Sebenarnya saya malas untuk bicara Pesta Blogger. Ini memang remah remah, tapi tetap saja jadi polemik, ketika masih ada orang orang menganggap Pesta Blogger sebagai pesta yang ditunggangi sponsor atau asing, mungkin sama kastanya dengan mereka yang dituding sebagai agen nekolim sampai neolib. Ah masa sih. Saya sih simpel simpel saja. Dulu saya pernah mengkritik penyelenggaraan Pesta Blogger pertama 2007. Totot menyebut saya sebagai pengkritik paling keras. Tapi tidak melulu membabi buta bahkan saya tetap hadir, bahkan kelak terlibat di dalamnya. Esensinya adalah saya menikmati perhelatan ini.
Dugaan saya tidak salah. Ini memang hajatan kopdar raksasa skala nasional. Jadi memang benar pesta dalam tanda kutip. Pestanya blogger blogger nasional β tentu saja yang mau datang. Bukankah rukun Blogger yang paling utama adalah Kopi darat. Kumpul kumpul serta ha ha hi hi, photo photo dan makan makan. Lihat saja kopdar blogger di seluruh penjuru negeri. Saling berkenalan, bertukar sapa dan yang paling penting bertukar url.
Its only blog. Nobody dies. Ya tidak usah serius serius amat tentang aspirasi yang didapat dari Pesta Blogger. Mau yang menyelenggarakan misalnya perusahaan MLM, yang mensponsori agen zionis, logonya diklaim sepihak. Santai saja. Kata Bang Rhoma, T-a-k-m-a-s-a-l-a-h.
Toh Pesta Blogger tidak akan membuat hidup mati kita. Apalagi sampai membuat dikotomi blogger nasional, blogger daerah, blogger Jakarta, blogger sosialis, blogger kapitalis, blogger sensitive, blogger minder.. Eh.
Ada teman yang mungkin sedemikian antinya, sehingga mentautkan widget komunitasnya saja bisa membuatnya meradang. Sedemikian sakralnya blog dan widget. Padahal mungkin dia lupa, bahwa pertemanan lintas blogger sedikit banyak membantu memperkenalkan, mensuarakan komunitasnya yang baru lahir waktu itu. Teman temannya mau datang ke kotanya, memenuhi undangannya dan sekaligus menulis postingan tentang komunitasnya. Kotanya. Semua sukarela.
Tidak usah terlalu serius memandang Pesta Blogger. Mau datang monggo, tidak ya tidak apa. Sebagai peserta, kalau saya misalnya ada pekerjaan syuting yang harus saya besut berbarengan dengan jadwal Pesta Blogger kelak, tentu saya memilih pekerjaan saya. Wong, itu mata pencaharian saya kok.
Pun Jika ada teman teman yang mau membuat Munas Blogger atau Jamboree Bloggerpun, saya pasti akan hadir. Disuruh bantupun saya akan tolong. Wong semuanya teman semua. Apa yang lebih menyenangkan daripada bertemu teman teman blogger. Lagi lagi saya bisa ha ha hi hi hi dan makan makan.
Pesan moralnya, meributkan legitimate atau tidaknya Pesta Blogger hanya menghabiskan enerji saja. Apalagi mengutak utik, sebagai tunggangan sponsor. Dimana mana, kegiatan blogger yang skala massive pasti ujung ujungnya ada sponsor. Memangnya blogger punya duit sendiri ?
Jadi buat apa ribut ribut tentang sebuah Pesta. Menghabiskan enerji.
Pesta Blogger memang tidak harus memenuhi harapan semua orang. Wajar saja karena dalam kehidupan demokrasi selalu ada suara pro dan kontra. Should be proud living in democracy. Tidak ada paksaan bahwa konsep ini akan memuaskan setiap orang juga. Saya mungkin terkesan membela, karena kebetulan saya memangku Chairman Pesta Blogger 2009. Tapi sebenarnya saya cukup realistis melihat setiap tahun ada peningkatan jumlah peserta yang hadir. Jika tahun 2007 hanya 500 orang, tahun 2008 sekitar 1000 orang, dan tahun lalu meningkat menjadi hampir 1500 orang.
Artinya, bahwa kopdar raksasa ini memang diminati, apapun itu suara suara penentangnya. Setidaknya dengan program program yang ada. Pesta Blogger bisa memberikan kontribusi pada blogger sendiri dan masyarakat.
