anda ingin :
– Basmi Dewi Kolusi
– Basmi Dewi Nepotisme
-tikabanget-
January 10, 2009 at 12:12 pmeh, tapi komentar maya di nomer .. (aduh, ndak ada nomernya ya.. 😀 ) itu ada benernya kok.
sayah setuju ituh.
masi banyak orang endonesa perlu dididik lebih lanjut..
termasuk sayah..
*lha wong baru lulus jeh, gimana ndak perlu dididik?!!*
bocah_ilang
January 11, 2009 at 8:04 pmIsrael,melakukan agresi militer krn kesombongan mereka.Merasa tdk ada yg bakal bs menghentikannya.Maka,masyarakat Islam bernafsu utk segera berjihad.Pertanyaan:lebih bahaya mana,antara kesombongan dan nafsu?Jawaban:Kesombongan.Iblis diusir dr surga krn kesombongannya dan tdk akn diampuni Tuhan.Adam jg dikeluarkan dr surga,krn nafsunya.Tetapi Tuhan memaafkan stlh Adam tobat..Kt tggu sj kesudahan org2 yg sombong,jika kt cukup berakal.Save Palestine!Stop war on Gaza!
Amar
January 12, 2009 at 4:45 amMenarik sekali artikelnya mas Iman Brotoseno…
Masalah di Gaza adalah masalah sengketa tanah turun menurun. Tidak ada kaitannya dgn agama, apapun agamanya. Mungkin perlu di simak juga, penduduk di Palestina hampir 50% adalah pemeluk agama Kristen.
Lucu memang di Indonesia kok issu yang dibakar kok perang agama… 🙂
Sekali lagi itu dan tepatnya: Gaza adalah perang atau sengketa tanah yang akut.!
Amar
January 12, 2009 at 4:49 amWarga Kristen Palestina di Jalur Gaza membuat pernyataan yang cukup mengejutkan media massa Barat, yang selama ini mengklaim bahwa naiknya Hamas ke tampuk pemerintahan akan mengancam hak-hak keagamaan warga Kristen. Apa yang diungkapkan warga Kristen di Jalur Gaza ternyata sangat bertolak belakang dengan apa yang diberitakan media massa Barat.
“Saya tidak takut dengan Hamas, bahkan dengan agama Islam,” kata Anton Shuhaiber, anggota dewan gereja dan anggota pengurus lokal asosiasi generasi muda Kristen, seperti dikutip AFP.
Sejak Hamas memenangkan pemilu legislatif, muncul kekhawatiran di kalangan warga Muslim bahwa pemerintahan Hamas akan berupaya menerapkan hukum syariah baik bagi Muslim dan non Muslim. Beberapa di antaranya bahkan khawatir pemerintahan Palestina akan memaksa kaum wanita di Palestina untuk mengenakan jilbab dan akan menerapkan hukuman yang sangat keras bagi tindak kriminal biasa.
Namun mayoritas penganut Kristen di Gaza yang merupakan wilayah basis Hamas mengatakan, kekhawatiran itu sama sekali tidak berdasar. “Bagi umat Kristiani yang membaca Al-Quran dengan hati-hati dan yang berwawasan luas, ketakutan itu tidak ada,” sambung Shubaiber, 68, seorang dokter yang pernah belajar di Inggris.
Shubaiber bahkan menganggap pemimpin-pemimpin Hamas, Syeikh Ahmed Yassin dan Abdulaziz Rantissi, keduanya dibunuh oleh Israel, sebagai sahabatnya. Ia menunjuk sofanya yang kerap mereka gunakan untuk duduk bersama.
“Kami tidak takut dengan apapun, karena Muslim dan Kristiani ada di sini, sejak jaman Islam masuk, dan hidup dalam perdamaian dan cinta,” kata Artemios. Ia mencontohkan aksi unjuk rasa menentang kartun Nabi Muhammad kemarin, Pastur Dimitriades dari gereja ortodok Saint Perfilios turun menemui ratusan pengujuk rasa warga Palestina yang beberapa di antaranya adalah umat Kristiani.
Para pemuka agama Kristem mengaku tidak takut gerejanya akan dilempari batu atau dibakar saat aksi unjuk rasa itu, karena umat Kristen Palestina juga merasa terluka seperti saudara-saudara mereka yang Muslim atas publikasi kartun tersebut.
