Browsing Tag

Pesta Blogger 2008

Remah remah yang tersisa dari Pesta Blogger

Ada sisi menarik dari hiruk pikuk Pesta Blogger 2008 kemarin. Tentang kompetisi dan penjurian tentunya. Ini bukan tentang klausul keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat. Tapi tentang bagaimana keikhlasan menerima siapa pemenangnya dan juga bagaimana menghargai sistem yang dinamakan demokrasi.
Panggung Pesta Blogger itu telah kosong. Peserta yang tadinya riuh rendah seperti gemuruh hujan telah pulang.  Namun disana sini masih terdengar suara suara percikan. Kompetisi tidak adil. Penjurian berat sebelah. Apa yang membuat mereka menang dan kami kalah.

Sejak beribu ribu tahun lalu, kejadian ini selalu berulang. Kemenangan adalah simbol kejayaan manusia dan itu terus diperjuangkan sampai penghabisan.  Manusia akhirnya melihat sebuah kompetisi sebagai perkelahian berdarah.
“ Tak ada kejayaan yang lebih besar bagi seorang manusia ketimbang apa yang telah dimenangkan dengan kaki dan tangannya sendiri “.  Begitulah tertulis dalam Odysey.
Jadilah Hercules merenggangkan ototnya menantang Mars, dewa perang, atau Bima berteriak ingin menghisap darah Kurawa di padang Kuruseta. Atau suporter bola yang menggebuki wasit karena merasa kesebelasannya dikadali.

Continue Reading

Panggung yang usai

Panggung telah dibongkar, layar diturunkan. Usai sudah perhelatan Pesta Blogger 2008 kemarin. Wajah wajah cerah, exited dan sekaligus meriah mendominasi gedung BPPT. Semangat yang meletup letup dengan datangnya tamu dari belahan penjuru negeri. Memang tak ada gading yang tak retak.  Tapi prestasi dan pencapaian akan selalu dikenang.
Pesta Blogger kali ini bagaimanapun juga jauh lebih baik dari penyelenggaraan tahun lalu. Peserta yang jauh lebih banyak, antusias komunitas blogger untuk menyuarakan kepeduliannya dan break out seassion dengan topik yang menarik.

Panitia Pesta Blogger bersama komunitas, juga Pemerintah , sekali lagi menjaga komitmennya pada pertumbuhan suara blog Indonesia. Sesuatu yang membuat iri para blogger Malaysia atau Singapura, ketika blogger justru dianggap musuh penguasa.
Perlu digaris bawahi bahwa peran panitia – sekarang atau siapapun kelak – akan memastikan rasa kebersamaan para blogger yang telah terjali selama ini.

Continue Reading

Do it now

‘ Blogging for society ‘ mungkin bisa saja sebuah ungkapan yang luas. Jika bingung silahkan lihat video montage ini. Dari situ bisa ditafsirkan bahwa begitu banyak ketidakadilan, kemiskinan, kekerasan dan ketidakberpihakan. Menakjubkan dengan blogging kita bisa melakukan sesuatu agar dunia ini bisa lebih indah. Tentu saja membuat dunia lebih bersahabat.
Do it now ! Sampai jumpa di Pesta Blogger

Penandatanganan sponsor Pesta Blogger

Pesta Blogger 2008 secara resmi melakukan press release, bersamaan dengan penandatanganan perjanjian sponsor dengan Kedutaan besar Amerika, sebagai salah satu sponsor utama penyelenggaraan Pesta Blogger 2008. Dengan disaksikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh – juga seluruh member committee – saya, Ong , Hanny , Shinta , Chika , dan Enda – penandatangan ini dilakukan antara Wicaksono , selaku chairman Pesta Blogger 2008 dan Cameron R Hume, duta besar Amerika di Indonesia.
Tentu saja saya bisa membayangkan pertanyaan dan kesan yang timbul. Mengapa Amerika Serikat ? Bukankah Amerika dipersepsikan antek zionis, kapitalis, imperialis, polisi dunia sering digayang di dunia blog. Termasuk dalam blog saya sendiri.

Bagi saya mungkin pragmatis saja. Its business deal. Pesta Blogger membutuhkan dana yang tak sedikit untuk bisa mewujudkan ajang kegiatan blogger Indonesia. Dengan kata lain kopdar skala besar. Kita harus angkat topi dengan Maverick dan Bubu yang mau bersusah payah melakukan pekerjaan pro bono ini. Sama sekali tidak ada permintaan harus begini, harus begitu apalagi menyuarakan suara pro Amerika. Siapapun bisa menjadi sponsor termasuk Kedutaan Usbekhistan, itupun kalau mereka mau.

Continue Reading