Masak sih tidak ada sisi baiknya dari hajatan ini.
Tapi Tapi etapi. Pesta Blogger tidak ramah. Panitia dan itu seleb blog tidak menyapa para blogger blogger yang datang jauh jauh ke Jakarta. Ada juga yang bilang begitu.
Jadi begini. Jumlah member of comitee yang cuma dibawah sepuluh orang memang mana mungkin mengurusi segala macam tetek bengek peserta yang sampai ribuan. Mereka sudah disesaki dengan urusan perhelatan, venue, logistik dan lain lain. Saran saya, lupakan panitia. Tidak penting bisa salaman dengan ndorokakung atau Enda Nasution. Bukankah banyak teman teman baru. Seleb blog lain atau keriangan dan manfaat lain yang bisa diperoleh dari kopdar ini.
Bagi saya jauh lebih penting, bagaimana kita β juga saya β bisa tetap konsisten memelihara semangat ngeblog, di tengah serbuan fitur fitur sosial media lainnya. Buat apa ngoceh Pesta Blogger segala, kalau blognya tidak pernah di update. Buat apa mempermasalahkan suara blogger kalau hanya lebih sering berkutat melakukan konten blog pesanan.
Jadi kalau kemarin saya diminta sebuah perusahaan provider bersama Presdirnya dan Enda, Ndoro serta Rara untuk melepas rombongan blogger peserta XLnetrally menuju Semarang. Jangan buru buru menuduh saya dibayar. Yang dibayar Pesta Bloggernya sehingga memiliki dana untuk membiayai hajatannya kelak. Saya sih senang senang saja bisa melakukan kerja sosial ini. Analogi yang sama, sebagaimana teman teman komunitas Loenpia juga dengan sukarela membantu acara di Semarang dengan tangan terbuka. Bukankah ini diatas segala galanya. Solidaritas blogger tanpa harus melihat afiiasinya. Tulus membantu, walau mungkin saja ada pertentangan dan ketidakcocokan ide. Nothing Personal.
Mudah mudahan juga saya tidak dimarahi, karena mengambil tautan link Loenpia ke dalam postingan saya. Toh, cuma postingan Pesta Blogger. Cuma Kopdar raksasa. No big deal.
Jadi sekali lagi. Apa Masalahnya ?
60 Comments
Antyo Rentjoko
August 7, 2010 at 7:36 pmPertanyaan saya tentu ngeselin, “Jadi apa masalahnya?”
Kalau saya hanya membatasi PB maka perhelatan akbar manapun sulit sekali bisa memuaskan semua orang. Artinya itu tantangan bagaimana dalam merancang acara, yang sayangnya saya sendiri nggak tahu gimana baiknya.
Tapi kalo cuma kopdar, ngobrol semaunya, dengan banyak kerumunan tanpa agenda, pasti dalam sejam bosen. Sekali lagi, saya bicara acara PB an sich. Topiknya pesta kan? π
Sarah
August 7, 2010 at 7:47 pmPaman,..benerrr, masak urusan Pesta saja segitu sensiiiinya, hi hi
Pitra
August 7, 2010 at 8:07 pmbuat saya pribadi, pesta blogger ya pesta, ngumpul, hajatan, makan2 (kalau ada), sosialisasi, senang2.. nggak perlu ada misi yang berat2 seperti: mendamaikan nusantara, mengkritisi pemerintah dan sponsor. Yang penting saya datang, saya ketemu teman2, saya kenal orang2 baru, saya lanjut lagi dengan kopdar afterhours setelah PB, lalu saya pulang dengan senang hati.
jadi inget social media day kemarin. 300 orang datang tanpa perlu mikir berat2 seperti “mau dibawa ke mana social media Indonesia?” Cukup datang, kopdar, networking, pulang. Semua senang. :))
hehehe tapi itu saya… π
Wongbagoes
August 7, 2010 at 10:08 pmYa bgitu juga baek π
Ipul Anwar
August 7, 2010 at 11:47 pmHahaha.. ada sih blogger sensitive n’ blogger minder eh..