Dalam aksi unjuk rasa kemarin, salah seorang warga Muslim membawa salinan Al-Uhdah Al-Omariyah (Kesepakatan Umar) yang ditandatangani pada tahun 683 oleh khalifah Umar bin Khattab. Dalam dokumen bersejarah itu, Omar menjanjikan pada Sophronios, keuskupan di Al-Quds (Yerusalem), akan melindungi kehidupan, properti dan gereja-gereka Kristen. Kesepakatan itu juga menjamin bahwa umat Kristiani ‘tidak akan dipaksa dalam masalah keagamaan.’
Umat Islam maupun Kristen di Palestina menganggap dokumen itu masih berlaku, meski usianya sudah lebih dari 13 abad. Dan hal ini terlihat pada hukum dasar dan konstitusi yang saat ini berlaku di Palestina, yang menyatakan bahwa ‘kebebasan beragama dan melaksanakan ibadah agama dijamin, kecuali bila melanggar moralitas dan ketentraman publik.’
Anggota Parlemen yang menganut agama Kristen, Hosam al-Taweel juga salah seorang yang menolak anggapan bahwa Hamas akan menerapkan hukum syariah begitu membentuk pemerintahan di Palestina. “Hamas tahu masyarakat Palestina terdiri dari berbagai bentuk, ide dan warna politik, dan Hamas juga tahu jika mereka melakukan pemaksaan, seluruh lapisan masyarakat akan menentang keyakinan dan kebijakan mereka, dan itu akan merugikannya dalam waktu yang lama,” kata Taweel.
Taweel adalah salah seorang perwakilan Kristen yang terpilih di parlemen bersama lima perwakilan Kristen lainnya. Taweel adalah perwakilan Kristen yang mendapat dukungan dari Hamas dan kelompok-kelompok nasionalis lainnya.
“Sebagai umat Kristen, kami memiliki problem yang sama, penderitaan yang sama atas pendudukan Israel, tingginya tingkat pengangguran, situasi ekonomi yang buruk. Tapi kami hidup dalam masyarakat yang bersatu, tidak ada perbedaan atau bentuk diskriminasi apapun oleh warga Muslim,” papar Taweel.
a
January 12, 2009 at 4:48 pmsatu satu satu
hanya satu yang bisa menilai
apakah makna dari persatuan itu
hanya palu yang bisa mengetok
apakah perlu kayu itu di hunjam paku baja
satu satu satu
rasa satu itu cuma lewat
bukan menghindar akan tetapi ada disana
rebak asap-asap molotov granat maupun senjata berat
keindahan itu berubah menjadi curiga yang hebat
satu satu satu
utas semboyan kekar lantang
teriakkan norma-norma berkobar
terngiang-ngiang tegas bergema sanubari angan
entah apakah itu emosi atau terbakar
satu satu satu
satu persatu mati kutu tua muda remaja
sedikit demi sedikit tetes rona merah kental berbau amis menangis
tidak! bukan satu itu, melainkan sekaligus!
satu itu bukan kamu yang mengutus
lantas, apa yang bisa kau ambil
ketika kepala sudah terpisah
lantas, apa yang bisa kau petik
ketika badan sudah tercerai, berai
lantas, apa yang bisa kau lantik
ketika tempat itu sudah menjadi antik
lantas, apa yang bisa kau …
ah kau…
dasar ah! kau…
tikus-tikus politik berpolitik
menjadi politikus tikus
semangat berujung mampus
anjing-anjing agama berperilaku
bau pipis anjing dengan posisi anjing kencing terkaing-kaing
putus! dan putus kan semua utusanMu untuk berhembus keras!
gantung! dan gantung kan semua dogma etnis dengan jelas!
radikalisasi
fanatisasi
legitimasi
asasi
demokrasi
otorisasi
politisi
pluralisasi
B U S U K!
kristian
January 13, 2009 at 12:00 am“Kalau yang bunuh orang-orang palestine itu pastinya bukan orang Islam
Kalau orang yang beriman gak mungkin melakukan hal itu karena pasti takut dosa
Jadi mari kita serang orang kristen
Huhhhh….. jadi ikut geram nih…………………”
wawww keren mas iman,tp sayang dikotori oleh tulisan di atas seperti ini.. “coment zakar mu kazar” yg seperti ini lah harus na diberikan pendidikan oleh “mba maya….!!!!!!”
keluarga besar saya 50%kristen dan 50% islam.. kami semua saling akur dan menyayangi.. saling mendukung dan merayakan setiap hari besar agama kami masing2..
saya berpendapat ini adalah konflik yg sudah tertulis d alkitab dr jaman nabi di dalam alkitab..
sekian lama konflik ini sudah bercampur dengan terka sara dan isu yg agak menyimpang..
semoga buat orang2 yang berfikir ini perang agama bisa merendahkan hati dan melihat apakah hatinya sudah berjuang untuk dirinya sendiri..
saya percaya kristen maupun islam mengajar kan mana yg baik dan mana yg benar..
ini adalah “REAL” kekejaman orang2 yg ingin berkuasa d atas muka bumi ini…
liat saja warga israel pun ada pro dan kontra tentang serangan agresi militer di jalur GAZA..
yg perlu kita doa’kan adalah tindakan,sikap serta pemikiran buat orang2 yang sudah tega membunuh orang2 yang tak berdosa… where and whatever.. GOD very hate…
Opiniherry
January 13, 2009 at 1:38 amArtikel yang bagus sekali…! Komentar 2x juga makin melengkapi. Kebetulan saya lagi cari artikel ttg Palestina ini….
Penasaran kenapa info yg bagus begini gak banyak diketahui orang…
Justru yang banyak muncul di media adalah berita yang provokatif…
Saya yakin banyak yg belum tahu kalau banyak pejuan PAlestina itu ternyata dari kalangan Kristen…
Minta izin untuk saya kutip artikel dan bbrp komentar yg bagus…Saya cuma ingin menyampaikan info yg jarang diketahui orang…
Tak lupa saya kasih link ke sumbernya.
http://opiniherry.blogspot.com/2009/01/konflik-palestina-soal-agama-atau.html
Makasih…
Nyante Aza Lae
January 13, 2009 at 8:53 ampolitik adalah kepentingan….di kala satu “ideologi” mereka bergabung, jika tidak..pecahlah mereka!
adriansyah
January 13, 2009 at 12:30 pmmas, ijin link ya. ini trackback-nya mana ya link-nya? aku copaste aja dh URL-nya. ;p
Alexhappy
January 14, 2009 at 12:33 pmYa…semenjak dulu Islam dan Kristen berdampingan hidup dengan damai di bumi palestina……..hingga datang penjajah Romawi………kemudian di bebaskan Salahuddin Al-Ayubi…kemudian umat Islam dan kristen kembali hidup damai…….kemudian hingga datang penjajah Inggris dan palestina di hadiahkan ke Zionis Israel…….hingga mereka rakyat palestina (islam dan kristen) hari ini hidup dalam penjajahan Zionis Israel………..mereka bangsa Palestina hanya ingin merdeka dan hidup damai………
bangzenk
January 14, 2009 at 11:12 pmmakasih buat tikabanget yang bawa aye kemari,
sayang sekali, mindmap zionis itu ujung-ujungnya adalah penguasaan dunia oleh mereka. tidak juga sekedar yahudi, tidak juga sekedar negara.
Amar
January 15, 2009 at 5:02 amYang perlu kita simak dan patut direnungkan: apakah Mesir atau Arab Saudi peduli dengan hingar bingar di Gaza?
Menurut hemat saya, 10 hari terakhir di Gaza bermuara utk mendongkrak harga minyak yg tempo hari kian merosot. Keji & kejam memang. Oil semua ttg Oil 🙂
stephanus yahya
January 15, 2009 at 3:00 pmOrang kristen akan merasa RIKUH & KIKUK kalau membicarakan konflik Palestina. Karena walaupun yahudi tidak mengakui kemesiasan Yesus (pasti ini tidak disukai orang kristen) tapi tidak dapat dipungkiri Yesus yang didhzolimi orang farisi yang notabene pemuka agama yahudi yang picik bernenek moyang yahudi (secara manusia). Tapi saya se7 kristen tidak idntik dengan Israel/yahudi. kristen is kristen, yahudi is yahudi. kristen pengikut kristus (perjanjian baru), yahudi pengikut taurat, musa, en so on (perjanjian lama).
@sandy: kalau cuma anak-anak STM yang punya pikiran mentok segitu aja sih jangan terlalu dipkirin ah…malu dong. Memang masih banyak orang kristen yang INFERIOR. lupa kalau KRISTUS tidak dapat direndahkan dengan cara disetarakan dengan DAUD, MUSA, dll.