Iyaa inget postingan jambore blogger menjelang PB 2007
*maaf gak kasih tautan belom izin soalnya atau yg punya postingan malah jd ngetop lagi π
rusabawean
August 8, 2010 at 1:26 amsetuju 1 Milyar
namanya juga pesta. yang pasti pastiaja. yang pesta pesta aja.
gak ada masalah mas!
ichanx
August 8, 2010 at 4:25 amBagi gw sih, PB itu acara seneng-seneng, ketemuan dengan buaaaanyak orang yang selama ini hanya kenal lewat blog (atau sekarang plus berbagai socmed lainnya). Semua orang seneng? Gak mungkin lah. Wong di dalam keluarga kecil aja selalu ada dinamika perbedaan pendapat, apalagi PB yang yang dihadirin ratusan bahkan ribuan orang dari seluruh Indonesia.
Saya sendiri, meskipun ada gerindil2 sedikit “ketidakpuasan” dengan PB, secara overall merasa cukup senang bahwa PB (insya allah) masih bisa berjalan sampai tahun 2010 ini. Adanya sponsor “yang meskipun sedikit mengganggu kalo kebanyakan, apalagi sampe menuhin timeline twitter :D”, adalah keniscayaan dari sebuah perhelatan besar yang gak mungkin terselenggara dengan biaya kecil.
Semoga mas iman, rara, ndorokakung, dan panitia lainnya bisa tetep istiqamah dan berusaha untuk ngasih yang terbaik buat blogger2 yang masih ingin bersosialisasi dan bersenang-senang bareng, gak peduli itu apakah itu blogger daerah, blogger Jakarta, blogger sosialis, blogger kapitalis, blogger sensitive, blogger minder, dll . Gak usah dengerin perintilan-perintilan orang yang bisanya kritik asal cuap, tanpa bisa ngasih solusi.
It’s just a blog, and we want a party! *joged*
blackgerry Tour Indonesia
August 8, 2010 at 8:02 ampesta blogger, 2007 saya hadir, 2008 di pulau terpencil, 2009 juga masih di pulau terpencil, 2010 semoga bisa berpartisipasi.
sebenernya pro kontra itu baik, yang panting kita saling berbagi masukan dan harapan, klo ada yg kritik berarti mereka peduli juga dengan pesta, kalo ada pro pasti pengen ikut dan bersinergi.
dan akhirnya, mari merayakan kebersamaan dalam pro dan kontra heheheh
didut
August 8, 2010 at 8:19 am*nunggu sesi makan makan di JKT* :))
Oom Yahya
August 8, 2010 at 11:15 amYach, saya ini memang wong cilik di dunia blogosphere, belum tinggi “memaknai sebuah jejaring dan berkomunitas serta aktivitas blogging”. Namun dengan pemaknaan saya yang sederhana tentang aktivitas blogging (saya cuma ingin berbagi tok, ndak ada maksud terselubung), semoga saya bisa memberi manfaat di dunia blogosphere Indonesia.
Makasih mas Iman saya boleh menumpahkan unek2 di sini.
suryaden
August 8, 2010 at 11:57 amyang penting asyik… sekali lagi … aaasyiiik…
‘jadi ada masalah apa to?’
nonadita
August 8, 2010 at 12:02 pmBuat saya, Pesta Blogger itu sendiri sudah berwujud pesta seperti yang saya bayangkan. Bertemu dgn teman2 lama dan berkenalan dengan banyaaak teman baru. Bisa senang2, makan2, ngobrol2 dan membuka banyak kesempatan baru.
Bentuk pesta mau seperti apa (festival band, foto2, workshop atau seminar) ya tentu disesuaikan dengan usulan dan konsep yg muncul selama persiapan. Tahun lalu ada roadshow ke 10 kota, saya datang ke sebagian besar di antaranya. Masing2 kota melaksanakan pesta dgn modelnya sendiri2 dan itu keren.
Apakah Pesta Blogger harus berwujud obrolan serius berujung aksi sosial yg nyata? Well, not for me. Kita punya cara masing2 untuk berkreasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Sementara ini ada kesempatan untuk bertemu muka tanpa harus bersusah payah menyelenggarakan hajatan, kenapa nggak kita manfaatkan?
Gosh.. nggak gampang yoo menyelenggarakan event sebesar ini. Salut saya utk para panitia yg sudah bekerja keras secara profesional. Mustahil memuaskan semua orang, kita cm bisa berusaha memberi sebaik2nya dari diri kita.
Budaya mengkritik itu indah, apalagi bisa disertai dengan kesediaan mendengar dan membuka diri. KEREN banget kalau kemudian bisa berujung dengan ide dan solusi.
Talk is cheap, act that is count.