@iman brotoseno: salut dan kagum dengan buah pikiran dan kebesaran hati anda. Rindu untuk bertukar pikiran nih…he..he..
sepatu kaca
January 16, 2009 at 1:21 pmTidak ada yg dapat saya lakukan selain berdo’a untuk mempercepat proses kehancuran bangsa israel.
stephanus yahya
January 16, 2009 at 3:04 pm@ sepatu kaca: Sebaiknya kita mendoakan agar bangsa-bangsa selalu akur…tapi mungkinkah? jadi teringat imagine-nya mas Lenon…
resi bismo
January 17, 2009 at 3:04 amKalo bangsa israel adalah bangsa pilihan saya kurang setuju, karena kitab yang mereka pakai (talmud) adalah taurat yang telah di tafsirkan bahkan diubah maknanya oleh mereka, sehingga israel bangsa pilihan adalah sebuah mitos.
Karena penindasan israel thd palestina adalah semata2 karena penjajahan, sudah layaknya bangsa indonesia (termasuk presiden) mendukun gpenuh kemerdekaan bangsa palestina, gentenman gitu loh, jangan cuma gagah pan nurunin harga BBM aja.
Ganteng
January 17, 2009 at 8:44 pmGk ada sangkut pautnya antara perjuangan Palestina merebut kemerdekaannya dengan bawa2 agama. Orang yg terpelajar harusnya tw masalah ini. Gk pantas bngt nyangkutin masalah agama dengan perang. Tuhan ngajarin untuk damai bukannya perang bro!!! So, Jgn ampe terbawa arus yg gk jelas yach!!! PEACE….
firmanwy
January 18, 2009 at 10:56 pmNasionalisme memang seharusnya tidak akan terpecah karena perbedaan kultur dan agama.
meity
January 23, 2009 at 7:16 ammas, saya link ya.. 🙂
btw..ini salah satu tulisan menyegarkan yg berkaitan dgn konflik israel-palestina.. banyak tulisan yang rusak karena emosi yang membabi buta membawa nama agama. Sampe pusing baca-nya.. terima kasih yaa..
novi
January 26, 2009 at 11:22 amsaat melihat sosok mas iman dan baca postingan ini. ternyata maut benar beliau.. 😛
bekakak
February 4, 2009 at 11:44 amSepengetahuan saya..dimanapun juga, si superior akan selalu merasa terancam dan curiga kepada si tidak superior, demikian juga sebaliknya, si kecil akan merasa selalu terinjak2 oleh si besar.. bisa kita lihat dimanapun. di belahan dunia ini.. pada smua agama.. di irlandia bosnia(?) kristen senagai superior, dan islam sebagai inferior. diindia, hindu sebagai superior dan islam serta kristen sebagai inferior.di indonesia juga begitu.. tapi kemungkinan ini terjadi karena kelompok ekstrim lebih babyak dari kelompok moderat.. nuhun.
sold.palestine
February 5, 2009 at 9:00 pmSEPENGETAHUAN SAYA…. ISRAEL ITU KEPALA BATU…. BAHKAN PM TURKI YANG JELAS2 KONCO PERDANGANNY SAJA MENCACI MAKINYA…. YAHUDI ISRAEL ITU TIDAK PUNYA NEGARA… MEREKA ADALAH BINATANG JALANG YANG TERBUANG….
felisa
February 21, 2009 at 5:37 pmwaduh pusing saya baca artikel ini1
sinar903621
March 19, 2009 at 5:10 pmIsrael garang karena Amerika dibelakang/menyuportnya.Tidakkah kita lupa bahwa syarat jadi Presiden Amerika adalah harus sumpah setia sebagai pendukung Israel?Jadi bagaimana dengan Obama ?Sungguh berat bagi seorang Obama yang berhati moderat jadi presiden di sana ,apakah dia harus bersifat lembut untuk merubah Amerika pelan2 ataukah memang dia sudah jadi pendukung Israel sejati?
adi
March 23, 2009 at 5:40 pmpalestina win
Rika Hermansyah
July 24, 2009 at 2:13 amSiapapun orangnya, apapun agamanya, selama msh punya hati nurani kalaulah merasakan penderitaan rakyat Palestina akibat penjajahan zionis pasti akan turut bersimpati pd rakyat Palestina & mengecam perbuatan zionis yahudi laknatulloh. Apalagi untuk kami, kaum muslimin, tragedi Palestina di mana di dudukinya Al-Aqsa sebagai kiblat pertama kami, sangatlah menyakiti hati kaum muslim. Sehingga tak heran, dukungan baik dana maupun support banyak mengalir untuk Palestine, agar tanah Al-Aqsa (yang juga tempat isra mi’rajnya Rosulullah shollahu ‘alaihi wa salam) bisa merdeka.
Di kitab suci Al-Quran sendiri, Alloh sudah memperingatkan kita akan kaum bani israel.