#halah kok panjang, jd pengen bikin posting di blog aja
Andy MSE
August 8, 2010 at 12:58 pmmenarik…
tidak ikut pestablogger juga sama… π
mawi wijna
August 8, 2010 at 1:32 pmkalau Kopi Darat masih sebatas nongkrong dan ngobrol di kafe,
kalau Blog masih sebatas halaman curhat yang amat-jarang diupdate,
saya pikir, kita semestinya tak usah berharap banyak.
Bukan Soal Pestanya | Blontank Poer
August 8, 2010 at 1:36 pm[…] referensi, saya sarankan teman-teman baca juga postingan Kang Iman Brotoseno ini. Mari kita belajar beda pendapat secara dewasa, jangan dengan marah. Suka-tak suka, pro atau kontra […]
geblek
August 8, 2010 at 2:45 pmapapun pestanya entah petani, nelayan ataupun bangsawan yg penting kopdar dan makan2 haratisan π
paling tdk dg adanya pestablogger akirnya lahir sebuah haris blogger nasional, meskipun blm pernah hadir, ya cuma bisa psang widgetnya doang hihihii
Kika
August 8, 2010 at 4:04 pmKeren komentarnya Paman Tyo.
mursid
August 8, 2010 at 6:33 pmyang penting yang mau pesta silahkan monggo…
yang gak mau hadir ya jangan dijewer…
fiandigital
August 8, 2010 at 7:58 pmsaya mewakili blogger lupa user-pasword aja nunggu2 je yang namanya pesta-pesta itu..
kabarnya PB2010 akhir Oktober nanti puncaknya bakal ada rave party di pantai Kuta ya… :p
*angkat gelas dan mari kita berpesta*
danindra
August 8, 2010 at 8:53 pmSaya belum pernah sekalipun dateng ke pesta blogger. walau 2009 dan 2010 ngeMC di PB chapter semarang.
Apa salahnya dengan sponsor? khan ngga salah kalo acara didukung. bersinergi dan bisa win win solution. jadi ndak ada yang salah sama sponsor to? semua acara pasti ada.
dan saat ini 2009/2010 ini onliner bener2 dimanja oleh brand brand besar. manfaatkan. jalan2 dan makan2 gratis.
semoga ada rejeki supaya bisa ke njakarta oktober nanti.
Tongkonan
August 8, 2010 at 9:37 pmSaya sih gak peduli, pesta itu mau ditunggangi siapa, yg penting saya bisa ketemu tman baru. π
Pesta Blogger: To party or not to party? « Unspun
August 8, 2010 at 10:15 pm[…] chairman last year and was once too a critic of Pesta Blogger waded into the fray with his posting There is Nothing Wrong with Partying (Tak ada yang salah dengan Pesta). Iman’s view is that Pesta Blogger was set up and meant to […]
manusiasuper
August 8, 2010 at 11:08 pmaduh, blog saya lama ndak dibuka..
jadi saya sekarang sudah jadi blogger seleb kan? secara salah satu syarat jadi blogger seleb sekarang adalah JARANG UPDATE BLOG…
mbah sangkil
August 9, 2010 at 10:45 ammas imam saya mau nanya
kenapa 4x penyelenggaraan PB selalu di jakarta?
thanks
bangsari
August 9, 2010 at 10:56 am“ketika masih ada orang orang menganggap Pesta Blogger sebagai pesta yang ditunggangi sponsor atau asing, mungkin sama kastanya dengan mereka yang dituding sebagai agen nekolim sampai neolib.”
sumpah ngakak baca ini.
bagi saya, saya setuju dengan PB yang sudah ada, cuma kopdar aja. ketemu orang banyak. kumpul. hahah hihi. kalo mau bikin sesuatu mah tinggal kontak aja orang orang yang diperlukan.
hanny
August 9, 2010 at 12:16 pmdi PB2007 juga saya ga kenal siapa-siapa, mas iman juga saya cuma liat sepintas :)) tapi ya udah, buat PB2008 janjian ketemuan sama orang-orang yang sudah biasa kunjung2an di blog, jadi ya kenal-kenalan deh π di PB memang nggak mengorganisasi apa-apa, tapi kerasanya justru sesudahnya, karena udah kenalan sama temen-temen, pas bikin Coin a Chance! banyak yang mendukung karena udah kenal via blog. Jadi mau dibawa ke mana setelah PB usai saya pikir balik ke masing-masing individu lagi, pas di PB kenalanlah dengan sebanyak-banyaknya orang, gitu mungkin. tapi tentu, kalo ada yang berbeda pendapat ya, silakan π mari merayakan keragaman!
Anjari Umarjianto
August 9, 2010 at 12:52 pmsatu obyek multi persepsi ya biasa sajalah mas, wong matane manggon neng ndase dhewe2. yang mau datang, klo gak ya silahkan absen. sederhana saja lah…
amriltg
August 9, 2010 at 1:05 pmMas Iman, keren nih artikelnya. Thanks Mas!
Jadi..marilah kita berpesta! Merayakan Keberagaman, Menambah banyak kenalan siapa tahu kapan-kapan bisa dolanan π
leksa
August 9, 2010 at 2:39 pmHahaha…
Capek aku setiap tahun, selalu bicara hal yg sama.
Mungkin pesan sedikit buat yg risih dgn label bisnis PB:
Jika memang mau bicara duit, silahkan bicara duit, dalam level yg sama, dalam jamuan kopi yang sama. Lobi2 bisnis apa yang sama2 menguntungkan -apa yg perlu dilibatkan.
Sekali lagi, memang ada putaran bisnis dan leyeh2 oboralan kongsiniasi dalam even sebesar itu. Wajar saja bagi saya. Wong ada pihak dateng dgn tujuan jualan, pertemanan, pacaran dsb… Mau dari panitia, sampai peserta. Kenapa ini dianggap masalah?
Kembalikan saja ke niat anda yg ingin dateng.
Iman Brotoseno
August 9, 2010 at 2:45 pmMbah Sangkil,
Ini jawaban copy paste sih, dari panitia, tapi mungkin bisa menjawab :
Pada dasarnya, ada beberapa pertimbangan mengapa dalam beberapa tahun terakhir PB kerap diadakan di Jakarta, salah satunya berhubungan dengan dana. Berhubung PB adalah ajang non-profit, dan dana yang didapatkan juga terbatas, maka kami juga harus pintar-pintar mengolah dan memanfaatkan dana yang ada.
Beberapa pertimbangan antara lain:
1. Memang tidak bisa dipungkiri, sebagian besar peserta PB (sekitar 2/3-nya) datang dari area Jakarta, Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya. Tetapi untuk kawan-kawan dari daerah lain, ini juga menjadi pertimbangan kami: masalah akses ke venue. Tentunya, karena Jakarta adalah ibukota negara, ada begitu banyak cara untuk datang ke Jakarta baik dengan kereta/pesawat, misalnya, dibandingkan dari daerah-daerah lainβdengan jadwal yang cukup banyak memberikan pilihan. Seringkali dibutuhkan hanya satu kali perjalanan untuk sampai ke Jakarta dari berbagai kota besar di Indonesia. Namun jika katakanlah PB diadakan di daerah lain, apakah juga aksesibilitas ini tetap terjaga. Itu salah satu yang juga menjadi perhatian kami.
2. Selain itu, kami juga berupaya ingin menyediakan bantuan akomodasi bagi kawan-kawan yang datang dari luar Jakarta. Memang dengan keterbatasan dana, mungkin akomodasi yang disediakan juga akan terbatas, mungkin hanya untuk puluhan orang saja, dan tidak mewah, tapi mudah-mudahan cukup membantu kawan-kawan yang sudah jauh-jauh datang. Jikalau PB diadakan di luar Jakarta, kami masih belum sanggup tentunya menanggung akomodasi kawan-kawan yang berasal dari Jabodetabek, yang jumlahnya nyaris 2/3 peserta PB secara keseluruhan tersebut. Jika yang disediakan hanya puluhan, tentunya akan jauh lebih banyak juga persentase yang tidak dapat menerima bantuan akomodasi tersebut. Tetapi sekali lagi, hal ini bukannya tidak mungkin, jika tahun depan ternyata kawan-kawan semua mengusulkan perubahan suasana, sehingga PB bisa diadakan di kota lain π
3. Selain pertimbangan itu, ada juga pertimbangan lainnya: dari segi pembicara maupun juri lomba yang diundang ke PB, kebanyakan memang berdomisili di Jakarta/Bandung β biasanya untuk sesi-sesi PB, ada sekitar 15-20 pembicara yang diundang. Jika PB diadakan di luar Jakarta, kita harus juga mengeluarkan dana untuk transportasi dan akomodasi mereka. Plus juga dana transportasi dan akomodasi panitia PB. Jika dananya tersedia, tentunya hal ini tidak menjadi masalah. Tetapi karena dananya terbatas, kami pikir akan lebih baik dananya disalurkan kembali untuk para blogger sendiri apakah itu untuk memberikan hadiah bagi lomba-lomba, paket makanan yang lebih komplit, merchandise yang lebih bagus, dan sebagainya.