Apapun motifnya dr para penduduk palestine sendiri, kita sbg bangsa dunia harus mendukung tiap2 upaya kemerdekaan bagi bangsa yg msh terjajah. Kalaulah kita tahu, pd masa awal kemerdekaan Indonesia Palestina termasuk negara2 pertama yg mengakui kemerdekaan RI, di saat negara2 lain masih menganggap kita masih dlm jajahan hindi belanda.
Tuliskan Saja | Gunungkelir
August 26, 2009 at 11:25 pm[…] berjam jam dengan tulisan kang Daniel Mahendra ,pak Marsudiyanto, mbak Marswalow,kang Dony Verdian ,mas Iman Br, Tengkuputeh, ikkyu san. terhibur sekali dengan ulasan perjalanan,anyaman kata yang mengandung […]
Leni
November 13, 2009 at 2:53 pmMemang Betul bangsa Israel adalah Bangsa pilihan Tuhan ( Kitab Perjanjian Lama-Taurat ) ada tapinya yaitu : Bangsa yg tdk mengucap syukur kpd Tuhan dan juga org nya keras kepala, dan memang Bangsa yg diberi Tuhan Bangsa yg pintar dan Jenius ( penemu dan ahli2x Tehnologi adalah mayoritas bangsa keturunan Yahudi, contoh : penemu Listrik, penemu telpon, penemu kereta api, penemu Bom Nuklir dan msh bnyk semuanya adalah Bangsa Keturunan Yahudi…….
Perang Isreal-Palestina adalah perang kepentingan Politik, jd kalau muslim di Indonesia apa2x sdh dilarikan mslh perang Agama adalah pikiran yg picik dan dangkal…………………………….
Dan ingat Palestina-Yerusalem adalah tempat tanah kelahiran dari Nabi Terbesar sepanjang abad yaitu Isa Allaihisalam/Yesus Kristus………………..
Leni
November 13, 2009 at 3:03 pmDan ingat juga bahwa Nabi terbesar sepanjang abad Isa Allaihisalam/Yesus Kristus juga dibunuh dan disalib oleh Bangsa Yahudi, jadi bagaimanapun umat Kristen-Perjanjian Baru harus mengikuti teladan Isa Allaihisalam/Yesus Kristus sebagai figur pemimpin umat yang mengajarkan CINTA KASIH THD SESAMA UMAT MANUSIA DIDUNIA dengan tdk melihat dari latar belakang apapun juga………………….Hal Bangsa Yahudi/Israel memang sdh digenapkan dalam Alkitab INJIL bahwa mereka mg btl bangsa pilihan Tuhan, dan juga banyak segi negatif nya misalnya : Bangsa yg keras kepala, tdk selalu mengucap syukur kpd TUHAN, dan dari KITAB INJIL juga memang sdh digenapkan/diceritakan bangsa yg terpecah belah dimana-mana dan diusir diseluruh dunia, dan penggenapan dari KITAB WAHYU bahwa seandainya Bangsa Yahudi sdh kembali bersatu kembali dan tanda-tanda akhir zaman/Kiamat sdh dekat dan maka Isa Allaihisalam/Yesus Kristus akan datang kembali ke dunia untuk mendamaikan dan dtg kedunia bukan sebagai Bayi akan tetapi datang ke dunia dengan wujud yang sempurna dengan memakai Kuda Putih dan sebagai Raja diatas segala Raja dimuka Bumi ( segala iblis/setan akan tunduk kepada Dia-Isa Allaihisalam)
Kimicev
January 18, 2010 at 12:29 pmsaya sependapat dengan mas iman .. bahwa perang di sana bukan merupakan perang agama . tetapi tentang sebuah kemerdekaan suatu bangsa .. ya itu Palestina …
kepada teman2 di indonesia … ingatlah bahwa indonesia pernah mengalami hal itu .. ketika hal itu terjadi , tidak ada yang menyebut perang kemerdekaan kita sebuah perjuangan atas suatu agama .. melainkan perjuangan bangsa yang terdiri dari banyak agama yang menjadi satu … itu lah yg terjadi d palestina ..
terima kasih
saya
February 8, 2010 at 1:24 pmmemang bukan perang agama, tapi jg bukan berarti penyerangan Israel thd Palestina tidak didasarkan kebencian thd Islam, karena di sekolah2 mereka (israel) ‘kebencian’ itu masuk dalam kurikulum pelajaran mereka…
berdoa saja semoga tidak terjadi di Indonesia… 🙂