4. Kebanyakan panitia dan sponsor berdomisili di Jakarta; dan penyelenggaraan PB di Jakarta ini memudahkan panitia dan sponsor untuk berkoordinasi, juga dengan mudah dapat melakukan survey mulai dari seminggu sebelum hari H ke venue acara. Sponsor harus menugaskan EO mereka membuat layout dan booth, dan memproduksi perlengkapan acara lain di venue, sehingga jika venue-nya di Jakarta, dari segi waktu dan biaya tentunya akan memudahkan.
5. Masih dari sisi sponsor, salah satu yang βdilirikβ dari PB adalah publisitas dan liputan media yang luas. Ketika PB diadakan di Jakarta, media dapat dengan mudah datang sendiri ke lokasi PB sebentar dan meliput, lalu pergi lagi meliput acara lainnya; karena memang tidak bisa dipungkiri media-media besar, termasuk majalah dan televisi, sebagian besar berkantor di Jakarta. Jika PB diadakan di daerah lain, tentunya ada pertimbangan biaya, jarak dan waktu dari media yang bersangkutan untuk mengirimkan wartawannya meliput PB. Jika demikian, sebagaimana layaknya, biasanya tentu pihak Panitia yang mengundang media-media tersebut untuk datang dan meng-cover biaya transportasi serta akomodasinya. Lagi-lagi ada benturan masalah dana di sini.
Selama ini memang alasan-alasan praktis ini yang masih menyebabkan PB diadakan di Jakarta. Saya sendiri juga ingin melihat PB diadakan di daerah lain, terutama yang punya potensi pariwisata yang bagus, misalnya Makassar yang baru membuka TransStudio, jadi sekalian dateng PB bisa juga jalan-jalan di theme park indoor terbesar itu. Atau ke Medan, lalu bisa sekalian wisata Danau Toba…
Sekali lagi, sebenarnya, bukannya tidak mungkin. Selama dana yang ada memungkinkan. Ini juga cita-cita kami di PB, kok, untuk mengadakan PB di daerah lain, selama kelima concern di atas bisa terpenuhi dan teratasi—tentunya, dengan dana yang mencukupi juga.
mbah sangkil
August 9, 2010 at 3:49 pmterimakasih atas jawabannya mas iman, semoga ini juga menjadi jawaban pertanyaan beberapa teman2 yang ingin mengetahui alasan kenapa PB selalu di jkt.
mbah sangkil
August 9, 2010 at 3:51 pmeh lupa itu surat jawaban tahun berapa yah?
inung gunarba
August 9, 2010 at 3:53 pmWah… numpang ngebayangin ramenya pesta yang bikin mata berbinar-binar antusias sekaligus plirak-plirik skeptis qe3 Met berpesta kawan π
suprie
August 9, 2010 at 7:39 pmSaya hanyalah blogger yang cuma pengen ketemuan , hahahihi, makan gratis, trus dapet temen baru.
Jadi saya gak ngerti apapun itu, yang penting pas PB, saya bisa dateng ya saya dateng, klo gak bisa ya udah.
stey
August 9, 2010 at 10:37 pmsaya mah klo party dimana aja kapan aja, selama ada waktu dan dana, y dateng aja..:)
poetra
August 9, 2010 at 11:34 pmSaya meng-arrange pestablogger chapter medan aja tahun kemarin capeknya luar biasa, dan juga tanpa tendensi dan harapan apa-apa, walau banyak yang komen negatif, soal agen neolib lah, disponsori negara adi daya lah, portfolio perusahaan anu lah, dst dst. Saya cuma pingin kumpul-kumpul, makan-makan, ketawa-ketiwi, dan senang-senang.
Pelaksanaan hajatan sebesar PB tentulah bukan hal mudah. Maka dengan itu saya menghargai betul setiap usaha dan keringat yang diberikan dalam pelaksanaan pesta tahunan ini, walaupun tidak bisa selalu datang dan hadir. Toh, ini kan pesta kita-kita. Jadi, apa masalahnya? π
*segera pesan tiket ke Jakarta*
hedi
August 10, 2010 at 1:53 ampusing juga kalo dipikirin, mending nyantai aja, nulis posting, nunggu komen, bales komen, cincai lah
pitik
August 10, 2010 at 9:54 amjangan lupa mampir di muktamar ya..*eh
igonesia
August 10, 2010 at 10:20 amPengin ikut PB 2010,..Gimana Caranya ikut pesta?? Aku cuma pake sandal jepit,..boleh datang ga??
escoret
August 10, 2010 at 10:33 amaneh ya? setiap ada mau pesta blog..mesti ada konflik…
nge blog itu santai….
kalo pesta blog..yg mau datang ya monggo..nggak jg gpp…
bravo arsenal!
sandynata
August 10, 2010 at 10:35 amevent di semarang kemaren bisa dijadikan contoh sebagai PB2010 mini,
hasilnya? mantab! memang di acara tesebut saya tidak sempat ketemu/berkenalan/berbincang dengan semua peserta/blogger/temen-temen panitia, tapi paling tidak saya nambah temen, yang sebelumnya hanya kenal biasa jadi lebih dekat, dan yang belom kenal jadi kenal, follower twitter saya nambah hahahahahahah….
its fun
Funkshit
August 10, 2010 at 11:20 am@mbah sangkil
itu jawaban mas iman kopas dari http://www.maverick.co.id/social-media/2010/08/menyoal-pesta-blogger/
posting tanggal August 9th, 2010
sepertinya anda heran sekali ya kenapa PB selalu diadakan di jakarta.
ini cuma sekedar heran atau heran karena ada alasannya?
tapi taun lalu PB mini sudah diselenggarakan di beberapa kota tho ..
Mas Ben
August 10, 2010 at 11:21 amPokoknya kalau saya besok sampe ndak kebagian doorprize-nya, hhh awazzzz yach hehehe.
Masih ada doorprizenya kan ya ? hahaha
Salam bentoelisan
Mas Ben
Andika Alivano
August 10, 2010 at 2:15 pmwah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh π
ardian eko
August 11, 2010 at 8:52 amTak perlu menyoal salah benar dari suatu acara. kalau itu baik silakan diteruskan..
Bersikap professional. Jika ada saran dan kritikan tentu terimalah dengan sikap terbuka. Kalau tidak, maka anda hanyalah kalah dengan ego diri sendiri..
tikno
August 13, 2010 at 1:30 amAnda benar, tidak ada yang salah dengan Pesta Blogger.
Setidaknya, budaya ngeblog juga turut memicu budaya menulis.
Fenty
August 13, 2010 at 7:53 amRung tau ikut PB, gak bisa komen, hehehe … tapi jujurnya sih saya berharap bisa muncul disana kalau suatu saat diadain lagi π
edratna
August 14, 2010 at 1:03 pmMudah2an tahun ini saya bisa hadir…
Tahun kemarin terpaksa tak bisa hadir karena ada tugas ke Jayapura, pada saat yang sama…
ocha
August 16, 2010 at 12:58 amsenyum2 sendiri nih baca tulisan mas Iman. Kenapa ya, setiap kali ada saja yang protes begini begitu? Iya, pro dan kontra memang ada di setiap bilik kehidupan dan permasalahannya. Mungkin kalau bisa menyikapi dengan hati yang lapang dan mata terbuka serta pikiran yang lebih luas, ndak akan jadi masalah besar. π
bener tuh, yang punya dana+waktu+niat untuk dateng ya monggo.. yang ndak punya itu semua, ya ndak usah riwil.. bukan malah memojokkan bahwa acara ini adalah untuk kepentingan organisasi dari luar negri atau provider terkemuka, sebagai ajang promosi mereka.. lha anggep aja ini simbiosis mutualisme.. ndak ada yang merasa dirugikan disini.. blogger2 senang karena bisa bertemu dengan ratusan yang lainnya.. sponsor juga senang karena bisa mempromosikan produk.. ndak masalah, kan? π
spesial kue
August 21, 2010 at 7:30 pmhmm… klo nantinya namanya bukan PESTA lagi, mungkin gak akan banyak yang protes..
tapi apa iya bakal begitu?? aku rasa gak juga.. π
segala sesuatu pasti akan selalu menimbulkan kontroversi.. ada yang bilang iya.. pasti ada yang bilang tidak.. begitu pula sebaliknya.. π